• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

"Kapan Kawin?" Dan Pertanyaan Mengganggu Lainnya

Constantine

IndoForum Senior A
No. Urut
64676
Sejak
19 Feb 2009
Pesan
6.946
Nilai reaksi
320
Poin
83
"Kapan kawin?" "Kok enggak hamil-hamil, sih?" Huh... kenapa sih semua orang menanyakan hal yang itu-itu saja? Tidakkah mereka bisa membuat pertanyaan yang lebih kreatif, supaya tidak membuat Anda resah?

Pertanyaan seperti ini bukan hanya datang dari keluarga besar Anda, tetapi juga teman-teman yang satu-persatu menikah dan memiliki anak. Karena dalam tradisi kita, siklus hidup "normal" memang seperti itu: sekolah, kuliah, menikah, dan punya anak. Jadi ketika Anda memiliki siklus hidup yang berbeda, Anda dianggap tidak normal.

Anda tidak perlu merespons pertanyaan ini dengan serius. "Sadari bahwa seringkali mereka yang bertanya seperti itu sebenarnya tidak bermaksud menyinggung Anda," kata Julie Hanks, LCSW, direktur klinis dari Wasatch Family Therapy di Salt Lake City, Utah. “Yang kerap terjadi, mereka bertanya hanya karena mereka peduli pada Anda, dan ingin tahu kabar Anda."

Meskipun demikian, tak perlu disangkal bahwa tekanan dalam bentuk pertanyaan semacam ini juga datang dari kebutuhan orang untuk membenarkan keputusan mereka. Jika seorang teman menikah, mereka juga mendesak Anda untuk segera menikah. “Orang ingin memastikan bahwa yang mereka lakukan itu benar, dan jika Anda melakukannya, itu memvalidasi pilihan mereka," ungkap Mark Sharp, PhD, psikolog klinis di Aiki Relationship Institute di Oakbrook, Illinois.

Toh, ketika Anda terus diberondong pertanyaan macam ini, bisa dimaklumi kalau Anda lama-lama jadi kesal. Namun, akan lebih baik bila Anda mencoba menjawab pertanyaan mereka dengan lebih lugas. Berikut contohnya:

Pertanyaan: "Kapan kawin?"
Pertanyaan ini tidak hanya akan menjengkelkan Anda yang belum punya pacar. Pasangan yang sudah lama berpacaran pun, akan kesal jika berulangkali mendapatkan pertanyaan yang sama. Bagaimanapun juga, pasti ada alasan tertentu mengapa ada pasangan yang tidak segera menikah. Bila masalahnya adalah perbedaan keyakinan, misalnya, pertanyaan seperti ini hanya akan membuat kita frustrasi.

Cara mengatasi:
Cara terbaik untuk "melawan" pertanyaan ini adalah dengan humor, demikian saran Hannah Seligson, penulis buku A Little Bit Married. Misalnya, "Aku sedang mencari pria beruntung yang bisa menikah sama aku."

Bila tekanan tersebut datang dari keluarga dekat, seperti orangtua, Anda bisa bersikap lebih lunak dan lebih jujur. Namun, jangan memberikan jawaban yang diinginkan mereka. Katakan, "Aku tahu Ibu ingin aku bahagia, tapi aku dan Ben masih ada masalah yang harus kami selesaikan bersama. Jadi, tolong Ibu jangan menanyakannya terus-menerus."

Bila mungkin, kata Seligson, menghindarlah dari tekanan akibat pertanyaan tersebut. Tekanan itu bisa membahayakan hubungan Anda, jika malah membuat Anda memikirkan kembali apakah Anda memang ingin menikah dengan pria pilihan Anda. Kadang-kadang, pertanyaan dari orang yang memiliki hubungan dekat dengan Anda (bisa teman, kakak, atau adik), membuat Anda berpikir lebih matang. Apakah saya harus mempertahankan hubungan meskipun pasangan tidak akan pernah mengubah perilaku buruknya? Apakah saya bisa menoleransi perilakunya? Gunakan tekanan dari teman-teman ini untuk memulai pembicaraan dengan pasangan.

Pertanyaan: "Gimana, udah hamil, belum?"
Atau dalam bentuk lain: "Anakmu sudah berapa sekarang?" atau "Ngapain sih, ditunda-tunda?". Pertanyaan bisa dimaklumi bila teman memang tidak tahu bagaimana kondisi Anda sekarang. Tetapi lain halnya dengan teman atau keluarga yang terus mendesak, hanya karena mereka menganggap bila sudah menikah seharusnya sudah momong anak. Pertanyaan seperti ini bukannya melegakan hati, namun malah akan menyakitkan buat Anda, yang karena berbagai sebab belum dikaruniai buah hati.

Namun, dalam budaya kita dimana menunjukkan perhatian lalu diartikan dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang sifatnya pribadi, seringkali kita tak bisa menghindar. Tak ada gunanya kesal, karena selama budaya tersebut ada, Anda akan selalu menerimanya. Rasanya memang mengganggu sekali, apalagi jika Anda sudah melakukan berbagai upaya untuk memprogram kehamilan tetapi tidak juga membuahkan hasil. Begitu pula yang dirasakan oleh beberapa pasangan yang memang sepakat untuk tidak memiliki anak.

Cara mengatasi:
Jika Anda memang merasa terganggu dengan pertanyaan ini, apalagi yang bertanya tidak punya hubungan dekat dengan Anda, berikan jawaban sekenanya seperti, "Hm... dalam 16 bulan, 14 hari, dan 9 jam." Namun bila pertanyaan ini datang dari orangtua Anda, yang memang sangat mengharapkan kehadiran cucu, ajaklah mereka untuk berbicara dari hati ke hati. Hanks menyarankan untuk mengatakan, "Aku tahu ayah ingin segera menimang cucu, tapi itu bukan satu-satunya alasan untuk mempunyai anak. Aku janji, begitu aku hamil, ayah orang pertama yang akan kuberitahu!"

Pertanyaan: "Lagi hamil kok masih kerja?"
Pertanyaan ini bisa saja dilontarkan oleh orang-orang yang masih terikat dengan budaya tertentu, dimana perempuan seharusnya tinggal di rumah untuk merawat suami dan anak. "Perempuan biasa menerima segala macam tekanan dari orang-orang di sekitarnya, yang membuat asumsi sendiri," ujar Hanks. Ketika Anda tidak setuju dengan asumsi atau nilai-nilai yang mereka anut, akhirnya Anda akan merasa dihakimi.

Cara mengatasi:
Anda mungkin akan berpikir, "Kalau enggak kerja, anakku mau dikasih makan apa?" Tetapi jawaban seperti ini malah akan menimbulkan diskusi panjang-lebar dengan orang yang memang memiliki pola pikir berbeda dengan Anda. Seringkali, tekanan itu datang dari perempuan lain yang sudah membuat keputusan sendiri, dan ingin agar Anda meniru apa yang dilakukannya. Kalau sudah begini, jawaban terbaik yang bisa Anda berikan adalah, "Kayaknya enggak usah dibahas deh, kita kan memang punya pendapat berbeda tentang masalah ini. Enggak ada yang benar atau salah di sini."

Sumber: Womans Day
 
nice info sis /no1

btw ts udah kawin blom? ;))
 
kayak iklan KB,...;))

betewe, kayaknya bu Kantin sering dapet pertanyaan macam begitu ya,....

terutama pertanyaan yang pertama,......:-"

Piss Bu,../gawi no Offense,...:D

semoga bermanfaat, untuk semua,..:D

dan untuk TS nya tentunya,..:D
 
MEIbe Next Yar...
MEIbe Next Month...
MEIbe Never... :))
 
Meskipun demikian, tak perlu disangkal bahwa tekanan dalam bentuk pertanyaan semacam ini juga datang dari kebutuhan orang untuk membenarkan keputusan mereka. Jika seorang teman menikah, mereka juga mendesak Anda untuk segera menikah. “Orang ingin memastikan bahwa yang mereka lakukan itu benar, dan jika Anda melakukannya, itu memvalidasi pilihan mereka,"

setuju banget nih sama yang ini...

kayak pengen bilang, " jalani saja kehidupanmu sendiri... and leave me alone... I have my own way..." :D
 
Bo-hahahahaha....\m/

baru ditinggal bentar... /swt

♫ Fabregas7: belom... :D belum ada keinginan

♫ Amaterasu: wah.. makasih ya mat Infonya.. semoga bermanfaat /e4 =))

♫ Cimohai: Hmm... kayak iklan rokok ya... /heh

♫ Yonie: sama.. gw juga setuju tuh.. /heh

♫ Cimohai lagi: Yonie g maw keganggu? Kayaknya Yonie juga sering ditanyain gitu yah? /heh /gawi

♫ Topic:


Gw sering ditanyain juga sih.. masalahnya... di kantor gw... yang sebagian besar usianya 25 tahun ketas.. semua udah married.. ada yang udah punya momongan juga... Gw doank yang belum married...sering sih ditanyain.. "kapan mo married.. dll" Udah gitu.. kadang2 mereka maw cerita tentang suami-suami mereka... kalau ada gw mereka nggak jadi cerita /heh

Wwkwkwkw...Jawaban gw sama kek Kang Cimohai.."MEIbe next year... MEIbe..I don't know.." hahahaha...tapi terus terang ajah gw lom berpikir ke situ coz pernikahan itu menyangkut hal yang sulit dan rumit...terutama sih alasan gw...menikah itu kayaknya membelenggu yah... /heh soalnya jadi udah nggak bebas ngapa-ngapain lagi...apa-apa harus ada hubungannya ma suami.. lom lagi kalo punya anak dll.... lom siap gw untuk mengakhiri masa lajang... masih enak single gini.. lagian gw maw cari cwo yang kek salah satu kapten Gotei 13.. entah itu Divisi 6 atawa 13 lom ketemu-temu :(


>_< kok gw jadi pers conference gini aaa........
 
@ kang cimo
iya kang... aku males ngusik orang... aku nya juga jadinya gak mau diusik :D

@ sist cons
hmmm...sering juga sih sist ditanyain... sebenernya aku masih muda :">:"> baru 17 tahun lebih... tapi lebihnya buaanyaaakkk /e18=))=))=))
cuman sampe sekarang belum pernah bawa pacar ke rumah... kenalin ke keluarga... orang pacaran gak pernah lebih dari 5 bulan... /swt/swt
padahal temen2 kebanyakan cowok... dan (maaf yah bukannya mau narsis) banyak yang suka :D (mungkin karena mata mereka katarak atau otaknya gak beres kali =)))

sebenernya aku gak anti menikah muda, aku pikir aku juga cukup akrab kalo sama anak2 kecil, hanya saja, emangnya gampang nyari cowok yang cocok...!?
dan kalo sudah menikah, itu gak cuman urusan i love u, u love me, so u and me love-love an /swt =))=))=))
tapi, tanggung jawab, batasan, mengesampingkan ego, dua kepala, dua keluarga...

untuk saat ini, jujur, aku masih belum siap... masih pengen bebas, raih cita2 dan main2... :D:D

kok malah curhat yah /hmm
 
^ Prioritas ya... heheheh
gpp curhat juga, daripada di kantor juga bengong.. bayangin aja nunggu tiap hari 8 jam hihihihihi

Bo-hahahahaha....\m/

baru ditinggal bentar... /swt

♫ Fabregas7: belom... :D belum ada keinginan

♫ Amaterasu: wah.. makasih ya mat Infonya.. semoga bermanfaat /e4 =))

♫ Cimohai: Hmm... kayak iklan rokok ya... /heh

♫ Yonie: sama.. gw juga setuju tuh.. /heh

♫ Cimohai lagi: Yonie g maw keganggu? Kayaknya Yonie juga sering ditanyain gitu yah? /heh /gawi

♫ Topic:


Gw sering ditanyain juga sih.. masalahnya... di kantor gw... yang sebagian besar usianya 25 tahun ketas.. semua udah married.. ada yang udah punya momongan juga... Gw doank yang belum married...sering sih ditanyain.. "kapan mo married.. dll" Udah gitu.. kadang2 mereka maw cerita tentang suami-suami mereka... kalau ada gw mereka nggak jadi cerita /heh

Wwkwkwkw...Jawaban gw sama kek Kang Cimohai.."MEIbe next year... MEIbe..I don't know.." hahahaha...tapi terus terang ajah gw lom berpikir ke situ coz pernikahan itu menyangkut hal yang sulit dan rumit...terutama sih alasan gw...menikah itu kayaknya membelenggu yah... /heh soalnya jadi udah nggak bebas ngapa-ngapain lagi...apa-apa harus ada hubungannya ma suami.. lom lagi kalo punya anak dll.... lom siap gw untuk mengakhiri masa lajang... masih enak single gini.. lagian gw maw cari cwo yang kek salah satu kapten Gotei 13.. entah itu Divisi 6 atawa 13 lom ketemu-temu :(


>_< kok gw jadi pers conference gini aaa........

heheheheh... tidak sebebas merpati by kahitna :D

tapi tanpa kita sadari, kita suatu saat akan membutuhkan :
> Someone to share (all thing)
> Someone that will be there when you need (bahkan sahabat pun pernah berkata tidak kan :D )
> Someone that will look you deep inside, even if you weren't there (ya artinya atau tulisannya kurang lebih begitu lah :D )
> But the most important that, there is someone that will always wait you at home (ga tau kenapa, hal ini dapat memberi extra semangat dan harapan).

dan kalau kita telaah, orang2x yang bertanya demikian adalah orang2x yang benar2x peduli dengan kita... >:D<

iya ya jadi conference gini ini mah heheheheh
 
klo temen saya malah suka bilang,.."ngapain cepet2 nikah, selagi masih bisa, nikmati hidup aja dolo!.."

sepertinya, pergaulan bebas yg mereka jalani, cukup mempengruhi cara berfikir mereka,..:-?

@kang Cepot,..
mendadak jadi puitis kang! =))
 
^ iya nih, teh yonie dan teh kantin mendesak, jadi we kaluarna kitu... :))
 
tapi tanpa kita sadari, kita suatu saat akan membutuhkan :
> Someone to share (all thing)
> Someone that will be there when you need (bahkan sahabat pun pernah berkata tidak kan )
> Someone that will look you deep inside, even if you weren't there (ya artinya atau tulisannya kurang lebih begitu lah )
> But the most important that, there is someone that will always wait you at home (ga tau kenapa, hal ini dapat memberi extra semangat dan harapan).


ne gw banget nih
gw sebelom umur 25 berfikir halah masi muda have fun dlu kemana2,cewe mah tinggal bayar
tapi setelah umur 25 keatas kepikiran
lho gw plg kerja duduk diem di rmh ga ngapa2in,no one to share
 
@ kang cimo
iya kang... aku males ngusik orang... aku nya juga jadinya gak mau diusik :D

@ sist cons
hmmm...sering juga sih sist ditanyain... sebenernya aku masih muda :">:"> baru 17 tahun lebih... tapi lebihnya buaanyaaakkk /e18=))=))=))
cuman sampe sekarang belum pernah bawa pacar ke rumah... kenalin ke keluarga... orang pacaran gak pernah lebih dari 5 bulan... /swt/swt
padahal temen2 kebanyakan cowok... dan (maaf yah bukannya mau narsis) banyak yang suka :D (mungkin karena mata mereka katarak atau otaknya gak beres kali =)))

sebenernya aku gak anti menikah muda, aku pikir aku juga cukup akrab kalo sama anak2 kecil, hanya saja, emangnya gampang nyari cowok yang cocok...!?
dan kalo sudah menikah, itu gak cuman urusan i love u, u love me, so u and me love-love an /swt =))=))=))
tapi, tanggung jawab, batasan, mengesampingkan ego, dua kepala, dua keluarga...

untuk saat ini, jujur, aku masih belum siap... masih pengen bebas, raih cita2 dan main2... :D:D

kok malah curhat yah /hmm

Hahahaha..... Yonie masih muda ternyata.... malah lebih baik kalo nggak terlalu muda juga nikahnya kali ya.. /heh

^ Prioritas ya... heheheh
gpp curhat juga, daripada di kantor juga bengong.. bayangin aja nunggu tiap hari 8 jam hihihihihi



heheheheh... tidak sebebas merpati by kahitna :D

tapi tanpa kita sadari, kita suatu saat akan membutuhkan :
> Someone to share (all thing)
> Someone that will be there when you need (bahkan sahabat pun pernah berkata tidak kan :D )
> Someone that will look you deep inside, even if you weren't there (ya artinya atau tulisannya kurang lebih begitu lah :D )
> But the most important that, there is someone that will always wait you at home (ga tau kenapa, hal ini dapat memberi extra semangat dan harapan).

dan kalau kita telaah, orang2x yang bertanya demikian adalah orang2x yang benar2x peduli dengan kita... >:D<

iya ya jadi conference gini ini mah heheheheh

Ternyata seru juga ya topik mengenai ini.. /heh

Kalo gw ... kayaknya sih setelah mengalami banyak masalah dalam keluarga.. jadi agak trauma berkeluarga.. alhasil.. mikirin pernikahan adalah sesuatu yang rumit dalam bayangan....

Sejak kecil gw anak tunggal,.. bokap nyokap semuanya sibuk kerja.. temen gw tiap hari waktu kecil ya buku, nintendo, PS., dll....punya temen di skul paling temen sebangku itupun lepas jam sekolah udah g pernah hubungan... /heh

Mengenai someone to share dll itu udah biasa nggak punya sejak kecil... /heh

Kelihatan di luar sih nggak butuh seseorang untuk berbagi kek gitu.. tapi di lubuk hati yang paling dalam tetep kadang2 pengen punya seseorang yang yg menjaga dan melindungi....

Jadi inget lagunya Rie Fu ~ Life is Like a boat
"Nobody knows who I really am.. I've never felt thi9s empty before.. But if I ever need someone to come along...who's gonna comfort me and keep me strong " /heh

Baca2 lagi postingan kang Cimohai... jadi mikir lagi gw..."orang2 yang bertanya demikian adalah orang2 yang peduli dengan kita" /wah /wah /wah secara klisenya bisa gitu kang.... tapi... ternyata yang sering tanya tentang pernikahan ke gw malah banyak membuat gw sakit hati /heh


klo temen saya malah suka bilang,.."ngapain cepet2 nikah, selagi masih bisa, nikmati hidup aja dolo!.."

sepertinya, pergaulan bebas yg mereka jalani, cukup mempengruhi cara berfikir mereka,..:-?

@kang Cepot,..
mendadak jadi puitis kang! =))

Apa hubungannya ma pergaulan bebas Mat? :-w

=)) maksudnya mereka lebih milih heppi2 dgn pasangan mereka tanpa menikah gitu ya? /heh


^ iya nih, teh yonie dan teh kantin mendesak, jadi we kaluarna kitu... :))

=)) =))

ne gw banget nih
gw sebelom umur 25 berfikir halah masi muda have fun dlu kemana2,cewe mah tinggal bayar
tapi setelah umur 25 keatas kepikiran
lho gw plg kerja duduk diem di rmh ga ngapa2in,no one to share

Iya juga sih ya...... /heh
 
Kelihatan di luar sih nggak butuh seseorang untuk berbagi kek gitu.. tapi di lubuk hati yang paling dalam tetep kadang2 pengen punya seseorang yang yg menjaga dan melindungi....
Yap, that's the point... dan akhirnya, seiring waktu berjalan, it will be bigger than we thought heheheh (pengalaman nih yang ngomong :)>- )
Baca2 lagi postingan kang Cimohai... jadi mikir lagi gw..."orang2 yang bertanya demikian adalah orang2 yang peduli dengan kita" secara klisenya bisa gitu kang.... tapi... ternyata yang sering tanya tentang pernikahan ke gw malah banyak membuat gw sakit hati
wah, berarti orang tersebut memang betul2x mengetahui kita ya, biarpun hasil akhirnya negatif, tapi tetap, orang tersebut peduli (meski dalam artian negatif juga :D )
 
Hahahaha..... Yonie masih muda ternyata.... malah lebih baik kalo nggak terlalu muda juga nikahnya kali ya.. /heh
:">:"> gak muda2 banget sih... tapi muda /swt =))
muda atau enggak itu tergantung kedewasaan dan kesiapan masing2 orang sih sist... tapi, aku pribadi sih, memang masih belum mau terikat :D
jadi nanti aja :D:D

Yap, that's the point... dan akhirnya, seiring waktu berjalan, it will be bigger than we thought heheheh (pengalaman nih yang ngomong :)>- )
hmmm.... menikah itu tidak semudah yang dipikirkan... jika dikatakan akan selalu ada orang untuk berbagi or we can say, there will always someone who'll be there for us, no matter how bad we are... tidak selamanya seperti itu juga...
komitmen dan kesadaran yang tinggi akan tanggung jawab serta melepaskan ego pribadi harus benar2 dipertahankan...
bahkan setelah menikah pun kadang orang butuh "me time"...

saya pribadi kenapa memilih menunda karena alasan bahwa there's a very big problem in my own family... very terrible, hingga membuat saya sebagai anak tertua merasa punya tanggung jawab paling besar untuk membereskan hal ini... dan yang harus paling kuat if the worst thing happened later...
hal ini cukup memberikan pelajaran bahwa menikah itu berat... sekali lagi, tanggung jawab sebagai istri, suami, ibu atau ayah yang berat...

and to be honest, aku masih belum punya cukup keberanian untuk memikul tanggung jawab itu....

aku cukup mandiri,and so far I can handle mostly everything by myself... pengennya semua masalah kelar dulu, baru deh happy2 menikah... biar perasaan lebih lega :D
 
wah kalau gua mah kawin bisa kapan saja tapi nikah tuh yang sulit
hehehehehhee
 
^ berarti ente masuk club kucing racun... eh salah, kucing garong... :))

hmmm.... menikah itu tidak semudah yang dipikirkan... jika dikatakan akan selalu ada orang untuk berbagi or we can say, there will always someone who'll be there for us, no matter how bad we are... tidak selamanya seperti itu juga...
Not yet sis.... not yet.. :P

komitmen dan kesadaran yang tinggi akan tanggung jawab serta melepaskan ego pribadi harus benar2 dipertahankan...
bahkan setelah menikah pun kadang orang butuh "me time"...
Betul sekali, makanya komunikasi adalah hal terpenting dalam menjalin hubungan dua manusia :)

saya pribadi kenapa memilih menunda karena alasan bahwa there's a very big problem in my own family... very terrible, hingga membuat saya sebagai anak tertua merasa punya tanggung jawab paling besar untuk membereskan hal ini... dan yang harus paling kuat if the worst thing happened later...
Hhhmm, I see the problem like "iceberg phenomenon"...

hal ini cukup memberikan pelajaran bahwa menikah itu berat... sekali lagi, tanggung jawab sebagai istri, suami, ibu atau ayah yang berat...
If we say easy, it will easier than we think :D

and to be honest, aku masih belum punya cukup keberanian untuk memikul tanggung jawab itu....

aku cukup mandiri,and so far I can handle mostly everything by myself... pengennya semua masalah kelar dulu, baru deh happy2 menikah... biar perasaan lebih lega :D
Once again it is not yet sis... not yet...
I see you're crawling right now, but when you find someone special, you will begin to learn to stand, walk and then learn to run ... >:D<

maaf, jadi pake bahasa walanda ... heheheh... tambah sedikit puitis... gpplah, ga tiap hari ko :)
 
hhuhuhuhuhuhuhuh
/sob

kalo mndengar prtanyaan begini jadi membayangkan..tmen2 skolah kita udh pada nikah..dah pny ank...kita masih seperti dulu...
/sob

kek nasib nya endou kenji...

BY THE SNOW WOLF
 
hhuhuhuhuhuhuhuh
/sob

kalo mndengar prtanyaan begini jadi membayangkan..tmen2 skolah kita udh pada nikah..dah pny ank...kita masih seperti dulu...
/sob

kek nasib nya endou kenji...

BY THE SNOW WOLF

Sante lah :)>- gw ajah yang temen2 gw dah pada nikah malah punya kehidupan yang lebih asik daripada temen2 gw yang dah nikah =))
 
I see you're crawling right now, but when you find someone special, you will begin to learn to stand, walk and then learn to run ...

I don't think I need to find someone special first to learn how to stand, walk, and then running...
I am working on it... standing, going to walk, and then running.... by my self... :):)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.