(Ini kesaksian dari seorang sahabat, yang meminta tolong ke saya untuk di posting di sini,
penilaian selanjutnya saya serahkan kepada pembaca sekalian Tuhan Yesus memberkati.)
BAGIAN 1
KABAR BAIK
K e s a k s i a n
KEDOK PENIPUAN IBLIS DIBUKA!
Kebenaran yang Memerdekakan
Salam dalam kasih YESUS KRISTUS,
Saya adalah umat TUHAN yang bertobat dari kehidupan lama yang jauh dari TUHAN. Melalui banyak peristiwa, TUHAN memanggil saya pulang, merendahkan hati saya, seperti yang sudah dilakukan-Nya pada bangsa Israel seperti yang tertulis dalam kitab Ulangan Psl 8:15,16, dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras, dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.(2Kor 7:10, Ibrani 12:6)
TUHAN membuat saya takluk kepada-Nya.
9 September 2006, TUHAN meloloskan saya dari dua percobaan pembunuhan, saya sadari kemudian, sebelum tanggal 9 September itu, ada setidaknya tiga percobaan pembunuhan lain untuk saya, yang telah digagalkan TUHAN dengan lengan-Nya yang teracung ! sebelumnya saya tidak sadar sedang berada dalam bahaya besar, rupanya sudah berkali-kali usaha mencabut nyawa saya gagal dilakukan. Dengan keajaiban-keajaiban yang tidak terbantahkan oleh saya, TUHAN meloloskan saya dari maut. TUHAN menyertai saya, berbisik, menuntun saya dengan tenang, langkah demi langkah. TUHAN membuat waktu dan jarak menjadi lebih panjang dan lebih pendek, sesuai yang dibutuhkan TUHAN untuk menyelamatkan nyawa saya. TUHAN membekali saya dengan doa-doa pendek yang terucap tanpa saya sadari, karena saya benar-benar tidak tahu apa yang tengah saya hadapi (Yes 45:5; Maz 37:32,33; Roma 8:26-28)
11 September 2006, TUHAN menuntun saya dan anak gadis saya keluar dari kota kecil tempat kami tinggal, kota yang sering digoncang teror bom, meninggalkan rumah dan pekerjaan kami, menuju kota Makasar, karena hanya itu jurusan penerbangan keluar, yang tersedia pada malam itu. Di airport TUHAN menunjukan kepada saya satu persatu orang-orang yang disiapkan untuk berjaga-jaga apabila kami meninggalkan kota . Dan di dalam ruang tunggu airport, dengan suatu cara, kami dan seorang lagi kawan saya, memastikan bahwa seorang pria tidak dikenal, akan “mengantar” kami sampai ke atas pesawat menuju Makasar. Bergandengan tangan saya dan anak saya menuju pesawat, hampir saja saya membatalkan keberangkatan kami, tapi saya langsung teringat pada wajah-wajah beku yang menyebar di sekitar bandara yang kami tinggalkan. Segera terlintas dikepala saya, lebih baik menghadapi satu orang, dari pada sekian banyak orang yang tidak dikenal dan jumlahnya tidak diketahui. Rasa damai seketika menyebar dalam hati saya seiring dengan keputusan untuk tetap berangkat. Saya tahu, itu adalah pertanda bahwa TUHAN-lah yang memimpin perjalanan ini.
Di dalam kabin pesawat, saya sangat ingin tahu bagaimana cara TUHAN akan meloloskan kami dari orang yang duduk beberapa baris di depan kami itu, saya ingin bisa bekerjasama dengan TUHAN. Keingintahuan saya yang tidak mendapat jawaban, membuat saya tegang. Lalu datang pikiran bahwa bukankah TUHAN telah menolong meloloskan saya dengan ketenangan yang sangat sempurna, ketika saya belum menyadari adanya bahaya? Pikiran ini membuat saya kembali merasa damai. Maz 37:5; Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. Ayat tersebut berhasil menguatkan hati saya. Percayalah kepada-Nya, percayalah kepada-Nya, percayalah kepada-Nya, saya mengulang-ulang kalimat ini, akhirnya saya menarik napas, menikmati menit-menit ketenangan yang diberikan TUHAN, melupakan apa yang akan terjadi nanti, dan membiarkan TUHAN bertindak untuk kami.
Di bandara Hasanudin, saya melaporkan situasi yang kami hadapi kepada petugas keamanan, sangat mengherankan tanpa banyak bertanya mereka langsung mempercayai cerita saya. Setelah mendapat keterangan mengenai ciri-ciri orang yang dicurigai, dengan sigap salah seorang dari petugas keamanan, menarik lengan saya dan saya menarik lengan anak saya, beriring-iringan kami menuju jalan keluar yang berbeda dari yang digunakan arus penumpang lainnya. Tapi setibanya di depan pintu keluar khusus yang ditunjukan oleh petugas keamanan itu, saya samasekali tidak mau melangkahkan kaki. Sungguh hanya malaikat TUHAN-lah yang telah menghalangi langkah saya untuk tidak keluar dari bandara. Diluar rencana, saya lalu mencari penerbangan domestik kemana saja untuk melanjutkan perjalanan, tapi semua jurusan domestik penuh. Anak gadis saya yang takut pada ketinggian, memohon agar tidak melanjutkan perjalanan lagi malam itu. Petugas keamanan bandara lalu mengijinkan kami beristirahat di salah satu ruangan ground handling. Sampai dini hari, berulang kali mereka melaporkan situasi di luar bandara. Orang dengan ciri-ciri yang kami sebutkan, masih berjaga di sekitar bandara. Bahkan dari pengamatan petugas, selain “diantar” oleh seseorang sejak keberangkatan, kami pun telah “dijemput” oleh paling kurang lima orang pria. Petugas menggambarkan bagaimana mereka mencari kami seperti mencari jarum di dalam jerami, diantara arus penumpang turun. Dan karena tidak melihat kami keluar dari pintu, mereka tidak bergeser, tetap berjaga di sekitar bandara.
Saya berusaha menenangkan anak gadis saya dan diri saya sendiri, yang mulai bertanya-tanya kapan semua ini akan berakhir. Saya mengingatkan anak saya dan diri saya, jika TUHAN telah menyelamatkan kami sebelum ini, bahkan sebelum kami menyadari adanya bahaya, TUHAN pasti akan terus menyelamatkan kami. Dia tidak akan meninggalkan siapapun di tengah jalan. TUHAN tidak bekerja setengah-setengah, karena TUHAN bukan-lah manusia, TUHAN adalah TUHAN dan Dia adalah setia. Yang dibutuhkan hanyalah, bersabar, biarkan TUHAN bertindak dengan caranya. Detik-detik di dalam ruangan Ground Handling itu, adalah detik-detik pendidikan dari TUHAN yang amat berharga bagi kami. Disana, TUHAN mengajarkan, apa arti “percaya” yang sesungguhnya dan apa arti “bersandar dengan segenap hati”.
Pagi hari, ketika anak gadis saya, ditemani petugas keamanan, menuju ATM, dia melihat orang yang mengikuti kami di dalam pesawat, berjaga persis di pintu keluar, tapi orang itu sedang tidak melihat ke arah dia. Malaikat TUHAN telah melindungi kami begitu rupa.
Akhirnya, jam 9.00 pagi, kami mendapat kabar bahwa ada dua kursi kosong tersedia untuk kami, jurusan Manado . Beberapa petugas ground handling, yang sejak malam hari bersikap amat baik kepada kami, saya percaya mereka adalah perpanjangan tangan TUHAN, mengantar kami sampai ke tangga pesawat. Kami terharu, waktu menegangkan yang telah dihabiskan bersama telah mengikat kami dalam kasih yang tidak terkatakan. Kasih ajaib yang ada dihati setiap manusia yang bertumbuh oleh YESUS KRISTUS. Kami tiba di Manado siang itu, 12 September 2006 (Maz 64:6-11)
Di rumah sahabat baik saya yang tenang dan aman, di Airmadidi, saya melayangkan doa syukur dan penyerahan. Ketika tengah berdoa, saya mendengar suara TUHAN berbicara di kepala saya, menyela doa saya; “Ini Perkara-Ku, bukan Perkaramu”, saya terkejut takjub dan terharu, bagaimana bisa, bukankah ini masalah saya sendiri, akibat dari kehidupan yang bodoh jauh dari TUHAN ? hal ini saya ceritakan kepada orang-orang di sekitar saya agar menjadi suatu kesaksian yang menguatkan, bagaimana TUHAN ternyata ikut campur dalam masalah manusia, asal kita mau berteriak minta tolong kepada-Nya dengan penuh percaya (Maz 33:13,14,18,19 ; TUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia, dari tempat kediaman-Nya, Ia menilik semua penduduk bumi. Sesungguhnya mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih sayang-Nya. Untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan)
Di rumah Om saya di Winangun, Manado, kira-kira tgl 21 September 2006, saya menemukan di handphone saya tersimpan 2 pesan terkirim, tertanggal 25 Agustus 2006, jam 15.03 dan 15.13, ditujukan kepada teman, yang ternyata bermaksud menghabisi nyawa saya itu.
2 pesan tsb berisi firman TUHAN !
sesuatu yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya kepada orang yang berbeda keyakinan. Saya ingat, pesan-pesan itu saya kirim ketika orang itu bertanya apa yang sedang saya lakukan melalui sms, dan karena saat itu saya sedang membaca firman TUHAN, maka saya menyalin firman TUHAN yang sedang saya baca dan langsung mengirim firman TUHAN itu sebagai jawaban.
Pesan yang pertama berisi firman dalam Amsal 6:16-19 ; Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya; mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara. (!)
Dan pesan berikut, sepuluh menit kemudian, berisi firman TUHAN yang terdapat dalam Yes 40:25-29, Yes 41:10, Yes 45:22 ;
Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.
Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel : "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan ALLAHku?"
Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah ALLAH kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya
janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini ALLAHmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah ALLAH dan tidak ada yang lain. (!!!)
Saya betul-betul terkejut, takjub dan terharu. TUHAN sungguh ajaib, sungguh baik, Dia tidak saja meloloskan saya dari orang-orang yang hendak menghabisi nyawa saya, bahkan telah berperkara sejak awal dengan mereka sebelum saya sendiri mengetahui bahaya itu, tapi lebih dari segalanya, Dia, TUHAN, telah berkenan menyatakan diri-Nya sampai senyata itu kepada saya, senyata firman yang tersimpan rapi di dalam handphone! Untuk menghibur saya. Karena TUHAN yang mahatahu, mengetahui saya membutuhkan kekuatan yang hanya bisa diberikan oleh Dia sendiri. Sungguh TUHAN luar biasa. Saya membagikan keajaiban cinta TUHAN ini kepada saudara-saudara di Jemaat Winangun (Yes 43:10-13)
Oleh kehendak TUHAN, melalui kakak saya, tgl 2 Oktober 2006, saya dan anak gadis saya menuju Balikpapan . Rabu, 4 Oktober, saya bersaksi di hadapan umat-umat TUHAN di Jemaat Martadinata, Balikpapan .
Di rumah kakak saya, pagi, 21 Desember 2006, kurang lebih pukul 8.00, saya membaca Alkitab di kamar. Seperti biasa, setelah berdoa, saya membuka Alkitab secara acak. Dan pagi itu, tangan saya membawa saya pada Ulangan Pasal 4, dengan perikop “Musa Menasihati Bangsa itu Memelihara Hukum ALLAH”. Saya gembira ketika mulai membaca ayat demi ayat yang berisi perintah-perintah dan ketetapan-ketetapan Tuhan yang disampaikan Nabi Musa kepada bangsa Israel .
TUHAN telah membuat saya tidak berdaya tanpa-Nya. Membuat saya menyesali tahun-tahun kehidupan saya yang jauh dari TUHAN. Pertobatan yang sungguh-sungguh telah membuat saya rindu untuk mengetahui apa saja yang dikendaki TUHAN untuk diperbuat oleh umat-umat-Nya, Maz 119:18-20 ; Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.
Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku.
Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
(Ams 28:13,14, Maz 119:33,34, 25:4,5,7)
Dan Ulangan Psl 4 ini, tepat seperti yang dibutuhkan jiwa saya. Jiwa yang dahaga akan firman TUHAN terasa disegarkan, tempat yang kosong, jauh di kedalaman hati, serasa diisi oleh apa yang paling dibutuhkan jiwa manapun di dunia.
Tiba-tiba saya tertegun, ketika mata saya menelusuri Ayat 15 dan 16; “Hati-hatilah sekali- sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api- supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun; yang menyerupai laki-laki atau perempuan;” Ada sesuatu yang menarik perhatian saya pada kedua ayat ini, entah apa. Saya membaca ulang kedua ayat tersebut, dan tepat ketika saya selesai membaca ayat 16, tangan saya membalik halaman Alkitab dengan sekali membuka, dan mata saya langsung tertuju pada Yohanes 14:6 ; Kata YESUS kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Perhatian saya terus tertuju sampai ayat selanjutnya, ayat 7; Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” saya terkejut dan gembira, karena firman TUHAN ini termasuk firman yang sedang saya cari, saya rindu mengenal Yesus dan keIlahian-Nya dengan lebih jelas. Tiba-tiba, setelah selesai membaca ayat 7, diluar kehendak saya, tangan saya kembali membuka halaman Alkitab, kearah belakang, dan mata saya tepat tertuju kembali pada ayat 15, selanjutnya ayat 16, Ulangan Psl 4.
Kali ini sambil membaca, gelombang kekejutan secara bertahap merasuki hati saya, seiring dengan pemahaman yang sungguh-sungguh baru dari ke-empat ayat dari dua Kitab tadi. Saya terkejut dan mulai terisak oleh perasaan takut yang tidak bisa saya jelaskan dengan kata-kata ketika mulai menyadari bahwa TUHAN sedang mencoba memberitahu saya, membuka pikiran dan hati saya, dengan terang Kebenaran yang benar-benar baru, dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Mata saya terbelalak, tapi disaat yang sama, hati saya terasa mengecil, saya takut, jangan-jangan Kebenaran yang tiba-tiba TUHAN sodorkan untuk saya pahami ini, tidak tertanggungkan oleh saya.
Kebenaran itu seakan-akan menelajangi, membuat saya tercengang-cengang, termenung-menung dan malu, bagaimana kita umat-umat TUHAN berpikir selama ini? bagaimana kita bisa melewatkan Kebenaran ini ?
(2 Kor 4:7; Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari ALLAH, bukan dari diri kami. Gal 3:22 ; Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam YESUS KRISTUS janji itu diberikan kepada mereka yang percaya)
Saudara-saudaraku yang dikasihi Yesus Kristus,
Kebenaran itu adalah :
PATUNG ATAU GAMBAR ATAU APAPUN YANG DIMAKSUDKAN UNTUK MENGUMPAMAKAN “rupa” YESUS, adalah BERHALA!
(Roma 1:22,23, ; Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan ALLAH yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. 2 Kor 5:16 ; Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian)
I Petrus I : 8 ; Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
YESUS SANGAT MULIA, SAMA MULIA SEPERTI BAPA, KARENA YESUS ADALAH GAMBARAN BAPA! DAN KEMULIAAN YESUS, SEPERTI JUGA BAPA, TIDAK BOLEH DIUMPAMAKAN DENGAN APAPUN JUGA !
(Yes 46:5; Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?)
Gambar itu, entah bagaimana mulanya, hampir tidak disadari, telah menjadi semacam identitas tidak resmi umat kristiani. Gambar itu terlihat hampir di setiap rumah umat Kristen. Bahkan menjadi dekorasi di beberapa gereja tertentu.
Membayang satu tanggung jawab besar di depan saya, membuat saya takut. Tapi saya tidak bisa menghindar, TUHAN sudah berbicara, menjawab doa yang saya layangkan hampir setiap saat, agar TUHAN mencurahkan kepada saya Roh Kebenaran, yang akan menuntun saya dan orang-orang yang saya kasihi, layak untuk masuk dalam kerajaan YAHWE (Maz 118:19, Roma 8:28) lagi pula, sudah menjadi komitmen saya, setelah semua yang dibuat TUHAN untuk saya, dengan pertolongan TUHAN, saya akan menurut apapun yang TUHAN kehendaki saya perbuat untuk kemuliaan-Nya, dengan cepat saya diingatkan oleh firman TUHAN yang terdapat di dalam kitab Amos 3:3 ; Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji ?
Sehingga setakut apapun saya terhadap kebenaran yang begitu tiba-tiba disodorkan untuk saya pahami, jauh lebih besar rasa syukur saya kepada-Nya yang sudah menyatakan kebenaran itu dengan sangat jelas bagi saya. Dapat kah saya menolak TUHAN ? (Amos 3:8 Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? TUHAN ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?")
Semakin saya pikirkan, semakin saya tercengang-cengang merasakan kebesaran TUHAN. Semakin saya renungkan, semakin saya takjub. Saya melihat bahwa TUHAN telah menyatakan beberapa hal lewat kejadian tanggal 21 Desember itu:
Perintah, Ulangan 4:15,16; Hati-hatilah sekali – sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api – supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan;
Kesaksian & Undangan, Yoh 14:6; Kata YESUS kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Kesaksian 2 Kor 4:4; Yesus adalah gambaran ALLAH; Yoh 14:7; Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”
Kesaksian YESUS adalah kegenapan hukum Taurat; Roma 10:4; Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya (Matius 5:17)
dan apakah ini adalah suatu Kesaksian, atau pertanda atau apapun, seperti yang dimaksud dalam Kitab Ibrani Psl 8,9; YESUS adalah Perantara Perjanjian Baru ? Ibrani 9:15; Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Perintah, undangan dan kesaksian yang dinyatakan oleh YESUS KRISTUS sendiri !
Sore, pada hari yang sama, 21 Desember 2006, diantara pukul 15.00-16.00, saat sedang menyetir mobil, entah bagaimana, tiba-tiba saja datang dalam pikiran saya, bahwa saya
sudah merdeka, dan saya pun langsung mengucapkannya ; “Berarti saya sudah merdeka”. Saya lalu terheran-heran sendiri, kenapa saya bicara seperti itu, apa artinya ?
Sama hal-nya seperti terang Kebenaran yang ditunjukkan TUHAN lewat, Ul 4:15,16 dan Yoh 14:6 dan 7, kalimat yang saya ucapkan; “berarti saya sudah merdeka” itu, sama, terus saya renung-renungkan dengan penuh takjub.
Kedua hal tersebut diatas, tidak bisa saya simpan sendiri. Saya ceritakan kepada kedua orang tua dan anak gadis saya. Saya belum tahu bahwa “Kebenaran itu” dan ucapan “berarti saya sudah merdeka”, memiliki hubungan yang tidak terpisahkan. Saya samasekali belum menyadari kaitan diantara keduanya.
Kira-kira tanggal 23 atau 24 Desember, saya lupa mencatat tanggalnya, sore menjelang senja, udara sejuk dan bersih karena hujan baru saja berhenti, ketika saya, anak gadis saya, ipar dan keponakkan saya melintas di depan Mall Fantasi, menuju pusat kota . Sambil menyetir, saya menengadah ke langit sore, dan saya terpaku kagum. Di langit, di depan mata kami berempat, terpampang pemandangan langka, yang keindahannya belum pernah saya saksikan sebelumnya. Segumpal awan putih berkilat menyala oleh cahaya matahari senja yang bersembunyi di belakangnya, dan ada pelangi kecil yang sangat indah dengan ukuran pas melingkungi gumpalan awan keemasan itu. Langit di sekitar awan dan pelangi, berwarna hijau kebiru-biruan, berkilauan seperti kulit mutiara. Di sebelah kanan bawah gumpalan awan yang bercahaya tadi, ada gumpalan awan yang menyerupai pintu lengkung, seperti pintu gerbang dengan lorongnya sekaligus, dan cahaya matahari sore yang keemasan memancar keluar dari gerbang awan tsb. Saya belum pernah melihat pemandangan di langit seindah itu sebelumnya. Kami menepi untuk menikmatinya. Saya teringat gambaran Alkitab tentang kemuliaan takhta YAHWE dalam Wahyu 4:2,3 ; Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis ; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
...........>>>>>>>>>>>>>
penilaian selanjutnya saya serahkan kepada pembaca sekalian Tuhan Yesus memberkati.)
BAGIAN 1
KABAR BAIK
K e s a k s i a n
KEDOK PENIPUAN IBLIS DIBUKA!
Kebenaran yang Memerdekakan
Salam dalam kasih YESUS KRISTUS,
Saya adalah umat TUHAN yang bertobat dari kehidupan lama yang jauh dari TUHAN. Melalui banyak peristiwa, TUHAN memanggil saya pulang, merendahkan hati saya, seperti yang sudah dilakukan-Nya pada bangsa Israel seperti yang tertulis dalam kitab Ulangan Psl 8:15,16, dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras, dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.(2Kor 7:10, Ibrani 12:6)
TUHAN membuat saya takluk kepada-Nya.
9 September 2006, TUHAN meloloskan saya dari dua percobaan pembunuhan, saya sadari kemudian, sebelum tanggal 9 September itu, ada setidaknya tiga percobaan pembunuhan lain untuk saya, yang telah digagalkan TUHAN dengan lengan-Nya yang teracung ! sebelumnya saya tidak sadar sedang berada dalam bahaya besar, rupanya sudah berkali-kali usaha mencabut nyawa saya gagal dilakukan. Dengan keajaiban-keajaiban yang tidak terbantahkan oleh saya, TUHAN meloloskan saya dari maut. TUHAN menyertai saya, berbisik, menuntun saya dengan tenang, langkah demi langkah. TUHAN membuat waktu dan jarak menjadi lebih panjang dan lebih pendek, sesuai yang dibutuhkan TUHAN untuk menyelamatkan nyawa saya. TUHAN membekali saya dengan doa-doa pendek yang terucap tanpa saya sadari, karena saya benar-benar tidak tahu apa yang tengah saya hadapi (Yes 45:5; Maz 37:32,33; Roma 8:26-28)
11 September 2006, TUHAN menuntun saya dan anak gadis saya keluar dari kota kecil tempat kami tinggal, kota yang sering digoncang teror bom, meninggalkan rumah dan pekerjaan kami, menuju kota Makasar, karena hanya itu jurusan penerbangan keluar, yang tersedia pada malam itu. Di airport TUHAN menunjukan kepada saya satu persatu orang-orang yang disiapkan untuk berjaga-jaga apabila kami meninggalkan kota . Dan di dalam ruang tunggu airport, dengan suatu cara, kami dan seorang lagi kawan saya, memastikan bahwa seorang pria tidak dikenal, akan “mengantar” kami sampai ke atas pesawat menuju Makasar. Bergandengan tangan saya dan anak saya menuju pesawat, hampir saja saya membatalkan keberangkatan kami, tapi saya langsung teringat pada wajah-wajah beku yang menyebar di sekitar bandara yang kami tinggalkan. Segera terlintas dikepala saya, lebih baik menghadapi satu orang, dari pada sekian banyak orang yang tidak dikenal dan jumlahnya tidak diketahui. Rasa damai seketika menyebar dalam hati saya seiring dengan keputusan untuk tetap berangkat. Saya tahu, itu adalah pertanda bahwa TUHAN-lah yang memimpin perjalanan ini.
Di dalam kabin pesawat, saya sangat ingin tahu bagaimana cara TUHAN akan meloloskan kami dari orang yang duduk beberapa baris di depan kami itu, saya ingin bisa bekerjasama dengan TUHAN. Keingintahuan saya yang tidak mendapat jawaban, membuat saya tegang. Lalu datang pikiran bahwa bukankah TUHAN telah menolong meloloskan saya dengan ketenangan yang sangat sempurna, ketika saya belum menyadari adanya bahaya? Pikiran ini membuat saya kembali merasa damai. Maz 37:5; Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. Ayat tersebut berhasil menguatkan hati saya. Percayalah kepada-Nya, percayalah kepada-Nya, percayalah kepada-Nya, saya mengulang-ulang kalimat ini, akhirnya saya menarik napas, menikmati menit-menit ketenangan yang diberikan TUHAN, melupakan apa yang akan terjadi nanti, dan membiarkan TUHAN bertindak untuk kami.
Di bandara Hasanudin, saya melaporkan situasi yang kami hadapi kepada petugas keamanan, sangat mengherankan tanpa banyak bertanya mereka langsung mempercayai cerita saya. Setelah mendapat keterangan mengenai ciri-ciri orang yang dicurigai, dengan sigap salah seorang dari petugas keamanan, menarik lengan saya dan saya menarik lengan anak saya, beriring-iringan kami menuju jalan keluar yang berbeda dari yang digunakan arus penumpang lainnya. Tapi setibanya di depan pintu keluar khusus yang ditunjukan oleh petugas keamanan itu, saya samasekali tidak mau melangkahkan kaki. Sungguh hanya malaikat TUHAN-lah yang telah menghalangi langkah saya untuk tidak keluar dari bandara. Diluar rencana, saya lalu mencari penerbangan domestik kemana saja untuk melanjutkan perjalanan, tapi semua jurusan domestik penuh. Anak gadis saya yang takut pada ketinggian, memohon agar tidak melanjutkan perjalanan lagi malam itu. Petugas keamanan bandara lalu mengijinkan kami beristirahat di salah satu ruangan ground handling. Sampai dini hari, berulang kali mereka melaporkan situasi di luar bandara. Orang dengan ciri-ciri yang kami sebutkan, masih berjaga di sekitar bandara. Bahkan dari pengamatan petugas, selain “diantar” oleh seseorang sejak keberangkatan, kami pun telah “dijemput” oleh paling kurang lima orang pria. Petugas menggambarkan bagaimana mereka mencari kami seperti mencari jarum di dalam jerami, diantara arus penumpang turun. Dan karena tidak melihat kami keluar dari pintu, mereka tidak bergeser, tetap berjaga di sekitar bandara.
Saya berusaha menenangkan anak gadis saya dan diri saya sendiri, yang mulai bertanya-tanya kapan semua ini akan berakhir. Saya mengingatkan anak saya dan diri saya, jika TUHAN telah menyelamatkan kami sebelum ini, bahkan sebelum kami menyadari adanya bahaya, TUHAN pasti akan terus menyelamatkan kami. Dia tidak akan meninggalkan siapapun di tengah jalan. TUHAN tidak bekerja setengah-setengah, karena TUHAN bukan-lah manusia, TUHAN adalah TUHAN dan Dia adalah setia. Yang dibutuhkan hanyalah, bersabar, biarkan TUHAN bertindak dengan caranya. Detik-detik di dalam ruangan Ground Handling itu, adalah detik-detik pendidikan dari TUHAN yang amat berharga bagi kami. Disana, TUHAN mengajarkan, apa arti “percaya” yang sesungguhnya dan apa arti “bersandar dengan segenap hati”.
Pagi hari, ketika anak gadis saya, ditemani petugas keamanan, menuju ATM, dia melihat orang yang mengikuti kami di dalam pesawat, berjaga persis di pintu keluar, tapi orang itu sedang tidak melihat ke arah dia. Malaikat TUHAN telah melindungi kami begitu rupa.
Akhirnya, jam 9.00 pagi, kami mendapat kabar bahwa ada dua kursi kosong tersedia untuk kami, jurusan Manado . Beberapa petugas ground handling, yang sejak malam hari bersikap amat baik kepada kami, saya percaya mereka adalah perpanjangan tangan TUHAN, mengantar kami sampai ke tangga pesawat. Kami terharu, waktu menegangkan yang telah dihabiskan bersama telah mengikat kami dalam kasih yang tidak terkatakan. Kasih ajaib yang ada dihati setiap manusia yang bertumbuh oleh YESUS KRISTUS. Kami tiba di Manado siang itu, 12 September 2006 (Maz 64:6-11)
Di rumah sahabat baik saya yang tenang dan aman, di Airmadidi, saya melayangkan doa syukur dan penyerahan. Ketika tengah berdoa, saya mendengar suara TUHAN berbicara di kepala saya, menyela doa saya; “Ini Perkara-Ku, bukan Perkaramu”, saya terkejut takjub dan terharu, bagaimana bisa, bukankah ini masalah saya sendiri, akibat dari kehidupan yang bodoh jauh dari TUHAN ? hal ini saya ceritakan kepada orang-orang di sekitar saya agar menjadi suatu kesaksian yang menguatkan, bagaimana TUHAN ternyata ikut campur dalam masalah manusia, asal kita mau berteriak minta tolong kepada-Nya dengan penuh percaya (Maz 33:13,14,18,19 ; TUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia, dari tempat kediaman-Nya, Ia menilik semua penduduk bumi. Sesungguhnya mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih sayang-Nya. Untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan)
Di rumah Om saya di Winangun, Manado, kira-kira tgl 21 September 2006, saya menemukan di handphone saya tersimpan 2 pesan terkirim, tertanggal 25 Agustus 2006, jam 15.03 dan 15.13, ditujukan kepada teman, yang ternyata bermaksud menghabisi nyawa saya itu.
2 pesan tsb berisi firman TUHAN !
sesuatu yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya kepada orang yang berbeda keyakinan. Saya ingat, pesan-pesan itu saya kirim ketika orang itu bertanya apa yang sedang saya lakukan melalui sms, dan karena saat itu saya sedang membaca firman TUHAN, maka saya menyalin firman TUHAN yang sedang saya baca dan langsung mengirim firman TUHAN itu sebagai jawaban.
Pesan yang pertama berisi firman dalam Amsal 6:16-19 ; Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya; mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara. (!)
Dan pesan berikut, sepuluh menit kemudian, berisi firman TUHAN yang terdapat dalam Yes 40:25-29, Yes 41:10, Yes 45:22 ;
Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.
Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel : "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan ALLAHku?"
Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah ALLAH kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya
janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini ALLAHmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah ALLAH dan tidak ada yang lain. (!!!)
Saya betul-betul terkejut, takjub dan terharu. TUHAN sungguh ajaib, sungguh baik, Dia tidak saja meloloskan saya dari orang-orang yang hendak menghabisi nyawa saya, bahkan telah berperkara sejak awal dengan mereka sebelum saya sendiri mengetahui bahaya itu, tapi lebih dari segalanya, Dia, TUHAN, telah berkenan menyatakan diri-Nya sampai senyata itu kepada saya, senyata firman yang tersimpan rapi di dalam handphone! Untuk menghibur saya. Karena TUHAN yang mahatahu, mengetahui saya membutuhkan kekuatan yang hanya bisa diberikan oleh Dia sendiri. Sungguh TUHAN luar biasa. Saya membagikan keajaiban cinta TUHAN ini kepada saudara-saudara di Jemaat Winangun (Yes 43:10-13)
Oleh kehendak TUHAN, melalui kakak saya, tgl 2 Oktober 2006, saya dan anak gadis saya menuju Balikpapan . Rabu, 4 Oktober, saya bersaksi di hadapan umat-umat TUHAN di Jemaat Martadinata, Balikpapan .
Di rumah kakak saya, pagi, 21 Desember 2006, kurang lebih pukul 8.00, saya membaca Alkitab di kamar. Seperti biasa, setelah berdoa, saya membuka Alkitab secara acak. Dan pagi itu, tangan saya membawa saya pada Ulangan Pasal 4, dengan perikop “Musa Menasihati Bangsa itu Memelihara Hukum ALLAH”. Saya gembira ketika mulai membaca ayat demi ayat yang berisi perintah-perintah dan ketetapan-ketetapan Tuhan yang disampaikan Nabi Musa kepada bangsa Israel .
TUHAN telah membuat saya tidak berdaya tanpa-Nya. Membuat saya menyesali tahun-tahun kehidupan saya yang jauh dari TUHAN. Pertobatan yang sungguh-sungguh telah membuat saya rindu untuk mengetahui apa saja yang dikendaki TUHAN untuk diperbuat oleh umat-umat-Nya, Maz 119:18-20 ; Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.
Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku.
Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
(Ams 28:13,14, Maz 119:33,34, 25:4,5,7)
Dan Ulangan Psl 4 ini, tepat seperti yang dibutuhkan jiwa saya. Jiwa yang dahaga akan firman TUHAN terasa disegarkan, tempat yang kosong, jauh di kedalaman hati, serasa diisi oleh apa yang paling dibutuhkan jiwa manapun di dunia.
Tiba-tiba saya tertegun, ketika mata saya menelusuri Ayat 15 dan 16; “Hati-hatilah sekali- sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api- supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun; yang menyerupai laki-laki atau perempuan;” Ada sesuatu yang menarik perhatian saya pada kedua ayat ini, entah apa. Saya membaca ulang kedua ayat tersebut, dan tepat ketika saya selesai membaca ayat 16, tangan saya membalik halaman Alkitab dengan sekali membuka, dan mata saya langsung tertuju pada Yohanes 14:6 ; Kata YESUS kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Perhatian saya terus tertuju sampai ayat selanjutnya, ayat 7; Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” saya terkejut dan gembira, karena firman TUHAN ini termasuk firman yang sedang saya cari, saya rindu mengenal Yesus dan keIlahian-Nya dengan lebih jelas. Tiba-tiba, setelah selesai membaca ayat 7, diluar kehendak saya, tangan saya kembali membuka halaman Alkitab, kearah belakang, dan mata saya tepat tertuju kembali pada ayat 15, selanjutnya ayat 16, Ulangan Psl 4.
Kali ini sambil membaca, gelombang kekejutan secara bertahap merasuki hati saya, seiring dengan pemahaman yang sungguh-sungguh baru dari ke-empat ayat dari dua Kitab tadi. Saya terkejut dan mulai terisak oleh perasaan takut yang tidak bisa saya jelaskan dengan kata-kata ketika mulai menyadari bahwa TUHAN sedang mencoba memberitahu saya, membuka pikiran dan hati saya, dengan terang Kebenaran yang benar-benar baru, dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Mata saya terbelalak, tapi disaat yang sama, hati saya terasa mengecil, saya takut, jangan-jangan Kebenaran yang tiba-tiba TUHAN sodorkan untuk saya pahami ini, tidak tertanggungkan oleh saya.
Kebenaran itu seakan-akan menelajangi, membuat saya tercengang-cengang, termenung-menung dan malu, bagaimana kita umat-umat TUHAN berpikir selama ini? bagaimana kita bisa melewatkan Kebenaran ini ?
(2 Kor 4:7; Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari ALLAH, bukan dari diri kami. Gal 3:22 ; Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam YESUS KRISTUS janji itu diberikan kepada mereka yang percaya)
Saudara-saudaraku yang dikasihi Yesus Kristus,
Kebenaran itu adalah :
PATUNG ATAU GAMBAR ATAU APAPUN YANG DIMAKSUDKAN UNTUK MENGUMPAMAKAN “rupa” YESUS, adalah BERHALA!
(Roma 1:22,23, ; Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan ALLAH yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. 2 Kor 5:16 ; Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian)
I Petrus I : 8 ; Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
YESUS SANGAT MULIA, SAMA MULIA SEPERTI BAPA, KARENA YESUS ADALAH GAMBARAN BAPA! DAN KEMULIAAN YESUS, SEPERTI JUGA BAPA, TIDAK BOLEH DIUMPAMAKAN DENGAN APAPUN JUGA !
(Yes 46:5; Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?)
Gambar itu, entah bagaimana mulanya, hampir tidak disadari, telah menjadi semacam identitas tidak resmi umat kristiani. Gambar itu terlihat hampir di setiap rumah umat Kristen. Bahkan menjadi dekorasi di beberapa gereja tertentu.
Membayang satu tanggung jawab besar di depan saya, membuat saya takut. Tapi saya tidak bisa menghindar, TUHAN sudah berbicara, menjawab doa yang saya layangkan hampir setiap saat, agar TUHAN mencurahkan kepada saya Roh Kebenaran, yang akan menuntun saya dan orang-orang yang saya kasihi, layak untuk masuk dalam kerajaan YAHWE (Maz 118:19, Roma 8:28) lagi pula, sudah menjadi komitmen saya, setelah semua yang dibuat TUHAN untuk saya, dengan pertolongan TUHAN, saya akan menurut apapun yang TUHAN kehendaki saya perbuat untuk kemuliaan-Nya, dengan cepat saya diingatkan oleh firman TUHAN yang terdapat di dalam kitab Amos 3:3 ; Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji ?
Sehingga setakut apapun saya terhadap kebenaran yang begitu tiba-tiba disodorkan untuk saya pahami, jauh lebih besar rasa syukur saya kepada-Nya yang sudah menyatakan kebenaran itu dengan sangat jelas bagi saya. Dapat kah saya menolak TUHAN ? (Amos 3:8 Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? TUHAN ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?")
Semakin saya pikirkan, semakin saya tercengang-cengang merasakan kebesaran TUHAN. Semakin saya renungkan, semakin saya takjub. Saya melihat bahwa TUHAN telah menyatakan beberapa hal lewat kejadian tanggal 21 Desember itu:
Perintah, Ulangan 4:15,16; Hati-hatilah sekali – sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api – supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan;
Kesaksian & Undangan, Yoh 14:6; Kata YESUS kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Kesaksian 2 Kor 4:4; Yesus adalah gambaran ALLAH; Yoh 14:7; Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”
Kesaksian YESUS adalah kegenapan hukum Taurat; Roma 10:4; Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya (Matius 5:17)
dan apakah ini adalah suatu Kesaksian, atau pertanda atau apapun, seperti yang dimaksud dalam Kitab Ibrani Psl 8,9; YESUS adalah Perantara Perjanjian Baru ? Ibrani 9:15; Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Perintah, undangan dan kesaksian yang dinyatakan oleh YESUS KRISTUS sendiri !
Sore, pada hari yang sama, 21 Desember 2006, diantara pukul 15.00-16.00, saat sedang menyetir mobil, entah bagaimana, tiba-tiba saja datang dalam pikiran saya, bahwa saya
sudah merdeka, dan saya pun langsung mengucapkannya ; “Berarti saya sudah merdeka”. Saya lalu terheran-heran sendiri, kenapa saya bicara seperti itu, apa artinya ?
Sama hal-nya seperti terang Kebenaran yang ditunjukkan TUHAN lewat, Ul 4:15,16 dan Yoh 14:6 dan 7, kalimat yang saya ucapkan; “berarti saya sudah merdeka” itu, sama, terus saya renung-renungkan dengan penuh takjub.
Kedua hal tersebut diatas, tidak bisa saya simpan sendiri. Saya ceritakan kepada kedua orang tua dan anak gadis saya. Saya belum tahu bahwa “Kebenaran itu” dan ucapan “berarti saya sudah merdeka”, memiliki hubungan yang tidak terpisahkan. Saya samasekali belum menyadari kaitan diantara keduanya.
Kira-kira tanggal 23 atau 24 Desember, saya lupa mencatat tanggalnya, sore menjelang senja, udara sejuk dan bersih karena hujan baru saja berhenti, ketika saya, anak gadis saya, ipar dan keponakkan saya melintas di depan Mall Fantasi, menuju pusat kota . Sambil menyetir, saya menengadah ke langit sore, dan saya terpaku kagum. Di langit, di depan mata kami berempat, terpampang pemandangan langka, yang keindahannya belum pernah saya saksikan sebelumnya. Segumpal awan putih berkilat menyala oleh cahaya matahari senja yang bersembunyi di belakangnya, dan ada pelangi kecil yang sangat indah dengan ukuran pas melingkungi gumpalan awan keemasan itu. Langit di sekitar awan dan pelangi, berwarna hijau kebiru-biruan, berkilauan seperti kulit mutiara. Di sebelah kanan bawah gumpalan awan yang bercahaya tadi, ada gumpalan awan yang menyerupai pintu lengkung, seperti pintu gerbang dengan lorongnya sekaligus, dan cahaya matahari sore yang keemasan memancar keluar dari gerbang awan tsb. Saya belum pernah melihat pemandangan di langit seindah itu sebelumnya. Kami menepi untuk menikmatinya. Saya teringat gambaran Alkitab tentang kemuliaan takhta YAHWE dalam Wahyu 4:2,3 ; Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis ; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
...........>>>>>>>>>>>>>