magnum
IndoForum Activist C
- No. Urut
- 1320
- Sejak
- 27 Mei 2006
- Pesan
- 14.143
- Nilai reaksi
- 417
- Poin
- 83
Judi togel yang identik dengan judi massal kini merambah ke internet. Operator sudah ditangkap tapi pemodal dicurigai orang asing. Terobosan baru itu yang dilakukan Sulianto (31) dan Edward (29). Praktik perjudian togel lewat internet dikendalikan di sebuah rumah di Jalan Utama Sakti Raya No 36, Wijayakusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Kapolsek Tanjung Duren Komisaris Polisi Asep Adisaputera kemarin menjelaskan bahwa rumah pengendali judi togel via internet digerebek akhir pekan lalu. Di rumah berkedok percetakan itu, polisi menyita seperangkat alat judi. Di antaranya, dua komputer, empat handphone tipe communicator, dua CCTV, Combo TV Box mesin faksimili, televisi plasma, dua printer, dan kertas rekapan angka (nomor dan peserta judi).
Asep Adisaputera mengakui modus judi togel menggunakan jaringan internet merupakan trend baru. Meski pesertanya orang-orang tertentu namun melalui internet permainan judi jenis itu bisa dilakukan antarprovinsi. "Yang sudah kami ketahui judi ini, selain dari Jakarta dan sekitarnya juga diikuti oleh orang-orang dari Batam dan kota-kota utama di Sumatera," kata Kompol Asep.
Pembongkaran judi melalui jaringan internet itu sendiri berawal ketika polisi memperoleh informasi dari masyarakat. Namun, penelusurannya sempat mengalami hambatan. Sebab, bagian rumah yang digunakan sebagai pusat pengaturan judi tersebut tertutup rapat. Di sudut atas pagar rumah itu terpasang kamera CCTV. "Setiap orang yang datang dan tak dikenal tidak diizinkan masuk, meski kami sudah menyamar," jelasnya.
Upaya penyamaran pun terus dilakukan hingga akhirnya tempat itu pun bisa disusupi. Begitu kecurigaan polisi terbukti, rumah judi itu digerebek. Sulianto dan Edward pun digelandang ke Polsek Tanjung Duren. Dia menambahkan, saat ini pemberantasan judi bukan saja kepada bandarnya saja melainkan juga pada para pesertanya.
Dari pengakuan Sulianto, permainan judi melalui jaringan internet itu masih mengadopsi permainan judi togel aslinya. Perkalian hadiah juga sama persis dengan judi togel yang pernah marak tiga tahun lalu. Pemasang Rp 1.000 untuk dua angka memperoleh uang Rp 60.000 jika menang. Pemasang Rp 1.000 untuk tiga angka mendapat uang Rp 400.000, dan pemilik empat angka akan mendapat uang Rp 1,2 juta. Tapi untuk togel internet, taruhan minimal Rp 500.000 dan maksimal Rp 10 juta.
Nomor-nomor judi pilihan peserta tidak lagi menggunakan kertas konvensional tapi dikirim melalui internet atau mesin faksimili. Uang taruhan dikirim dengan cara transfer. Omset praktik judi ini mencapai miliaran rupiah. "Dalam permainan judi ini, uang sama sekali tidak terlihat," kata Asep lagi.
Sulianto dan Edward memulai praktik judi internet saat Piala Dunia 2006 digelar pada 9 Juni 2006. Jenis judinya benar-benar skor sepak bola dan pesertanya baru puluhan orang yang merupakan kenalan dekatnya. Setelah pergelaran akbar sepak bola selesai 9 Juli 2006, judi bola diganti menjadi judi togel. "Semua modal dan peralatan, saya yang sediakan," jelas Sulianto.
Modus lama
Praktik judi jenis seperti ini juga pernah dilakukan Johan, warga Perumahan Citra V Blok A2 No 39 Kalideres, Jakarta Barat. Rumah Johan sudah pula digerebek polisi Kamis (3/8) sekitar pukul 19.00. Johan sempat membakar sejumlah alat judinya hingga nyaris menghanguskan rumahnya.
Cara berjudi yang dilakukan Johan cukup mudah. Dia menghubungi peserta dan mengirimkan angka pasangan melalui pengiriman faksimili. Setiap kali memasang angka, peserta membayar Rp 1.000. Teknik permainannya seperti togel.
"Saya yang kemudian mengabarkan angka yang keluar ke klien (sebutan peserta judi--Red) lewat faksimili. Uang ditransfer lewat rekening. Satu orang bisa pasang minimal Rp 50.000," jelas Johan. Dari usaha yang dilakoni sejak dua pekan lalu, Johan memperoleh keuntungan berkisar Rp 3-7 juta per hari.
Judi secara umum sudah menghilang begitu Jenderal Pol Sutanto diangkat sebagai Kapolri dua tahun lalu. Ia melarang seluruh jenis judi sehingga seluruh tempat judi digerebek. Sejak itu, judi dilangsungkan sembunyi-sembunyi dan kebanyakan lewat internet.
Menurut praktisi hukum Hotman Paris Hutapea, judi melalui internet atau mesin faks bukan fenomena baru. "Ini sudah lama terjadi baik di Indonesia maupun di luar negeri," ujar Hotman semalam.
Dia pernah memiliki klien seorang pengusaha yang ditagih utang karena kalah berjudi dengan bandar dari Las Vegas, Amerika Serikat. "Dia main judi melalui internet dan bandarnya langsung dari Las Vegas. Ternyata ia kalah. Awalnya ia diberikan keringanan untuk membayar tapi lama-lama kemudian tagihannya membengkak," ungkapnya.
Tak lama kemudain, datang utusan dari Las Vegas untuk menagih utang tersebut. Namun karena ini perjudian, bandar tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum untuk menagihnya. Hotman menengarai judi dengan menggunakan internet dan mesin faks sedang menggejala di Indonesia. "Ini disebabkan karena saat ini polisi sangat ketat memberantas judi sehingga orang mencari-cari bentuk lain," katanya.
Perjudian seperti ini relatif lebih sulit diberantas karena yang menjadi bandarnya adalah orang asing yang telah profesional. "Lagi pula hukum yang berlaku adalah hukum tempat bendar berada. Untuk pemainnya di Indonesia, siapa yang akan mengadukannya?" tambahnya.
Dia mengatakan, perjudian togel melalui internet dan mesin faks yang kini sedang maraknya disinyalir juga didalangi bandar dari luar negeri. "Untuk perjudian profesional seperti ini memang dibandari orang asing," katanya. Dengan kata lain, yang tertangkap baru operatornya. Pemodal besarnya masih aman karena ditengarai orang asing
hayo yg maen Togel sapa???
Kapolsek Tanjung Duren Komisaris Polisi Asep Adisaputera kemarin menjelaskan bahwa rumah pengendali judi togel via internet digerebek akhir pekan lalu. Di rumah berkedok percetakan itu, polisi menyita seperangkat alat judi. Di antaranya, dua komputer, empat handphone tipe communicator, dua CCTV, Combo TV Box mesin faksimili, televisi plasma, dua printer, dan kertas rekapan angka (nomor dan peserta judi).
Asep Adisaputera mengakui modus judi togel menggunakan jaringan internet merupakan trend baru. Meski pesertanya orang-orang tertentu namun melalui internet permainan judi jenis itu bisa dilakukan antarprovinsi. "Yang sudah kami ketahui judi ini, selain dari Jakarta dan sekitarnya juga diikuti oleh orang-orang dari Batam dan kota-kota utama di Sumatera," kata Kompol Asep.
Pembongkaran judi melalui jaringan internet itu sendiri berawal ketika polisi memperoleh informasi dari masyarakat. Namun, penelusurannya sempat mengalami hambatan. Sebab, bagian rumah yang digunakan sebagai pusat pengaturan judi tersebut tertutup rapat. Di sudut atas pagar rumah itu terpasang kamera CCTV. "Setiap orang yang datang dan tak dikenal tidak diizinkan masuk, meski kami sudah menyamar," jelasnya.
Upaya penyamaran pun terus dilakukan hingga akhirnya tempat itu pun bisa disusupi. Begitu kecurigaan polisi terbukti, rumah judi itu digerebek. Sulianto dan Edward pun digelandang ke Polsek Tanjung Duren. Dia menambahkan, saat ini pemberantasan judi bukan saja kepada bandarnya saja melainkan juga pada para pesertanya.
Dari pengakuan Sulianto, permainan judi melalui jaringan internet itu masih mengadopsi permainan judi togel aslinya. Perkalian hadiah juga sama persis dengan judi togel yang pernah marak tiga tahun lalu. Pemasang Rp 1.000 untuk dua angka memperoleh uang Rp 60.000 jika menang. Pemasang Rp 1.000 untuk tiga angka mendapat uang Rp 400.000, dan pemilik empat angka akan mendapat uang Rp 1,2 juta. Tapi untuk togel internet, taruhan minimal Rp 500.000 dan maksimal Rp 10 juta.
Nomor-nomor judi pilihan peserta tidak lagi menggunakan kertas konvensional tapi dikirim melalui internet atau mesin faksimili. Uang taruhan dikirim dengan cara transfer. Omset praktik judi ini mencapai miliaran rupiah. "Dalam permainan judi ini, uang sama sekali tidak terlihat," kata Asep lagi.
Sulianto dan Edward memulai praktik judi internet saat Piala Dunia 2006 digelar pada 9 Juni 2006. Jenis judinya benar-benar skor sepak bola dan pesertanya baru puluhan orang yang merupakan kenalan dekatnya. Setelah pergelaran akbar sepak bola selesai 9 Juli 2006, judi bola diganti menjadi judi togel. "Semua modal dan peralatan, saya yang sediakan," jelas Sulianto.
Modus lama
Praktik judi jenis seperti ini juga pernah dilakukan Johan, warga Perumahan Citra V Blok A2 No 39 Kalideres, Jakarta Barat. Rumah Johan sudah pula digerebek polisi Kamis (3/8) sekitar pukul 19.00. Johan sempat membakar sejumlah alat judinya hingga nyaris menghanguskan rumahnya.
Cara berjudi yang dilakukan Johan cukup mudah. Dia menghubungi peserta dan mengirimkan angka pasangan melalui pengiriman faksimili. Setiap kali memasang angka, peserta membayar Rp 1.000. Teknik permainannya seperti togel.
"Saya yang kemudian mengabarkan angka yang keluar ke klien (sebutan peserta judi--Red) lewat faksimili. Uang ditransfer lewat rekening. Satu orang bisa pasang minimal Rp 50.000," jelas Johan. Dari usaha yang dilakoni sejak dua pekan lalu, Johan memperoleh keuntungan berkisar Rp 3-7 juta per hari.
Judi secara umum sudah menghilang begitu Jenderal Pol Sutanto diangkat sebagai Kapolri dua tahun lalu. Ia melarang seluruh jenis judi sehingga seluruh tempat judi digerebek. Sejak itu, judi dilangsungkan sembunyi-sembunyi dan kebanyakan lewat internet.
Menurut praktisi hukum Hotman Paris Hutapea, judi melalui internet atau mesin faks bukan fenomena baru. "Ini sudah lama terjadi baik di Indonesia maupun di luar negeri," ujar Hotman semalam.
Dia pernah memiliki klien seorang pengusaha yang ditagih utang karena kalah berjudi dengan bandar dari Las Vegas, Amerika Serikat. "Dia main judi melalui internet dan bandarnya langsung dari Las Vegas. Ternyata ia kalah. Awalnya ia diberikan keringanan untuk membayar tapi lama-lama kemudian tagihannya membengkak," ungkapnya.
Tak lama kemudain, datang utusan dari Las Vegas untuk menagih utang tersebut. Namun karena ini perjudian, bandar tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum untuk menagihnya. Hotman menengarai judi dengan menggunakan internet dan mesin faks sedang menggejala di Indonesia. "Ini disebabkan karena saat ini polisi sangat ketat memberantas judi sehingga orang mencari-cari bentuk lain," katanya.
Perjudian seperti ini relatif lebih sulit diberantas karena yang menjadi bandarnya adalah orang asing yang telah profesional. "Lagi pula hukum yang berlaku adalah hukum tempat bendar berada. Untuk pemainnya di Indonesia, siapa yang akan mengadukannya?" tambahnya.
Dia mengatakan, perjudian togel melalui internet dan mesin faks yang kini sedang maraknya disinyalir juga didalangi bandar dari luar negeri. "Untuk perjudian profesional seperti ini memang dibandari orang asing," katanya. Dengan kata lain, yang tertangkap baru operatornya. Pemodal besarnya masih aman karena ditengarai orang asing
hayo yg maen Togel sapa???