• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Jauh di Mata Dekat di Hati

stanza

IndoForum Beginner E
No. Urut
44969
Sejak
31 Mei 2008
Pesan
441
Nilai reaksi
3
Poin
18
"Jauh di mata dekat di hati", merupakan peribahasa yang sering digunakan muda-mudi yang sedang jatuh cinta. Secara sederhana arti peribahasa itu adalah: walaupun sang kekasih berada di tempat jauh, tetapi terasa begitu dekat di hati.
Mata dan hati adalah organ tubuh yang lebih sering di pakai sebagai kata kiasan daripada organ tubuh yang lain. Kata kiasan yang menggunakan mata, misalnya: mata angin, mata kaki, mata hati, mata keranjang, mata- mata, main mata, dan lain- lain. Sedangkan kata kiasan yang menggunakan hati: besar hati, tinggi hati, rendah hati, kecil hati, mendua hati, murah hati, keras hati, dan lain- lain. Sederet kata kiasan tersebut tentunya tidak dapat langsung diartikan secara harfiah, karena kata tersebut mengandung arti kiasan. Kata kiasan itu telah memasyarakat dan hampir setiap orang tahu maksudnya.
Secara sepintas, cara kerja kedua organ tubuh tersebut saling berhubungan. Segala sesuatu setelah dilihat oleh mata, proses selanjutnya akan dinilai oleh hati. Seperti pepatah yang mengatakan, "dari mata turun kehati". pepatah itu menggambarkan bahwa seseorang jatuh cinta dengan diawali dari pandangan mata. Namun, hatilah yang akan menilai segala sesuatu yang dilihat oleh mata, dan kemudian tindak lanjut apa yang harus dilakukan. Hal itu bisa menuju perilaku kebajikan dan terpuji atau menuju perilaku jahat. Satu dari dua jalur yang akan dipilih sangat tergantung pada kepribadian manusianya. Sejauh mana ajaran- ajaran Tuhan telah tertanam dalam pribadinya dan membekali dirinya. Banyak orang jatuh dan terjerumus dalam perilaku yang negatif, karena mereka tidak memiliki atau telah melupakan norma- norma agama.
Sebagai umat Tuhan, kita hendaknya memiliki prinsip sebagai patokan dalam kehidupan ini. Bagi kita tersedia sebuah patokan, yaitu firman Tuhan. Rasul Paulus menasehati, agar setiap jemaat Tuhan dalam setiap kehidupan diwarnai dengan kasih. Kasih yang dimaksud Rasul Paulus sangat luas artinya, tetapi selalu pada jalur positif dan tidak ada satu pun sifat kasih itu yang mencelakakan manusia: sabar, lemah lembut, rendah hati, membantu orang lain, tidak sombong, tidak memegahkan diri, dan seterusnya.
Semakin sering hati seseorang ditempa oleh firman Tuhan, semakin peka pulalah ia menilai jalur kehidupannya. Bila seseorang jarang mendengar Firman Tuhan, maka kasih Tuhan yang meresap dalam hatinya hanya sedikit. Hal itu dapat berakibat jalur kehidupan yang ditempuhnya akan mudah menyimpang. Penyimpangan itu saja semakin hari akan menjadi semakin jauh.
" Jauh di mata dekat di hati ". Firman Tuhan dalam Yohanes 20: 29 juga menjelaskan hal yang mirip dengan peribahasa tersebut, yakni: "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya". Tidak seorang pun dapat melihat kasih dan kuasa Tuhan, namun setiap orang dapat merasakannya, yaitu melalui imannya. Tanpa memiliki iman kepada Tuhan, berarti jalinan hubungan dengan-Nya belum dirasa dekat. Orang Kristen yang belum memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, menunjukkan bahwa nilai kekristenannya masih meragukan. Hanya dengan iman orang Kristen dapat melihat kehadiran dan kebesaran Tuhan. Oleh karenanya iman Kristen yang telah terbentuk dalam hatinya dapat disebut sebagai mata rohani.
Buta mata dalam arti mata jasmani mengakibatkan seseorang tidak dapat melihat segala sesuatu yang ada di sekitarnya.Dalam kenyataan seseorang dapat mengalami buta jasmani, itu berarti buta rohani/ iman pun dapat menimpa seseorang. Orang yang buta imannya tidak akan merasakan dan memahami kasih, kuasa dan kebesaran Tuhan. Hal ini tidak hanya menimpa orang- orang non Kristen, tetapi juga orang Kristen, bahkan yang sudah lama menyandang predikat sebagai orang Kristen. Kesegaran firman Tuhan, kasih dan kuasa Tuhan tidak pernah dirasakan lagi. Hati dan imannya telah menjadi kering. Pergi ke gereja hanyalah sebagai formalitas belaka. Orang Kristen yang imannya telah kosong, dapat digolongkan sebagai orang Kristen yang mengalami buta rohani.
Dengan adanya orang Kristen yang buta rohani akan muncul suatu pertanyaan: Adakah orang Kristen yang tidak memperoleh keselamatan dari Tuhan? Lukas 13: 23- 24, mengatakan: "Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: 'Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan? 'Jawab Yesus kepada orang- orang di situ: ' Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat'". Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa seseorang harus berjuang keras agar dapat memasuki pintu yang sempit itu. Berjuang yang dimaksud adalah berjuang untuk tetap memiliki iman yang sungguh dan bukan sekadar iman atau iman yang telah menjadi buta.
Orang Kristen yang berjalan pada jalur yang salah, yang buta rohaninya, yang tidak memahami kekristenannya dengan benar, yang tidak membentuk imannya kepada Tuhan, adalah orang- orang yang belum memiliki jalur yang jelas, masih simpang- siur dan dapat dikatakan jalannya membingungkan dirinya sendiri. Orang- orang yang demikian tidak akan dapat memasuki pintu yang sempit, selanjutnya mereka akan terbawa kepada jalan kebinasaan. "Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya" (Mat. 28: 20 ), ayat tersebut tetap memberikan keyakinan kepada setiap orang Kristen akan kehadiran dan penyertaan Tuhan sampai selama- lamanya.
 
nice thread stanza........!!!

regards,

novert.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.