Lampu Abang
IndoForum Beginner E
- No. Urut
- 284246
- Sejak
- 8 Jan 2015
- Pesan
- 427
- Nilai reaksi
- 10
- Poin
- 18
Ini terjadi di hampir semua kertas tua di dunia, bukan hanya milik Anda. Lalu, apa yang menyebabkan perubahan warna itu?
Sebelum menjawab hal itu, mungkin kita harus kembali ke tahun 1844. Saat itu kertas buatan pabrik pertama ditemukan oleh pemotong kayu Jerman bernama Friedrich Gottlob Keller. Kertas Friedrich yang terbuat dari bubur kayu 'pulp' berhasil menggantikan kertas 'kain' yang telah lama di pakai di Eropa.
Sayangnya, kertas temuan Friedrich yang akhirnya mendunia itu mempunyai satu kelemahan. Kertas dari pulp sangat rentan terhadap oksigen dan sinar cahaya karena zat kelemahan penyusunnya.
Pada dasarnya, kayu terbentuk dari dua penyusun, selulosa dan lignin. Selulosa adalah serat, dan jamak ditemukan di tumbuhan dan hewan. Bahan ini berwarna putih dan akan sedikit menguning saat banyak terkena udara bebas.
Akan tetapi selulosa hanya menyumbangkan sedikit warna kuning pada kertas, karena 'aktor' penguning sesungguhnya adalah lignin. Lignin bisa diibaratkan sebagai lem yang melekatkan serat kayu sehingga bisa sangat kokoh.
Berbeda dengan selulosa, lignin berwarna gelap. Lignin pun bila terkena oksigen bebas dapat menguning atau bertambah gelap dengan cepat.
Zat ini banyak ditemukan di jenis kertas kuat seperti karton, kardus, atau kertas bertekstur kuat lain. Oleh sebab itu, kardus banyak berwarna coklat gelap, karena mempunyai banyak lignin.
Pada buku tulis, kertas melalui proses pemutihan atau bleaching untuk mengurangi jumlah lignin. Tetapi, proses pemutihan kertas belum digunakan pada kertas koran. Alhasil, kertas jenis ini lebih cepat menguning, terutama bila disimpan pada tempat lembap atau terkena sinar matahari langsung.