baehaqi
IndoForum Senior E
- No. Urut
- 13414
- Sejak
- 29 Mar 2007
- Pesan
- 4.073
- Nilai reaksi
- 306
- Poin
- 83
Iklan Pariwisata Malaysia Gunakan Budaya Indonesia - Lagi-lagi kekayaan budaya dan alam Indonesia diklaim negara lain. Kali ini, iklan pariwisata Malaysia memasukkan budaya wayang dan bunga Raflesia Arnoldi yang menjadi khas indonesia.
Tapi, pemerintah Indonesia bersikap lunak. Direktorat Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menyatakan tak akan menegur. Pasalnya, budaya Indonesia adalah budaya bersama dan banyak warga Indonesia yang tinggal di Malaysia mewariskan budaya kepada generasi berikutnya. Hal senada juga diungkapkan Departemen Luar Negeri Indonesia.
Sebelumnya, iklan pariwisata negeri jiran tersebut juga menggunakan lagu Rasa Sayange. Pihak Malaysia menyatakan, Indonesia tak akan dapat membuktikan lagu ini milik Indonesia. (liputan6)
sebelumnya malaysia juga mengklaim bahwa Tari pendet Bali berasal dari Malaysia
JAKARTA--Malaysia kembali mengklaim budaya Indonesia -- tarian pendet, Bali -- menjadi budaya mereka yang dicantumkan dalam iklan visit year mereka. Sebelumnya, mereka telah mengklaim angklung, reog Ponorogo, batik, Hombo Batu, dan Tari Folaya.
Budayawan, Radhar Panca Dahana, mengatakan pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia untuk kesekian kalinya merupakan kesalahan pemerintah Indonesia sendiri. "Ya tidak apa-apa lah, kita juga suka mengambil budaya lain untuk untuk promosi," katanya kepada Republika,
Ia menilai kecolongan budaya tersebut sebenarnya sebuah cermin atau refleksi. Ia menilai kita terluka dan malu, karena kita sadar sebagai pemilik kebudayaan itu kita tidak memperhatikannya. "Selama ini kebudayaan dipinggirkan, pemerintah dan masyarakat tak lagi peduli," ujarnya.
Sedangkan negara lain, seperti Malaysia, kata Radhar, membutuhkan ekstensi kebudayaan, karena kebudayaan adalah senjata terbaik untuk diplomasi internasional. Potensi bisnisnya bagus. "Malaysia tahu mereka kekurangan budaya, mereka pintar melihat kebudayaan negara tetangganya, dan mereka menghargai budaya untuk mencari keuntungan, sedangkan pemerintah kita tidak peduli. Hanya peduli pada olahraga dan program lainnya," katanya.
Untuk itu, kata Radhar, kedepannya agar Indonesia tidak kecolongan lagi, pemerintah harus perhatikan kebudayaan itu. "Kita majukan budaya kita supaya kita ada di depan, munculkan budaya kita dalam upacara-upacara, acara-acara, jangan lagu-lagu masa kini yang dinyanyikan oleh Presiden kita," tandasnya. she/kpo
Sumber: By Republika Newsroom
________________
apa ga malu mreka yah.../...