• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Humor Orde Baru

honeyproot

IndoForum Beginner A
No. Urut
10706
Sejak
26 Jan 2007
Pesan
1.072
Nilai reaksi
33
Poin
48
Dwi Fungsi

Sugiyo sudah berumur 42 tahun dan mempunyai 3 orang putra. Hari ini ia mengumpulkan semuanya dan menanyakan cita-cita mereka.
Si Sulung, Tohar, “Saya ingin menjadi direktur perusahaan dan Wiraswasta.”
Si Nomor dua, Suhar, “Saya ingin menjadi Ulama yang terkenal.”
Si Bungsu Suto, “Saya ingin jadi anggota DPR.”
Sugiyo gembira mendengar cita-cita anaknya, lalu ia berkata, “Kalau begitu kalian semua harus masuk ABRI.”


Rahasia Sukses Atlet Irian

Di Indonesia, Irian Jaya dikenal sebagai pemasok utama para olahragawan. Dalam rangka persiapan Sea Games, Ketua Umum KONI Wismoyo mengadakan peninjauan lapangan ke sejumlah
atlet yang sedang berlatih di Senayan. Wismoyo yang sudah lama tertarik kepada rahasia sukses atlet Irian segera meminta agar menghadapkan padanya seorang atlet dari Pulau Kepala Burung.

Rupanya seorang atlet serba bisa yang mantan pendukung OPM, Karel Rumaurir, sedang berlatih didekat rombongan KONI. Ia didekati seorang staf KONI dan diminta menghadap Wismoyo. Kepada Wismoyo, Karel diperkenalkan sebagai pemegang medali emas olahraga panahan, lempar lembing dan lari sprint.

“Apa benar kamu juara dibidang panahan, lempar lembing dan lari cepat?” tanya Wismoyo
“Siap Pak. Benar!” sahut Karel dengan posisi tegak.
“Coba ceritakan rahasia suksesmu di tiga cabang olahraga itu, saya ingin tahu!”
“Siap Pak! Dulu saya dan kawan-kawan selalu berlatih memanah ABRI. Bila masih ada ABRI yang nekad maju, kami akan melempar lembing. Dan bila ada banyak ABRI yang nekad, kami akan lari cepat!”


Lebih Baik Mati Sekarang

Ada lima diplomat dari negara ASEAN berkunjung ke Kamboja untuk ikut menyelesaikan krisis politik di sana. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih, dalam perjalanan ke luar kota Pnompenh mereka disergap Khmer Merah, dan dibawa ke hutan. Mereka diadili dan dinyatakan bersalah dan dihukum mati. Tapi karena Khmer Merah kali ini agak peduli dengan hak-hak asasi manusia, para diplomat ASEAN itu tidak akan ditembak serentak, tetapi satu demi satu harus loncat ke dalam kuali besar yang mendidih airnya. Sebelum itu, mereka dijanjikan akan dipenuhi permintaan mereka terakhir asalkan bukan permintaan untuk dibebaskan.

Diplomat Thailand minta didatangkan seorang bhiksu Budha, untuk memberinya doa penghabisan. Maka didatangkanlah seorang bhiksu dari dusun perbatasan.
Diplomat Filipina minta didatangkan seorang pastor, juga untuk doa terakhir. Maka didatangkanlah seorang romo dari sebuah paroki di dekat Pnompenh.
Sedangkan diplomat dari Malaysia minta diberi doa oleh seorang ulama. Maka didatangkanlah seorang ulama da kalangan jemaah masjid di Battambang.

Kemudian datang giliran diplomat dari Indonesia. Disitulah tiba-tiba terjadi insiden.
Diplomat dari Singapura berteriak. “Saya ingin mati sekarang saja! Biar saya mati lebih dulu!”

“Lho, kenapa, Bung?” tanya anak buah Pol Pot.

“Saya ingin mati sekarang saja! Saya tidak akan tahan mendengar siapa yang akan didatangkan rekan saya dari Indonesia! Dia pasti minta Penataran P-4!”


Kreatif Tapi Sial

Sebuah stasiun televisi, di Indonesia, punya ahli tata suara yang andal. Dia ingin meniru upacara MTV Award dan Piala Oscar; yakni saat si bintang di panggung bilang “fuck”, maka otomatis suara akan hilang. Ketika dia berhasil meng-install program supaya bisa membuang kata “semangkin” dan “daripada”, maka ia pun hilang berikut perangkatnya.


Tiga Tipe Manusia Indonesia

Ada tiga ciri menonjol dari orang Indonesia di bawah Orde Baru, yaitu: jujur, pintar dan pro pemerintah. Tapi sayangnya manusia Indonesia hanya bisa memiliki dua ciri.

Artinya manusia Indonesia itu cuma ada tiga macam:
Pertama, kalau dia jujur dan pro pemerintah biasanya tidak pintar;
Kedua, kalau dia pintar dan pro pemerintah biasanya tidak jujur;
Ketiga, kalau dia jujur dan pintar biasanya tidak pro pemerintah.


Kiamat

Perdana Menteri Malaysia, Presiden RRC dan Presiden Indonesia dipanggil Tuhan sebentar, untuk diberi info penting. Mereka bergegas-gegas datang dan Tuhan mengatakan, bahwa dunia akan kiamat pada hari Jum’at yang akan datang. Sebab itu, diminta agar ketiga kepala negara itu memberitahu kepada rakyat mereka masing-masing supaya siap. Caranya terserah.

Perdana Menteri Malaysia pulang ke Kuala Lumpur berpidato di depan TV3: “Encik-encik dan puan-puan. Saya datang untuk membawa dua buah khabar atau berita. Yang satu khabar buruk, yang kedua khabar baik. Khabar yang buruk adalah bahwasanya hari akhir zaman akan tiba Jum’at pekan depan. Berita baik ialah bahwa Tuhan benar-benar ada dan Dia Maha Pengasih dan Penyayang.”

Presiden RRC balik ke Beijing dan langsung ke TVCC: “Kawan-kawan Rakyat, saya datang dengan dua berita. Kedua-duanya berita buruk. Yang pertama, kiamat akan datang minggu depan. Berita buruk kedua: Tuhan ternyata ada”.

Presiden Indonesia kembali ke Jakarta dan memanggil awak TVRI untuk merekam pidato ini:
“Assalamu’alaikum warrahmatullohi wabarokatuh. Sudara-sudara, Saya selaku Mandataris daripada rakyat daripada Indonesia diberi tangggung jawab untuk memberiken khabar kepada sudara-sudara.
Ada dua kabar, dan Alhamdullilah kedua-duanya khabar yang baik. Khabar baik yang pertama ialah bahwa Allah ternyata memang ada, menjaga keamanan dan ketertiban daripada semesta. Khabar baik yang kedua ialah bahwa mulai Jum’at minggu depan, tidak akan ada lagi orang miskin di Indonesia”.


Anak Petani

Di zaman orde baru, Andikun seorang penjaga pintu tol yang selalu berjaga di malam hari.
Suatu malam sebuah mobil Timor yang dikendarai Tommy berhenti di depannya dan menyerahkan uang Rp 50 ribu. Ketika akan memberi uang kembalian, Tommy menolak dan berkata dengan angkuh,
"Saya tidak butuh kembalian... Kamu tahu, saya anak Presiden. Ambil saja sisanya!"
Andikun sangat senang mendapatkan uang Rp 47 ribu.
Tak lama kemudian Tutut lewat dengan mobil Mercedez Benz dan menyerahkan uang Rp 50 ribu. Ketika akan memberi uang kembalian, Tutut menolak dan berkata dengan angkuh juga,
"Saya tidak butuh kembalian... Saya anak Presiden. Ambil saja sisanya!"
Andikun sangat senang mendapatkan uang Rp 47 ribu lagi.
Selang beberapa saat Soeharto pun lewat dengan mobil Ferrari terbaru dan menyerahkan Rp 5 ribu.
Andikun sengaja tidak memberikan kembaliannya.
"Hei, mana uang kembalianku Rp 2 ribu!!" bentak Soeharto.
"Pak, baru saja kedua anak bapak, Tutut dan Tommy, lewat ke sini namun mereka tidak meminta uang kembalian," kata Andikun.

Soeharto dengan ketus menjawab, "KAMU TAHU, TUTUT DAN TOMMY ITU ANAK SIAPA?? MEREKA ANAK PRESIDEN!!! SEDANGKAN SAYA ITU KAN CUMA ANAK PETANI!!"
Andikun : ?????????????
 
Wkwkwk, yg tiga tipe penduduk di Indo bener2 pas...
 
=)) =))
Yang kiamat tuh, ancurr banget dah!! =))
 
wkwkwkwwkk dasar Indonesia.. hehehe

emang P4 masih ada ya /heh
si singapur ada2 aja... dia sendiri yang bilang P4 /heh
mank napa minta penataran P4?
 
penataran P-4 itu apaan yah?
Ga mudeng...
/?
 
wkwkwkw
lucu, tp mikir dulu nih

Sebuah stasiun televisi, di Indonesia, punya ahli tata suara yang andal. Dia ingin meniru upacara MTV Award dan Piala Oscar; yakni saat si bintang di panggung bilang “fuck”, maka otomatis suara akan hilang. Ketika dia berhasil meng-install program supaya bisa membuang kata “semangkin” dan “daripada”, maka ia pun hilang berikut perangkatnya.
maksudnya paan nih?
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.