• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Hubungan gereja dengan agamabukan kristiani

jebling

IndoForum Beginner C
No. Urut
42685
Sejak
5 Mei 2008
Pesan
730
Nilai reaksi
5
Poin
18
Salam Damai!

Dalam Konsili Vatikan II, Bapa Gereja menyadari pentingnya hubungan Gereja dengan agama2 lain non kristiani.
Gereja tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan saudara-saudara yg beriman lain.
Perbedaan itu seharusnya tidak menjadi sebuah penghalang bagi usaha bersama dalam menuju kesejahteraan sosial masyarakat.
Baik itu dalam masyarakat yg sempit maupun yg lebih luas, sampai kepada masyarakat dunia ini.

Sebaliknya, usaha bersama itu juga jangan sampai mereduksi iman Gereja! Kemauan usaha bersama menuju kesejahteraan dan keadilan sosial hendaklah dipandang sebagai kemauan kita dalam terang Gereja untuk selalu berkehendak baik.
Kehendak baik yg selalu ada dalam diri Gereja itu hendaklah juga menjadi sarana pewartaan terhadap kasih Allah dan karya penebusa PutraNya Yesus Kristus


Dalam Konsili tersebut, Bapa Gereja memberikan pernyataan, berdasarkan terang Kitab Suci dan Tradisi Suci, dalam dokumen "NOSTRA AETATE"
(dalam bahasa Indonesia berarti "pada zaman kita" diambil dari 2 kata pertama dokumen tersebut)


PADA ZAMAN KITA bangsa manusia semakin erat bersatu dan hubungan-hubungan antara pelbagai bangsa berkembang. Gereja mempertimbangkan dengan lebih cermat, manakah hubungannya dengan agama-agama bukan kristiani. Dalam tugasnya mengembangkan kesatuan dan cinta kasih antar manusia, bahkan antar bangsa, gereja disini terutama mempertimbangkan manakah hal-hal yang pada umumnya terdapat pada bangsa manusia, dan yang mendorong semua untuk bersama-sama menghadapi situasi sekarang.

Itulah pembukaan dari dokumen tersebut.
GEreja sadar, selain sebagai satu-satunya satu-satunya Sarana Keselamatan,
bahwa bekewajiban mengembangkan cinta kasih antar manusia, semua manusia.
Sebab semua bangsa merupakan satu masyarakat, mempunyai satu asal, sebab Allah menghendaki segenap umat manusia mendiami seluruh muka bumi.

Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,

Semua juga mempunyai satu tujuan terakhir, yakni Allah, yang penyelenggaraan-Nya, bukti-bukti kebaikan-Nya dan rencana penyelamatan-Nya meliputi semua orang.

1Tim 2:3 Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita,

1Tim 2:4 yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.


sampai para terpilih dipersatukan dalam Kota suci, yang akan diterangi oleh kemuliaan Allah; di sana bangsa-bangsa akan berjalan dalam cahaya-Nya

Why 21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.

Berdasarkan hal itulah Gereja memberikan penghormatan atas agama-agama bukan kristiani:

Gereja katolik tidak menolak apapun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, Tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran, yang menerangi semua orang. Namun Gereja tiada hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus, yakni “jalan, kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6); dalam Dia manusia menemukan kepenuhan hidup keagamaan, dalam Dia pula Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya

Gereja mengakui bahwa dalam Agama2 tersebut tidak jarang memantulkan kebenaran! Kata ini harus dipahami dengan baik!
Bukan Gereja mengakui bahwa Agama lain adalah sarana keselamatan, tetapi Gereja mengakui dalam agama lain ada juga kebenaran!
Karena itu pula pasti ada juga kesesatan!


Demikianlah bahwa Gereja menghormati Agama2 lain.
Secara khusus Gereja juga menyoroti penghargaan kepada AGama Islam dan Yahudi, sebagai berikut:


1. Dengan Agama Islam

Gereja juga menghargai umat Islam, yang menyembah Allah satu-satunya, yang hidup dan berdaulat, penuh belaskasihan dan mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, yang telah bersabda kepada umat manusia. Kaum muslimin berusaha menyerahkan diri dengan segenap hati kepada ketetapan-ketetetapan Allah juga yang bersifat rahasia, seperti dahulu Abraham – iman Islam dengan sukarela mengacu kepadanya – telah menyerahkan diri kepada Allah. Memang mereka tidak mengakui Yesus sebagai Allah, melainkan menghormati-Nya sebagai Nabi. Mereka juga menghormati Maria Bunda-Nya yang tetap perawan, dan pada saat-saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya. Selain itu mereka mendambakan hari pengadilan, bila Allah akan mengganjar semua orang yang telah bangkit. Maka mereka juga menjunjung tinggi kehidupan susila, dan berbakti kepada Allah terutama dalam doa, dengan memberi sedekah dan berpuasa.

Memang benar, disepanjang zaman cukup sering timbul pertikaian dan permusuhan antara umat Kristiani dan kaum Muslimin. Konsili suci mendorong mereka semua, supaya melupakan yang sudah-sudah, dan dengan tulus hati melatih diri untuk saling memahami, dan supaya bersama-sama membela serta mengembangkan keadilan sosial bagi semua orang, nilai-nilai moral maupun perdamaian dan kebebasan.


Penghargaan Gereja karena Umat Islam juga dengan tulus mencari Allah yg satu. Gereja dan umat islam bersama2 mengacu kepada Allah Abraham!
Dalam pekembangannya, Gereja percaya bahwa Allah Abraham menjelma menjadi manusia dalam pribadi PutraNya, Yesus Kristus!
Sedangkan umat muslim meyakini bahwa Yesus hanayalah seorang nabi.



2. Dengan Agama Yahudi

Sebab Gereja Kristus mengakui bahwa – menurut rencana ilahi penyelamatan yang bersifat rahasia – awal mula iman serta pemilihannya sudah terdapat pada para Bapa Bangsa, Musa dan para Nabi. Gereja mengakui, bahwa semua orang beriman kristiani, putera-putera abraham dalam iman[[5]], terangkum dalam panggilan Bapa bangsa itu, dan bahwa keselamatan Gereja dipralambangkan secara misterius dalam keluarnya bangsa yang terpilih dari tanah perbudakan. Oleh karena itu Gereja tidak dapat melupakan, bahwa ia telah menerima Wahyu Perjanjian Lama melalui bangsa itu, dan bahwa karena belas-kasihan-Nya yang tak terhingga Allah telah berkenan mengadakan Perjanjian Lama dengannya. Gereja tetap ingat, bahwa ia menerima santapannya dari akar zaitun yang baik, dan bahwa cabang-cabang zaitun yang liar, yakni kaum kafir, telah dicangkokkan pada pohon zaitun itu[[6]]. Sebab Gereja mengimani, bahwa Kristus, Damai kita, melalui salib telah mendamaikan bangsa Yahudi dan kaum Kafir dan telah menyatukan keduanya dalam diri-Nya

Gereja memberi penghargaan kepada bangsa Yahudi sebagai bangsa dimana Allah berkarya kepada bangsa ini, jauh sebelum Yesus dilahirkan! Dari bangsa ini pula Gereja menerima Wahyu Perjanjian Lama dan karya keselamatan Allah

Selalu pula Gereja mengenangkan kata-kata rasul paulus tentang sesama sukunya: “mereka telah diangkat menjadi anak, dan telah menerima kemuliaan, dan perjanjian, dan hukum Taurat dan ibadah dan janji-janji; mereka keturunan para bapa leluhur, yang menurunkan Kristus menurut daging” (Rom 9:4-5), Putera Perawan Maria. Gereja mengingat juga, bahwa dari bangsa Yahudi lahirlah para Rasul, dasar dan saka guru Gereja, begitu pula amat banyak murid pertama, yang mewartakan Injil Kristus kepada dunia.

Karena itu pula Gereja mengusahakan untuk selalu menjalin hubungan yg lebih baik:

Maka karena sebesar itulah pusaka rohani yang diwariskan bersama oleh umat Kristiani dan bangsa Yahudi, Konsili suci ini bermaksud mendukung dan menganjurkan saling pengertian dan saling penghargaan antara keduanya, dan itu terwujud terutama melalui studi Kitab suci dan teologi serta dialog persaudaraan.

Meskipun para pemuka bangsa Yahudi beserta para penganut mereka mendesak kematian Kristus[[12]], namun apa yang telah dijalankan selama Ia menderita sengsara tidak begitu saja dapat dibebankan sebagai kesalahan pada semua orang Yahudi yang hidup ketika itu atau kepada orang Yahudi zaman sekarang. Walaupun Gereja itu umat Allah yang baru, namun hendaknya orang-orang Yahudi jangan digambarkan seolah-olah dibuang oleh Allah atau terkutuk, seakan-akan itu dapat disimpulkan dari Kitab suci. Maka hendaknya semua berusaha, supaya dalam berkatekese dan mewartakan Sabda Allah jangan mengajarkan apa pun, yang tidak selaras dengan kebenaran Injil dan semangat Kistus.

Selain itu Gereja, yang mengecam segala penganiayaan terhadap siapapun juga, mengingat pusaka warisannya bersama bangsa Yahudi. Gereja masih menyesalkan kebencian, penganiayaan, pun juga unjuk-unjuk rasa antisemitisme terhadap bangsa Yahudi, kapan pun dan oleh siapa pun itu dijalankan, terdorong bukan karena motivasi-motivasi politik, melainkan karena cinta kasih keagamaan menurut Injil.

Kecuali itu Kristus, seperti selalu telah dan tetap masih diyakini oleh gereja, demi dosa-dosa semua orang telah menanggung sengsara dan wafat-Nya dengan sukarela, karena cinta kasih-Nya yang tiada taranya, supaya semua orang memperoleh keselamatan. Maka merupakan tugas Gereja pewarta: memberitakan salib Kristus sebagai lambang cinta kasih Allah terhadap semua orang dan sebagai sumber segala rahmat.


Jelas sudah...
Penghargaan dan kehendak baik hanyalah didasari kepada cinta terhadap sesama, bukan bermotif politik dan sebagainya, sama dengan agama2 lain



Di bagian akhir dokumen tersebut, Gereja menyerukan perdamaian bagi segala bangsa.
Namun begitu Gereja memberi catatan kepada orang2 yg tidak mencintai ALlah

Tetapi kita tidak dapat menyerukan nama Allah Bapa semua orang, bila terhadap orang-orang tertentu, yang diciptakan menurut citra kesamaan Allah, kita tidak mau bersikap sebagai saudara. Hubungan manusia dengan Allah Bapa dan hubungannya dengan sesama manusia saudaranya begitu erat, sehingga Alkitab berkata: “Barang siapa tidak mencintai, ia tidak mengenal Allah” (1Yoh 4:8).

Ditutup dengan seruan persaudaraan semesta tanpa diskriminasi:

Jadi tiadalah dasar bagi setiap teori atau praktik, yang mengadakan pembedaan mengenai martabat manusia serta hak-hak yang bersumber padanya antara manusia dan manusia, antara bangsa dan bangsa.

Maka Gereja mengecam setiap diskriminasi antara orang-orang atau penganiayaan berdasarkan keturunan atau warna kulit, kondisi hidup atau agama, sebagai berlawanan dengan semangat kristus. Oleh karena itu Konsili suci, mengikuti jejak para Rasul kudus Petrus dan Paulus, meminta dengan sangat kepada Umat beriman kristiani, supaya bila ini mungkin “memelihara cara hidup yang baik diantara bangsa-bangsa bukan Yahudi” (1Ptr 2:12), dan sejauh tergantung dari mereka hidup dalam damai dengan semua orang, sehingga mereka sungguh-sungguh menjadi putera Bapa di sorga


Mat 5:45
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.




Salam
Jebling
 
@jebling
loh kk jebling kok hanya ada agama Islam dan Yahudi doang ?
yang lain nya di post juga dong, saya nunggu nih kelanjutannya /no1
 
Shalom.............
Saya juga mau meminta pendapat dong. Saya dan Guru Agama saya ada sedikit perbedaan paham. Guru Agama saya mengatakan ada keselamatan diiluar Gereja, sadangkan saya mengatakan tidak ada sesuai EENS. Minta pendapat dong.........
 
Shalom.............
Saya juga mau meminta pendapat dong. Saya dan Guru Agama saya ada sedikit perbedaan paham. Guru Agama saya mengatakan ada keselamatan diiluar Gereja, sadangkan saya mengatakan tidak ada sesuai EENS. Minta pendapat dong.........

EENS adalah merupakan suatu kesimpulan akhir, coba diskusikan terlebih dahulu apa yg di maksud dengan Gereja ?

EENS tidak mungkin dapat di pahami kalau pengertian tentang Gereja tidak sesuai dengan pandangan dari Gereja Katolik tentang arti Gereja itu sendiri.

Jadi rumuskanlah terlebih dulu arti dari Gereja itu sendiri dan ketahuilah apa yg dimaksud oleh Gereja oleh Gereja Katolik, baru bicara soal EENS.
 
@jebling
loh kk jebling kok hanya ada agama Islam dan Yahudi doang ?
yang lain nya di post juga dong, saya nunggu nih kelanjutannya /no1

@Florentina

Mengapa dokumen Gereja hanya menyoroti hubungan Gereja dengan Islam dan Yahudi doang adalah karena memang hubungan antara ketiga agama ini yg paling dekat, mempunyai Bapa bangsa yg diakui bersama, Abraham.
Semuanya mengakui punya Allah yg sama dengan Allah Abraham!

Tetapi juga, selain punya hubungan yg begitu dekat, pengikut ketiga agama ini yg paling banyak berkonflik, bahkan mengatasnamakan agama mereka (Walaupun hanya pada perang saliblah (dan itupun hanya perang salib I dan II yg akhirnya tujuannya dibelokkan oleh raja2 di Eropa waktu itu) secara resmi peperangan atas nama Gereja)


Tentang bagaimana pandangan umum Gereja ttg hubungan Gereja dengan agama2 lain di luar Kristen sudah ada penjelasan di atas:

Gereja katolik tidak menolak apapun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, Tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran, yang menerangi semua orang. Namun Gereja tiada hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus, yakni “jalan, kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6); dalam Dia manusia menemukan kepenuhan hidup keagamaan, dalam Dia pula Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya


Semoga membantu
Salam
Jebling
 
@Manukdadali
Shalom.................
Tolong jelaskan arti Gereja menurut Gereja Katolik...............
 
@St.Yosef
hmm, kalau sudah dijawab sama Manukdadali, kalau beda sama versi anda, trus anda mau mengadakan persamaan gitu ya /gg
Ok, saya pantau anda dah [-(
 
@St.Yosef
hmm, kalau sudah dijawab sama Manukdadali, kalau beda sama versi anda, trus anda mau mengadakan persamaan gitu ya /gg
Ok, saya pantau anda dah [-(

Kalau gitu biar saya minta Yosef yg menerangkan dulu apa arti dari Gereja menurut apa yg Yosef ketahui, bagaimana ?
 
Shalom........
@effie
Anda salah, justru dalam hal ini saya mau sepenuhnya mau menggunakan sudut pandang Katolik sebab saya berbicara dan sharing dengan guru saya dalam Sekolah Katolik dan pelajaran Agama Katolik.
@Manukdadali
Saya sudah pernah sharing dengan guru saya dan di situ saya menerangkan sudut pandang protestan bahwa Gereja adalah selluruh orang yang opercaya kepada Kristus tanpa membatasi denominasi dan di situ saya melihat guru saya membenarkan. Namun, saya sendiri ingin menggunakan sudut pandang Katolik, oleh karena itu tolong bantu saya.
 
Shalom........
@effie
Anda salah, justru dalam hal ini saya mau sepenuhnya mau menggunakan sudut pandang Katolik sebab saya berbicara dan sharing dengan guru saya dalam Sekolah Katolik dan pelajaran Agama Katolik.
@Manukdadali
Saya sudah pernah sharing dengan guru saya dan di situ saya menerangkan sudut pandang protestan bahwa Gereja adalah selluruh orang yang opercaya kepada Kristus tanpa membatasi denominasi dan di situ saya melihat guru saya membenarkan. Namun, saya sendiri ingin menggunakan sudut pandang Katolik, oleh karena itu tolong bantu saya.

Bro Yosef kenapa anda ingin menggunakan sudut pandang Katolik ?

Kenapa anda tidak menggunakan sudut pandang seorang Lutheran, toh anda bukan seorang Katolik, kenapa anda tidak mengutarakan pandangan anda aja disini ?

Yg saya takutkan anda menjadi seorang yg tidak konsisten, seorang Lutheran berpandangan Katolik

--- dilanjut ya, kemarin sudah kemalaman ------

Ini cuma pandangan saya sebagai orang Katolik, mungkin tidak sesuai dengan pandangan mu Bro Yosef saya mohon maaf, saya tidak bermaksud merubah pandangan anda, karena anda telah masuk dalam forum Katolik maka saya berani mengutarakannya.

Mengapa saya pikir bahwa ketidak konsistenan anda berbahaya, karena saya merasa takut anda merasa nyaman sebagai orang Lutheran yg berpandangan Katolik, (sekali lagi ini dari sudut pandang seorang Katolik ya) saya takut anda berpikir yah ngga apa apa saya tetap seorang Lutheran toh jalan pikiran saya adalah jalan pikiran seorang Katolik, padahal kalau saya tinjau menjadi orang berpemikiran Katolik tanda menjadi seorang Katolik adalah sia sia, karena kamu tidak dapat menjalankan Sakramen secara penuh, apa perlunya menjalankan Sakramen nanti kita bicarakan kalau anda berniat, jadi begitu pandangan saya mohon maaf saya cuma mengutarakannya sebagai orang Katolik dan berani mengutarakannya karena ini memang forum Katolik tidak ada maksud lain.
 
Shalom.............
Saya juga mau meminta pendapat dong. Saya dan Guru Agama saya ada sedikit perbedaan paham. Guru Agama saya mengatakan ada keselamatan diiluar Gereja, sadangkan saya mengatakan tidak ada sesuai EENS. Minta pendapat dong.........

klo kataku meskipun katolik ato bukan yang pastinya hidup cinta kasih pasti akan kesana tetapi anti kill steal en dll
 
Originally Posted by St. Yosef View Post
Shalom.............
Saya juga mau meminta pendapat dong. Saya dan Guru Agama saya ada sedikit perbedaan paham. Guru Agama saya mengatakan ada keselamatan diiluar Gereja, sadangkan saya mengatakan tidak ada sesuai EENS. Minta pendapat dong.........
klo kataku meskipun katolik ato bukan yang pastinya hidup cinta kasih pasti akan kesana tetapi anti kill steal en dll

Setahu saya masih ada kemungkinan keselamatan di luar gereja, tapi hanya berlaku bagi orang-orang yang benar-benar tidak tahu atau tidak mengenal injil yang dalam hidupnya selalu berusaha dalam pencarian dan pengenalan akan Allah. Bagaimana orang-orang tersebut diselamatkan adalah rahasia Kristus.

So, bagi orang yang sudah mendengar atau kepadanya telah disampaikan atau diberitakan ajaran EENS berlaku.

GBU
 
Setahu saya masih ada kemungkinan keselamatan di luar gereja, tapi hanya berlaku bagi orang-orang yang benar-benar tidak tahu atau tidak mengenal injil yang dalam hidupnya selalu berusaha dalam pencarian dan pengenalan akan Allah. Bagaimana orang-orang tersebut diselamatkan adalah rahasia Kristus.

So, bagi orang yang sudah mendengar atau kepadanya telah disampaikan atau diberitakan ajaran EENS berlaku.

GBU
Ada tambahan dikit...
Walaupun kita tidak mengerti akan rahasia kristus menyelamatkan orang2 yg invincible ignorant, namun keselamatan itu harus berada di dalam Gereja.
Sebagaimana Yesus akan menyelamatkan satu kawanan domba dalam satu kandang dengan satu gembala.

Bagaimana caranya? Silakan beranya ke Kristus sendiri.


Salam
Jebling
 
Shalom.......................
@manukdadali
Bukan saya tidak konsisten, tetapi saya hanya ingin tahu, apa yang diajarkan guru agama saya di sekolah sesuai atau tidak dengan iman Katolik. Tentu saya punya pandangan sendiri, tetapi kan saya sekolah di sekolah Katolik, guru saya Katolik, teman-teman saya Katolik, dan saya hanya mau memastikan yang dikatakan Guru saya sesuai dengan iman Gereja Katolik.
Maaf kalau merepotkan.........
Shalom.......................
 
by me berkata:
EENS adalah merupakan suatu kesimpulan akhir, coba diskusikan terlebih dahulu apa yg di maksud dengan Gereja ?

EENS tidak mungkin dapat di pahami kalau pengertian tentang Gereja tidak sesuai dengan pandangan dari Gereja Katolik tentang arti Gereja itu sendiri.

Jadi rumuskanlah terlebih dulu arti dari Gereja itu sendiri dan ketahuilah apa yg dimaksud oleh Gereja oleh Gereja Katolik, baru bicara soal EENS.

Dear Yosef,

Coba anda mendiskusikan arti Gereja dgn Guru anda dulu, pandangan saya sama koq dengan yg ada dalam Katekismus Gereja Katolik.

Setiap orang bisa saja tidak mempunyai pandangan yg berbeda tapi patokannya adalah KGK itu, intinya suatu pewartaan itu adalah KASIH kadang kadang kita bisa lupa, sehingga pewartaan kita sering menyakitkan hati orang, tapi juga jangan mengorbankan kebenaran itu sendiri, kalau mau bisikin dan ajak kesini biar beliau bisa share disini.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.