• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

hati2, Spiritisme telah masuk ke gereja!!!

12qm7da

IndoForum Newbie B
No. Urut
24616
Sejak
25 Okt 2007
Pesan
192
Nilai reaksi
8
Poin
18
Spiritisme


Pelayanan para malaikat kudus, sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab, adalah suatu kebenaran yang paling menghiburkan bagi setiap pengikut Kristus. Tetapi pengajaran Alkitab tentang hal ini telah dikaburkan dan diselewengkan oleh kesalahan-kesalahan teologia populer. Doktrin kebakaan atau kekekalan alamiah, yang dipinjam pertama kali dari falsafah kekafiran, dan di dalam kegelapan kemurtadan besar dimasukkan ke dalam kepercayaan Kristen, telah mendesak kebenaran, yang diajarkan dengan jelas di dalam Alkitab bahwa "orang yang mati tidak tahu apa-apa." (Peng¬khotbah. 9:5). Orang banyak telah mempercayai bahwa roh-roh orang ma¬tilah "roh-roh yang melayani mereka yang harus memperoleh keselamat¬an." (Ibrani. 1: 14). Dan ini bertentangan dengan kesaksian Alkitab menge¬nai kebenaran malaikat-malaikat surgawi dan hubungannya dengan seja¬rah manusia, sebelum kematian terjadi pada manusia.
Doktrin mengenai kesadaran manusia dalam kematian, terutama dipercayai bahwa roh-roh orang mati kembali untuk melayani orang-orang yang masih hidup, telah menyediakan jalan kepada Spiritisme modern. Ji¬kalau orang mati diterima di hadirat Allah dan malaikat-malaikat kudus, dan berhak mempunyai pengetahuan melebihi apa yang mereka miliki sebelumnya, mengapa mereka tidak kembali saja ke bumi untuk menerangi dan mengajar orang-orang yang masih hidup? Jika roh-roh orang mati men¬datangi teman-teman mereka di dunia ini, sebagaimana diajarkan oleh ahli-¬ahli teologia populer, mengapa mereka tidak diizinkan berkomunikasi de¬ngan mereka, mengamarkan mereka terhadap kejahatan, atau menghiburkan mereka yang berduka? Bagaimanakah mereka yang percaya mengenai adanya kesadaran di dalam kematian menolak apa yang datang kepada me¬reka sebagai terang Ilahi yang dikomunikasikan oleh roh-roh yang dimulia¬kan? Inilah suatu saluran yang dianggap suci, melalui mana Setan bekerja untuk mencapai tujuan-tujuannya. Malaikat-malaikat yang telah jatuh yang melakukan tawaran atau bujukan tampak sebagai jurukabar-jurukabar dari dunia roh. Sementara mengaku membawa orang-orang yang masih hidup berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah mati, raja kejahatan itu mela¬kukan pengaruh sihirnya ke dalam pikiran mereka.
la mempunyai kuasa untuk menampilkan di hadapan orang-orang rupa sahabat-sahabat mereka yang telah meninggal. Pemalsuan itu begitu sem¬puma; wajahnya, kata-katanya, nada suaranya ditunjukkan dengan sangat tepat. Banyak yang terhibur dengan keyakinan bahwa kekasih-kekasih mere¬ka sedang menikmati kebahagiaan surga, dan tanpa kecurigaan akan adanya bahaya, mereka memberi perhatian kepada "roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan." (I Timotius 4:1).
Pada waktu mereka telah yakin bahwa orang-orang mati kembali untuk berkomunikasi dengan mereka, Setan membuat seolah-olah orang yang telah menampakkan diri itu adalah mereka yang masuk ke dalam kubur. Mereka mengatakan bahwa mereka berbahagia di surga, bahkan mendu¬duki tempat yang tinggi di sana. Dengan demikian kesalahan telah diajarkan secara luas, dan bahwa tidak ada perbedaan antara orang benar dan orang fasik. Para pengunjung yang pura-pura datang dari dunia roh-roh sering mengucapkan kata-kata amaran yang terbukti benar. Kemudian, sementara keyakinan telah diperoleh, mereka mengemukakan ajaran-ajaran yang se¬cara langsung melemahkan kepercayaan kepada Alkitab. Dengan menun-jukkan perhatian yang mendalam mengenai kesejahteraan teman-temannya di dunia ini, mereka menyindir atau menuduh secara tidak langsung kesa¬lahan-kesalahan yang paling berbahaya. Fakta bahwa mereka mengatakan beberapa kebenaran, dan sanggup kadang-kadang meramalkan peristiwa-¬peristiwa yang akan datang, menyebabkan pernyataan-pernyataan mereka tampaknya dapat dipercaya. Dengan demikian ajaran-ajaran mereka yang palsu diterima oleh masyarakat luas dengan seketika itu juga, dan dipercayai secara mutlak, seolah-olah itu adalah kebenaran Alkitab yang paling suci. Hukum Allah dikesampingkan, Roh anugerah ditolak, dan darah perjanjian dianggap perkara yang tidak suci. Roh-roh itu menolak Keilahian Kristus dan bahkan menempatkan Pencipta setaraf dengan mereka. Dengan demi¬kian, melalui penyamarannya yang baru, pemberontak besar itu masih te¬rus melancarkan peperangannya melawan Allah, yang dimulai di surga dan dilanjutkan di dunia ini selama hampir enam ribu tahun.
Banyak orang yang berusaha menerangkan manifestasi kerohanian itu dengan menganggap semua ini adalah semata-mata penipuan dan kecepatan tangan atau sulapan para perantaranya atau dukunnya. Tetapi memang benar, bahwa sementara hasil dari sulapan-sulapan itu sering dipalsukan sebagai manifestasi asli, di sana juga ada pertunjukan-pertunjukan nyata kuasa adikodrati. Ketukan misterius yang menjadi permulaan spiritisme modern bukanlah hasil tipuan atau kelicikan manusia, tetapi adalah pekerjaan lang¬sung malaikat-malaikat jahat, yang dengan demikian memperkenalkan suatu cara penipuan yang paling berhasil untuk membinasakan jiwa-jiwa. Ba¬nyak orang yang terjerat melalui kepercayaan bahwa spiritisme adalah semata-mata tipuan manusia. Bilamana mereka dihadapkan kepada suatu manifestasi yang dianggap sebagai adikodrati, mereka akan tertipu dan akan dituntun menerimanya sebagai kuasa besar Allah.
Orang-orang ini mengabaikan kesaksian Alkitab mengenai mukjizat¬-mukjizat yang dilakukan oleh Setan dan agen-agennya. Adalah dengan per¬tolongan Setan para ahli sihir Firaun memalsukan pekerjaan Allah. Rasul Paulus menyaksikan bahwa sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali, akan ada manifestasi kuasa Setan yang seperti itu. Kedatangan Tuhan akan didahului oleh "pekerjaan iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa." (2 Tesalonika 2:9, 10). Dan Rasul Yohanes, dalam menerangkan kuasa yang mengerjakan mukjizat yang akan muncul pada akhir zaman, mengatakan, "Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-¬tanda yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya." (Wahyu 13:13, 14). Tidak diramalkan adanya penipuan semata-mata di sini. Manusia ditipu oleh tanda-tanda mukjizat di mana agen-agen Setan berkuasa melakukan¬nya; mereka bukan berpura-pura melakukannya.
Raja kegelapan, yang sudah begitu lama mengerahkan segenap kemam¬puan pikirannya kepada pekerjaan penipuan, dengan cekatan menyesuai¬kan pencobaan-pencobaannya kepada manusia dari segala golongan dan keadaan. Kepada orang-orang terpelajar dan yang berperangai lulus ia memperkenalkan spiritisme itu dalam aspek-aspeknya yang lebih halus dan intelek, dengan demikian berhasil menarik banyak orang kepada jeratnya. Hikmat yang diberikan oleh spiritisme adalah hikmat seperti yang dijelaskan oleh Rasul Yakobus, "Itu bukanlah hikmat yang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan." (Yakobus 3:15). Namun hal ini disem¬bunyikan oleh penipu besar itu, bilamana tindakan menyembunyikan ini sesuai benar dengan maksud tujuannya. Ia yang dapat tampak berpakaian dengan cahaya serafim surgawi di hadapan Kristus di padang belantara pencobaan, datang kepada manusia dengan cara yang paling menarik, se¬bagai malaikat terang. Ia menarik perhatian dengan menyampaikan tema¬-tema pembicaraan yang meningkatkan pikiran. Ia menggembirakan angan¬-angan dengan pemandangan-pemandangan yang mempesona. Dan ia berhasil memperoleh kasih sayang melalui uraiannya yang fasih mengenai kasih dan kemurahan hati. Ia membangkitkan angan-angan hati kepada keangkuhan, menuntun manusia untuk sangat membanggakan hikmat me¬reka, sehingga di dalam hati mereka membenci Yang Kekal itu. Makhluk luar biasa itu, yang sanggup membawa Penebus dunia ke atas gunung yang sangat tinggi, dan yang memperlihatkan di hadapan-Nya semua kerajaan dunia dengan kemuliaan mereka, akan menyatakan pencobaan-pencoba¬an-rya kepada manusia sedemikan rupa untuk menyesatkan panca indera semua orang yang tidak dilindungi oleh kuasa Ilahi.
Setan memperdayakan manusia sekarang sama seperti ia memper¬dayakan Hawa di Taman Eden dengan sanjungan, dengan menyulut suatu keinginan untuk memperoleh pengetahuan yang terlarang dengan membangkitkan ambisi untuk meninggikan diri sendiri. Kecintaan kepada keja¬hatan-kejahatan inilah yang menyebabkan kejatuhan Setan, dan melalui ini ia bertujuan untuk menghancurkan dunia. "Dan kamu akan menjadi se¬perti Allah." katanya, "tahu tentang yang baik dan yang jahat." (Kejadian 3:5). Spiritisme mengajarkan bahwa "manusia itu adalah makhluk yang berkembang; bahwa adalah tujuannya sejak lahir untuk berkembang hingga kepada kekekalan, kepada keadaan yang menjadi sama dengan Allah." Dan lagi, "Setiap pikiran seseorang akan menghakimi diri sendiri, dan bukan pikiran orang lain." "Penghakiman itu akan benar, sebab penghakiman itu adalah penghakiman diri sendiri.... Takhta itu di dalam dirimu." Seorang guru Spiritisme berkata, pada waktu "kesadaran spiritual" timbul di dalam dirinya, "Sesamaku manusia, semuanya adalah dewa-dewa yang tidak jatuh." Dan yang lainnya mengatakan, "Setiap makhluk yang benar dan sempurna adalah Kristus."
Dengan demikian, di tempat kebenaran dan kesempurnaan Allah yang tak terbatas, yang menjadi tujuan penyembahan yang benar, dan di tempat kebenaran hukum-Nya yang sempurna, yang menjadi standar yang benar mengenai pencapaian manusia, Setan telah menggantikannya dengan ma¬nusia yang bersifat berdosa dan bersalah sebagai satu-satunya obyek pe¬nyembahan dan pemujaan, sebagai satu-satunya aturan penghakiman atau ukuran tabiat. Ini memang adalah kemajuan, bukan menuju ke atas, tetapi menuju ke bawah.
Adalah hukum alamiah, baik intelektual maupun spiritual, bahwa oleh memandang kita berubah. Pikiran secara berangsur-angsur menyesuaikan diri kepada masalah-masalah yang memenuhi pikiran itu. Pikiran itu menja¬di berbaur dengan apa yang telah biasa dikasihi dan dihormati. Manusia ti¬dak akan pernah naik lebih tinggi dari standar kemurnian atau kebaikan atau kebenaran. Jikalau diri sendiri adalah tujuannya yang tertinggi, ia ti¬dak akan pernah mencapai sesuatu yang lebih tinggi. Sebaliknya, ia akan tenggelam semakin lama semakin dalam. Hanya kasih karunia Allah saja yang berkuasa meninggikan manusia. Jika diserahkan kepadanya, mau ti¬dak mau ia pasti jatuh tenggelam.
Kepada mereka yang memanjakan diri, pecinta kepelesiran, dan yang dikuasai oleh hawa nafsu, Spiritisme memperkenalkan dirinya dengan penyamaran yang kurang halus dibandingkan dengan kepada mereka yang lebih lembut dan intelek. Dalam bentuknya yang lebih kasar, mereka men¬cari apa yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan mereka. Setan mempelajari setiap tanda-tanda kelemahan sifat alamiah manusia; ia mencatat dosa-dosa yang cenderung dilakukan oleh setiap orang, kemudi¬an ia mempergunakan setiap kesempatan kecenderungan itu untuk mela¬kukan kejahatan. la menggoda manusia untuk berbuat berlebihan apa yang sesuai dengan hukum, sehingga melemahkan tenaga fisik, mental dan moral, karena mereka tidak bertarak atau mengendalikan diri. la telah membina¬sakan dan sedang membinasakan ribuan orang melalui pemanjaan hawa nafsu, dengan demikian membuat seluruh sifat manusia menjadi kejam. Dan untuk melengkapi pekerjaannya, ia menyatakan melalui roh-roh, bah¬wa "pengetahuan yang benar menempatkan manusia di atas segala hukum;" bahwa "apa saja yang ada, adalah benar;" bahwa "Allah tidak menghukum;" dan bahwa "semua dosa yang telah dilakukan adalah tidak salah." Bilama¬na manusia dituntun untuk mempercayai bahwa keinginan adalah hukum yang tertinggi, bahwa kebebasan adalah surat izin, dan bahwa manusia bertanggungjawab hanya kepada dirinya sendiri saja, tidaklah heran kalau kejahatan dan kerusakan moral merajalela di mana-mana. Orang banyak dengan berhasrat menerima pengajaran yang membiarkan mereka menuruti dorongan-dorongan hati yang jahat. Tali kekang pengendalian diri dipa¬sangkan di leher hawa nafsu, kuasa pikiran dan jiwa dipaksa tunduk pada kecenderungan hewani, dan Setan dengan gembira memasukkan ke dalam jaringnya beribu-ribu orang yang mengaku pengikut Kristus.
Tetapi tidak seorang pun perlu tertipu oleh kata-kata dusta Spiritisme itu. Allah telah memberikan terang cukup kepada dunia ini untuk menyang¬gupkan mereka mengenali jerat itu. Sebagaimana sudah ditunjukkan, teori yang membentuk dasar Spiritisme bertentangan dengan pernyataan-pernyataan Alkitab yang paling jelas. Alkitab menyatakan bahwa orang yang mati tidak tahu apa-apa, bahwa pikiran-pikiran mereka telah binasa. Mereka tidak lagi mendapat bagian dalam apapun yang dilakukan di ba¬wah matahari. Mereka tidak lagi mengetahui sukacita atau dukacita orang¬orang yang sangat mereka kasihi di dunia ini.
Lebih jauh, Allah telah dengan tegas melarang semua hubungan pura¬-pura dengan roh-roh yang sudah diusir itu. Pada zaman Ibrani, ada sego¬longan orang-orang yang menyatakan dapat berhubungan dengan orang mati, sebagaimana yang dilakukan oleh pengikut Spiritisme dewasa ini. Tetapi "roh-roh peramal", sebagaimana tamu-tamu dari dunia lain ini di¬panggil, dinyatakan Alkitab sebagai "roh-roh Setan." (Bandingkan Bilangan 25:1-3; Mazmur 106:28; 1 Korintus 10:20; Wahyu. 16:14). Perbuatan yang berhubungan dengan "roh-roh peramal" ini telah dinyatakan sebagai ke¬bencian kepada Tuhan, dan dilarang keras dengan ancaman hukuman mati. (Imamat 19:31; 20:27). iImu sihir sekarang ini dipandang rendah. Pernyataan bahwa manusia dapat berhubungan dengan roh-roh jahat dianggap sebagai cerita dongeng pada Zaman Kegelapan. Tetapi Spiritisme, yang pengikut¬pengikutnya berjumlah ratusan ribu, bahkan jutaan orang, yang telah me¬masuki lingkungan ilmu pengetahuan, yang telah menyerbu gereja-gereja dan telah mendapat tempat di badan-badan legislatif, dan bahkan di istana raja-raja—penipuan raksasa ini hanyalah suatu kebangkitan kembali da¬lam bentuk penyamaran baru, dari ilmu sihir yang dicela dan dilarang pada zaman dahulu.
Jikalau tidak ada bukti lain dari sifat Spiritisme yang sesungguhnya, cukuplah kiranya bagi orang Kristen bahwa roh-roh itu tidak membedakan antara yang benar dan dosa, antara yang termulia dan yang tersuci dari rasul-rasul Kristus dengan yang paling bejat dari hamba-hamba Setan. De¬ngan menyatakan manusia yang paling jahat berada di surga, dan sangat ditinggikan di sana. Setan berkata kepada dunia ini, "Tidak masalah betapa jahatnya engkau, tidak masalah apakah engkau percaya kepada Allah dan Alkitab atau tidak. Hiduplah sesuka hatimu, surga adalah rumahmu!" Guru-guru pengikut Spiritisme mengatakan dengan sesungguhnya. "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata Tuhan; kepada orang yang demiki¬anlah la berkenan—atau jika tidak, dimanakah Allah yang menghukum?" (Maleakhi 2:17). Firman Tuhan berkata, "Celakalah mereka yang menye¬butkan kejahatan itu baik, dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan." (Yesaya 5:20). Para rasul, sebagaimana diakui oleh roh-roh pendusta itu, disuruh menyangkal apa yang mereka tuliskan pada waktu Roh Kudus mengilhamkan di dunia ini. Mereka menyangkal bahwa Alkitab dari Allah asalnya, dengan demikian menghancurkan dasar pengharapan Kristen, dan memadamkan terang yang menunjukkan jalan ke surga. Setan sedang berusaha membuat dunia percaya bahwa Alkitab itu semata-mata adalah cerita fiksi atau khayalan belaka, atau paling sedikit suatu buku yang sesuai pada permulaan umat manusia, tetapi yang sekarang dianggap enteng atau dikesampingkan sebagai yang sudah ketinggalan zaman. Dan sebagai ganti firman Allah, ia menyodorkan manifestasi roh-roh. Itulah saluran yang seluruhnya di bawah pengendali¬annya. Dengan cara ini ia dapat membuat dunia ini percaya akan kehen¬dak-nya. Kitab yang menghakimi dia dan pengikut-pengikutnya, disembu¬nyikan sekehendak hatinya. Juruselamat dunia ini dianggapnya tidak lebih dari manusia biasa saja. Dan sebagaimana pasukan Romawi yang mengawasi kuburan Yesus menyebarkan laporan palsu yang ditaruh oleh imam-imam dan tua-tua ke mulut mereka untuk menyangkal kebangkitan-Nya, demiki¬anlah mereka yang percaya pada manifestasi roh-roh mencoba menampak¬kan bahwa seolah-olah tidak ada sesuatu yang ajaib di dalam kehidupan Juruselamat. Setelah dilatarbelakangi dengan Yesus, mereka menarik per¬hatian kepada mukjizat-mukjizat mereka sendiri, menyatakan bahwa ini jauh melebihi pekerjaan Kristus.
Benar bahwa Spiritisme sekarang sedang mengubah bentuknya, dengan menutupi beberapa ciri-ciri yang tidak disukai, dan bahwa ia mengenakan jubah Kristen. Tetapi ucapan-ucapannya dari mimbar dan pers telah berada di hadapan publik selama bertahun-tahun, dan di sini tabiatnya yang sebe¬narnya diungkapkan. Pengajaran-pengajaran ini tidak bisa disangkal atau ditutupi.
Bahkan dalam bentuknya yang sekarang ini, yang sejauh ini tidak bisa ditolerir sebagaimana yang sebelumnya, sesungguhnya lebih berbahaya sebab tipuannya lebih halus. Kalau sebelumnya ia menyangkal Kristus dan Alkitab, maka sekarang ia mengaku menerima kedua-duanya. Tetapi Alkitab itu ditafsirkan dengan cara yang menyenangkan bagi hati yang tidak dibarui, sementara kebenarannya yang sesungguhnya dan yang vital dibuat tidak berpengaruh. Kasih adalah sifat utama Allah, tetapi dianggap sebagai suatu perasaan lemah, sehingga membuat perbedaan kecil antara yang baik dan yang jahat. Keadilan Allah, kecaman-kecamannya terhadap dosa, tuntut¬an-Nya yang suci, semuanya disembunyikan dari pandangan. Orang-orang diajar untuk menganggap Sepuluh Hukum itu sebagai suatu surat yang su¬dah mati. Cerita-cerita dongeng yang menarik dan mempesona, menawan semua indera, dan menuntun manusia menolak Alkitab sebagai dasar iman mereka. Kristus benar-benar disangkal seperti sebelumnya. Tetapi Setan telah membutakan mata orang-orang sehingga penipuan itu tidak mereka lihat.
Sedikit saja orang yang mempunyai pengertian yang benar mengenai kuasa penipuan Spiritisme dan bahayanya jika berada di bawah pengaruh¬nya. Banyak yang bersekongkol dengan itu hanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Mereka tidak benar-benar percaya kepadanya, dan akan dipenuhi dengan rasa ketakutan bilamana mereka berpikir untuk menye-rahkan diri kepada pengendalian roh-roh. Tetapi mereka memberanikan diri memasuki daerah terlarang, dan pembinasa perkasa itu melakukan kuasanya atas mereka tanpa sekehendak hati mereka. Begitu mereka terbu¬juk untuk menyerahkan pikiran mereka kepada pengendaliannya, ia me¬nangkap mereka menjadi tawanan. Atas kekuatan sendiri, mustahil mereka melepaskan diri dari pesona bujukan yang menggiurkan itu. Tidak ada yang lain kecuali kuasa Allah yang diberikan sebagai jawaban kepada doa iman yang sungguh-sungguh, yang dapat melepaskan jiwa-jiwa yang terjerat ini.
Semua yang memanjakan sifat-sifat dan tabiat-tabiat berdosa, atau de¬ngan sengaja menyenangi suatu dosa yang diketahui, sedang mengundang pencobaan Setan. Mereka memisahkan diri sendiri dari Allah dan dari pen¬jagaan malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu si jahat menyodorkan tipuan¬-tipuannya, mereka tidak mempunyai pertahanan lagi, dan mereka akan menjadi mangsa yang empuk. Mereka yang jatuh ke dalam kuasanya, ham¬pir-hampir tidak menyadari ke mana perjalanan hidup mereka akan bera¬khir. Setelah berhasil menjatuhkannya, penggoda itu akan menggunakan mereka sebagai agen-agennya untuk membujuk orang lain kepada kebinasaannya.
Nabi Yesaya berkata, "Dan apabila orang berkata kepadamu: Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-¬kamit, maka jawablah: Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada Allahnya? Carilah pengajaran dan kesaksian! Siapa yang tidak ber¬bicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar." (Yesaya 8:19, 20). Jikalau manusia mau menerima kebenaran yang dikatakan de¬ngan jelas di dalam Alkitab, mengenai sifat manusia dan keadaan orang mati, mereka akan melihat dalam perkataan dan penyataan Spiritisme itu sebagai pekerjaan Setan dengan kuasa dan tanda-tanda dan mukjizat-muk¬jizat palsu. Tetapi gantinya meninggalkan kebebasan yang begitu disenangi hati duniawi, dan melepaskan dosa-dosa yang mereka cintai, orang banyak menutup mata mereka terhadap terang, dan terus berjalan, walaupun sudah diamarkan, sementara Setan memasang jerat-jerat di sekitar mereka, dan mereka akan menjadi mangsanya. "Karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka," itulah sebabnya, "Allah mendatangkan kesesatan atas mereka yang menyebabkan mereka percaya akan dusta." (2 Tesalonika 2:10,11).
Mereka yang menentang ajaran-ajaran Spiritisme sedang diserang, bu¬kan oleh manusia saja, tetapi juga oleh Setan dan malaikat-malaikatnya. Mereka telah memasuki suatu pertarungan melawan penguasa-penguasa dan kuasa-kuasa dan roh-roh jahat di tempat-tempat yang tinggi. Setan ti¬dak akan mundur seinci pun kecuali ia dipukul mundur oleh kuasa para pesuruh surgawi. Umat Allah harus sanggup menghadapinya, sebagaima¬na yang dilakukan oleh Juruselamat kita, dengan, kata-kata, "Ada tertulis." Setan dapat mengutip Alkitab sekarang ini seperti pada zaman Kristus, dan ia akan menafsirkan salah ajaran-ajaran Alkitab itu untuk mendukung kesesatannya. Mereka yang akan berdiri teguh pada masa yang berbahaya ini harus mengerti untuk dirinya sendiri kesaksian Alkitab.
Banyak orang yang akan didatangi oleh roh-roh jahat yang menyaru sebagai keluarga atau teman-teman yang tercinta, dan mengatakan kesesatan yang paling berbahaya. Tamu-tamu yang datang berkunjung ini akan menarik simpati kita yang terdalam, dan akan membuat mukjizat-mukjizat untuk mempertahankan kepalsuan mereka. kita harus bersedia untuk mela-wan mereka dengan kebenaran Alkitab, bahwa orang mati tidak tahu apa-¬apa, dan bahwa mereka yang tampak seperti itu adalah roh-roh jahat.
Di hadapan kita terbentang "hari pencobaan yang akan datang atas selu¬ruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi." (Wahyu 3:10). Semua yang imannya tidak dialaskan dengan teguh di atas firman Allah akan tertipu dan dikalahkan. Setan "bekerja disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat palsu" untuk menguasai anak¬-anak manusia, dan penipuannya itu akan terus bertambah. Tetapi ia bisa berhasil mencapai tujuannya hanya kalau manusia itu secara sukarela tunduk kepada pencoba-pencobanya. Mereka yang dengan tekun mencari penge¬tahuan akan kebenaran, dan berusaha untuk memurnikan jiwa mereka me¬lalui penurutan, melakukan apa yang bisa dilakukan untuk bersiap menghadapi pertentangan itu, akan mendapat pertahanan yang pasti di dalam kebenaran Allah. "Karena engkau menuruti firman-Ku ... maka Akupun
akan melindungi engkau" (Wahyu 3: 10), adalah janji Juruselamat. la akan segera mengirim setiap malaikat dari surga untuk melindungi umat-Nya, sehingga tak satu pun jiwa yang percaya kepada-Nya dikalahkan oleh Setan.
Nabi Yesaya menunjukkan penipuan yang mengerikan yang akan da¬tang ke atas orang-orang jahat, yang menyebabkan mereka merasa aman dari penghakiman Allah: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai pelindung kami, dan dalam dusta kami menyem¬bunyikan diri." (Yesaya 28:15). Ke dalam golongan yang diuraikan di sini termasuk mereka yang di dalam kedurhakaan menghibur diri dengan keya¬kinan bahwa tidak akan ada hukuman bagi orang-orang yang berdosa, bah¬wa semua umat manusia, tidak perduli betapa bejatnya dan jahatnya, akan diangkat ke surga, menjadi seperti malaikat-malaikat Allah. Tetapi yang lebih ditekankan di sini ialah mereka yang membuat perjanjian dengan maut dan persetujuan dengan neraka, yang menolak kebenaran yang dise¬diakan surga sebagai pertahanan bagi orang benar pada masa kesukaran, dan sebagai gantinya menerima perlindungan palsu yang ditawarkan oleh Setan,—tipuan kepura-puraan Spiritisme.
Yang mengherankan dan sukar diungkapkan ialah kebutaan manusia pada generasi ini. Ribuan orang menolak firman Allah sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya untuk dipercayai, dan dengan keinginan yang menyakin¬kan menerima penipuan Setan. Orang-orang yang skeptis dan pencemooh mempersalahkan orang-orang yang berusaha memperoleh iman seperti yang dimiliki oleh para nabi dan para rasul, dan menghibur diri sendiri dengan mencemoohkan pernyataan Alkitab yang sungguh-sungguh mengenai Kristus dan rencana keselamatan, dan pembalasan yang akan ditimpakan kepa¬da penolak-penolak kebenaran. Mereka menaruh rasa kasihan yang dalam kepada pikiran yang begitu sempit, lemah dan penuh takhyul untuk meng¬akui tuntutan Allah dan menuruti tuntutan hukum-Nya. Mereka menunjuk¬kan kepastian seolah-olah mereka telah membuat perjanjian dengan maut dan persetujuan dengan neraka,—seolah-olah mereka telah membangun suatu pemisah yang tak terlewati dan tak tertembus antara mereka sendiri dengan pembalasan Allah. Tak ada yang dapat membangkitkan ketakutan mereka. Sudah begitu sepenuhnya mereka menyerah kepada si penggoda itu, begitu eratnya mereka bersatu dengannya, dan begitu lengkapnya diil¬hami dengan rohnya, sehingga mereka tidak mampu dan tidak mempunyai kecenderungan untuk melepaskan diri dari jeratnya.
Setan sudah sejak lama bersedia untuk usahanya yang terakhir untuk menipu dunia ini. Pondasi pekerjaannya telah diletakkan oleh jaminan yang diberikan kepada Hawa di Taman Eden,."Sekali-kali kamu tidak akan mati." "Bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." (Keja¬than 3:4,5). Sedikit demi sedikit ia telah mempersiapkan jalan bagi karya besar penipuannya dalam perkembangan Spiritisme. la belum mencapai kepenuhan rencananya. Tetapi itu akan dicapai pada waktu yang masih sisa. Kata nabi, "Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. Itulah roh-roh Setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib dan me-reka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa." (Wahyu 16:13, 14). Kecuali mereka yang telah dipelihara oleh kuasa Allah, melalui iman kepada firman-Nya, seluruh dunia ini akan jatuh kepada pe¬nipuan ini. Orang-orang dengan cepat dininabobokan kedalam perasaan aman yang fatal, yang dibangunkan hanya oleh murka Allah yang dicurahkan.
Tuhan Allah berkata, "Dan Aku akan membuat keadilan menjadi tali pegukur, dan kebenaran menjadi tali sifat; hujan batu akan menyapu bersih perlindungan bohong, dan air lebat akan menghanyutkan persembunyian. Perjanjianmu dengan maut itu akan ditiadakan, dan persetujuanmu dengan dunia orang mati itu tidak akan tetap berlaku, apabila cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kamu akan hancur diinjak-injak." (Yesaya 28:17, 18).
 
duh bacanya pusing .terlalu dempet2x hehe..
tapi nice bngt nih sharingnya..

emank bener belakangan banyak bngt yg mengagung2xkan soal spritistime..
contohnya aja ada temen deket dia begitu yakin kalau saudara dia yg sudah meninggal suka ke rumahnya, malahan dia juga yakin kalo dia itu suka bantu keluarga yg susah.. katanya semakin didoa semakin dapet rezeki..
pedahal kalo dipikir2x apa itu bener dari saudara dia yg meninggal..

masalahnya kalau ada yg begini, untuk diubah sulit sekali karena ini juga menyangkut kepercayaan masing2x... semakin dibilang atau ditegur nanti semakin membenci yg menegur..
 
Karena kepanjangan, tolong siapa aja yang baik hati jelasin ke aku, SPIRITISME itu apa?

Yang singkat padat jelas ya ^^
 
Walah malah baru denger tu tentang spiritisme..
Tapi apapun itu jaman sekarang tu memang harus hati-hati. kl gak nanti iman kita malah bisa runtuh...
 
@audy_valentine
pokoknya kaya tradisi orang cina terutama yang budha lha...
misalnya, kepercayaan reinkarnasi, ngasih sesajian buat leluhur ato orang yang sudah meninggal , atau berdoa pada orang yang sudah meninggal .

Kira2 kayak gitu lah
 
Karena kepanjangan, tolong siapa aja yang baik hati jelasin ke aku, SPIRITISME itu apa?

Yang singkat padat jelas ya ^^

spiritism itu kepercayaan bahwa ada orang yang meninggal akan menjadi roh yang gentayangan, hampir semua orang berpikiran demikian karena kebanyakan nonton film berbau horor n gaib, begitu juga banyak sekali gereja sekarang yang juga percaya tentang hal hal gaib terutama roh orang yang sudah meninggal
 
Karena kepanjangan, tolong siapa aja yang baik hati jelasin ke aku, SPIRITISME itu apa?

Yang singkat padat jelas ya ^^

SPIRITISME
Spiritisme adalah faham yang mempercayai bahwa manusia dapat melakukan hubungan dengan roh-roh orang mati, baik secara langsung, melalui pertolongan medium, maupun dengan cara-cara lain (jailankung, ouiya board, mimpi dll.). Masalah spiritisme sudah merupakan praktek manusia sejak lama sekali. Setidaknya dalam Perjanjian Lama kita sudah menjumpai masalah ini di kitab Keluaran.
Yohanes Verkuyl dalam tulisannya berjudul 'Spiritisme' dalam buku 'Gereja dan Aliran-Aliran Modern' (BPK-GM) membagi spiritisme menjadi dua bagian yaitu (1) Spiritisme Primitif, dan (2) Neo Spiritisme. Dalam hubungan dengan pengajaran 'Menginjili Orang Mati' atau yang lebih dikenal sebagai pengajaran 'DUNIA ORANG MATI' (DOM) dimana praktek Spiritisme dimasukkan dalam kekristenan, dapatlah disebutkan bentuk ke-3 spiritisme yaitu (3) Spiritisme berjubah Kristen.

selengkapnya : http://www.c3i.sabda.org/artikel/isi/?id=53&mulai=225
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.