• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

FENOMENA Jembatan Pencabut Nyawa di Indonesia

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
Rasanya berita ambruknya jembatan kukar dengan konstruksi kokoh dan dibuat menggunakan teknologi tinggi beberapa waktu lalu, masih begitu segar dalam ingatan. Jembatan yang baru dibangun 10 tahun itu ambruk memakan korban jiwa. Padahal ini adalah jembatan dengan konstruksi canggih, lalu bagaimana dengan jembatan-jembatan gantung yang ada di desa dan tersebar di banyak wilayah di Indonesia? Keadaannya tidak lebih baik.
zKIbV.jpg

Teranyar, kasus ambruknya jembatan gantung yang menjadi sarana penghubung jalan vital kembali terjadi. Kali ini terjadi pada jembatan Cikuda yang menghubungkan kampung Pabuaran kaum Cibanteng, kecamatan Ciampea, dengan dengan kampung Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Sekitar 25 orang hanyut terbawa arus sungai Cihideung, 1 ditemukan tewas, 7 bocah dikabarkan hilang terbawa arus. Penyebrang kebanyakan terdiri dari ibu-ibu dan anak kecil. Penyelamatan sempat tertunda karena medan yang terjal. Arus sungai yang pasang dan air dasar sungai yang keruh dan berlumpur. Selain itu medan dalam sungai terdapat palung-palung dan bebatuan yang menyulitkan pencarian dan bisa membahayakan petugas tim SAR.

Ambruknya jembatan yang dibangun sekitar tahun 2004, diduga karena sebagian kayu dan material bambunya sudah lapuk dan tak layak pakai. Tak kurang dari setahun yang lalu, jembatan gantung tersebut direnovasi untuk perbaikan darurat. Jembatan ini dibuat oleh swadaya masyarakat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mengimbau masyarakat untuk aktif mengecek kondisi jembatan gantung yang ada di wilayah masing-masing untuk menghindari terjadinya ambruk.

Seperti yang dilaporkan tribunnews.com, di wilayah Aceh saja ada dua jembatan gantung ambruk yakni jembatan Batte Meutudong. Sebuah jembatan berukuran panjang sekitar 10 meter berkontruksi kayu yang terletak di Desa Kuta Tuha, Kecamatan Panga, Aceh Jaya. Jembatan ini mengalami kemiringan akibat telah lapuk. Kondisi tersebut menyebabkan kendaraan roda empat tidak dapat lagi melintas untuk mengangkut hasil tani seperti sawit, karet dan kepentingan lainnya.

Satu lagi jembatan gantung di Desa Asan Krueng Kreh, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara. Akibatnya, akses sejumlah desa di Pirak Timu ke Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara terputus. Karena selama ini banyak warga yang memanfaatkan jembatan tersebut jika ingin ke Lhoksukon.

Dilansir masih banyak jembatan yang membutuhkan penanganan serius. Dua terdapat di Provinsi Riau, yaitu Jembatan Rumbai Jaya dan Siak III yang bernama resmi Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah. Sedangkan lima lainnya adalah Jembatan Barito di Banjarmasin, Jembatan Mahakam Kota 1 di Samarinda, Jembatan Talumolo di Gorontalo, Jembatan Batanghari di Jambi, dan Jembatan Musi 2 di Palembang.
Pertengahan Januari lalu juga terjadi ambuknya jembatan gantung Rawayan di wilayah Garut, hingga mengisolir 700 jiwa, di lima kampung Desa Mekarmukti, Cibalong, Kabupaten Garut. Jembatan ini melintasi sungai Cisanggiri. Karena terisolir ini, ratusan murid SD dan SMP tak bisa mengikuti kegiatan belajar

Jembatan gantung kerap menjadi sarana vital bagi pengguna jalan di desa untuk melintas antar desa. Biasanya jembatan ini menjadi satu-satunya alternatif fasilitas yang memangkas jarak tempuh yang jauh. Dan seringkali terputusnya sarana jembatan gantung ini mengganggu aktivitas warga sekitar. Perekonomian masyarakat terganggu. Anak-anak tidak bisa berangkat sekolah karena tidak ada akses jalan untuk menuju kawasan kota kecamatan selain memasuki kawasan perkebunan dan hutan dengan jarak tempuh yang kerap lebih jauh. Bahkan kadang mereka harus turun ke sungai.

Lambannya bantuan pemerintah daerah setempat, seringkali memaksa masyarakat mau tidak mau harus bahu membahu berswadaya mengupayakan perbaikan. Hingga akhirnya dibangun lagi jembatan dengan material seadanya yang tentu saja tak aman dan tak bisa bertahan lama. Kebutuhan mereka menghidupkan perekonomian menjadi salah satu alasan mengapa mereka tak bisa menunggu bantuan lebih lama.
m2Ck.jpg

Cerita pilu tentang nasib anak-anak sekolah di pedalaman desa yang sesungguhnya tak jauh dari ibukota, belum lama menjadi sorotan. Mereka anak-anak belia itu harus melewati jembatan-jembatan gantung dengan resiko bertaruh nyawa. Bahkan foto-foto adegan anak-anak sekolah yang melintas di jembatan gantung yang rusak parah ini, diliput kantor berita Inggris Reuters dan media Inggris Daily Mail dengan mengatakan bahwa aksi mereka mengingatkan pada adegan akrobatik dalam film Indiana Jones. Hingga makin ramailah berita ini diperbincangkan. Duh…betapa memalukan.
 
iya gan, besuk lok pesawat kepresidenan dh dikirim, tuh anak2 mau di anatar jemput ama eSBeYe naik pesawat Rp 912,09 miliar...
 
arsitek ny abal2 sih ... gmn gk tragis akhirny
 
udah tau kayak gini kenapa pemerintah belum mau perbaiki jembatan nya ya :(
 
kebanyakan korupsi kali ya, sampe bahan buat jembatan aja disunat
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.