roughtorer
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 44416
- Sejak
- 24 Mei 2008
- Pesan
- 6.755
- Nilai reaksi
- 174
- Poin
- 63
Ah…. mengapa pula aku mimilih judul ini. Apa karena melihat keakraban Legolas dengan Gimli? Kemudian pengabdian Samwise Gamgeee pada Frodo? Atau karena Dumbledore dinyatakan gay oleh JK Rowling.
Perdana Mentri Norwegia gay. George Michael juga. Begitu juga bangsawan Inggris, Elton John. Leonardo Da Vinci diyakini sebagai gay yang pasif. Udah gitu, di TA sendiri, thread mengenai Homo aka gay ternyata bisa bertahan sampai 30 an halaman, dan masih terus di halaman satu.
Apa mungkin karna Ryan? Homo paling beken se Indonesia. Tau deh...?
.
Dan di film Arisan, si Psikiater malah berucap ringan, "Sekarang gay sudah tidak dianggap kelaianan lagi, loh…."
Dan Tora Sudiro marah-marah. "Pokoknya aku harus sembuh… karena aku orang batak. Anak laki-laki satu-satunya yang harus meneruskan marga"
.
Dalam kesempatan ini, ngobrol ngobrol dengan seorang rekan. Kalo gak salah pas fenomena kasus potong memotong, cincang mencincang daging manusia yang dilakukan seorang psikopat asal Jombang, Ryan yang tidak kebetulan adalah seorang homosex.... wekekeke...
.
Dan perbincangan kami berlangsung seperti ini:
.
“Aku tidak kasihan pada kaum gay. Mereka tidak minta dikasihani. Mereka tidak menginginkan dilahirkan seperti itu. Mereka juga manusia kok. Mereka hanya berbeda orientasi pada ketertarikan sex. Mereka tidak merasa membutuhkan pertolongan…” sang rekan, sebut saja namanya Bambang Utoyo (kaya nama pemeran Ungil di film live action Unyil tahun 80an... )
.
Lalu dia diam sejenak. Menarik nafas dan berpikir mungkin, dan melanjutkan.
.
“Aku punya teman sekampus dulu, yang cacat kaki. Tidak bisa berjalan normal. Memakai tongakt penyangah seumur hidup. Tentu saja gay bukan cacat. Hanya aku melihatnya pada kondisi yang sama”
.
Aku sangat tertarik, lalu, ‘Terus?’
“Yah…. bila kebetulan dia bersamaan denganku menaiki tangga menuju lantai dua. Aku tidak akan menolongnya. Dia tidak minta dibantu! Aku hanya bisa berjalan di sampingnya. Memberikan pengamanan mungkin, agar tidak ditubruk orang lain. Selebihnya, aku tidak mau menyinggung perasaannya. Kecacatan fisiknya sangat sensitif. Dia mempunyai ketegaran tersendiri. Dia tidak ingin dikasihani. Dia ingin dimengerti. Sebenarnya dia justru ingin diperlakukan sama, seperti orang lain, dan dia berusaha untuk menyamai orang lain dengan segala kekurangannya”
Dia menarik nafas lagi.
“Dalam konteks kaum gay, mereka juga tidak meminta pertolongan. Masalahnya justru di diskriminasi Emansipasi, persamaan hak yang sering dituntut, kan... hanya sebatas masalah wanita, ras, agama. Kalau masalah pengakuan pada kaum dengan orientasi sex yang beda ini, mungkin terlalu jauh untuk kita yang di timur. Mungkin yah…. mungkin…. kondisinya berbeda dengan yang terjadi di Hong Kong, Jepang, Singapura, atau Thailand. Kalau di Indoensia, waduh…. jauh…. jauh banget! Ahmadiayah saja dihancurin gitu. Padahal itu jelas-jelas hak orang untuk berkeyakinan, dong?!”
.
“Loh… tapi keyakinan bisa dipilih kan?” aku menimpali.
.
“Benar! Masalahnya justru disitu. Kadang banyak juga kok kaum gay yang berusaha mengingkari. Tidak sanggup untuk melawan pandangan jelek publik. Mereka berkeluarga. Bagi gw sih… mau dibilang bi atau gay, sama saja lah…. "
.
Aku manggut manggut, kaya burung perkutut.
“Dan bagi gw nih, gw gak bakal mau nyakitin mereka. Beberapa temen kuliah gw ternyata gay. Sampe sekarang gw temenan sama mereka. Gw berusaha untuk ngerti saja. Mereka memang beda rasa. Bukan salah. Sekali lagi bukan salah. Yang merasa bersalah juga pribadinya sendiri. Yang menyalahkan juga orang yang bukan gay. Coba dia sendiri yang gay? Dengan kondisi psikis yang beda gitu… Apa mungkin dia menyalahkan diri sendiri? Dalam artian, sadar rohani dan jasmani yah! Juga open mind. Orang Aceh menjahatkan Orang Jawa. Orang Batak membodohkan orang Aceh… seperti itulah. Hanya, untuk urusan gay ini, lebih sensitif. Siapa yang bisa menolak dilahirkan jadi orang Aceh? Jadi orang Madura? jadi orang Jahudi? Jadi gay?….”
.
Dan, obrolan kemudian diselingi dengan pisang goreng, tempe goreng dan tahu goreng. Cemilan rakyat yang serba nikmat itu membuat aku berpikir keras. Apalagi, di hadapanku, sedang terbuka Indoforum - TA, yang ada Alvincibi seorang gay nya.
.
Aku berpikir, (maaf) seandainya benar ada seorang gay di IF yang diketawai dan dibuatkan threadnya seperti itu, apakah ini etis? Tidak menyinggung perasaankah? Atau mungkin ada pikiran gila di benak anak-anak IF, bahwa gay harus dimusnakan dari muka bumi. Saya setuju. Kayanya para gay sendiri juga setuju.
.
Mengapa, siapa sih yang mau dilahirkan sebagai gay? Nah.... cara pemusnahannya bagaimana? Haruskah mereka dimusnahkan secara harfiah? Dimatikan?.... sayangnya, aku sendiri suka mendengar lagu-lagu Elton John dan George Michael.... kalau mereka dimusnakan bener bener... kemanusiaan dimana?
.
Jadi, bila sekarang banyak thread Gay di TA.... salah satu TS yang rajin buat thread kaya gitu justru saya sendiri. Hehehehe.... kenapa? Bukan untuk menyudutkan atau menyakitkan. Karna gw yakin, gak ada yang benar benar gay yang saya buat threadnya.... Mereka teman-teman baik saya. Di dunia maya. Mungkin ada kesempatan disuatu hari ketemuan. Dalam acara gath mungkin... siapa tahu.
.
Dan.... Film Brokeback Mountain yang sempat menggondol Oscar sebagai sebagai pilem terbaik, bisa jadi menjadi sebuah fenomena lain. Bahwa di belahan dunia lain, kaum ini sudah sedemikian tinggi di appresiasikan. Sang Jocker yang sudah meninggal, Health Leadger tanpa malu-malu memerankan sosok gay dalam pilem itu. Persis kaya Tora Sudiro juga yang nekad meranin gay, orang batak pulak.... wakakakaka...
.
Dan, terus terang saja. Melihat banyaknya najis najis... yang dituliskan di thread thread yang bau bau homo itu, kadang mikir sendiri. Apa memang begini perlakuan yang ngepost ini bila ketemu gay beneran?.... atau hanya karena iseng dan canda canda saja.
Gay juga manusia saya kira. Sama hewan piaraan saja kita sebisanya berbuat baik. Asal tidak mengganggu dan memperbanyak pengikut , saya kira tidak apa-apa. Hanya, di IF penuh dengan generasi muda yang harus dilindungi. Maka dari itu, salah satu rule baru di lounge, kita sebisanya memberikan perlindungan secara tidak langsung bagi info info yang akan dikonsumsi remaja-remaja baru atau bahkan mungkin belum akil balik ini.... wekekekeke... sok tahu gw yah....
.
Makasih. hanya salah satu pemikiran aneh dari roughtorer....