• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Dunia Mudah Berubah

stanza

IndoForum Beginner E
No. Urut
44969
Sejak
31 Mei 2008
Pesan
441
Nilai reaksi
3
Poin
18
Kehidupan manusia diwarnai oleh suasana gembira dan sedih, tangis dan tawa, ceria dan kelabu. Dua bentuk suasana yang berlawanan itu dapat dialami oleh seseorang dalam jangka waktu yang tidak begitu lama, mungkin dalam waktu satu tahun, bulan yang sama, dalam satu minggu, pada hari yang sama, bahkan mungkin pada jam yang sama. Hal ini menggambarkan bahwa dunia, yang di dalamnya termasuk suasana kehidupan manusia, begitu mudah berubah. Perubahan itu tidak memandang waktu dan siapa pun orangnya. Usia, suku bangsa, kepandaian, ataupun kekayaan tidak akan dapat menghalangi perubahan suasana tersebut apabila menimpa seseorang. Seperti pepatah umum yang mengatakan: " malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih".
Ketika sepasang muda- mudi sedang jatuh cinta, suasana yang dialami dan dilihat terasa indah adanya. Keceriaan, kegembiraan, dan sukacita selalu menyelimuti dirinya. Apa pun yang ditampilkan oleh pasangannya selalu mendapat pujian. Bisa saja penilaian yang dikemukakan tidak sama dengan penilaian orang lain, misalnya, pakaiannya yang kumal tampak indah, jalannya yang terseok- seok menjadi indah, rambutnya, hidungnya, seyumnya, ketawanya, semuanya serba tampak indah.
Sebagai contoh, sepasang kekasih pertama kali bertemu pada bulan september. Mereka begitu ceria pada bulan itu. Secara kebetulan pada bulan itu muncul sebuah lagu yangberjudul "September Ceria", yang isinya menggambarkan suasana ceria yang sedang dihadapi pasangan yang dilanda cinta. Lagu itu kemudian menjadi koleksi pasangan ini, syair lagunya menjadi kenangan dan setiap saat diputar untuk didengarkan. Hari- hari sepanjang bulan itu tidak ada yang membuat mereka gelisah dan kecewa. Namun, pada bulan- bulan berikutnya kehidupan pasangan ini terasa semakin kelabu, dipenuhi kekecewaan. Dan, paada akhirnya, ketika bulan telah berganti menjadi Desember, kekecewaan dan kekelabuan itu mencapai puncaknya. Pasangan itu berpisah. Mereka berpisah karena di antara mereka berdua sudah tidak ada kecocokan, dan mereka saling menyalahkan pasangannya. Kehidupan manusia berputar bagaikan berputarnya roda pedati. Hal itu dapat pula diartikan bahwa perubahan suasana kehidupan manusia tidak dapat dihindarkan. Siapakah sebenarnya yang harus disalahkan di antara pasangan ini? Bagaimana hubungan pasangan itu selanjutnya? Mungkin hal ini tidak perlu kita bahas lebih jauh. Yang penting bagi kita adalah mengambil maknanya, yaitu suasana yang indah ternyata begitu cepat berubah. Pasangan itu pasti sama sekali tidaak mengharaapkan suasaana yang kelabu itu bakal terjaadi. Namun, bagaimanapun juga mereka harus menghadapi kenyataan itu dengan besar haati.
Keceriaan yang mereka alami ternyata tidak semulus yang mereka duga, karena perubahan itu terasa begitu cepat terjadi. Kegembiraan telah berubah menjadi kesedihan, sukacita berubah menjadi kekecewaan, keceriaan berubah menjadi kemurungan. Lagu yang berjudul "Desember Kelabu" , yang menggambarkan kekecewaan seseorang mulai terdengar. "September Ceria" telah berubah menjadi "Desember Kelabu", bak langit nan cerah tiba- tiba menjadi hitam, yang datang dalam waktu sekejap. Pertanyaan- pertanyaan kemudian muncul dari dalam hati mereka berdua, walaupun tidak ada seorang pun yang dapat menjawab: Mengapa hal ini harus terjadi? Mengapa keceriaan yang aku alami begitu cepat berlaalu? Mengapa duniaku mudah berubah seperti ini?
Sederet pertanyaan itu selalu diawali dengan kata "Mengapa?", yang memerlukan jawaban. Dunia ini memang mudah berubah, itulah jawaban singkat tetapi maknanya sangat dalam dan patut direnungkan.
Perubahan suasana kehidupan seseorang, baik yang menyakitkan, mengecewakan, menggembirakan, semuanya itu memberi gambaran kepada kita bahwa dunia ini tidak pernah menjanjikan suasana yang kekal. Siapa pun orangnya, apa pun latar belakangnya, bagaimanapun kemampuannya, kalau ia masih berpegang pada dunia yang fana, maka dia harus siappula menghadapi perubahan dan kekecewaan yang akan terjadi. Tetapi, Tuhan yang kita sembah memiliki dimensi dan janji yang berbeda dengan dunia ini. Firman-Nya mengatakan bahwa: "Tuhan tidak akan pernah berubah, baik dulu, kini maupun selama- lamanya". Janji-Nya, kasih-Nya, kuasa-Nya tetap kekal selama- lamanya. Wawasan kita pun menjadi terbuka, mana yang harus tetap dipegang dalam kehidupan ini. Bersandar kepada Tuhan yang senantiasa kekal abadi, seperti disaksikan oleh Ibrani 13: 8 mengatakan: "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama- lamanya".
Kalau hari ini kita mengandalkan seseorang, mungkin besok atau lusa belum tentu janji dan kata- katanya masih dapat dipegang. Hari ini seseorang baik kepada kita, setelah berganti tahun kebaikannya mungkin tidak seutuh tahun yang lalu.Kalau hari ini dia memiliki pemahaman yang sama, ternyata bulan depan telah berkhianat. Kalau hari ini sepasang muda- mudi mengatakan bahwa dunia milik mereka berdua, mungkin pada tahun depan dunia telah menjadi milik orang lain.
Bukankah sering kita dengar, ketika dua orang yang berjanji bekerja sama dalam membina usaha, entah itu antar-saudara, famili atau teman dekat, namun hubungan yang pada mulanya begitu dekat berubah menjadi musuh bebuyutan? Hubungan yang intim dan serasi dapat berubah menjadi saling tidak percaya dan timbul rasa iri hati, dan seterusnya. Keintiman yang dialami dengan begitu cepatnya telah berubah menjadi keretakan hubungan antara yang satu dengan yang lain. Gambaran ini terasa semakin jelas, bahwa ungkapan "dunia mudah berubah" itu, menjadi kenyataan dalam kehidupan manusia sehari- hari.
Apakah kita harus lari dari kenyataan- kenyataan itu? Apakah kita merasa takut dan gentar untuk menghadapinya? Bukan itu jalan yang harus kita tempuh, karena kenyataan- kenyataan itu justru akan menambah kenyakinan kita bahwa dunia ini tidak daapat menjadi pegangan manusia. Kita akan malu kalau kita bersandar pada dunia yang setiap saat berubah. Setiap insan Kristen harus tetap mengingat akan sandarannya yang utama, yaitu Tuhan yang penuh kuasa dan tidak pernah berubah. Yeremia 17: 5 mengatakan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan hatinya menjauh dari TUHAN!"
Kenyataan yang digambarkan di atas, dapat memberi pelajaran dan pemahaman yang semakin jelas bahwa apa pun yang kita andalkan dan percayai di dunia, sebenarnya suatu saat dapat mengecewakan. Kalaupun kita masih melakukannya, berarti kita harus berani menghadapi perubahan dan konsekuensinya siap menanggung kekecewaan. Iman yang telah kita miliki, sebenarnya akan memperteguh keyakinan kita bahwa hanya ada satu cara yang tidak pernah mengecewakan, yaitu menyerahkan kepercayan kita kepada Tuhan.
Anugerah dan kasih-Nya senantiasa menyertai anak- anak-Nya, yang dalam perjalanan hidupnya setia pada firman-Nya dan menaruh kepercayaan itu dengan segenap hati. Fairman Tuhan dalam Matius 6: 33, mengatakan: "Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu". Justru yang sering dilakukan oleh manusia adaalah menomorduakan Tuhan. Seolah- olah Tuhan tidak memiliki kemampuan untuk mencukupi dan membahagiakan kehidupan manusia di dunia ini. Prinsip ini yang mudah menjerumuskan nilai- nilai iman kristiani. Pada saat seseorang sedang menghadapi goncangan iman, satu hal yang harus tetap diingat bahwa janji Tuhan tidak akan pernah berubah dan senantiasa akan digenapi.
Namun, tak jarang kita bertemu dengan orang yang imannya hanya setengah- setengah, keyakinannya disertai kecurigaan, atau penyerahan dirinya diliputi tanda tanya, dan seterusnya. Bukanlah demikian yang harus dilakukan anak- anak Tuhan, tetapi wujud kepercayaan dan penyerahan diri seutuhnya tanpa ada embel- embel yang lain. Dari wujud penyerahan total itu, Tuhan akan memberi kecukupan dan menganugerahkan yang terbaik kepada setiap umat-Nya. Hidup bersama Tuhan akan menjadi indah dan tidak mengecewakan. Janganlah menjual atau menggadaikan iman dan kepercayaan yang telah kita miliki, tetapi tetaplah berteguh dalam penyerahan diri kepada-Nya, sambil melihat dan mengingat bahwa janji dan kasih Tuhan kepada umat-Nya tidak pernah berubah sampai Dia datang kembali.
 
Sekalipun perubahan datang..namun saat kita bersama dengan Tuhan, perubahan yang kita alami hanyalah akan emndatangkan kebaikan bagi setiap kita
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.