cotutgaulCoraSolar
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 51340
- Sejak
- 28 Agt 2008
- Pesan
- 8.284
- Nilai reaksi
- 259
- Poin
- 83
AMBISI pada suatu hal merupakan bagian dari stres yang memang bagus untuk manusia. Namun, jika sudah tidak lagi terkontrol, tubuh tentu akan merasakan dampak buruk. Apa pasal?
Saat stres, sebagian dari kita cenderung mengompensasikannya lewat makanan manis dan karbohidrat, makanan yang meningkatkan kadar serotonin pada otak (bahan kimia bersifat menenangkan). Masalahnya, makanan tersebut biasanya tinggi lemak. Semakin banyak serotonin, maka lemak yang menyusup ke dalam tubuh juga meningkat.
Di sisi lain, untuk merespons stres, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol dibanding biasanya. Peningkatan produksi kortisol menyebabkan gangguan pencernaan.
Menurut Health24, lambatnya proses metabolisme pada orang berusia di atas 40 tahun membuat mereka mudah dihinggapi stres, di mana pelepasan hormonnya akan merangsang selera makan. Agar stres terkelola dengan baik, terapkan pola hidup sehat. Mulailah rutin berolahraga, setidaknya tiga kali seminggu, masing-masing 20-30 menit. Olahraga tidak hanya mengurangi stres, tapi juga meningkatkan kesehatan hati dan paru-paru. Jauhkan diri dari mengonsumsi alkohol dan obat-obatan. Buatlah prioritas hidup yang lebih masuk akal.
Pola makan juga harus diatur. Jangan jadikan makan untuk "mengobati" stres. Ada baiknya terapkan diet seimbang. Sempatkan waktu untuk membuat daftar makanan yang Anda butuhkan dan rutin membelinya, misal seminggu sekali.
- Jangan abaikan gula (zat karbhohidrat) untuk tubuh. Makanlah sumber gula secara teratur dalam takaran sedikit.
- Pilihlah makanan ringan rendah energi, seperti popcorn tanpa mentega.
- Konsumsi makanan mengandung tryptophane, sebuah asam amino yang mampu menambah jumlah serotonin. Misalnya, kacang-kacangan dan pisang kaya akan tryptophane.
- Makanan tinggi serat akan meredakan rasa lapar, di antaranya gandum, buah-buahan, sayuran, dan yoghurt rendah lemak.
- Konsumsi makanan bebas lemak sehingga Anda tidak akan menambah jumlah lemak dalam tubuh.
Kunci diet seimbang adalah bijak dalam mengonsumsi karbohidrat, sehingga stabilitas kadar gula darah akan terjaga baik.
Saat stres, sebagian dari kita cenderung mengompensasikannya lewat makanan manis dan karbohidrat, makanan yang meningkatkan kadar serotonin pada otak (bahan kimia bersifat menenangkan). Masalahnya, makanan tersebut biasanya tinggi lemak. Semakin banyak serotonin, maka lemak yang menyusup ke dalam tubuh juga meningkat.
Di sisi lain, untuk merespons stres, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol dibanding biasanya. Peningkatan produksi kortisol menyebabkan gangguan pencernaan.
Menurut Health24, lambatnya proses metabolisme pada orang berusia di atas 40 tahun membuat mereka mudah dihinggapi stres, di mana pelepasan hormonnya akan merangsang selera makan. Agar stres terkelola dengan baik, terapkan pola hidup sehat. Mulailah rutin berolahraga, setidaknya tiga kali seminggu, masing-masing 20-30 menit. Olahraga tidak hanya mengurangi stres, tapi juga meningkatkan kesehatan hati dan paru-paru. Jauhkan diri dari mengonsumsi alkohol dan obat-obatan. Buatlah prioritas hidup yang lebih masuk akal.
Pola makan juga harus diatur. Jangan jadikan makan untuk "mengobati" stres. Ada baiknya terapkan diet seimbang. Sempatkan waktu untuk membuat daftar makanan yang Anda butuhkan dan rutin membelinya, misal seminggu sekali.
- Jangan abaikan gula (zat karbhohidrat) untuk tubuh. Makanlah sumber gula secara teratur dalam takaran sedikit.
- Pilihlah makanan ringan rendah energi, seperti popcorn tanpa mentega.
- Konsumsi makanan mengandung tryptophane, sebuah asam amino yang mampu menambah jumlah serotonin. Misalnya, kacang-kacangan dan pisang kaya akan tryptophane.
- Makanan tinggi serat akan meredakan rasa lapar, di antaranya gandum, buah-buahan, sayuran, dan yoghurt rendah lemak.
- Konsumsi makanan bebas lemak sehingga Anda tidak akan menambah jumlah lemak dalam tubuh.
Kunci diet seimbang adalah bijak dalam mengonsumsi karbohidrat, sehingga stabilitas kadar gula darah akan terjaga baik.