• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Bom Bunuh Diri???

Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
masalah bom syahid atau masalh jihad itu bukan masalah dendam.. itu mah hati yg kotor...

berperang itu karena Allah, berjihad itu karena Allah...bukan karena dendam....atau bales dendam.

jadi klo omongin bales dendam itu tidak nyambung..itu perkara hati, hanya Allah dan dirinya lah yg mengetahui

dan ada aturanya juga dalam berperang..


klo masalah tawanan itu berbeda dengan perang/jihad...tawanan emang harus diperlakukan sesuai dengan islam

bacalah kitab syaikhul islam seperti ibnu taimiyah atau ibnu qayim tentang masalah jihad... dan pelajari juga kitab2 jihad
 
saya ada contoh kasus:
Bagaimana jika kita memegang sebuah bom yang bom itu tidak untuk diledakkan suicidly, tetapi hanya sebagai senjata tambahan saja; lalu kemudian musuh mengepung kita (kita tidak bisa lari) dan dikhawatirkan jika mereka masih hidup mereka akan mengurangi nyawa muslim lainnya.

Jadi poinnya:
1. Jika kita tidak meledakkan bom itu (tidak ada lagi senjata selain bom itu) maka kita akan mati dan muslimin lainnya akan terancam juga (karena masih hidupnya musuh).
2. Jika kita meledakkan bom itu, maka semua musuh yang mengepung akan mati dan kita juga. Tetapi muslimin lainnya lebih terselamatkan (karena musuh berbahaya tadi sudah mati).

Pertanyaannya:
Mana yang harus kita lakukan? dan, Apa status kita (Syahid atau tidak)?
 
@ Bung Asoy,,,,,

Saya tertarik dengan pemikiran anda

By Asoy
berperang itu karena Allah, berjihad itu karena Allah...bukan karena dendam....atau bales dendam.

Ok kita Berperang karena Allah,,, tapi adakah AYAT ato HADIST yang membenarkan perang dengan cara MEMBUNUH DIRI SENDIRI >:D<

Ambil contoh,,,, Robin Hood bersedekah tetapi sedekahnya itu hasil dari merampok para koruptor,,, nah si Robin Hood ini amalnya di hitung tidak,,,

Bolehkah kita berjuang di Jalan Allah dengan cara Bunuh Diri dan dari hasil rampokan.

Thks atas Ayat dan hadist nya >:D<
 
@ Bung Asoy,,,,,

Saya tertarik dengan pemikiran anda



Ok kita Berperang karena Allah,,, tapi adakah AYAT ato HADIST yang membenarkan perang dengan cara MEMBUNUH DIRI SENDIRI >:D<

Ambil contoh,,,, Robin Hood bersedekah tetapi sedekahnya itu hasil dari merampok para koruptor,,, nah si Robin Hood ini amalnya di hitung tidak,,,

Bolehkah kita berjuang di Jalan Allah dengan cara Bunuh Diri dan dari hasil rampokan.

Thks atas Ayat dan hadist nya >:D<

ga nyambung, mencuri sama kasus bom syahid..
yah jelas yg dilakukan robin hood itu salah, karena dengan menggunakan cara yg salah..
klo konteks mencuri, misalnya, harta rampasan perang (ghanimah)
islam boleh merampas harta dalam berperang,ketika pasukan musuh kalah istilahnya harta ghonimah.. tapi itu bukan dikatakan mencuri...karena konotasinya negatif....tapi boleh lah dibilang mencuri klo ingin memaksakan....

nah bunuh diri dengan berkorban nyawa untuk islam itu berbeda..
bunuh diri itu diharamkan
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (Qs. an-Nisaa` [4]: 29).

"Barangsiapa yang mencekik lehernya, ia akan akan mencekik lehernya sendiri di neraka. Dan barang siapa yang menusuk dirinya, ia akan menusuk dirinya sendiri di neraka." [HR. Al-Bukhari dan Muslim].* 33)

ini klo hadist berkorban tapi dari sini kalangan 'salafi' murjiah masih membantahnya

Ibn Khuwaiz Mindad berkomentar: Adapun satu orang dibawa melawanseratus orang atau sejumlah kekuatan pasukan perang, atau kelompokpencuri dan penjegal, maka ada dua kondisi: pertama, ia tahu dankemungkinan besar terbunuh. Tapi ia selamat, maka itu yang terbaik.Kedua, begitu juga kalau ia tahu dan kemungkinan besar akan terbunuh,tetapi ia akan menyerang atau terluka, atau bisa memberikan pengaruh yangcukup berarti bagi kaum muslimin, maka itupun diperbolehkan juga. Sebabtelah sampai kepadaku berita bahwa pasukan umat Islam tatkala bertemudengan pasukan Persia, kuda-kuda kaum muslimin lari dari pasukan gajah.Lalu ada seseorang dari mereka sengaja membikin gajah dari tanah, agarkudanya bisa jinak tidak liar lagi saat melihat gajah. Esok harinya,kudanya sudah tidak liar lagi melihat gajah, lalu dihadapkan kepada gajahyang kemarin menghadangnya. Ada orang yang berkata:"Ia akanmembunuhmu!", "Tidak apa-apa saya terbunuh asalkan kaummuslimin menaklukkan Persia!&quo t;jawabnya kemudian. Begitu juga padaperistiwa perang Yamamah, tatkala Bani Hudzaifah bertahan diri dikebun-kebun milik mereka, ada seseorang yang berkata kepadapasukan:"Taruh aku di dalam sebuah perisai dan lemparkan ke arahmusuh!" Segerelah anggota pasukan muslimin melemparkannya ke dalamkebun, lalu bertarunglah ia sendirian sampai akhirnya bisa membuka pintukebun.

Imam Qurthubi melanjutkan ucapannya: Dari sisi ini, ada pula riwayatyang menyebutkan bahwa ada seseorang bertanya kepada Nabi SAW: "YaRasulullah, menurut baginda apakah yang aku dapatkan jika aku berjihad dijalan Allah dengan sabar dan mengharap ridha Allah?", "Kamuakan mendapatkan surga." jawab Nabi SAW. Lalu orang itu terjunmenerobos pasukan musuh hingga terbunuh. [vi] Dalam shahih Muslim, dariAnas bin Malik bahwa Rasulullah SAW menarik mundur tujuh orang Muhajirindan dua orang dari Anshar. Ketika orang-orang Quraisy mendesaknya, beliauberkata:"Siapa yang berani menghadang mereka, ia akan mendapatkansurga?". Lalu seorang dari Anshar maju ke depan melawan merekahingga ia terbunuh. Satu persatu mereka lakukan hal yang sama, sampaiketujuh-tujuhnya mati syahid semuanya. Kemudian Nabi SAWberkata:"Shahabatku belum melakukan peperangan yangsebenarnya!". Ucapan beliau itu ditujukan kepada para shahabat yanglari tidak menjaga beliau saat d iserang oleh pasukan Quraisy. WallallahuA'lam bish Shawab.

Kedua: Imam Syafii meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernahmenyebutkan surga, kemudian ada seorang dari Anshar berkata:"YaRasulullah, bagaimana jika aku terbunuh karena kesabaran dan mengharapridha Allah semata?", "Untukmu surga!"jawab Rasul.Kemudian lari menyerbu ke pasukan musuh hingga syahid dihadapanRasulullah SAW. Juga ada seorang Anshar melemparkan baju besinya saatmendengar Rasulullah SAW menyebutkan surga tadi, lalu menyerang musuhsampai ia terbunuh.

Ketiga: Diriwayatkan bahwa ada seorang dari Anshar yang tidak ikutperang Bani Muawiyah. Kemudian ia melihat burung bergerombol dekat dengantemannya yang meninggal. Lalu ada seseorang yang bersamanya segeraberkata:"Saya akan maju melawan musuh agar membunuhku, dan aku akanikut perang yang didalamnya teman-temanku terbunuh!". Orang itupunmelakukannya, kemudian cerita itu diceritakan kepada Nabi SAW yangkemudian ditanggapinya dengan positif.

Keempat: Diriwayatkan ada suatu kaum sedang mengepung benteng, laluada seseorang berperang hingga meninggal. Dikatakan bahwa orang yangmeninggal itu menjerumuskan dirinya sendiri kepada kebinasaan. Berita ituterdengar oleh Umar bin Khatab ra. Kemudian beliaumengomentarinya:"Mereka itu bohong. Bukankah Allah SWT sudahberfirman dalam Al Qur'an (yang Artinya):"Dan di antara manusia adayang menjual dirinya untuk mencari keridhaanAllah."
Pendapat yang hampir sama juga dikemukan oleh Ibn Taimiyah dalamkitab "Fatawa" nya tentang memerangi kaum Tatar. Berdasarkandalil dari riwayat Imam Muslim dalam kitab "Shahih" nya dariNabi SAW tentang kisah Ashhabul Ukhdud. Cerita itu mengkisahkan seorangbocah memerintahkan (kepada sanga raja) untuk membunuh dirinya, demikemenangan agama (yang diyakininya) ketika meminta kepada algojo-algojoraja agar membaca: Bismillah Rabbi Ghulam (Dengan nama Allah, Tuhan boahini) saat melemparkan panah ke arahnya. Ibn Taimiyah melanjutkan: Olehkarena itu para Imam yang empat memperbolehkan seorang muslim menyerbusendirian dalam kubu pasukan musuh, walaupun kemungkinan besar merekaakan membunuhnya. Jika memang di situ ada kemaslahatan bagi kaummuslimin. Kami telah beberkan panjang lebar masalah ini dalam beberapatema yang lain.
 
ga nyambung, mencuri sama kasus bom syahid..
yah jelas yg dilakukan robin hood itu salah, karena dengan menggunakan cara yg salah..
klo konteks mencuri, misalnya, harta rampasan perang (ghanimah)
islam boleh merampas harta dalam berperang,ketika pasukan musuh kalah istilahnya harta ghonimah.. tapi itu bukan dikatakan mencuri...karena konotasinya negatif....tapi boleh lah dibilang mencuri klo ingin memaksakan....

nah bunuh diri dengan berkorban nyawa untuk islam itu berbeda..
bunuh diri itu diharamkan
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (Qs. an-Nisaa` [4]: 29).

"Barangsiapa yang mencekik lehernya, ia akan akan mencekik lehernya sendiri di neraka. Dan barang siapa yang menusuk dirinya, ia akan menusuk dirinya sendiri di neraka." [HR. Al-Bukhari dan Muslim].* 33)

ini klo hadist berkorban tapi dari sini kalangan 'salafi' murjiah masih membantahnya

Ibn Khuwaiz Mindad berkomentar: Adapun satu orang dibawa melawanseratus orang atau sejumlah kekuatan pasukan perang, atau kelompokpencuri dan penjegal, maka ada dua kondisi: pertama, ia tahu dankemungkinan besar terbunuh. Tapi ia selamat, maka itu yang terbaik.Kedua, begitu juga kalau ia tahu dan kemungkinan besar akan terbunuh,tetapi ia akan menyerang atau terluka, atau bisa memberikan pengaruh yangcukup berarti bagi kaum muslimin, maka itupun diperbolehkan juga. Sebabtelah sampai kepadaku berita bahwa pasukan umat Islam tatkala bertemudengan pasukan Persia, kuda-kuda kaum muslimin lari dari pasukan gajah.Lalu ada seseorang dari mereka sengaja membikin gajah dari tanah, agarkudanya bisa jinak tidak liar lagi saat melihat gajah. Esok harinya,kudanya sudah tidak liar lagi melihat gajah, lalu dihadapkan kepada gajahyang kemarin menghadangnya. Ada orang yang berkata:"Ia akanmembunuhmu!", "Tidak apa-apa saya terbunuh asalkan kaummuslimin menaklukkan Persia!&quo t;jawabnya kemudian. Begitu juga padaperistiwa perang Yamamah, tatkala Bani Hudzaifah bertahan diri dikebun-kebun milik mereka, ada seseorang yang berkata kepadapasukan:"Taruh aku di dalam sebuah perisai dan lemparkan ke arahmusuh!" Segerelah anggota pasukan muslimin melemparkannya ke dalamkebun, lalu bertarunglah ia sendirian sampai akhirnya bisa membuka pintukebun.

Lihat yang saya bold,,,,, para syuhada tsb tidak mati dengan MENYIKSA DIRI SENDIRI,,, (mati dengan membunuh diri sendiri) tetapi mati terbunuh di tangan musuh

Imam Qurthubi melanjutkan ucapannya: Dari sisi ini, ada pula riwayatyang menyebutkan bahwa ada seseorang bertanya kepada Nabi SAW: "YaRasulullah, menurut baginda apakah yang aku dapatkan jika aku berjihad dijalan Allah dengan sabar dan mengharap ridha Allah?", "Kamuakan mendapatkan surga." jawab Nabi SAW. Lalu orang itu terjunmenerobos pasukan musuh hingga terbunuh. [vi] Dalam shahih Muslim, dariAnas bin Malik bahwa Rasulullah SAW menarik mundur tujuh orang Muhajirindan dua orang dari Anshar. Ketika orang-orang Quraisy mendesaknya, beliauberkata:"Siapa yang berani menghadang mereka, ia akan mendapatkansurga?". Lalu seorang dari Anshar maju ke depan melawan merekahingga ia terbunuh. Satu persatu mereka lakukan hal yang sama, sampaiketujuh-tujuhnya mati syahid semuanya. Kemudian Nabi SAWberkata:"Shahabatku belum melakukan peperangan yangsebenarnya!". Ucapan beliau itu ditujukan kepada para shahabat yanglari tidak menjaga beliau saat d iserang oleh pasukan Quraisy. WallallahuA'lam bish Shawab.

Kedua: Imam Syafii meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernahmenyebutkan surga, kemudian ada seorang dari Anshar berkata:"YaRasulullah, bagaimana jika aku terbunuh karena kesabaran dan mengharapridha Allah semata?", "Untukmu surga!"jawab Rasul.Kemudian lari menyerbu ke pasukan musuh hingga syahid dihadapanRasulullah SAW. Juga ada seorang Anshar melemparkan baju besinya saatmendengar Rasulullah SAW menyebutkan surga tadi, lalu menyerang musuhsampai ia terbunuh.

Ketiga: Diriwayatkan bahwa ada seorang dari Anshar yang tidak ikutperang Bani Muawiyah. Kemudian ia melihat burung bergerombol dekat dengantemannya yang meninggal. Lalu ada seseorang yang bersamanya segeraberkata:"Saya akan maju melawan musuh agar musuh membunuhku, dan aku akanikut perang yang didalamnya teman-temanku terbunuh!". Orang itupunmelakukannya, kemudian cerita itu diceritakan kepada Nabi SAW yangkemudian ditanggapinya dengan positif.

Keempat: Diriwayatkan ada suatu kaum sedang mengepung benteng, laluada seseorang berperang hingga meninggal. Dikatakan bahwa orang yangmeninggal itu menjerumuskan dirinya sendiri kepada kebinasaan. Berita ituterdengar oleh Umar bin Khatab ra. Kemudian beliaumengomentarinya:"Mereka itu bohong. Bukankah Allah SWT sudahberfirman dalam Al Qur'an (yang Artinya):"Dan di antara manusia adayang menjual dirinya untuk mencari keridhaanAllah."
Pendapat yang hampir sama juga dikemukan oleh Ibn Taimiyah dalamkitab "Fatawa" nya tentang memerangi kaum Tatar. Berdasarkandalil dari riwayat Imam Muslim dalam kitab "Shahih" nya dariNabi SAW tentang kisah Ashhabul Ukhdud. Cerita itu mengkisahkan seorangbocah memerintahkan (kepada sanga raja) untuk membunuh dirinya, demikemenangan agama (yang diyakininya) ketika meminta kepada algojo-algojoraja agar membaca: Bismillah Rabbi Ghulam (Dengan nama Allah, Tuhan boahini) saat melemparkan panah ke arahnya. Ibn Taimiyah melanjutkan: Olehkarena itu para Imam yang empat memperbolehkan seorang muslim menyerbusendirian dalam kubu pasukan musuh, walaupun kemungkinan besar merekaakan membunuhnya. Jika memang di situ ada kemaslahatan bagi kaummuslimin. Kami telah beberkan panjang lebar masalah ini dalam beberapatema yang lain.

Wah bang asoy seru sekali yach, baca nya sampai perlahan2x,,,,, tapi ternyata ada beberapa yang mengganjal.....

Dimana dari riwayat 1-4 tidak ada keterangan yang bisa disamakan dengan PELAKU BOM BUNUH DIRI qq ...... Lihat yang di bold lagi

dimana bisa di tarik kesimpulan bahwa para syuhada itu bukanlah mati dengan cara menyiksa diri (BOM utk membunuh diri sendiri),,,, tetapi para syuhada itu mengetahui kalo mereka akan mati karena utk memenangkan Islam,,, dan jg matinya bukan dari tangan sendiri,,, tetapi mati di tangan orang lain,,,, :D

Mohon penjelasan lebih lanjut lagi bang asoy >:D<
 
itu udah gw jelasin.. bunuh diri sama berkorban nyawa itu beda?
harus bisa di bedakan
dan itupun sudah di jelaskan postingan gw sebelumnya
tambahan lagi

Dalam Musnad Abi Sya'ibah dari Muhammad bin Ishaq dari 'Ashim bin Muhammad bin Qotadah
berkata: Berkata Muadz bin Afra, Wahai Rasulullah, apa yang bisa membuat Robb tertawa terhadap
hamba-Nya? Beliau bersabda: Dia menerjunkan diri di tengah musuh sendirian. Lalu orang itu
melemparkan baju besi yang dipakainya dan maju berperang hingga akhirnya terbunuh. Dishahihkan
oleh Ibnu Hizam pada Muhalla juz 7 hal 294. Disebutkan oleh Imam Thobari dalam Tarikh-nya juz 2
hal 33 dari Auf bin Harits yaitu Ibnu Afra. Demikian pada Siroh Ibnu Hisyam juz 3 hal 175.

Ibnu Hazm telah meriwayatkan pada Muhalla yang sama dari Abi Ishaq As-Suba'i berkata: Aku
mendengar seorang laki-laki bertanya kepada Barro' bin 'Azib: Apa pendapatmu sekiranya ada
seseorang sendirian menyerang batalyon musuh padahal mereka berjumlah seribu orang, apakah ia
berarti menjerumuskan dirinya pada kebinasaan (bunuh diri, red)? Barro' menjawab: Tidak, namun
yang disebut kebinasaan adalah seseorang melakukan dosa lalu menjerumuskan dirinya seraya
berkata: tidak ada lagi taubat bagi saya. Ibnu Hazm berkata: Abu Ayyub Al-Anshary maupun Abu
Musa Al-Asy'ari tidak mengingkari seseorang yang menyerang sendirian ke tengah pasukan yang
banyak dan bertahan hingga terbunuh.

Kisah Abu Ayyub di Kostantinopel terkenal dan sudah masyhur. Dalam kisah tersebut disebutkan
ada seorang laki-laki dari kaum muslimin menyerang barisan pasukan Romawi hingga mampu menerobos
ke tengah-tengah mereka. Lalu manusia berteriak seraya berkata: Subhanallah, ia tengah
menjerumuskan dirinya pada kebinasaan? Maka Abu Ayyub berdiri seraya berkata: Wahai manusia,
sesungguhnya kalian telah memalingkan ayat pada ta'wil seperti ini. Sesungguhnya ayat itu turun
pada kami, kalangan Anshar. Ketika Allah telah memenangkan Islam dan telah banyak orang-orang
yang membelanya. Maka sebagian kami berkata lirih kepada sebagian lain tanpa Rasulullah:
Sesungguhnya harta kita telah lenyap dan Allah telah memenangkan Islam serta telah banyak
penolongnya, sekiranya kita kumpulkan lagi harta kita sehingga kita dapat memperbaiki harta kita
yang telah lenyap. Maka Allah menurunkan ayat ini kepada Nabi-Nya……hingga akhir hadits. Hadits
ini terdapat pada Sunan Turmudzi no 2898. Ia berkata: Hadits ini hasan shahih gharib. Juga
diriwayatkan oleh Abi Daud no 2151.


sebenarnya masih banyak lagi

klo misalnya kita berpikir negatif, riwayat 1-4 bisa saja kita sebut itu sama aja konyol..
tapi itu bukan konyol tapi sebuah pengorbanan...

Bom bunuh diri jelas dosa dan masuk neraka....
Kalo bom Jihad, insyaAllah Syahid...
Bunuh diri, Putus asa dari Rahmat Allah SWT,
Jihad/syahid mengharapkan rahmat Allah SWT
 
Jadi Bung Asoy membedakan antara Bom Bunuh Diri dengan Bom Jihad,,,,,

Apakah Bom Bunuh Diri bisa di sebut dengan Bom Jihad bung Asoy, tente dengan tema perperangan, soalnya jika dri riwayat yang disampaikan oleh bung asoy,, tidak ada yang mengindiksikan bom bunuh diri,,,,, ato bunuh diri untuk memenangkan sesuatu,, kenapa di sebut bunuh diri, karena mereka membunuh dirinya sendiri ato mati di tangannya sendiri.

Jika yang di sebut dengan Bom Jihad itu,,,, adalah para syuhada sudah mengetahui bahwa mereka tidak akan selamat, tetapi karena mereka merindukan surga, lalu mereka menyerang sesuai dengan beberapa contoh riwayat diatas, maka saya setuju dengan anda >:D<
 
Jadi Bung Asoy membedakan antara Bom Bunuh Diri dengan Bom Jihad,,,,,

Apakah Bom Bunuh Diri bisa di sebut dengan Bom Jihad bung Asoy, tente dengan tema perperangan, soalnya jika dri riwayat yang disampaikan oleh bung asoy,, tidak ada yang mengindiksikan bom bunuh diri,,,,, ato bunuh diri untuk memenangkan sesuatu,, kenapa di sebut bunuh diri, karena mereka membunuh dirinya sendiri ato mati di tangannya sendiri.

Jika yang di sebut dengan Bom Jihad itu,,,, adalah para syuhada sudah mengetahui bahwa mereka tidak akan selamat, tetapi karena mereka merindukan surga, lalu mereka menyerang sesuai dengan beberapa contoh riwayat diatas, maka saya setuju dengan anda >:D<

Ane setuju dengan yang dicetak tebal... namun seringkali tema tersebut dibiaskan seiiring dengan dangkalnya iman, takwa dan ilmu pengetahuan seseorang, sehingga dengan mudah di cuci otaknya yang hanya dijadikan sebagai boneka demi kepentingan pribadi, atau kepentingan golongan tertentu saja... Wallahualam...
 
Ane setuju dengan yang dicetak tebal... namun seringkali tema tersebut dibiaskan seiiring dengan dangkalnya iman, takwa dan ilmu pengetahuan seseorang, sehingga dengan mudah di cuci otaknya yang hanya dijadikan sebagai boneka demi kepentingan pribadi, atau kepentingan golongan tertentu saja... Wallahualam...

yap, istilahnya "hantam kromo"....:D
dengan tidak mempertimbangkan strategi, kondisi, bahkan akibatnya justru menambah buruk kesan Islam dimata orang awam.

kalau dalam keadaan kondisi perang fisik dan atau memungkinkan mendatangkan kemaslahatan yg berarti buat Islam saya setuju, seperti contoh kisah Ashabul Ukhdud (pada post #40 diatas).

tapi kalau dalam keadaan kondisi negara yg damai (bukan peperangan), kemudian melakukan demikian apa tidak salah penempatan ? atau jangan2 malah profokasi/ ada kepentingan dari pihak tertentu ?
jadinya seperti kasus bom bali dong.....
 
hadist tersebut bisa di qiyas kan ke bom syahid
pelajari dalam2 ilmu jihad dan pahami....
saling bandingkan dengan para ulama yg berada di medan jihad dengan ulama yg lainya.
karena mereka adalah para pejuang yg ikhlas.....
banyak yg kita tidak ketahui...yg benar bisa jadi salah, yg salah pun bisa jadi benar....
tinggal kita menyikapinya..
masalah peperangan atau tidak tinggal liat konteks dan situasi....
 
@dewasalah
salafi = salah fikir?

@raizen
jangan pahami secara tekstual..kita harus banyak membaca dan mencari tau


bom bunuh diri berbeda dengan bom syahid....

Gini mas, secara fisika, biologi, ataupun matematika, ak ga melihat adanya perbedaan antara bunuh diri, bom syahid, maupun dengan BANZAInya orang-orang jepang (bomb bunuh diri, pearl harbour PD2), intinya tetap saja yang mati pertama adalah yang ingin bunuh diri, bukan begitu?

Sama halnya ak ga melihat adanya perbedaan antara togel dengan kuis-kuis berhadiah di tv, produk makanan, ataupun hp, intinya mereka sama, yaitu PROBABILITAS untuk mendapatkan sesuatu, dengan cara mempertaruhkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa gagal tanpa dapat kita kontrol arahnya, sama halnya ak menentukan nasib dengan undian anak panah.


Kedua: Dalil-dalil dari As-Sunnah:

Hadits Ghulam (pemuda) yang kisahnya terkenal, terdapat dalam Shahih Bukhari, ketika ia menunjukkan musuh cara membunuh dirinya, lalu musuh itupun membunuhnya, sehingga ia mati dalam keadaan syahid di jalan Allah. Maka operasi seperti ini merupakan salah satu jenis Jihad, dan menghasilkan manfaat yang besar, dan kemaslahatan bagi kaum Muslimin, ketika penduduk negeri itu masuk kepada dien(agama) Islam, yaitu ketika mereka berkata : “Kami beriman kepada Rabb (Tuhan) nya pemuda ini”.

Petunjuk (dalil) yang dapat di ambil dari hadits ini adalah bahwa Pemuda (Ghulam) tadi merupakan seorang Mujahid yang mengorbankan dirinya dan rela kehilangan nyawa dirinya demi tujuan kemaslahatan kaum Muslimin. Pemuda tadi telah mengajarkan mereka bagaimana cara membunuh dirinya, bahkan mereka sama sekali tidak akan mampu membunuh dirinya kecuali dengan cara yang ditunjukkan oleh pemuda tersebut, padahal cara yang ditunjukkan itu merupakan sebab kematian dirinya, akan tetapi dalam konteks Jihad hal ini diperbolehkan.

Operasi sedemikian ini diterapkan oleh Mujahidin dalam Istisyhad (operasi memburu kesyahidan), kedua-duanya memiliki inti masalah yang sama, yaitu menghilangkan nyawa diri demi kemaslahatan jihad. Amalan-amalan seperti ini memiliki dasar dalam syari’at Islam. Tak ubahnya pula dengan seseorang yang hendak melaksakanan Amar Ma’ruf Nahyi Munkar di suatu tempat dan menunjukkan manusia kepada Hidayah sehingga dia terbunuh di tempat tersebut, maka dia dianggap sebagai seorang Mujahid yang Syahid, ini seperti sabda Nabi s.a.w:
“Jihad yang paling utama adalah mengatakan Al-haq di depan penguasa yang Jaa-ir (jahat)”

Yap, contoh yang bagus, ak dan mas pasti setuju, kalau hati musuh yang membunuh pemuda itu pasti tersentuh oleh tindakan pengorbanan itu.

Lalu kita kembali ke zaman sekarang, apakah hati orang2 israel memang tersentuh oleh bom2 shyahid??

Ak bisa ambil contoh jawaban yang mudah atas pertanyaanku barusan, Saat Jepang menghancurkan Pearl harbour di hawai dengan bom2 banzainya, Amerika malah membomb atom, bukan??

Kalau orang2 palestin hanya mengandalkan bom syahidnya, ak rasa nasibnya ga jauh dengan Jepang saat PD2. Realitanya sama toh??


Menyusul operasi bom syahid di Palestina (Yerusalem & Tel Aviv) serta pemberitaan berbagai media massa & pendapat yg berseliweran dr para tokoh & pemimpin negara Islam, maka kami menyampaikan fatwa resmi kolektif (berjama'ah) para ulama & tokoh Islam di berbagai penjuru ....................
...................
..................
karena sulit memisahkan mereka dari kaum laki2, berdasarkan pembunuhan (penyembelihan) pd wanita Yahudi saat peristiwa bani Quraizhah (Sirah Ibnu Hisyam III/722; Musnad Ahmad VI/277; Sunan Abi Daud II/250 dengan sanad yg Hasan).

Maka jihad yg dilakukan oleh kaum muslimin terhadap Yahudi Israel adalah sah & bernilah jihad & jika mereka terbunuh maka mereka dihukumi mati syahid, dan ini #1 SAMA SEKALI BUKAN BUNUH DIRI, sebagaimana disinyalir oleh sebagian orang YG TIDAK TAHU & TIDAK MEMAHAMI MASALAH INI DG BAIK. Sebagaimana saat salah seorang muslimin dlm penaklukan Konstantinopel menyerang musuh seorang diri sampai ia terbunuh, maka sebagian orang berkata : “Ia telah membunuh dirinya sendiri, wa laa tulquu bi aydikum ilat tahlukah/QS Al-Baqarah, 195.” Maka #2 Abu Ayyub Al-Anshari mengatakan : “Tidak demikian makna ayat itu, ayat itu diturunkan ttg kami kaum Anshar yg ingin berhenti berjihad & berkonsentrasi untuk ekonomi mereka yg terabaikan. Maka ALLAH SWT malah menegur mereka dg ayat tsb.” Demikian pula dengan #3 Anas bin Nadhar ra, paman Anas bin Malik yg telah menancapkan kakinya ke tanah pd akhir perang Uhud (agar tdk bisa melarikan diri, sementara kaum muslimin yg lain telah lari), sehingga turun QS Al-Ahzab, 23, atau sahabat yg masuk ke dlm benteng Yamamah seorang diri, dll. Kisah2 seperti ini amat banyak & ma’ruf di dlm Sirah & Hadits yg Shahih maupun Hasan. Ulama2 salaf seperti Al-Qasim bin Mukahimirah, Qasim bin Muhammad, Abdul Malik & Ibnu Khuwaiz Mindan juga membenarkan aksi ini. Demikian ini pula pendapat Imam Al-Qurthubi dlm tafsirnya ttg surat Al-Baqarah, 207, beliau menyatakan demikian pula pendapat ulama salaf semisal Muhammad bin Al-Hasan, dll.

#1. Sory mas, ak sama sekali gagal menangkap maksud "bukan bunuh diri", karena ak sama sekali ga menemukan kata bunuh diri, atau yang sejenisnya pada penjelasan mas diatas, kalau yang tersirat ak kira ga masuk hitungan, sejak ini adalah persoalan yang nyata dan bukan semu.

#2. Ak ga paham maksud ansyar dengan "yang sebagian orang katakan bahwa dia telah membunuh dirinya sendiri"

#3. Apakah Anas bin Nadhar ra mati oleh pedangnya sendiri? atau karena tebasan pedang musuh?


Islam melarang keras membunuh diri sendiri dan ia merupakan dosa besar, namun dlm kasus peperangan yg nyata dengan kaum musyrikin di Palestina maka hal tsb bukanlah bunuh diri, sebagaimana sudah kami katakan, karena hal tsb telah benar2 mendatangkan kesulitan pd pemerintah Israel, menimbulkan ketakutan pd seluruh rakyat mereka & membuat berkurangnya kedatangan Yahudi dr seluruh dunia ke Palestina, serta membuat putus asa pemerintahan Sharon dan AS sebagai sekutu terdekatnya. Bom Syahid yg dilakukan oleh para pemuda Palestina telah terbukti ampuh untuk menekan pemerintah Israel menghentikan keinginan mereka mencaplok Ghaza & Ariha, semoga nanti akan juga membuat mereka meninggalkan Jerusalem tempat Al-Aqsha, Kiblat Pertama kaum muslimin, Amiin. “DAN SIAPKANLAH UNTUK MENGHADAPI MEREKA KEKUATAN APA SAJA YG KAMU SANGGUPI DAN DARI KUDA2 YG DITAMBAT UNTUK BERPERANG ( YG DENGAN PERSIAPAN ITU) KAMU TELAH MENGGENTARKAN MUSUH ALLAH DAN MUSUHMU, DAN ORANG2 YG LAIN YG TIDAK KAMU KETAHUI, TETAPI ALLAH SWT MENGETAHUINYA, DAN APA2 SAJA YG KAMU NAFKAHKAN UNTUK JIHAD FI SABILILLAH MAKA AKAN DICUKUPKAN UNTUKMU DAN KAMU TIDAK AKAN DIZHALIMI.” (QS Al-Anfal, 60). WalhamduliLLAHi RABBil ‘alamin,

Bukan menghentikan, ak lebih suka dengan kata "menunda". Israel punya teknologi militer yang Palestine ga punya, satu2nya alasan Israel menunda hanyalah karena palestine punya negara2 lain yang mendukungnya.

Mas bilang bunuh diri dilarang keras dalam Islam, lalu ada kata NAMUN......kapan kata namun ini ada?? Apakah ini berarti mas bilang Islam zaman dulu (yang dibawa Nabi) adalah salah/tidak tepat/gagal/kurang?

Zaman Nabi juga ada peperangan, kalau bunuh diri memang secara nyata dicontohkan, kita akan banyak mendengar para sahabat yang mati oleh tangan dan pedangnya sendiri, seandainya mas memang bisa memberikan contoh sahabat terkenal yang terkena kasus "terbunuh oleh tangan sendiri", barulah Islam memang mendukung bunuh diri, sama halnya betapa Nabi mencontohkan taatnya beribadah kepada Allah, yang salah satunya diwujudkan dengan Shalat wajib sampai sunahnya. silakan......


Sebenarnya masih sangat banyak teks para ulama yang mendukung bom syahid, tetapi untuk tidak memperpanjang, maka saya sebutkan saja nama-nama ulama dan lembaga fatwa Internasional yang menyetujui bom syahid ini. Di antaranya:

Rabithah ‘Ulama Filisthin
Merekalah yang paling tahu kondisi Palestina, oleh karena itu mereka mengatakan untuk para ulama ‘Salafi’ yang menentang bom syahid: “Kami katakana kepada para ulama yang memfatwakan selain ini, tetaplah Anda di tempat Anda. Sesungguhnya kami ini hidup berdampingan dengan Baitul Maqdis dan lebih tahu dengan segala yang terjadi di dalamnya. Kami ini penduduk Palestina. Orang yang tinggal di Mekkah lebih tahu tentang penduduk Mekkah.” (Fatwa 11 Shafar 1422H - 5 Mei 2001M)

Http://www.palestinianforum.net/forum/showthread.php?p=273)

Banyak juga ulama yang mendukung ZIKIR AKBAR/bersama, ulama yang mendukung selamatan pada hari2 tertentu setelah kematian seseorang, dan ulama2 lain yang menyarankan hal-hal yang belum pernah dicontohkan Nabi beserta sahabat, serta sahabat para sahabat.

Dan ak sama sekali ga melihat perbedaan antara ulama yang mendukung bom syahid dengan yang mendukung zikir bersama, secara sederhana ak bisa bilang "itu hanya islam golongan ke sekian.......ga lebih dari itu".


Mas, ak sama sekali ga bermaksud memisahkan antara golongan yang percaya dengan bom syahid dengan yang tidak, kenyataanya adalah ak sama sekali ga peduli, ak hanya ingin mencari logika yang relevan dalam kasus ini. Lalu apakah nanti akan ada banyak orang yang memilih dengan pro bom ataupun kontra, itu urusan masing2 individu. Dihari perhitungan nanti tiap individu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Ak akan mengajukan sedikit pertanyaan balik, jika memang bom syahid ini memang syahid, tentu pertanyaan ini akan mudah dijawab.

1. Inti dari bom syahid adalah membunuh lawan sebanyak2nya, ak yakin walaupun cman satu yang mati juga masih dianggap syahid. masalahnya adalah klo satu lawan yang mati dan ada satu orang tak ada sangkut pautnya ikut mati (apalagi yang satu agama dengan orang yang syahid). Hey, orang2 yang syahid tau betul keadaan tujuan syahidnya, ga mungkin mereka sembarangan. masalahnya adalah jika melukai saudara seiman saja dilarang........koq bisa masih dapat dibilang syahid?? bunuh satu atau 100 lawan dengan kemungkinan2 yang terjadi seperti diatas sangat lebih mungkin, Sejak ini bukan dunia yang ideal. kurasa slogan yang paling cocok untuk bom syahid adalah: "KILL ALL ENEMY AT ALL COSTS"

2. Ak punya teman yang mas anggap sebagai musuh, tapi sejak dia datang ke wilayah kita, ak kasih wanti2 ke mas, kalo keselamatan dia ak jamin. Tapi sejak mas pro bom syahid, ga mungkin melewatkan kesempatan ini, apalagi waktu ak lengah.................apakah mas memang akan melakukannya disaat waktu membunuhnya sangat tepat sekali?

3. Pada ulama2 pro bom syahid, apakah pengertian saudara seiman?
 
sudah dijelaskan di postingan sebelumnya.. ada 'ilat dari dailil tersebut...

nb
gimana dengan bandung lautan api ,pemuda Muhammad Toha dan Ramdan?
itu bunuh diri? atau mengorbankan diri?

Bom bunuh diri jelas dosa dan masuk neraka....
Kalo bom Jihad, insyaAllah Syahid...
Bunuh diri, Putus asa dari Rahmat Allah SWT,
Jihad/syahid mengharapkan rahmat Allah SWT
 
Beginilah pelaku Bid'ah yang paling sayang Iblis dkk.:P
Lebih mudah mengharapkan orang yang berdosa untuk bertaubat karena si pendosa tahu kalau yang dilakukannya itu SALAH

Lain lagi dengan orang bid'ah, betapa susahnya menyuruh pelaku bid'ah bertaubat karena dia "merasa apa yang dilakukannya di atas sunnah"

Lalu terangkan kepada saya, apakah BOM BALI I & II, bom syahid atau bukan?
 
bom bali I? emang itu bom syahid? itu kan bom remote..ga ada yg mengorbakan diri tuh
bom Bali II?? emang tau siapa di balik semua itu? yg bawa tas itu orang awam, yg mungkin di suruh bawa paket pesanan..
itu semua bom nya amerika
jadi siapa yg bid'ah (mengada ada)?
mengada ada aja.. BOM BALI I bukan bom syahid......! tapi pake pemicu

beginilah pelaku yg suka mengada ada yg di sukai iblis... tanpa tabayun dulu

Wahai orang-orang yang Beriman, apabila datang seorang fasiq dengan membawa suatu informasi maka periksalah dengan teliti agar kalian tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum karena suatu kebodohan, sehingga kalian menyesali perbuatan yang telah kalian lakukan (al-Hujurat:6)
 
bom bali I? emang itu bom syahid? itu kan bom remote..ga ada yg mengorbakan diri tuh
bom Bali II?? emang tau siapa di balik semua itu? yg bawa tas itu orang awam, yg mungkin di suruh bawa paket pesanan..
itu semua bom nya amerika
jadi siapa yg bid'ah (mengada ada)?
mengada ada aja.. BOM BALI I bukan bom syahid......! tapi pake pemicu

beginilah pelaku yg suka mengada ada yg di sukai iblis... tanpa tabayun dulu

Wahai orang-orang yang Beriman, apabila datang seorang fasiq dengan membawa suatu informasi maka periksalah dengan teliti agar kalian tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum karena suatu kebodohan, sehingga kalian menyesali perbuatan yang telah kalian lakukan (al-Hujurat:6)

nah, jadi umat Islam tidak pernah mengajarkan untuk membunuh orang tanpa alasan yang benar
 
saya ada contoh kasus:
Bagaimana jika kita memegang sebuah bom yang bom itu tidak untuk diledakkan suicidly, tetapi hanya sebagai senjata tambahan saja; lalu kemudian musuh mengepung kita (kita tidak bisa lari) dan dikhawatirkan jika mereka masih hidup mereka akan mengurangi nyawa muslim lainnya.

Jadi poinnya:
1. Jika kita tidak meledakkan bom itu (tidak ada lagi senjata selain bom itu) maka kita akan mati dan muslimin lainnya akan terancam juga (karena masih hidupnya musuh).
2. Jika kita meledakkan bom itu, maka semua musuh yang mengepung akan mati dan kita juga. Tetapi muslimin lainnya lebih terselamatkan (karena musuh berbahaya tadi sudah mati).

Pertanyaannya:
Mana yang harus kita lakukan? dan, Apa status kita (Syahid atau tidak)?


Jawabanku.......mati oleh tangan sendiri adalah bunuh diri, tanpa kecuali.

Ok, dari point 1. Ga ada senjata lain, cman bomb, karena prioritas kau itu keselamatan teman2 kau, jadi kau merasa harus bunuh diri? Kelihatannya putus asa ya?? (ini yang ak bingung) Lihat point 2, kau ledakkan diri, teman2 kau hidup, semua musuh dan kau mati, artinya kau terpisah dengan teman2 kau. kenapa enggak kau sembunyi di tempat teman2 kau atau tempat sebelumnya, lalu lempar bomb, musuh2 mati, kau dan teman2 kau hidup, dan punya peluang besar untuk menghadapi gelombang ke dua dari musuh2 kau.

Hal yang lebih ga masuk akal adalah selain bomb yang kau pegang, teman2 kau khan masih punya senjata, kenapa ga re-group dengan mereka?


Kedua point kau itu bukan 2 point pilihan yang terpisah, tapi satu pilihan aja, mangkanya mas asoy bilang syahid. karena ak juga melihatnya seperti itu, seandainya point ke satu : bomb tidak diledakkan, maka kau dan teman2 kau masih bisa jadi sandera, ini baru masuk akal dan berbeda dengan pilihan kedua. tapi klo masih bersikeras bahwa point 1 kau memang seperti itu, maka ga masuk akal klo bomb diledakkan hanya kau dan musuh yang mati, tapi teman2 kau msih hidup, itu artinya kalian memang ada di ruang yang terpisah. jadi tindakan bunuh diri sebagai interpretasi dari keputusasaan memang masuk akal.

Ok-lah point kesatu kau memang seperti itu, kau ga ledakin bomb, paling enggak kau dan teman2mu dibunuh oleh musuh, emangnya itu ga syahid??

Siapa bilang kita boleh melindungi teman, mati dengan keputusasaan (bunuh diri) dan dianggap syahid? Apakah mati dengan membunuh diri sendiri dengan alasan untuk melindungi mereka akan benar2 bisa menyelamatkan kau??

Alasan itukah yang kalian (para pro bomb bunuh diri syahid) andalkan pada hari penghakiman nanti?

Bagaimana kalau membunuh diri sendiri dengan bomb untuk menyelamatkan teman2 dianggap salah oleh Allah? karena memang GA ADA CONTOHNYA. Siapa yang akan membela kau? teman2 kau?

"SATU INDIVIDU HANYA BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP DIRINYA SENDIRI"

Bukankah dalam hari penghakiman nanti Allah hanya mengizinkan Muhammad SAW, sebagai satu2nya pembela umat2nya?? bagaimana Muhammad SAW memberikan pembelaan terhadap hal2 yang belum pernah dicontohkannya maupun ke 3 generasi yang Allah SWT restui sebagai generasi yang terjaga pernah contohkan??

Apakah kepada ulama2 yang bilang bom syahid2 itu syahid yang akan melindungi kalian dari dakwaan Allah SWT??

MANA DALILNYA!!!!!!!
 
Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.