Jakarta - Ditengah kemeriahan acara penganugerahan "Wirausaha Muda Mandiri 2010" pikiran Boediono melayang jauh, untuk menjadi pengusaha dan meninggalkan jabatannya sebagai orang nomor dua di negeri ini.
"Jika saja, di zaman saya sudah ada Wirausaha Muda Mandiri, mungkin saya akan ikut dan kini menjadi pengusaha, bukan Wakil Presiden," katanya, sambil tersenyum santun saat memberikan sambutan pada penganugerahan "Wirausaha Muda Mandiri 2010" di Jakarta, Jumat.
Pria kelahiran Blitar Jawa Timur itu melanjutkan angannya "kayaknya enak menjadi pengusaha dibandingkan menjadi Wakil Presiden di saat-saat seperti ini," yang disambut tawa dan tepuk tangan sekitar 4.000 mahasiswa dan undangan yang hadir dalam acara tersebut.
Terkadang, lanjut Boediono, saat dihadapkan pada setumpuk dokumen terkait berbagai persoalan negeri ini di kantor Wapres, dirinya merasa pesimis.
"Kadang saya berpikir, bisa tidak kita, bangsa Indonesia maju dan mampu bersaing dengan negara lain," katanya, dengan mimik mulai serius.
Masih dengan mimik serius namun santai mantan gubernur Bank Indonesia itu mengatakan, "Tetapi ketika bertemu dengan para mahasiswa, para wirausaha muda berwajah segar dan penuh semangat, saya menjadi terpacu kembali untuk tetap memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara".
Boediono menambahkan, generasi muda dengan optimisme dan kemampuan daya saing yang tinggi di berbagai bidang, termasuk wirausaha akan mampu menjadi pemimpin bangsa.
"Kita tidak hanya membutuhkan satu atau dua calon pemimpin, tapi "segepok" calon pemimpin, maka siapkan diri kalian, untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan nasional, karena kami ini sudah akan "lengser"," ujarnya, masih dengan mimik serius sambil tersenyum.
Sumber
LebihCepat.com | Berita Indonesia | Internasional | Terbaru
"Jika saja, di zaman saya sudah ada Wirausaha Muda Mandiri, mungkin saya akan ikut dan kini menjadi pengusaha, bukan Wakil Presiden," katanya, sambil tersenyum santun saat memberikan sambutan pada penganugerahan "Wirausaha Muda Mandiri 2010" di Jakarta, Jumat.
Pria kelahiran Blitar Jawa Timur itu melanjutkan angannya "kayaknya enak menjadi pengusaha dibandingkan menjadi Wakil Presiden di saat-saat seperti ini," yang disambut tawa dan tepuk tangan sekitar 4.000 mahasiswa dan undangan yang hadir dalam acara tersebut.
Terkadang, lanjut Boediono, saat dihadapkan pada setumpuk dokumen terkait berbagai persoalan negeri ini di kantor Wapres, dirinya merasa pesimis.
"Kadang saya berpikir, bisa tidak kita, bangsa Indonesia maju dan mampu bersaing dengan negara lain," katanya, dengan mimik mulai serius.
Masih dengan mimik serius namun santai mantan gubernur Bank Indonesia itu mengatakan, "Tetapi ketika bertemu dengan para mahasiswa, para wirausaha muda berwajah segar dan penuh semangat, saya menjadi terpacu kembali untuk tetap memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara".
Boediono menambahkan, generasi muda dengan optimisme dan kemampuan daya saing yang tinggi di berbagai bidang, termasuk wirausaha akan mampu menjadi pemimpin bangsa.
"Kita tidak hanya membutuhkan satu atau dua calon pemimpin, tapi "segepok" calon pemimpin, maka siapkan diri kalian, untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan nasional, karena kami ini sudah akan "lengser"," ujarnya, masih dengan mimik serius sambil tersenyum.
Sumber
LebihCepat.com | Berita Indonesia | Internasional | Terbaru