the_jalinus
IndoForum Junior D
- No. Urut
- 15803
- Sejak
- 18 Mei 2007
- Pesan
- 1.943
- Nilai reaksi
- 49
- Poin
- 48
saya gak tau, apakah kisah ini relevan dengan jaman sekarang atau enggak. Sekedar pengen tahu pendapat temen-temen tentang hal ini...
Sebenarnya masih panjang neh kisahnya, tapi cape ngetiknya....
Monggo di komentari sama temen2 IF smua...
Abdu Manaf, alias Abu Thalib, mengasuh Nabi saw sejak kecil. ia mendapat gelar Kafilul Yatim, sang pengasuh anak yatim.
Muhammad yang mulia hanya sebentar berada dalam lindungan kasih ibundanya. setelah ibundanya meninggal di Abwa, dekat
Madinah, ia berpindah ke pangkuan Abdul Muthalib, kakeknya. sebelum meninggal, Abdul Muthalib memanggil Abu Thalib,
Ia berwasiat.
"Wahai Abu Thalib, anak ini akan mencapai kedudukan yang sangat agung, jagalah dia, ikuti dia, karena dia itu sebatang
kara. jadilah kamu baginya seperti ibunya. jangan sampai ada sesuatu yang menyakitinya."
pada kesempatan lainnya, ia menegaskan wasiat itu, "Perhatikan, hai Abu Thalib, kamu harus menjadi penjaga anak yang
sebatangkara ini. ia tidak pernah mencium bau bapaknya. ia tidak sempat mengenyam kasih sayang ibunya. perhatikan dan anggaplah dia bagian dari tubuhmu, seperti hati bagi jasadmu. kalau bisa ikutilah dia ke manapun. bela dia dengan lidahmu, tanganmu dan hartamu. karena dia, demi Allah akan memimpin kalian, akan memiliki apa yang tidak dimiliki seorang pun
diantara orang tua-orang tua kia. apakah kamu menerima wasiat ini?" Abu Thalib menjawab, "aku terima"
dikisahkan serombongan orang Quraisy menemui Abu Thalib, tokoh-tokoh mereka berkata :"Hai Abu Thalib, anak saudarmu telah mengecam tuhan-tuhan kami, mengejek agama kami, merendahkan pikiran kami, menganggap sesat orang tua kami, sekarang buatlah keputusan. apakah engkau akan menyuruhnya berhenti atau engkau membiarkan kami menindaknya?"
setelah itu Abu Thalib memanggil Nabi saw dan menceritakan pembicaraan orang Quraisy kepadanya. ia berkata : "ikut aku atau ikut dirimu, janganlah membebankan kepadaku yang tidak sanggup aku memikulnya," nabi saw menjawab "Demi Allah,
wahai pamanku sekiranya mereka meletakkan matahari di tangan kananku, dan bulan di tangan kiriku agar aku menghentikan urusan ini, aku tidak akan berhenti sampai Allah memberikan kemenangan kepadaku atau aku binasa di dalamnya.' Rosululah saw bangkit untuk meninggalkan rumah pamannya, tetapi Abu Thalib memanggilnya, " Kembalilah wahai putra saudaraku, teruskanlah perjuanganmu, katakan apa yang mau kamu katakan. demi allah, tidak akan aku resahkan kamu kepada siapapun selama-lamanya." setelah itu, Abu Thalib mendendangkan bait-bait puisi ini :
demi allah, mereka semua tidak akan
pernah menyentuh kamu
sampai akuterbaring kaku di bawah tanah
perlakukanlah tugasmu yang telah
dibebankan kepadamu
bergembiralah dan tenteramkan hatimu
engkau memanggilku
dan aku tahu engkau bicara tulus
engkau benar
dan kau pernah dikenal sebagai
sang terpercaya
sungguh aku tahu
bahwa agama muhammad
agama paling baik
diantara semua agama umat manusia
Sebenarnya masih panjang neh kisahnya, tapi cape ngetiknya....
Monggo di komentari sama temen2 IF smua...