• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Bekerja Sampai Detik yang Terakhir

stanza

IndoForum Beginner E
No. Urut
44969
Sejak
31 Mei 2008
Pesan
441
Nilai reaksi
3
Poin
18
Pohon pisang adalah pohon yang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan dan perhatian khusus. Cara berkembang biaknya adalah dengan pertumbuhan tunas di sekitar pohonnya. Pohon pisang terdiri dari bermacam- macam jenis, dari yang paling digemari dengan rasa yang enak sampai pada yang tidak enak. Oleh karena itu, pemilik kebun biasanya akan memilih bibit- bibit pisang yang digemari banyak orang, sehingga pada waaktu pisang itu matang akan mudah untuk dipasarkan.
Dalam kehidupan manusia dapat dilihat ada orang yang berperilaku baik, tetapi ada yang jahat. Orang yang berperilaku baik biasanya banyak teman, tetapi sebaliknya orang jahat akan dijahui. Pohon pisaang memiliki suatu teladan yang indah bila dihubungkan dengan kehidupan manusia, khususnya bagi orang- orang Kristen agar senantiasa dapat berperilaku sesuai dengan ajaran Tuhan.
Kalau kita memperhatikan pohon pisang secara utuh, maka kita akan melihat bahwa setiap bagian dari pohon itu dapat dimanfaatkan dan berguna untuk keperluan manusia: daunnya, batangnya, buahnya, dan bahkan kulit pisang itu sendiri. Kulit pisang dapat diberikan pada kambing, pelepahnya yang sudah kering dapat dimanfaatkan sebagai tali. Hampir seluruh bagian pohon pisang dapat dimanfaatkan oleh manusia, khususnya oleh pemilik kebun pisang itu. Itu merupakan teladan yang pertama.
Teladan yang kedua, pohon pisang baru akan mati setelah menghasilkan buah, itu pun karena ditebang oleh pemiliknya. Setelah buahnya matang dan dapat dimanfaatkan oleh pemilik kebun, maka selesailah tugas dan kewajiban pohon pisang. Persembahannya yang terakhir adalah buahnya yang berharga.
Itulah dua teladan yang patut ditiru oleh orang- orang Kristen dalam melanjutkan kehidupannya sampai sang penciptanya memanggil pulang. Sisa kehidupan seseorang tidak dapat dihitung secara matematis dan ilmu lainnya. Masih panjang atau pendek merupakan suatu tekaa- teki yang tidak daapat ditebak. Dan, persoalan utamanya bukanlaah soal panjang atau pendeknya usia, melainkan bagaimana kita memanfaatkan waktu yang masih ada itu.
Ketika kepada kita ditanyakan hal itu, maka teladan pohon pisang dapat ikut menjawabnya. Orang Kristen adalah orang yang terpanggil untuk mensyukuri semua ciptaan Tuhan termasuk setiap anggota tubuhnya. Sebagai rasa syukur, hendaklah setiap anggota tubuh yang ada dapat dimanfaatkan untuk memuliakan nama-Nya. Setiap anggota tubuh mempunyai fungsi yang berbeda, semuanya itu diarahkan dan dikontrol oleh akal dan pikiran manusia. Banyak cara untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan, yang harus didukung oleh setiap anggota tubuh manusia. Sehingga pada waktu sang pencipta memanggil pulang, hasil karya setiap tubuh dapat dipertanggungjawabkan dan pantas disebut sebagai anggota kerajaan Allah. Kolose 1: 10- 11 mengatakan: "Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar".
Memuliakan Tuhan dengan seluruh anggota tubuh bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi, berbagai godaan dunia, iming- iming yang memikat, lingkungan yang beraneka ragam. Firman Tuhan dalam Roma 12: 2, "Janganlah kamu menjadi serup dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna". Hanya dengan mengikuti pembaharuan dari Tuhan saja, kehidupan anak- anak-Nya tidak terjerumus kepada arus kehidupan dunia yang membawa malapetaka.
Firman Tuhan yang menegaskan agar orang Kristen berubah, menggambrkan suatu kebiasaan manusia yang mudah mengikuti dan terbawa arus yang ada di dunia sekitarnya. Kebiasaan yang demikian inilah yang harus diubah, dan perubahan itu sendiri memerlukan tekad dan kemauan. Tanpa adanya tekad dan kemauan, maka perubahan tidak dapat terjadi.Kemauan setiap pribadi Kristen harus disemangati oleh panggilan dan tugas dari Tuhan dan bukan hanya dari sesama manusia atau sumber lain. Sehingga semangat untuk mengubah dapat terwujud dengan suatu tindakan yang nyata dalam kehidupan ini, tindakan itu bukan hanya sampai di mulut saja.
Teladan kedua dari pohon pisang, yakni agar setiap jiwa Kristen dapat mempersembahkan buah- buah iman kekristenannya sebelum meninggalkan dunia ini. Buah- buah itu dapat dipersembahkan kepada Allah sang penciptanya sebagai buah- buah yang berkenan di hadapan-Nya. Tugas orang Kristen belum selesai apabila hidupnya belum menghasilkan buah. seperti pohon pisang, hidupnya akan selesai setelah buahnya matang dan layak untuk dipetik.
Untuk menghasilkan buah yang baik dan benar diperlukan kerja keras. Pohon pisang harus menghadapi musim panas dan musim hujan yang silih berganti, terpaan angin yang keras, menghadapi serangan hama termasuk manusia dan binatang yang ada di sekitarnya. Demikian juga orang Kristen perlu suatu perjuangan dalam setiap kehidupannya, agar daapat mempersembahkan buah- buah iman. Situasi dunia sekitar yang menjadi tantangan yang utama, percobaan iman yang datang setiap saat, kesulitan yang mencekam dan tantangan dari diri manusia itu sendiri dapat menghambat dan menghalanginya untuk berubah. Manusia pada dasarnya selalu ingin menang sendiri, egois, tidak peduli kepada orang laain, ingin memilih hal- hal yang enak baagi dirinya. Dan, justru hambatan dari dalam diri sendiri itulah yang sering membuat seseorang gagal dalam mewujudkan buah- buah kekristenan yang benar. Peperangan untuk melawan diri sendiri itu harus dilakukan dengan keberanian, tekad dan kemauan. Tanpa kemauan dan tekad, maka panggilaan dan tugas dari Tuhan untuk menghasilkan buah- buah iman tidak dapat terwujud.
Pohon pisang yang tidak layak berproduksi akan ditebang dan dibuang oleh pemiliknya, walaupun pohon itu belum berbuah. Pemilik merasa sia-sia untuk memelihara pohon yang kurang dapat diharapkan. Seperti perumpamaan pokok anggur yang benar, ranting- ranting yang tidak menghasilkan buah akan dipotong dan dibuang. Kedua perumpamaan tersebut mengandung arti yang serupa; dan dapat memberikan suatu tekad dan semangat yang baru bagi orang Kristen untuk dapat mempersembahkan buah- buah iman kekristenannya dengan baik dan benar. Titus 3: 14 mengatakan: "Dan biarlah orang- orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah".Tuhan akan menganggap suatu kegagalan dan patut untuk dibuang bagi anak- anak-Nya yang tidak menghasilkan buah. Teladan pohon pisang merupakan suatu contoh yang mudah dilihat, agar sisa kehidupan yang masih tersedia dapat dimanfaatkan untuk membentuk buah- buah kekristenan yang benar dan sesuai dengan firman Tuhan. Pada akhirnya buah- buah imannya dapat dipersembahkan kehadapan Tuhan, sebelum kehidupannya di dunia ini berakhir.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.