• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Beda Pendapat Tentang Ucapkan “Selamat Natal”

@Cimohai
sebuah nasehat
1.segeralah Istighfar dan bertobat bertobat kepada Allah karena nt sudah terjerumus dalam kesesatan dan kebid'ah an.
2.memahami ayat atau hadist atau dalil jgnlah tekstual melainkan kontekstual. nt itu selalu muter muter walaupun dah dikasih tau. dan harus berapa kali untuk memberi tahu nt? masih aja ngeyel
3.klo ada hujjah(argumentasi) yg lebih kuat pake lah argumentasi tersebut. jgn pake argumentasi yg lemah dipake untuk kepuasan intelektual atau hawa nafsu semata
4.jgn terpengaruh oelh ide ide atau pemahaman orang liberal, yg seolah olah baik padahal itu merusak aqidah. karena dari postingan atau copasan itu adalah dari orang orang berpemikiran liberal.
5.jgn mengedepankan hawa nafsu atau akal semata. utamakan wahyu Allah atau hukum ALLAH dalam berdiskusi atau berdebat

NB:
pertanyaan da vivos
zaman Rasul pernahkah Rasul memberi ucapan untuk umat lain ketika merayakan hari besarnya? (umat majusi, yahudi, nasrani dll.)

klo ga tau, tapi nt menjawab
Betul kang dan itu adalah ucapan keselamatan, sedangkan sekarang adalah hanya ucapan greeting saja.

klo ga tau hukumnya jgn dilakukan
dan ingat ilmu itu sebelum berbuat dan berucap

Ya ALLAH saksikanlah telah kusampaikan.....
 
udah2 bang asoy ama bang cimo
yg akur ye :)

soal greetings ato mendoakan keselamatan yang manapun itu..
kita perlu memang memperdalamnya kembali
ini permasalahan tata bahasa.
selamat siang / selamat natal-tahun baru
keduanya berbeda (menurut ane)
but as i understand
Islam have its own Greet
Assalamualaikum
then
untuk yg non muslim yg bukan kafir harbi (tanpa ada muslim lainnya)
just shake hand? doesnt it?
atau ada dalil lain?
mari perdalam Islam
1 hal lagi bahwa kita dapet kesimpulan kalo diskusi seperti ini penting :D
 
1 hal lagi bahwa kita dapet kesimpulan kalo diskusi seperti ini penting

sangat penting karena ini adalah perkara aqidah. dan harus menyadarkan ke sesama muslim supaya tidak jatuh kedalam jurang.

dan memang cimohai tidak bisa membedakan mana muamalah yg boleh dengan orang kafir dan mana yg tidak boleh.. seperti yg nt maksud
selamat siang / selamat natal-tahun baru
keduanya berbeda (menurut ane)
 
@Cimohai
sebuah nasehat
1.segeralah Istighfar dan bertobat bertobat kepada Allah karena nt sudah terjerumus dalam kesesatan dan kebid'ah an.
2.memahami ayat atau hadist atau dalil jgnlah tekstual melainkan kontekstual. nt itu selalu muter muter walaupun dah dikasih tau. dan harus berapa kali untuk memberi tahu nt? masih aja ngeyel
3.klo ada hujjah(argumentasi) yg lebih kuat pake lah argumentasi tersebut. jgn pake argumentasi yg lemah dipake untuk kepuasan intelektual atau hawa nafsu semata
4.jgn terpengaruh oelh ide ide atau pemahaman orang liberal, yg seolah olah baik padahal itu merusak aqidah. karena dari postingan atau copasan itu adalah dari orang orang berpemikiran liberal.
5.jgn mengedepankan hawa nafsu atau akal semata. utamakan wahyu Allah atau hukum ALLAH dalam berdiskusi atau berdebat

NB:
pertanyaan da vivos


klo ga tau, tapi nt menjawab


klo ga tau hukumnya jgn dilakukan
dan ingat ilmu itu sebelum berbuat dan berucap

Ya ALLAH saksikanlah telah kusampaikan.....

terima kasih nasihatnya saudaraku, kang asoy...

semoga apa yang telah disampaikan hari ini menjadi bermanfaat untuk semua khususnya bagi member muslim IF :-bd

udah2 bang asoy ama bang cimo
yg akur ye :)

soal greetings ato mendoakan keselamatan yang manapun itu..
kita perlu memang memperdalamnya kembali
ini permasalahan tata bahasa.
selamat siang / selamat natal-tahun baru
keduanya berbeda (menurut ane)
but as i understand
Islam have its own Greet
Assalamualaikum
then
untuk yg non muslim yg bukan kafir harbi (tanpa ada muslim lainnya)
just shake hand? doesnt it?
atau ada dalil lain?
mari perdalam Islam
1 hal lagi bahwa kita dapet kesimpulan kalo diskusi seperti ini penting :D

Yes, I agree Mr. DaVivos :)

Ucapan keselamatan Dunia Akhirat (Assalamu'alaikum) hanya dimiliki dan diucapkan kepada sesama muslim.

Well, I think to manage business in different country with different culture and religion too, shake hand is very nice, but to take a long and strong relationship we need more than that. :)

We need to show them that Islam are not a terror, and respect each other no matter what religion or culture.

I'm proud to be a muslim, and I'm proud with Islam flexibility.

I hope Allah SWT bless us all...

Terima kasih kang >:D<

Wallahualam.
 
Hati hati terhadap pemikiran laknatullah liberal

cimohai terlalu mendramatisir seolah olah islam tidak respek terhadap agama lain.

susah ngasih tau orang yg mengedepankan hawa nafsu dan akal.

Naudzubillah. Ya ALLAH aku berlindung dari perbuatan seperti itu.

unutk Da vivos nt seorang syabab mana nahi mungkar nt? berikanlah ketegasan. mana Haq dan mana Bathil?

mana Haram dan mana Halal?
 
hm, diskusi sudah selesai ya :D aku cuma mau menambahkan, saya berkeyakinan bahwa mengucapkan selamat natal adalah haram, tapi walaupun begitu kita tidak boleh mencela para ulama :

yusuf qordowi kok dipake.. emang nt ga tau siapa dia? dia itu perusak aqidah
dan orang orang sesat seperti yusuf qordowi

memang banyak fatwa beliau yang kontroversial dan keliru, tapi beliau bukan orang sesat, dalam hal ini beliau adalah spesialis syariah, maka dibidang aqidah mungkin dia tidak terlalu paham (seperti kesalahan fatwa beliau ttg ucapan natal ini).

seperti halnya ulama terdahulu juga terkadang pernah salah memberikan fatwa, maka murid dan generasi selanjutnya yang berkewajiban membenarkannya atau mengkoreksinya.
 
sekeliru kelirunya ulama tidak seperti dia. klo seperti dia namanya bukan ulama. atau bisa kita sebut ulama tapi Ulama Su'

Akan muncul di akhir zaman orang-orang yang mencari dunia dengan agama. Di hadapan manusia mereka memakai baju dari bulu domba untuk memberi kesan kerendahan hati mereka, lisan mereka lebih manis dari gula namun hati mereka adalah hati serigala (sangat menyukai harta dan kedudukan). Alloh berfirman, “Apakah dengan-Ku kalian tertipu ataukah kalian berani kepada-Ku. Demi Diriku, Aku bersumpah. Aku akan mengirim bencana dari antara mereka sendiri yang menjadikan orang-orang santun menjadi kebingungan (apalagi selain mereka) sehingga mereka tidak mampu melepaskan diri darinya.” (HR: Tirmidzi)

Apabila manusia ini dibuat ranking, maka ulama su’ adalah manusia yang menduduki rangking yang paling rendah, paling buruk dan paling merugi. Semua itu dikarenakan ia mengajak kepada kejahatan dan kesesatan, padahal ia tahu mana yang benar dan mana yang salah. Yang lebih parah lagi, ia mampu menyuguhkan keburukan dalam bentuk kebaikan. Ia sanggup membungkus kebatilan dengan couver sebuah kebenaran. Ada kalanya, karena menjilat para penguasa dan orang-orang dzalim lainnya untuk mendapatkan kedudukan, pangkat, pengaruh, penghargaan atau apa saja dari perhiasan dunia yang ada di tangan mereka. Mereka tidak lain adalah para khalifah syetan dan para wakil Dajjal.

“Apakah setelah kebaikan (yang ada kotorannya itu) akan timbul lagi keburukan?”. Beliau menjawab: “Ya, yaitu para penyeru yang mengajak ke pintu jahannam. Siapa yang memenuhi seruan mereka maka akan dilemparkan kedalamnya”. Aku kembali bertanya; “Wahai Rasulullah, berikan sifat-sifat (ciri-ciri) mereka kepada kami?”. Beliau menjelaskan: “Mereka itu berasal dari kulit-kulit kalian dan berbicara dengan bahasa kalian”. Aku katakan; “Apa yang baginda perintahkan kepadaku bila aku menemui (zaman) keburukan itu?”. Beliau menjawab: “Kamu tetap berpegang (bergabung) kepada jama’atul miuslimin dan pemimpin mereka”. Aku kembali berkata; “Jika saat itu tidak ada jama’atul muslimin dan juga tidak ada pemimpin (Islam)?”. Beliau menjawab: “Kamu tinggalkan seluruh firqah (kelompok/golongan) sekalipun kamu harus memakan akar pohon hingga maut menjemputmu dan kamu tetap berada di dalam keadaan itu (berpegang kepada kebenaran) “.(HR al-Bukhari)
 
tetapi seluruh fatwa qardhawi tidak semuanya salah dan sesat, beliau masih memberikan kontribusi kebaikan bagi umat muslim.

menurut saya, ulama su' adalah "ulama" yang sama sekali tidak bermanfaat bahkan merusak umat islam, tidak tersisa sedikitpun kebaikan didalam dirinya, contoh dijaman sekarang adalah ulil abshar abdalla, saya yakin dia orang yang berilmu (ulama dalam arti bahasa), tapi semua perkataannya bagaikan racun, tidak bermanfaat sedikitpun bahkan merusak.

pendapat saya diatas hanya untuk kehati-hatian saja, jika benar qardhawi itu benar2 sesat, maka kewajiban kita adalah menolak fatwanya dan mengikuti ulama lain yg shalih, sedangkan menyebutnya sebagai ulama sesat tidak akan mendapatkan pahala dan kebaikan sama sekali. tetapi jika ternyata dia bukan termasuk ulama su' dan kita menuduhnya sesat, maka kita berdosa karena termasuk orang yang menghina para ulama.

wallahu a'lam
 
tetapi seluruh fatwa qardhawi tidak semuanya salah dan sesat, beliau masih memberikan kontribusi kebaikan bagi umat muslim.

menurut saya, ulama su' adalah "ulama" yang sama sekali tidak bermanfaat bahkan merusak umat islam, tidak tersisa sedikitpun kebaikan didalam dirinya, contoh dijaman sekarang adalah ulil abshar abdalla, saya yakin dia orang yang berilmu (ulama dalam arti bahasa), tapi semua perkataannya bagaikan racun, tidak bermanfaat sedikitpun bahkan merusak.

pendapat saya diatas hanya untuk kehati-hatian saja, jika benar qardhawi itu benar2 sesat, maka kewajiban kita adalah menolak fatwanya dan mengikuti ulama lain yg shalih, sedangkan menyebutnya sebagai ulama sesat tidak akan mendapatkan pahala dan kebaikan sama sekali. tetapi jika ternyata dia bukan termasuk ulama su' dan kita menuduhnya sesat, maka kita berdosa karena termasuk orang yang menghina para ulama.

wallahu a'lam

misalnya begini ada orang gila mengatakan "jgn mencuri dan jgn membunuh"

meskipun dia mengatakan hal benar, tapi tetap saja dia orang gila


begitu juga dengan ulama su'

nt cari fakta aja dulu deh tentang qordowi. mau gw posting tapi bikin oot dan penuh penuhin aja.

klo setelah cari fakta, pelajari tauhid, al wala wal bara.

lalu simpulkan dari segi al wala wal bara dan tauhid..
 
misalnya begini ada orang gila mengatakan "jgn mencuri dan jgn membunuh"

meskipun dia mengatakan hal benar, tapi tetap saja dia orang gila


begitu juga dengan ulama su'

nt cari fakta aja dulu deh tentang qordowi. mau gw posting tapi bikin oot dan penuh penuhin aja.

klo setelah cari fakta, pelajari tauhid, al wala wal bara.

lalu simpulkan dari segi al wala wal bara dan tauhid..

ya, syukron :D
 
bukannya mau mengisruhi..pengen nambahin aja.....dalam kasus mengucapkan selamat hari raya kepada non muslim..perlu dilihat konteks nyaa....bedakan kata "selamat" untuk merayakan dan "selamat" untuk mempersilahkan contoh: selamat bersenang-senang, selamat menikmati. jikalau telah tersampaikan niat2an tersebut...berarti tidak ada yang perlu dirisaukan lagi.....segala sesuatu kan dilihat dari niatnya....hanya Allah SWT yang dapat menilai, hanya Allah SWT yang dapat mengkafirkan seseorang, kita sebagai manusia yang penuh dosa kurang pantas mengkafirkan seseorang, dalam bid'ah pun bukannya dikenal ada bid'ah hasanah juga...intinya inna 'amalu binniat....
 
bukannya mau mengisruhi..pengen nambahin aja.....dalam kasus mengucapkan selamat hari raya kepada non muslim..perlu dilihat konteks nyaa....bedakan kata "selamat" untuk merayakan dan "selamat" untuk mempersilahkan contoh: selamat bersenang-senang, selamat menikmati. jikalau telah tersampaikan niat2an tersebut...berarti tidak ada yang perlu dirisaukan lagi.....segala sesuatu kan dilihat dari niatnya....hanya Allah SWT yang dapat menilai, hanya Allah SWT yang dapat mengkafirkan seseorang, kita sebagai manusia yang penuh dosa kurang pantas mengkafirkan seseorang, dalam bid'ah pun bukannya dikenal ada bid'ah hasanah juga...intinya inna 'amalu binniat....

setuju ama mas akito :D
toh, "selamat" yang dimaksud ama Kang Cimo, bukan selamat untuk membenarkan ajaran agama tersebut.. :)
hanya bentuk sosialisasi dengan masyarakat sekitarnya :)
 
bukannya mau mengisruhi..pengen nambahin aja.....dalam kasus mengucapkan selamat hari raya kepada non muslim..perlu dilihat konteks nyaa....bedakan kata "selamat" untuk merayakan dan "selamat" untuk mempersilahkan contoh: selamat bersenang-senang, selamat menikmati. jikalau telah tersampaikan niat2an tersebut...berarti tidak ada yang perlu dirisaukan lagi.....segala sesuatu kan dilihat dari niatnya....hanya Allah SWT yang dapat menilai, hanya Allah SWT yang dapat mengkafirkan seseorang, kita sebagai manusia yang penuh dosa kurang pantas mengkafirkan seseorang, dalam bid'ah pun bukannya dikenal ada bid'ah hasanah juga...intinya inna 'amalu binniat....

iya memang konteks pengucapannya memang beda, diskusi di atas juga sesuai dengan konteks yang didiskusikan

setuju ama mas akito :D
toh, "selamat" yang dimaksud ama Kang Cimo, bukan selamat untuk membenarkan ajaran agama tersebut.. :)
hanya bentuk sosialisasi dengan masyarakat sekitarnya :)

Beda Pendapat Tentang Ucapkan “Selamat Natal”

judul threadnya mencerminkan isi yang didiskusikan kok

jangan berpikiran negatif atas masukan yang ada.........
 
^
yang berpikiran negatif siapa, ya?? :)
kenapa Quotenya ke aku?
 
ga mempan dikasih dalil atau hujjah.
hanya hawa nafsu dan akal.

yg jelas gw dah ngasih tau apa hukumnya. nanti di akherat udah masing2 dan udah ga ada yg nolongin.

memang pengaruh pemikiran LIBERAL itu sangat luar biasa merasuki/meracuni pemikiran kaum muslim...

Naudzubillah

memang umat islam itu bagaikan buih dalam lautan
 
Udahlah agan-agan sekian lama heboh tentang permasalahan ucapan ini.

kembalikan saja kepada ulama bermanhaj salafi yang terdekat.
Jika agan-agan ragu tentang hukum ini dan hukum begitu, bertanyalah sama ulama. Ulamanya jangan sembarangan ulama, bertanyalah sama ulama ahlusunnahwal jamaah, yang mengikuti cara nabi dan cara generasi terbaik (salafushshalih/para sahabat).

saran gue gitu aja, saya yakin banyak ulama itu mengatakan hukumnya haram, minta juga nash-nash yang menyatakan haramnya. Jika agan-agan diberikan keterangan tentang hal demikian, peganglah hal tersebut karena kejelasan hal tersebut kita telah mendengarnya.
 
saya juga cuman mau ngademin aja kok..bukan berniat mendurhakai ALLAH SWT dan Rosulnya.....saya bisa beranalogi begini....segala sesuatu yang sudah ada Nashnya di Al-qur'an wajib dipatuhi....namun bukanya ada kondisi2 dimana kita harus melakukan suatu ijtihat dari pikiran kita?contohnya dalam hal memakan babi...dikatakan bahaw memakan babi itu haran...namun ketika kita dalam keadaan dihutan rimba dimana tidak dijumpai makanan selalin babi...apakah tetap dilarang?ternyata islam sendiri memberikan toleransi yang luar biasa terhadap itu....lalu mengenai khilafah....apakah kita yang tidak menggnakan sistem khilafah dianggap khafir??enggak kan...sesuatu itu bukankah dipikirkan kemaslahatan dan kemudhorotannya..sehingga kita bisa lebih bijak dalam mengambil tindakan tertentu dalam sebuah permasalahan....<-- no offense akhi2 sekalian...
 
saya juga cuman mau ngademin aja kok..bukan berniat mendurhakai ALLAH SWT dan Rosulnya.....saya bisa beranalogi begini....segala sesuatu yang sudah ada Nashnya di Al-qur'an wajib dipatuhi....namun bukanya ada kondisi2 dimana kita harus melakukan suatu ijtihat dari pikiran kita?contohnya dalam hal memakan babi...dikatakan bahaw memakan babi itu haran...namun ketika kita dalam keadaan dihutan rimba dimana tidak dijumpai makanan selalin babi...apakah tetap dilarang?ternyata islam sendiri memberikan toleransi yang luar biasa terhadap itu....lalu mengenai khilafah....apakah kita yang tidak menggnakan sistem khilafah dianggap khafir??enggak kan...sesuatu itu bukankah dipikirkan kemaslahatan dan kemudhorotannya..sehingga kita bisa lebih bijak dalam mengambil tindakan tertentu dalam sebuah permasalahan....<-- no offense akhi2 sekalian...

akhirnya ada yang bicara dengan bijak :)
besok ya cendolnya :D
 
saya juga cuman mau ngademin aja kok..bukan berniat mendurhakai ALLAH SWT dan Rosulnya.....saya bisa beranalogi begini....segala sesuatu yang sudah ada Nashnya di Al-qur'an wajib dipatuhi....namun bukanya ada kondisi2 dimana kita harus melakukan suatu ijtihat dari pikiran kita?contohnya dalam hal memakan babi...dikatakan bahaw memakan babi itu haran...namun ketika kita dalam keadaan dihutan rimba dimana tidak dijumpai makanan selalin babi...apakah tetap dilarang?ternyata islam sendiri memberikan toleransi yang luar biasa terhadap itu....lalu mengenai khilafah....apakah kita yang tidak menggnakan sistem khilafah dianggap khafir??enggak kan...sesuatu itu bukankah dipikirkan kemaslahatan dan kemudhorotannya..sehingga kita bisa lebih bijak dalam mengambil tindakan tertentu dalam sebuah permasalahan....<-- no offense akhi2 sekalian...

ushul fiqih, Al-Ijtihaadi -> mashlahah mursalah dan Istishan :D
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.