roughtorer
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 44416
- Sejak
- 24 Mei 2008
- Pesan
- 6.755
- Nilai reaksi
- 174
- Poin
- 63
makasih penjelasannya....
|
LOUNGE |
TANYA JAWAB |
KESEHATAN |
MUSIC |
MOVIES |
OLAHRAGA |
KULINER |
ANIME |
JOKES
GAMES |
COMPUTER |
OTOMOTIF |
PETS |
PONSEL |
DEBATE |
GALLERY |
YOUTH |
BERITA & POLITIK
CURHAT |
RELIGI |
MISTERI |
GAYA HIDUP |
EDUKASI |
SARAN |
TEST
|
Ini thread masih hidup kan ???
Saya baru tau arti dari nama saya "I Putu", I itu artinya dari kasta sudra..
buat saya ngga masalah (pendapat pribadi).
Menurut saya itu bagian dari kultur, toh sampai saat ini belum ada orang yang mengganggap saya lebih rendah karena kasta sudra.
Nyokap cerita, di keluarga besar yang cewenya menikah dengan cowo yang kastanya lebih rendah rumah tangganya ngga tenang, kayak usahanya ngga jalan ada kaya tapi suka ribut macem2 deh. Nah pas denger tuh cerita gw bingung ,emang masih ada yang lebih rendah dari sudra??? Terus dikasih tau deh kalau keluarga gw itu 'pande', terus ada juga pembagian berdasarkan jenis pekerjaan
mau tanya walaupun sama2 kasta sudra, jenis pekerjaan juga ada tingkatannya ya ???
dan satu lagi kalo kita mengangap kita memakai dasar catur warna berarti kita bisa jadi semua warna dalam hidup kita.
misalnya pagi sampai sore aku kerja di kantor berarti sudra (pekerja) trus pulang punya toko dagang (weysa), Suatu saat negara kita diserang musuh butuh pemuda biar wamil jadi tentara (Ksatria), udah tua hidup jadi Pendeta (Brahmana), akan membingungkan sekali.
kalo sistem varna di india berdasarkan keturunan kalo di negara lain berdasarkan karma/kerja ,tetapi di negara lain selain di india sistem kasta tidak perlu di contoh karena memang sistem varna hanya di khususkan terdapat di india saja
Jd kalo negara lain pake sistem apa, kalo pake sistem karma ato kerja pertanyaanku belom dijawab donk?
negara lain tidak memakai sistem apa2
untuk negara lain sistem kasta yang berdasarkan keturunn tidak berlaku
Jadi Varna juga gak dipake?
de ngaden awak bise..depang anake ngadanin....geginane buka nyampat....
Bos kayaknya lagu ini cocok lho...tapi kadang kadang sekarang orang orang baru bisa loncat saja sudah mengaku pernah terbang ke bulan....
Lebih baik kita jangan ngomongin kasta...karena kita tidak tau apa alasan leluhur kita membuat dan menerima hal itu dulu kala... DAN INTINYA... biarpun anada sekarang sudah Profesor tapi tetap anda lebih GOBLOK dari leluhur anda yang memberikan konsep Agama & kehidupan HINDU di Bali....
lebih baik kita pikirkan bagaimana cara nya agar umat seDHARMA tidak selalu di pinggirkan di negara RI ini...
Yen care Bali ngude miyegan megarangin tulang ngajak nyame....yen betawang kene uluk uluk sik tongosne mepatung....
Kepala kita beda tentu Otak, isi dan pemikiran kita beda...tidak semua orang bisa menerima pendapat Bos Bos yang pintar ini...
Tebarkan cinta di skeliling anda...
Tiang mule belog
Ikut rembug nih baru dua disebutin antara warna dan kasta, tapi bagaimana dengan wangsa atau klan.
Yang aku tidak mengerti di Mahabharata di sebutkan Drona tidak mau menerima baik Ekalaywa maupun Karna sebagai muridnya karena bukan dari kalangan Ksatria, dan satu lagi kalo kita mengangap kita memakai dasar catur warna berarti kita bisa jadi semua warna dalam hidup kita.
misalnya pagi sampai sore aku kerja di kantor berarti sudra (pekerja) trus pulang punya toko dagang (weysa), Suatu saat negara kita diserang musuh butuh pemuda biar wamil jadi tentara (Ksatria), udah tua hidup jadi Pendeta (Brahmana), akan membingungkan sekali.
Selain itu di mahabharata dikatakan Bhisma sudah belajar Weda dari Wraspati guru para dewata, tetapi yang menjadi Pendeta kerajaan bukan Bhisma tapi Kripacharya yang memang Putra dari seorang Brahmana yaitu Shardwan.
Mohon pencerahannya