• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[ASK] Surga dan Neraka

Maximillian

IndoForum Newbie D
No. Urut
20624
Sejak
17 Agt 2007
Pesan
84
Nilai reaksi
0
Poin
6
Semua bermula karena pikiran(citta) kita

Karena dari pikiran, berarti tidak ada yang namanya surga dan neraka.
Kita bisa melenyapkan itu semua dari pandangan dengan menutup mata.
Kita bisa melenyapkan rasanya dengan meditasi

Apakah penjelasan tentang surga dan neraka oleh Sang Buddha itu benar2 ada?
Atau hanya gambaran?

Ada orang yang mengatakan bahwa itu benar2 ada.
Ada yang tidak ada, itu hanya gambaran tentang kondisi kita saat meninggal(meninggal ada yang senang,sedih,takut,dll).

Saya masih bingung dan ragu tentang ini.

Saya merasa selalu was2 kalau tidak tahu jawaban pertanyaan yang ada dipikiran saya #:-S

Karena saya selalu tmikirin itu, jadi mohon penjelasannya kk2 :)

Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Semoga semua mahkluk berbahagia
 
Kalo menurut Sadharma pundarika sutra sih surga sama neraka bahkan dunia Budha tuh ada di sini jadi tuh dunia budha tuh dilambangin sebagai dunia dimana manusia mampu mencapai susana:
Kuat
Bebas
Suci
Tenang
jadi intinya manusia mampu lewatin dunia surga untuk lebih jelasnya sih mening baca sendiri tapi pati bingung soalnya Sadharma pundarika sutra tuh beda total sama sutra2 lain kalo ga ngerti sih bisa tanya ke gw.
YM g di [email protected]
mudah2an penjelasan pendek tadi maksudya bisa dimengeti soalnya bisa repot kalo dijelasin semua hehehehehhe
 
Semua bermula karena pikiran(citta) kita

Karena dari pikiran, berarti tidak ada yang namanya surga dan neraka.
Kita bisa melenyapkan itu semua dari pandangan dengan menutup mata.
Kita bisa melenyapkan rasanya dengan meditasi

Apakah penjelasan tentang surga dan neraka oleh Sang Buddha itu benar2 ada?
Atau hanya gambaran?

Ada orang yang mengatakan bahwa itu benar2 ada.
Ada yang tidak ada, itu hanya gambaran tentang kondisi kita saat meninggal(meninggal ada yang senang,sedih,takut,dll).

Saya masih bingung dan ragu tentang ini.

Saya merasa selalu was2 kalau tidak tahu jawaban pertanyaan yang ada dipikiran saya #:-S

Karena saya selalu tmikirin itu, jadi mohon penjelasannya kk2 :)

Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Semoga semua mahkluk berbahagia

Surga dan Neraka adalah termasuk dalam 31 alam kehidupan. Tujuan umat Buddha bukan surga atau neraka tetapi NIBANNA.

Sebagai umat Buddha harus mematahkan salah satu belenggu keraguan-raguan terhadap ajaran Sang Buddha.
 
hmm.. gitu yah.. paham2 gw, thx ya jawabannya :)
Ntar kalau bingung gw tanya2 lagi :D

Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Semoga semua mahkluk berbahagia

@singthung
Gini kk, aq sering g bisa terima bahwa ada kehidupan lagi setelah mati..
Apakah itu pandangan yang salah terhadap hukum kamma?? Surga,Neraka,Nibbana bisa dicapai saat kita meninggal gitu..

Maksud saya:
Nibbana itu bisa dicapai saat kita berkondisi tenang saat meninggal
Surga itu bisa dicapai saat kita berkondisi senang/bahagia/dll saat kita meninggal
Neraka itu bisa dicapai saat kita berkondisi sedih/kecewa/dll saat kita meninggal

Mohon pencerahannya ya kk :)
 
Surga dan Neraka adalah termasuk dalam 31 alam kehidupan. Tujuan umat Buddha bukan surga atau neraka tetapi NIBANNA.

Sebagai umat Buddha harus mematahkan salah satu belenggu keraguan-raguan terhadap ajaran Sang Buddha.

rupanya neraka itu salah satu dari 31 alam kehidupan ya? apakah masih ada yang lbh sengsara dari neraka?

Btw, tolong kasi tahu ke 31 itu apa, kalau tidak merepotkan, saya pgn tahu, thx.
 
@singthung
Gini kk, aq sering g bisa terima bahwa ada kehidupan lagi setelah mati..
Apakah itu pandangan yang salah terhadap hukum kamma?? Surga,Neraka,Nibbana bisa dicapai saat kita meninggal gitu..

Maksud saya:
Nibbana itu bisa dicapai saat kita berkondisi tenang saat meninggal
Surga itu bisa dicapai saat kita berkondisi senang/bahagia/dll saat kita meninggal
Neraka itu bisa dicapai saat kita berkondisi sedih/kecewa/dll saat kita meninggal

Mohon pencerahannya ya kk :)

Yang menentukan seseorang terlahir di alam bahagia atau alam menderita,semuanya tergantung pada kamma masing-masing.

Dalam Itivuttaka 44; Khuddaka Nikaya, Guru Buddha menjelaskan bahwa terdapat 2 elemen/jenis Nibbana, yaitu :


Sa-upadisesa-Nibbana
Nibbana masih bersisa. Yang dimaksud dengan bersisa di sini adalah masih adanya Lima Khanda. Ketika Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna dan menjadi Buddha, Beliau dikatakan telah dapat mencapai Sa-upadisesa-Nibbana tetapi masih memiliki Lima Khanda (jasmani, kesadaran, bentuk pikiran, pencerapan dan perasaan). Sa-upadisesa-Nibbana juga dapat dikatakan sebagai kondisi batin (state of mind) yang murni, tenang, dan seimbang.

An-upadisesa-Nibbana
Nibbana tanpa sisa. Setelah meninggal dunia, seorang Arahat akan mencapai anupadisesa-nibbana, ialah Nibbana tanpa sisa atau juga dinamakan Pari-Nibbana, dimana tidak ada lagi Lima Khanda (jasmani, kesadaran, bentuk pikiran, pencerapan dan perasaan), tidak ada lagi sisa-sisa dan sebab-sebab dari suatu bentuk kemunculan. Sang Arahat telah beralih ke dalam keadaan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Hal ini dapat diumpamakan dengan padamnya api dari sebuah pelita, kemanakah api itu pergi ? Hanya satu jawaban yang tepat, yaitu ‘tidak tahu’. Ketika Guru Buddha mangkat/wafat, Beliau dikatakan telah mencapai anupadisesa-nibbana.
 
hmm..

@666
menurut saya,kita hidup, itu yang lebih sengsara kk. Karena hidup pasti tidak terlepas dari Dukkha.

@singthung
hmm.. tapi kalau surga dan neraka?? apakah terbagi dua juga?? seperti yang tadi tulis??
 
rupanya neraka itu salah satu dari 31 alam kehidupan ya? apakah masih ada yang lbh sengsara dari neraka?

Btw, tolong kasi tahu ke 31 itu apa, kalau tidak merepotkan, saya pgn tahu, thx.

31 alam kehidupan terdiri dari:

A. 11 Kamma Bhumi yaitu 11 alam kehidupan dimana makhluk2nya masih senang dengan nafsu2 indera dan terikat dengan panca indera

B. 16 Rupa Bhumi yaitu 16 alam kehidupan yg makhluk2nya mempunyai Rupa Jhana

C. 4 Arupa Bhumi yaitu 4 alam kehidupan yg makhluk2nya mempunyai Arupa Jhana


A. 11 Kamma Bhumi terdiri dari:

1. Apaya-Bhumi 4 (4 alam kehidupan yg menyedihkan) yaitu:

a. Niraya Bhumi (alam neraka) terbagi menjadi beberapa kelompok di antaranya ada yg disebut kelompok Maha Neraka 8 (sanjiva neraka, kalasutta neraka, sanghata neraka, roruva neraka, maharoruva neraka, tapana neraka, mahatapana neraka, avici neraka).

b. Tiracchana Bhumi (alam binatang). Binatang berkaki terbagi menjadi 4 kelompok yaitu:
1) Apadatiracchana yaitu kelompok binatang yg tidak mempunyai kaki
2) Dvipadatiracchana yaitu kelompok binatang yg berkaki 2
3) Catupadatiracchana yaitu kelompok binatang yg berkaki 4
4) Bahuppadatiracchana yaitu kelompok binatang yg berkaki banyak

c. Peta Bhumi (alam setan) terdiri dari beberapa kelompok yg disebut peta 4, peta 12 dan peta 21(Dibahas tersendiri)

d. Asurakaya Bhumi (alam raksasa) terdiri dari:
1) Deva asura yaitu kelompok dewa yg disebut asura
2) Peta asura yaitu kelompok setan yg disebut asura
3) Niraya asura yaitu kelompok makhluk neraka yg disebut asura

2. Kamasugati Bhumi 7 (7 alam kehidupan nafsu yg menyenangkan) yaitu:

a. Manussa Bhumi (alam manusia)

b. Catummaharajika Bhumi (alam 4 raja dewa: Dhatarattha, Virulaka, Virupakkha & Kuvera) terbagi dalam 3 kelompok yaitu:

1) Bhumamattha Devata yaitu para dewa yg berdiam di atas tanah (di gunung, sungai, laut, rumah, vihara,dll)

2) Rukakkhattha Devata yaitu para dewa yg berdiam di atas pohon

3) Akasattha Devata yaitu para dewa yg berdiam di angkasa (di bulan, bintang,dll)

c. Tavatimsa Bhumi (alam 33 dewa). Disebut alam 33 dewa karena dahulu kala ada sekelompok pria yg berjumlah 33 orang yg selalu bekerja sama dalam berbuat kebaikan. Sewaktu mereka meninggal dunia semuanya terlahir dalam satu alam dewa.

d. Yama Bhumi (alam dewa Yama). Para dewa di alam ini terbebas dari kesulitan, yg ada hanya kesenangan.

e. Tusita Bhumi (alam kenikmatan). Para dewa di alam ini terbebas dari "kepanasan hati", yg ada hanya kesenangan dan kenikmatan

f. Nimmanarati Bhumi (alam yg menikmati ciptaannya). Para dewa di alam ini menikmati kesenangan panca inderanya dari hasil ciptaannya sendiri.

g. Paranimmitavasavatti Bhumi (alam dewa yg menyempurnakan ciptaan dewa lain). Para dewa di alam ini di samping menikmati kesenangan panca indera juga mampu membantu menyempurnakan ciptaan dewa2 lainnya.


B. 16 Rupa Bhumi terdiri dari:

1. Pathama Jhana Bhumi 3 (3 alam kehidupan Jhana pertama) yaitu:

a. Brahma Parissaja Bhumi (alam pengikut2nya Brahma)
b. Brahma Purohita Bhumi (alam para menterinya Brahma)
c. Maha Brahma Bhumi (alam Brahma yg besar)

2. Dutiya Jhana Bhumi 3 (3 alam kehidupan Jhana kedua) yaitu:
a. Brahma Parittabha Bhumi (alam para brahma yg kurang cahaya)
b. Brahma Appamanabha Bhumi (alam para Brahma yg tak terbatas cahayanya)
c. Brahma Abhassara Bhumi (alam para Brahma yg gemerlap cahayanya)

3. Tatiya Jhana Bhumi 3 (3 alam kehidupan Jhana ketiga) yaitu:
a. Brahma Parittasubha Bhumi (alam para Brahma yg kurang auranya)
b. Brahma Appamanasubha Bhumi (alam para Brahma yg tak terbatas auranya)
c. Brahma Sibhakinha Bhumi (alam para Brahma yg auranya penuh & tetap)

4. Catuttha Jhana Bhumi 7 (7 alam kehidupan Jhana keempat) yaitu:

a. Brahma Vehapphala Bhumi (alam para Brahma yg besar pahalanya)

b. Brahma Asannasatta Bhumi (alam para Brahma yg kosong dari kesadaran)

c. Alam Suddhavasa 5 (5 alam kediaman yg murni) terdiri dari:

1) Brahma Aviha Bhumi (alam para Brahma yg tidak bergerak atau alam bagi Anagami yg kuat dalam keyakinan/saddhindriya)

2) Brahma Atappa Bhumi (alam para Brahma yg suci atau alam bagi Anagami yg kuat dalam usaha/viriyindriya)

3) Brahma Sudassa Bhumi (alam para Brahma yg indah atau alam bagi Anagami yg kuat dalamkesadaran/satindriya)

4) Brahma Sudassi Bhumi (alam para Brahma yg berpandangan terang atau alam bagi Anagami yg kuat dalam konsentrasi/samadindriya)

5) Brahma Akanittha Bhumi (alam para Brahma yg luhur atau alam bagi Anagami yg kuat dalam kebijaksanaan/pannindriya)


C. 4 Arupa Bhumi terdiri dari:

1. Akasanancayatana Bhumi (keadaan dari konsepsi ruangan tanpa batas)
2. Vinnanancayatana Bhumi (keadaan dari konsepsi kesadaran tanpa batas)
3. Akincannayatana Bhumi (keadaan dari konsepsi kekosongan)
4. Nevasannanasannayatana Bhumi (keadaan dari konsepsi bukan pencerapan maupun bukan tidak pencerapan)

Tambahan:
Rupa Brahma berarti Brahma bermateri yaitu Brahma yg mempunyai pancakhanda. Sedangkan Arupa Brahma berarti Brahma tak bermateri yaitu Brahma yg hanya mempunyai Nama Khanda (batin), tidak mempunyai Rupa Khanda (jasmani).
 
Makhluk Setan ini terbagi dalam beberapa kelompok, diantaranya terdapat kelompok-kelompok setan yang disebut PETA 4, PETA 12 dan PETA 21 sebagai tertulis di bawah ini :



PETA 4 (terdapat dalam Kitab Petavatthu-Atthakatha)

1. Paradattupajivika-Peta :
Setan yang memelihara hidupnya dengan memakan makanan yang disuguhkan orang dalam upacara sembahyang.

2. Khupapipasika-Peta:
Setan yang selalu lapar dan haus.

3. Nijjhamatanhika-Peta:
Setan yang selalu kepanasan.

4. Kalakancika-Peta:
Setan yang sejenis Asura.

Penjelasan :

Hanya Paradattupajivika-Peta saja yang dapat menerima makanan yang diberikan orang dalam upacara sembahyang serta kiriman jasa dari keluarga. Para Bodhisattva, jika terlahir menjadi setan, akan menjadi Paradattupajivika-Peta, dan tidak akan menjadi setan (peta) yang lain.



PETA 12 (terdapat dalam Kitab Gambhilokapannatti).

1. Vantasa-Peta: Setan yang makan air ludah, dahak dan muntah.

2. Kunapasa-Peta : Setan yang makan mayat manusia dan binatang.

3. Guthakhadaka-Peta: Setan yang makan berbagai kotoran.

4. Aggijalamukha-Peta : Setan yang dimulutnya selalu ada api.

5. Sucimuja-Peta : Setan yang mulutnya sekecil lobang jarum.

6. Tanhattika-Peta: Setan yang dikendalikan oleh napsu keinginan rendah sehingga lapar dan haus.

7. Sunijjhamaka-Peta : Setan yang berbulu hitam seperti arang.

8. Suttanga-Peta : Setan yang mempunyai kuku tangan kaki yang panjang dan tajam seperti pisau.

9. Pabbatanga-Peta: Setan yang bertubuh setinggi gunung.

10. Ajagaranga-Peta : Setan yang bertubuh seperti ular.

11. Vemanika-Peta : Setan yang menderita pada waktu siang, dan senang pada waktu malam dalam kahyangan.

12. Mahidadhika-Peta: Setan yang mempunyai ilmu gaib.

PETA 21 (terdapat dalam Kitab Suci Vinaya dan Lakkhanasanyutta).

1. Attisankhasika-Peta : Setan yang mempunyai tulang bersambungan, tetapi tidak mempunyai daging.

2. Mansapesika-Peta : Setan yang mempunyai daging terpecah-pecah, tetapi tidak mempunyai tulang.

3. Mansapinada-Peta : Setan yang mempunyai daging berkeping-keping.

4. Nicachaviparisa-Peta : Setan yang tidak mempunyai kulit.

5. Asiloma-Peta: Setan yang berbulu tajam.

6. Sattiloma-Peta : Setan yang berbulu seperti tombak.

7. Usuloma-Peta : Setan yang berbulu panjang seperti anak panah.

8. Suciloma-Peta: Setan yang berbulu sepertijarum.

9. Dutiyasuciloma-Peta: Setan yang berbulu seperti jarum kedua (lebih tajam).

10. Kumabhanda-Peta : Setan yang mempunyai kemaluan sangat besar.

11. Guthakupanimugga-Peta : Setan yang bergelimangan dengan kotoran.

12. Guthakhadaka-Peta: Setan yang makan berbagai macam kotoran.

13. Nicachavitaka-Peta: Setan perempuan yang tidak mempunyai kulit.

14. Dugagandha-Peta : Setan yang baunya sangat busuk.

15. Ogilini-Peta: Setan yang badannya seperti bara api.

16. Asisa-Peta: Setan yang tidak mempunyai kepala.

17.Bhikkhu-Peta : Setan yang berbadan seperti bhikkhu. .

18. Bhikkhuni-Peta : Setan yang berbadan seperti bhikkhuni.

19. Sikkhamana-Peta: Setan yang berbadan seperti Setan yang berbulu seperti pelajar wanita atau calon bhikkhuni.

20. Samanera-Peta : Setan yang berbadan seperti samanera.

21. Samaneri-Peta : Setan yang berbadan seperti samaneri.
 
Alam Neraka

Alam Neraka

Sang Buddha bersabda : "DOSE NAHICANDAJATATAYA DOSA SA DISAMNIRYAM UPPAJJANTI : Semua makhluk dilahirkan di alam neraka (niraya) dengan kekuatan dosa (kebencian) "
.


Suatu saat berceritalah si A, kepada teman-temannya bahwa dia akan lebih senang kalau nantinya, setelah meninggal dunia, sebaiknya dilahirkan di alam neraka. Mengapa…? Karena, menurutnya di alam neraka bakalan ketemu aktris / aktor yang cakep. Apakah pendapat ini benar atau salah? Sungguh sulit sekali diketemukan jawabannya, karena hingga saat dan detik ini, walaupun katanya dunia sudah sedemikian canggih, biro perjalanan dengan jurusan kesana belum terbentuk mungkin karena peminatnya belum ada, atau ketidakmampuan mendata daerah pariwisata (siapa tahu ada !) yang terdapat disana.

Kalau kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang sederhana, neraka (niraya) berarti tiada kebahagiaan dan di dalam agama Buddha, alam ini merupakan salah satu dari empat alam derita (duggati bhumi). Di alam neraka ini, boleh dikatakan tiada dijumpai kebahagiaan sama sekali, di mana-mana yang dijumpai adalah jeritan, tangisan dan rintihan yang memilukan, sebagai akibat dari pembayaran hutang-hutang akusala karma (perbuatan perbuatan jahat), yang pernah diperbuat sebelumnya. Pembayaran hutang-hutang akusala karma (perbuatan-perbuatan jahat) ini, bisa saja dalam bentuk siksaan/deraan sebagai alat bayanya. Ibarat orang yang menderita kesakitan, mis : kanker maka disaat saat yang kritis ini, akan merintih-rintih menahan sakit, dan bagaimanapun cantik atau gantengnya seseorang, PASTI refleksi pancaran wajahnya akan menimbulkan gambaran yang jelek. Kalau tak percaya, cobalah dibuat mimik wajah bagaikan jeruk purut (jeruk yang asamnya luar biasa), apakah akan timbul kepermukaan, wujud yang cantik/ganteng ? Kita pasti akan kelihatan cantik/ganteng, kalau berada dalam kondisi yang sehat ! Demikian juga halnya, walaupun memiliki cantik bagaikan dewi tapi kalau sudah berada di alam neraka, maka kecantikannya akan amburadul (ngak karuan) atau pudar sebagai akibat dari, menahan siksaan/deraan yang dialami.

Alam neraka bukanlah merupakan alam yang final, dalam arti kata kekal mengalami siksaan/deraan. Terlahirkan di alam ini sifatnya adalah transien (sementara) dan hanya untuk melunasi, akusala karma (perbuatan-perbuatan jahat) yg telah disemai, di kehidupan sebelumnya. Setelah hutang-hutang akusala karma (perbuatan-perbuatan jahat) ini terlunasi, maka akan ditumimbal lahirkan lagi, di salah satu dari 31 alam kehidupan, yang disesuaikan dengan kekuatan karma (perbuatan), yang dimiliki. Jika kekuatan karma (perbuatan) baik lebih dominan, dibandingkan kekuatan karma (perbuatan) jahat, maka akan ditumimbal lahirkan di alam Manusia, Dewa atau Brahma TAPI jika kekuatan perbuatan jahat lebih dominan, maka akan ditumimbal lahirkan di alam duggati (alam derita) mis : alam setan, binatang, jin atau neraka. Didalam agama Buddha dijelaskan bahwa terdapat 8 Maha Niraya (neraka besar) terdiri dari :




1. Sanjiva : makhluk apapun juga yang terlahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk yang dimilikinya. Di alam ini, makhluk makhluknya dipotong-potong menjadi kepingan-kepingan yang tiada akhirnya. Apakah akan mengalami kematian setelah menerima siksaan ini…? Ya, pasti ! Tapi setelah mati ia akan hidup dan hidup lagi, sampai kekuatan akusala karmanya habis, dan setelah itu dia akan terlepaskan dari alam siksaan ini dan ditumimbal lahirkan, di salah satu dari 31 alam kehidupan, yang disesuaikan dengan kekuatan karma, yang dimiliki. Sanjiva bisa juga berarti hidup dan hidup lagi.

2. Kalasuta : benang hitam. Makhluk apapun juga yang terlahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, tubuhnya dijelujuri (dijahit) dengan benang hitam dan dipukuli, dengan beliung sampai sisa-sisa akusala karma (perbuatan-perbuatan jahat) nya HABIS, barulah terbebaskan dari derita ini.

3. Sanghata : neraka penghancur. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini, akan merasakan pernderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, akan merasakan terpaan/terjangan benda-benda keras, mis : batu karang dari empat penjuru angin, ke arah tubuhnya tanpa henti-hentinya. Semuanya ini akan berakhir, jika akusala karmanya telah terlunasi.

4. Roruva : daerah tertarus. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, akan merasakan masuknya nyala api dan asap ke tubuh, melalui sembilan lubang mis : telinga, hidung, mulut dan lain lain serta membakar di dalamnya. Dan pada akhirnya akan menimbulkan keperihan yang luar biasa. Derita ini akan berakhir, jika sisa-sisa akusala karmanya telah habis.

5. Maha roruva : daerah tertarus yang besar. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yang dilahirkan di alam neraka ini, juga akan merasakan penderitaan yang luar biasa, ia dipanggang bagaikan sate di atas bara yang menyala. Ratapan dan tangisan yang menderu-deru, terdengar keras sekali di alam ini. Siksaan di alam ini juga akan berakhir, jika hutang-hutang akusala karma (perbuatan jahat) telah terlunasi.

6. Tapana : pembakar. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk yang dimilikinya. Makhluk makhluk yang terlahirkan di alam ini, tubuhnya akan dibakar dengan tangan terikat di tiang besi yang panas dan lantainya menyala-nyala, diiringi dengan adanya api yang besar sekali. Sungguh derita yang menyakitkan sekali dan akan berakhir, jika sisa-sisa akusala karmanya habis.

7. Patapa : pembakaran yang hebat. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini akan merasakan penderitaan yang luar biasa akibat dari karma buruk yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, akan di dera penderitaan yang luar biasa dan juga akan berakhir, jika sisa-sisa akusala karmanya habis.

8. Avici : tanpa penghentian. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, akan selalu merasakan serangan api dari segala sisi, yang tanpa hentinya. Diantara ke delapan alam neraka ini, maka neraka Avici adalah yang paling lama masa hukumannya dan juga merupakan neraka yang paling menderita serta berat siksaannya. Terlahirkan di neraka Avici adalah sebagai akibat dari melakukan 5 perbuatan durhaka (panca nantariya karma) yang terdiri dari : membunuh ibu, membunuh ayah, melukai Sang Buddha, membunuh arahat dan memecah belah Sangha (persaudaraan para Bhikkhu/Bhikkhuni).

Di neraka Avici disaat ini, berdiam Devadatta yang mana di masa kehidupan Sang Buddha Gautama, sering berusaha mencelakakan Sang Buddha dan memecah belah Sangha. Setelah mengetahui kondisi dan keadaan yang menyedihkan di alam neraka, apakah masih ada terpikirkan di akall logika kita, untuk mau terlahirkan di alam neraka, hanya untuk menjumpai aktris dan aktor idola? Adalah suatu hal yang mustahil, memikirkan sesuatu yang indah, jika kondisi pikiran kita lagi kacau atau berada dalam kesakitan. Hamburger yang bagai-manapun nikmatnya, akan jadi hambar jika kondisi badan sakit-sakitan ! Agar terhindari dari jeratan alam neraka, marilah kita menjauhi/ mengharamkan :

a) Tindakan-tindakan yang bisa mencelakakan/membunuh makhluk hidup, misalnya para Bhikkhu/ni, umat yang taat pada agamanya, baik dia beragama Buddha, Islam, Kristen, Katholik maupun Hindu.

b) Penggunaan kekuasaan untuk memeras, menganiaya dan menyiksa ataupun membunuh makhluk lainnya.

c) Korupsi atau mengambil sesuatu yang bukan-lah merupakan HAK, mencari keuntungan berupa materi (uang, benda-benda berharga dan lain lain), yang bertentangan dengan kebenaran, sehingga menimbulkan penderitaan bagi makhluk lain. SUKHA VAGGA XV : 204 "KESEHATAN : anugerah yang utama. KEPUASAN : kekayaan yang terbesar. KEPERCAYAAN : keluarga yang terbaik. NIRWANA : berkah yang tertinggi".

d) Perbuatan-perbuatan yang merugikan masyarakat, mis : membakar kota, rumah tempat ibadah (Vihara, Mesjid, Gereja maupun Puri), kantor atau merusak candi-candi dan tempat tempat suci peninggalan sejarah agama, apapun juga.

e) Pandangan hidup yang sempit, mis : anti agama (selalu memuji-muji agama yang dianutnya lah, yang terbaik sedangkan agama orang lain dicela habis-habisan), tidak percaya akan hukum karma(siapa yang menabur/menyemai maka dialah yang akan selalu memetik) dan selalu menyalahkan orang lain atas kemalangan/kekurangan yang dimilikinya, tidak meyakini akan adanya proses tumimbal lahir sehingga memiliki pandangan hidup yang salah, yang menyatakan hidup hanya sekali dan oleh karena itu, hidup ini dinikmati sepuas-puasnya, dengan menghalalkan segala macam cara, untuk mencapai tujuan yang didambakan. Perbuatan durhaka yang tidak terampuni adalah membunuh orang tua (ayah dan ibu), membunuh arahat (orang suci setingkat Buddha), melukai Sang Buddha dan menyebabkan terjadinya perpecahan di dalam Sangha (persaudaraan para bhikkhu-/bhik-khuni).

f) Perbuatan asusila (perzinahan) dan melakukan pengguguran kandungan.

g) Pelanggaran sila mis : melakukan hubungan intim, dengan suami/istri orang lain, merebut suami/istri orang lain, untuk dijadikan teman hidup ataupun keisengan belaka dan merusak kerukunan hidup rumah tangga orang lain. Di dalam sabdaNYA, Sang Buddha menekankan bahwa ada empat ganjaran bagi orang yang suka berzina yaitu :
1. kehilangan rezeki
2.terganggu tidurnya
3.dikutuk oleh orang dan
4.akan masuk neraka.

Hanya orang-orang yang diliputi oleh kebodohanlah, akan melakukan tindakan tercela yaitu perzinahan. Kenikmatan yang sekejab, dibayar dengan penderitaan sepanjang masa!


Kesimpulan :

Adalah suatu pandangan yang sangat keliru, jika masih beranggapan bahwa kecantikan/kegantengan, akan mampu bertahan di alam neraka. Yang logisnya adalah pada waktu mengalami / menjalani siksaan, kemungkinan besar adalah rambutnya sudah awut-awutan, wajahnya pucat dan berkeringat menahan sakit, lidahnya menjulur karena kehausan, mulutnya mengeluarkan cairan yang beraneka ragam, bisa saja darah, dahak, liur maupun lendir, berceceran dimana mana. Apakah dikondisi ini, masih bisa dikategorikan cantik / ganteng .? Hiiiii amit-amit ! Kalau diperhatikan dari ke delapan jenis alam neraka di atas, maka tidak satupun dijumpai keadaan/kondisi yang memungkinkan, di dapatnya sedikit saja kebahagiaan. Bisa disimpulkan bahwa makna dari kata niranya (neraka) adalah tiada kebahagiaan, benar adanya. Adakah yang ingin mencobanya? Kalau tidak, marilah direnungkan dan diamalkan ajaran luhur Sang Buddha, dalam bentuk yang nyata, disetiap derap langkah yang akan dilalui.

"Bagaikan kota di perbatasan yang dijaga ketat, yang dikitari oleh benteng-benteng yang kuat. Demikianlah hendaknya anda menjaga diri anda JANGAN sampai membiarkan anda tergelincir AGAR kesedihan tak menyusul sesampai di neraka"demikianlah yang telah disabdakan oleh Sang Buddha. Selagi kita berada di alam manusia, marilah kita melindungi diri kita, dengan dimilikinya sila yang baik, agar terbebas dari perbuatan tecela. Selalulah waspada dan mawas diri, akan gerak-gerik kenikmatan duniawi. Janganlah sampai terjerumus ke perbuatan perbuatan tercela. Hiduplah penuh dengan cinta kasih dan kasih sayang, kepada siapapun juga. Dengan dikuasainya tanha (nafsu keinginan) dan tersirnanya avijja (kebodohan)berkat dari prajna (kebijaksanaan) Sang Buddha, maka kita akan terbebaskan dari alam neraka, begitu kematian datang menjemput. Akhir kata, dengan adanya pengertian yang benar tentang kondisi alam neraka ini HENDAK-NYA, kita disetiap saat dan detik, selalu mengkontribusikan perbuatan terpuji, baik melalui pikiran, ucapan maupun tindakan badan jasmani sehingga akhirnya berdaya guna, bagi semua makhluk dan terutama sekali bagi bangsa dan negara kita tercinta. Indonesia.

Sabbe satta sabba dukkha pamuccantu - Sabbe satta bhavantu sukhitata. Semoga semua makhluk terbebaskan dari derita dan Semoga semuanya senantiasa berbahagia...sadhu…..sadhu..sadhu....
 
1. Paradattupajivika-Peta :
Setan yang memelihara hidupnya dengan memakan makanan yang disuguhkan orang dalam upacara sembahyang.
ask donx...

para dewa dan naga yang perkasa bla bla bla
setelah menerima persembahan jasa2 ini, smoga anda/aku hidup berbahagia (etavata)

disini yg d maksud persembahan apa yah ?
klo persembahan jasa yg dimaksud adalah pembacaan paritta, mgkn it's okay lah..
tp klo misal... misal logh ya ^^
misalnya persembahan jasa yg d maksud adalah persembahan makanan gmn yah ?
apakah 'para dewa dan naga yg perkasa' jg termasuk sebagian dr makhluk2 PETA ?

klo emg benar spt itu
brarti... gak smua dewa berada di alam surga, tetapi ada jg dewa yg tinggal di neraka utk mempertanggungjawabkan / menjalani sisa2 karma buruknya ??

tlg d jawab yah, chaos banget neh >.<
terutama bro shintung neh yg dah kirim artikel2nya hehehehe :P~
 
ask donx...

para dewa dan naga yang perkasa bla bla bla
setelah menerima persembahan jasa2 ini, smoga anda/aku hidup berbahagia (etavata)

disini yg d maksud persembahan apa yah ?
klo persembahan jasa yg dimaksud adalah pembacaan paritta, mgkn it's okay lah..
tp klo misal... misal logh ya ^^
misalnya persembahan jasa yg d maksud adalah persembahan makanan gmn yah ?
apakah 'para dewa dan naga yg perkasa' jg termasuk sebagian dr makhluk2 PETA ?

klo emg benar spt itu
brarti... gak smua dewa berada di alam surga, tetapi ada jg dewa yg tinggal di neraka utk mempertanggungjawabkan / menjalani sisa2 karma buruknya ??

tlg d jawab yah, chaos banget neh >.<
terutama bro shintung neh yg dah kirim artikel2nya hehehehe :P~


yup,Perlimpahan jasa(ulambana) misalnya menyumbang makanan-makanan atau kebutuhan pokok,jubah,dsbnya kepada anggota Sangha. Dengan pembacaan paritta juga bisa. Kan ada Tirokuddha Sutta
Dalam agama Buddha,surga dan neraka tidak kekal.

Tirokuddha Sutta


Pelimpahan jasa tentunya sudah tidak asing lagi bagi umat Buddha yang selalu melakukannya setelah melakukan perbuatan baik. Bahkan di zaman kehidupan Sang Buddha, pelimpahan jasa ini sudah sering dilakukan karena selain dapat membantu orang lain, juga dapat membawa manfaat bagi diri kita sendiri.

Sewaktu Raja Bimbisara meminta agar jasa kebajikan pemberian dana kepada anggota Sangha itu dilimpahkan kepada leluhurnya, Sang Buddha mengucapkan syair Tirokudda Sutta sebagai berikut:

Diluar dinding mereka berdiri dan menanti,
dipersimpangan-persimpangan jalan,
mereka kembali kerumah yang dulu dihuninnya,
dan menanti di muka pintu,
tetapi bila diadakan pesta yang meriah,
dengan makanan dan minuman yang berlimpah,
ternyata tidak seorangpun yang ingat,
kepada makhluk-makhluk itu,
yang merupakan leluhur mereka.

Hanya mereka yang hatinya welas asih,
memberikan persembahan kepada sanak keluargannya,
berupa makanan dan minumanyang lezat,
baik dan disukai pad waktu mereka masih hidup

“Semoga buah jasa-jasa baik kita,
melimpah kepada sanak keluarga yang telah meninggal,
semoga mereka bahagia.”
Sanak keluarga kita yang sedang berkumpul ditempat ini,
dengan gembira akan memberikan restu mereka,
karena diberi makanan dan minuman yang berlimpah.

“Semoga sanak keluargaku berusia panjang,
sebab karena merekalah kami memperoleh sesajian yang lezat ini

“Karena kami diberi perhormatan yang tulus,
maka yang memberinya pasti akan memperoleh,
buah jasa yang setimpal,
karena disini tidak ada pertanian,
dan juga tidak ada peternakan,
tidak ada perdagangan,
juga tidak ada peredaran uang dan emas.”
Sanak keluarga kita yang telah meninggal,
hidup disana dari pemberian kita disini.

Bagaikan air mengalir dari atas bukit,
turun kebawah untuk mencapai lembah yang kosong,
demikian pula sesajian yang diberikan,
dapat menolong sanak keluarga kita yang telah meninggal

Bagaikan sungai, bila airnya penuh,
akan mengalirkan airnya kelaut,
demikian pula sesajian yang diberikan,
dapat menolong sanak keluarga kita yang telah meninggal

“Ia memberikan kepadaku, ia bekerja untukku,
ia sanak keluargaku, ia sahabatku, kerabatku,
memberikan sesajian kepada mereka yang telah meninggal dunia,
dan mengingat kembali kepada apa yang biasa mereka lakukan,
bukan ratap tangis, bukan kesedihan hati,
bukan berkabung dengan cara apapun juga,
untuk menolong mereka yang telah meninggal dunia,
yang dilakukan sanak keluarga yang telah ditinggalkan

Tetapi bila persembahan ini dengan penuih bakti,
diberikan kepada sangha atas nama mereka,
dapat menolong mereka untuk waktu yang panjang,
dikemudian hari maupun pada saat ini

Telah diperlihatkan hakikat sesungguhnya,
Sesajian bagi sanak keluarga,
dan bagaimana penghormatan yang telah bernilai dapat diberikan kepada mereka,
serta bagaimana para bhikkhu mendapatkan kekuatan,
dan bagaimana anda sendiri dapat menimbun,
buah karma yang baik

Demikian syair dari Tirokudda Sutta yang pernah diucapkan oleh Sang Buddha. Setelah membaca Sutta ini dengan teliti, kita tentu dapat memetik manfaat yang besar, yaitu kita tidak seharusnya meratap-tangis, sedih, berkabung, membakar emas dan perak ataupun memberikan sesajian kepada sanak keluarga atau teman kita yang telah meninggal, tetapi yang dapat membantu mereka hanyalah persembahan yang diberikan kepada Sangha atas nama alm.
 
wah terimakasih buat sinthung atas penjelasannya
 
ya surga ma neraka juga banyak hehe.. sesuai yg di ceritakan oleh kk singthung:D
 
owww

hmm.. thx penjelasannya kk singthung, gw jadi sedikit paham tentang mahkluk2 alam lain :)

Sabbe satta bhavantu sukhtatta
Semoga semua mahkluk berbahagia
 
bung,,,bisa lebih diperjelas tentang alam asura? lebih detail gitu loh.

eh btw,, masih mending kalau lahir di alam neraka dengan wajah ganteng / cantik....siapa tahu tumimbal lahir dengan wajah yang lebih parah.

Surga dan Neraka adalah termasuk dalam 31 alam kehidupan. Tujuan umat Buddha bukan surga atau neraka tetapi NIBANNA.

Sebagai umat Buddha harus mematahkan salah satu belenggu keraguan-raguan terhadap ajaran Sang Buddha

sy pikir adalah hal wajar jika masih ragu tentang alam ini....soalnya belom pernah lihat ataupun merasakan sendiri.....
cobalah melatih meditasi biar sakti gitu loh........rasakan sendiri api yang beda dari yang berbeda ^^..tapi kalau masalah dhamma tentang pelenyapan dukkha saya tidak ragu sama sekali.

saya sendiri bingung dengan rupa dewa....kalau dalam tradisi threvada dewa identik dengan tradisi hindu....kalau mahayana,,wah bentuk nya seperti leluhur di cina bahkan ada yang pakai ZIRAH ! ^^...
kalau di agama nasrani pakai sayap dan lingkaran di atas kepala ^^.......jadi sebetul nya dewa itu rupanya gimana?..model baju nya gimana?...hehehe......
atau ada yang sudah pernah lihat dewa sungguhan?.....
meditasi meditasi meditasi
 
ada cerita tentang surga dan neraka.

Ada seorang Bhikkhu membabarkan dhamma dan menjelaskan tentang surga dan neraka, pada saat tanya jawab, ada seorang yang bertanya dengan suara yang keras "apakah benar surga dan neraka itu ada? bisa anda buktikan". karena si Bhikkhu ini adalah seorang yang polos dia menjadi diam karena kaget dan takut. melihat si Bhikkhu diam, si penanya menjadi marah dan menuntut si Bhikkhu untuk menjawab. setelah mengumpulkan keberanian, si Bhikkhu menjawab, "neraka ada di sekeliling anda saat anda marah". kemudian si penanya tertawa mendengar jawaban itu, dan kembali bertanya "bagaimana dengan surga?", si Bhikkhu menjawab, "surga ada disekitar anda saat anda tertawa".

Jadi saat anda ingin membuktikan apakah surga dan neraka itu ada coba lihat sekeliling anda saat anda marah dan tertawa. bahkan bila anda ingin melihat penghuni surga dan neraka, coba berkacalah pada saat anda marah dan saat anda tertawa.

hal ini berlaku bagi hampir semua orang tapi tidak berlaku untuk seorang pria yang merayu pacarnya yang sedang marah, karena pria ini akan berkata "kamu makin cantik bila marah". hehehe....

untuk dewa, di dhammapada ada cerita yang menjelaskan tentang rupa dewa. di sana diberitahukan bahwa rupa dan bentuk dewa sama dengan rupa manusia, tentunya bila seseorang senang maka akan terlihat lebih ganteng atau cantik. dengan pakaian yang sangat bagus. jadi bila ingin tahu lebih lengkap cerita dan bentuk dewa dapat membaca 1 buku dhammapada, soalnya lupa judul syair ini.
 
kalau yang gw baca,,jadi alam asura itu ada juga bernama dewa asura.
dimana semacam "dewa" yang memiliki kekuatan gaib tapi berkelakuan buruk....begitu?

istilah kerennya tempat buangan para dewa yang gagal kualifikasi...begitu?

Bisa dikatakan begitu.^_^
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.