• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[ask] Konsep keselamatan menurut islam

e-antz

IndoForum Beginner E
No. Urut
34039
Sejak
23 Feb 2008
Pesan
522
Nilai reaksi
2
Poin
18
Seperti judulnya, bagaimana konsep keselamatan menurut Islam.

Sebelumnya aku minta maaf karena membuat postingan ini hampir di semua sub-forum religi. Ini aku lakukan bukan untuk mengajak berdebat atau membanding-bandingkan konsep keselamatan menurut agama satu dengan lainnya. Ini semua semata-mata hanya tugas kuliah. Dan kuliahnya pun gak akan membanding-bandingkan juga. Cuma sebagai informasi aja. Aku juga akan meringkas semua info yang aku dapat secara obyektif. Aku sengaja mencari info di sini karena di sini memang ada komunitas religi. Dan dengan yang jawab gak cuma satu orang aja jadi bisa saling melengkapi.

Nah, tolong dijawab ya. Kalau bisa singkat dan dengan bahasa yang jelas. Maksudnya jangan banyak menggunakan istilah agama. Kalaupun ada tolong diberi penjelasan. Ini menghindari salah penafsiran aja. Anggap aja aku bener-bener orang awam.

Tugas ini aku kumpul rabu siang. Jadi kalau bisa sebelumnya sudah ada jawaban ya..:D

Terima kasih sebelumnya temen2 IF..>:D<
 
maksudnya keselamatan gimana nih, dalam konteks apa?

apa maksudnya keselamatan menuju ke surga?

apa maksudnya pengampunan untuk keselamatan?

yang pasti di dalam Islam tidak ada pengampunan dari manusia...

sok atuh dijelaskan dulu maksud ente ...
 
maksudnya keselamatan gimana nih, dalam konteks apa?

apa maksudnya keselamatan menuju ke surga?

apa maksudnya pengampunan untuk keselamatan?

yang pasti di dalam Islam tidak ada pengampunan dari manusia...

sok atuh dijelaskan dulu maksud ente ...

Maksudnya bisa keselamatan menuju surga atau pengampunan..
Dijelasin semua aja gak pa2..
Soalnya menurutku itu nyambung juga..

Mohon bantuannya..:D
 
Maksudnya bisa keselamatan menuju surga atau pengampunan..
Dijelasin semua aja gak pa2..
Soalnya menurutku itu nyambung juga..

Mohon bantuannya..:D

Baiklah semoga menjadi pencerahan dan manfaat yang baik, amin...

Mari kita bahas dengan nama Islam...

Agama kita dinamakan Islam dan pengikutnya disebut muslim. Kata Islam berasal kata salam yang ditambah satu huruf menjadi aslama (mazid bi harfin), yang dalam kaidah bahasa Arab (berarti aktif). Ia bukan hanya selamat dan damai, namun lebih jauh mendatangkan keselamatan dan membawa kedamaian. Begitulah seharusnya seorang yang disebut muslim, hendaklah dia menyelamatkan orang lain serta membawa kedamaian pada siapupun dan di manapun.

berikunya kita bahasa mengenai salam..


Definisi Salam

‘Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh’

Sebagian ulama berpendapat salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah sehingga kalimat ‘Assalaamu ‘alaik’ berarti Allah bersamamu atau dengan kata lain engkau dalam penjagaan Allah. Sebagian lagi berpendapat bahwa makna salam adalah keselamatan sehingga maknanya ‘Keselamatan selalu menyertaimu’. Yang benar, keduanya adalah benar sehingga maknanya semoga Allah bersamamu sehingga keselamatan selalu menyertaimu.

semakin menarik ya, silahkan diteruskan...

Wajibnya Menjawab Salam

Saudariku seiman, jika ada yang mengucapkan salam kepada kita sedang kita dalam kondisi sendiri, maka kita wajib menjawabnya karena menjawab salam dalam kondisi tersebut hukumnya adalah fardu ‘ain. Sedang jika salam diucapkan pada suatu rombongan atau kelompok, maka hukum menjawabnya adalah fardu kifayah. Jika salah satu dari kelompok tersebut telah menjawab salam yang diucapkan kepada mereka, maka sudah cukup. Sedang hukum memulai salam adalah sunnah (dianjurkan) namun untuk kelompok hukumnya sunnah kifayah, jika sudah ada yang mengucapkan maka sudah cukup.

Dari Ali bin Abi Thalib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sudah mencukupi untuk suatu rombongan jika melewati seseorang, salah satu darinya mengucapkan salam.” (HR. Ahmad dan Baihaqi)

Adab Mengucapkan Salam

1. Mengucapkannya Dengan Sempurna

Pembaca, semoga Allah merahmatiku dan merahmati kalian semua, sangat dianjurkan bagi kita untuk mengucapkan salam dengan sempurna, yaitu dengan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.”

Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Imran bin Hushain radiallau ‘anhu, ia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan , ‘Assalaamu’alaikum’. Maka dijawab oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia duduk, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sepuluh’. Kemudian datang lagi orang yang kedua, memberi salam, ‘Assalaamu’alaikum wa Rahmatullaah.’ Setelah dijawab oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ia pun duduk, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Dua puluh’. Kemudian datang orang ketiga dan mengucapkan salam: ‘Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa baraakaatuh’. Maka dijawab oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia pun duduk dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tiga puluh’.” (Hadits Riwayat Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 986, Abu Dawud no. 5195, dan At-Tirmidzi no. 2689 dan beliau meng-hasankannya).

2. Memulai Salam Terlebih Dahulu

Saudariku di jalan Allah, memulai mengucapkan salam kepada orang lain adalah sangat dianjurkan. Hendaknya yang lebih muda mengucapkan salam kepada yang lebih tua, yang lewat memberi salam kepada yang sedang duduk, dan yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak, serta yang berkendaraan mengucapkan salam kepada yang berjalan. Hal tersebut sejalan dengan hadist dari Abu Hurairah. Pengucapan salam yang berkendaraan kepada yang berjalan adalah sebagai bentuk syukur dan salah satu keutamaannya adalah agar menghilangkan kesombongan.

Dalam hadits tersebut, bukan berarti bahwa apabila orang-orang yang diutamakan untuk memulai salam tidak melakukannya, kemudian gugurlah ucapan salam atas orang yang lebih kecil, atau yang tidak berkendaraan, dan semisalnya. Akan tetapi Islam tetap menganjurkan kaum muslimin mengucapkan salam kepada yang lainnya walaupun orang yang lebih dewasa kepada yang lebih muda atau pejalan kaki kepada orang yang berkendaraan, sebagaiman sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Yang lebih baik dari keduanya adalah yang memulai salam.” (HR. Bukhori: 6065, Muslim: 2559)

Salah satu upaya menyebarkan salam diantar kaum muslimin adalah mengucapkan salam kepada setiap muslim, walaupun kita tidak mengenalnya.

Hal ini didasari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Dari ‘Abdullah bin Amr bin Ash radiallahu ‘anhuma, ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Islam bagaimana yang bagus?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Engkau memberi makan ( kepada orang yang membutuhkan), mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.” (HR. Bukhori: 2636, Muslim: 39)

3. Mengulangi Salam Tatkala Berjumpa Lagi Walaupun Berselang Sesaat

Bagi seseorang yang telah mengucapkan salam kepada saudaranya, kemudian berpisah, lalu bertemu lagi walaupun perpisahan itu hanya sesaat, maka dianjurkan mengulang salamnya. Bahkan seandainya terpisah oleh suatu pohon lalu berjumpa lagi, maka dianjurkan mengucapkan salam, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Apabila di antara kalian berjumpa dengan saudaranya, maka hendaklah mengucapkan salam kepadanya. Apabila terhalang oleh pohon, dinding, atau batu (besar), kemudian dia berjumpa lagi, maka hendaklah dia mengucapkan salam (lagi).” (HR. Abu Dawud: 4200, dishohihkan oleh Al-Albani dalam Misykat al-Mashobih: 4650, dan lihat Silsilah Shohihah: 186)

4. Tidak Mengganggu Orang yang Tidur Dengan Salamnya

Dari Miqdad bin Aswad radiallahu ‘anhu, beliau berkata: “Kami mengangkat jatah minuman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (karena beliau belum datang), kemudian beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam datang di malam hari, maka beliau mengucapkan salam dengan ucapan yang tidak sampai mengganggu/ membangunkan orang tidur dan dapat didengar orang yang tidak tidur, kemudian beliau masuk masjid dan sholat lalu datang (kepada kami) lalu beliau minum (minuman kami).” (HR. Timidzi: 2719 dan dishohihkan oleh Al-Albani dalam Adab Az-Zifaf hal. 167-196 cet. terbaru)

5. Tidak Memulai Ucapan Salam Kepada Orang Yahudi dan Nasrani

Dari Ali bin Abi Thalib radiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian mengucapkan salam lebih dahulu kepada Yahudi dan Nashrani, dan bila kalian bertemu mereka pada suatu jalan maka desaklah mereka ke sisi jalan yang sempit.”

Hadits ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mulia dan unggul dari yang lainnya. Jika mereka mengucapkan salam kepada kita, maka balaslah salamnya dengan ucapan ‘Wa ‘alaikum’.

6. Berusaha Membalas Salam Dengan yang Lebih Baik atau Semisalnya

Maksudnya, tidak layak kita membalas salam orang lain dengan salam yang lebih sedikit. Sebagaimana Allah berfirman yang artinya:

“Apabila kalian diberi salam/penghormatan, maka balaslah dengan yang lebih baik atau balaslah dengan yang serupa.” (QS. An-Nisa’: 86)

Wallahualam, semoga bermanfaat dan menjadi renungan kita semua, amin...

silahkan e-antz, apabila dirasa kurang silahkan bertanya kembali ... :)

Ditambah dan diedit dari berbagai sumber
 
terima kasih cimohai atas jawabannya.

Hhhmmm...tapi yang aku maksud di sini tentang konsep keselamatannya aja. Mungkin langsung to the point ke situ aja..
Soalnya tugas kuliahnya lebih tentang konsep keselamatannya aja. Atau pertanyaan kongkretnya, gimana cara masuk surga?

Ada teman2 laen yang mau membantu dipersilahkan..>:D<

Terima kasih lagi...
 
terima kasih cimohai atas jawabannya.

Hhhmmm...tapi yang aku maksud di sini tentang konsep keselamatannya aja. Mungkin langsung to the point ke situ aja..
Soalnya tugas kuliahnya lebih tentang konsep keselamatannya aja. Atau pertanyaan kongkretnya, gimana cara masuk surga?

Ada teman2 laen yang mau membantu dipersilahkan..>:D<

Terima kasih lagi...

Nah yang dibald itu, kalau itu mah maksudnya kan jelas...

kalau itu, kan cukup dijawab dengan ini saja (iman, islam dan ihsan)...

Dari Umar rodhiyallohu’anhu juga, beliau berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk di dekat Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Pada dirinya tidak tampak bekas dari perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Kemudian ia duduk di hadapan Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam, lalu mendempetkan kedua lututnya ke lutut Nabi, dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua pahanya, kemudian berkata: ”Wahai Muhammad, terangkanlah kepadaku tentang Islam.” Kemudian Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam menjawab: ”Islam yaitu: hendaklah engkau bersaksi tiada sesembahan yang haq disembah kecuali Alloh dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Alloh. Hendaklah engkau mendirikan sholat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Romadhon, dan mengerjakan haji ke rumah Alloh jika engkau mampu mengerjakannya.” Orang itu berkata: ”Engkau benar.” Kami menjadi heran, karena dia yang bertanya dan dia pula yang membenarkannya. Orang itu bertanya lagi: ”Lalu terangkanlah kepadaku tentang iman”. (Rosululloh) menjawab: ”Hendaklah engkau beriman kepada Alloh, beriman kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para utusan-Nya, hari akhir, dan hendaklah engkau beriman kepada taqdir yang baik dan yang buruk.”Orang tadi berkata: ”Engkau benar.” Lalu orang itu bertanya lagi: ”Lalu terangkanlah kepadaku tentang ihsan.” (Beliau) menjawab: “Hendaklah engkau beribadah kepada Alloh seolah-olah engkau melihat-Nya. Namun jika engkau tidak dapat (beribadah seolah-olah) melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihat engkau.” Orang itu berkata lagi: ”Beritahukanlah kepadaku tentang hari kiamat.” (Beliau) mejawab: “Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya.” Orang itu selanjutnya berkata: ”Beritahukanlah kepadaku tanda-tandanya.” (Beliau) menjawab: ”Apabila budak melahirkan tuannya, dan engkau melihat orang-orang Badui yang bertelanjang kaki, yang miskin lagi penggembala domba berlomba-lomba dalam mendirikan bangunan.” Kemudian orang itu pergi, sedangkan aku tetap tinggal beberapa saat lamanya. Lalu Nabi shollallohu ’alaihi wasallam bersabda: ”Wahai Umar, tahukah engkau siapa orang yang bertanya itu ?”. Aku menjawab: ”Alloh dan Rosul-Nya yang lebih mengetahui.” Lalu beliau bersabda: ”Dia itu adalah malaikat Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.”(HR. Muslim).

singkat namun berisikan ruang lingkup yang sangat luas... >:D<
 
Gitu ya?

Dengan kata laen, kalau boleh aku ringkas :
Percaya kepada Alloh dan Muhammad sebagai nabi-Nya serta menjalankan perintah2-Nya.​
.

Oiya satu pertanyaan lagi..
Maaf ini sekali lagi bukan mau ngajak debat. Biar sekalian jelas aja n aku gak bertanya-tanya..

Pernah denger cerita kalau mau masuk surga itu harus melewati titian rambut dibelah 7. Benarkah? Kalau benar tolong dikasih penjelasan ya..

Terima kasih..:D
 
nanggung amat nanyanya,,, kenapa gak bertanya tentang 72 bidadari sekalian :D
 
nanggung amat nanyanya,,, kenapa gak bertanya tentang 72 bidadari sekalian :D

wew..maaf bukan nanggung..
soalnya ya memang taunya itu..

kalau ada penjelasan yang sejelas-jelasnya monggo dipersilahkan..
biar nulis tugasnya juga gampang n gak penuh interpretasi sendiri..
soalnya ini kan sensitif n jujur aku bukan muslim..
jadi daripada salah neranginnya n nanti malah jadi gak baek mohon bantuannya dari teman2 semua..

Terima kasih..
 
wew..maaf bukan nanggung..
soalnya ya memang taunya itu..

kalau ada penjelasan yang sejelas-jelasnya monggo dipersilahkan..
biar nulis tugasnya juga gampang n gak penuh interpretasi sendiri..
soalnya ini kan sensitif n jujur aku bukan muslim..
jadi daripada salah neranginnya n nanti malah jadi gak baek mohon bantuannya dari teman2 semua..

Terima kasih..

heheheh, udah menjurus sih, tapi ga apa2x saya coba jelasin...

dengan iman islam dan ihsan, mau sekecil apapun pasti akan ke surga :)... semoga bermanfaat ya.. :)
 
wah..wah..wah...
maaf banget kalau malah jadi menyinggung temen2...
tapi beneran bukan bermaksud untuk itu..

ya..kalo memang penjelasan yg dari cimohai memang dirasa temen2 di sini cukup lengkap aku gak bisa memaksa..
selama interpretasiku yg aku post di atas benar berarti gak masalah..
soalnya aku takut tulisan di tugasku nanti malah jadi menyinggung orang laen..

makasih semuanya..

tapi kalau ada yg mau nambah boleh ni..
mumpung tugasku masih dikumpul besok rabu..:D:D
 
lagi males mikir yang berat2x,,,, :))

Sorry :D
 
Gitu ya?

Dengan kata laen, kalau boleh aku ringkas :
Percaya kepada Alloh dan Muhammad sebagai nabi-Nya serta menjalankan perintah2-Nya.​
.

Oiya satu pertanyaan lagi..
Maaf ini sekali lagi bukan mau ngajak debat. Biar sekalian jelas aja n aku gak bertanya-tanya..

Pernah denger cerita kalau mau masuk surga itu harus melewati titian rambut dibelah 7. Benarkah? Kalau benar tolong dikasih penjelasan ya..

Terima kasih..:D

bukan seperti itu tepatnya :)

mungkin yang anda tanya tentang Titian Rambut dibelah tujuh tersebut adalah kata "sirathal mustaqim"

dalam hal ini al-Qur'an tidak pernah menyebutkan kata kata titian rambut dibelah tujuh, kata yang digunakan oleh Al-Qur'an adalah sirathal mustaqim yang terjemahannya adalah "Jalan yang Lurus" (lihat al fathihah ayat 6)

"Tunjukilah kami jalan yang lurus" (QS. Al-fathihah:6)

dimana artinya di terangkan pada ayat berikutnya (QS. Al Fathihah ayat 7)

"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

siapakah penerima Nikmat (ahli Surga) tersebut???

"......orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. " (QS. An-Nisaa:69)



Hadits nabi :

Dalam riwayat Imam Hanbali dan at Tirmizi, bersabda Rasulullah saw. : "Allah membuat perumpamaan tentang siratal mustaqim sebagai berikut; Di kedua belah sisi jalan itu (siratal mustaqim) terdapat dinding yang tinggi, yang masing-masing mempunyai pintu terbuka dan diatas tiap-tiap pintu tersebut terdapat tirai penutup.
Diujung jalan siratal mustaqim berdiri seseorang sambil berseru: 'Hai manusia masuklah ke dalam sirat ini semuanya, jangan terpecah belah', sementara ada yang menyeru demikian dari atas sirat. Bila ada orang yang ingin membuka salah satu pintu yang ada di dinding sirat, penyeru yang diatas berkata: 'Celaka, jangan kau buka pintu itu, nanti engkau akan terperosok ke dalam".

Rasulullh saw. menjelaskan makna tamsil tersebut sbb. "Jalan itu adalah agama Islam,sedang dinding sebelah menyebelah dimaksudkan sebagai batas-batas (koridor) yang ditetapkan Allah swt. Pintu-pintu yang terbuka adalah segala sesuatu yang diharamkan Allah, sedang penyeru di ujung jalan adalah Al Qur’an, sementara penyeru dari atas adalah NurIllahi yang berada di setiap hati nurani orang muslim."


catatan :
Kata-kata "Titian rambut dibelah tujuh" adalah penafsiran manusia tentang sulitnya masuk ke surga, dimana untuk sampai ke pintu surga, manusia harus melewati jalan yang sangat kecil (dan sulit) seperti berjalan diatas jembatan yang terbuat dari rambut yang dibelah tujuh kali (saking kecilnya)

terima kasih.

mudah mudahan bisa menjawab.
 
Oke Qmmu..
Lebih jelas sekarang..
jadi gak menimbulkan salah pengertian nanti kalau sudah aku ringkas di tugasku..

Kalau ada yg laen yg mau melengkapi mungkin, masih aku tunggu..

Terima kasih..:D
 
nanggung amat nanyanya,,, kenapa gak bertanya tentang 72 bidadari sekalian :D

jangan berburuk sangka sama tamu Coy:D

tapi boleh juga tuh dijelasin....:D

untuk teman-teman yg memberi pencerahaan..sbaiknya mengunakan kata umum yg bisa dimengerti oleh TS nya..takutnya bahasa yg umum buat kita tapi tidak umum untuk TS...:D

seperti apa itu Fardu ain dsb..

entah kalau Ts nya ini ambil jurusan Teologi...udah paham kali yah dengan istilah-istilah dalam islam:)
 
Oke Qmmu..
Lebih jelas sekarang..
jadi gak menimbulkan salah pengertian nanti kalau sudah aku ringkas di tugasku..

Kalau ada yg laen yg mau melengkapi mungkin, masih aku tunggu..

Terima kasih..:D
:D Gw boleh ikutan jawab yah, walopun dengan pengetahuan pas2an. Moga2 bisa melengkapi papernya. And maaf agak panjang. :D

Seperti yang dijelaskan sama temen2 diatas, konsep keselamatan dalam Islam itu ada dua hal. Kita biasa menyebutnya sebagai "Rukun Iman" dan "Rukun Islam". Rukun Iman merupakan keyakinan hati kita, sedangkan Rukun Islam adalah penerapannya sehari2.

Saya sebutkan dengan bahasa yang lebih nyaman.
Rukun Iman :
1. Percaya keberadaan Allah
2. Percaya keberadaan para malaikat
3. Percaya pada kitab2 nya
4. Percaya kepada para utusannya
5. Percaya adanya hari kiamat
6. Percaya adanya takdir

Rukun Islam :
1. Kalimat Syahadat
2. Shalat 5 waktu
3. Melaksanakan zakat
4. Berpuasa di bulan Ramadhan
5. Naik Haji bila mampu

Kami umat Islam percaya bahwa pelaksanaan kedua rukun diatas akan membawa kita pada jalan yang benar menuju surga. Jadi sebenarnya dalam konsepsi Islam, sejak manusia pertama diciptakan sebenarnya beriman pada satu Tuhan yaitu Allah. Namun seiring pergantian generasi, pemahaman tentang jalan yang benar itu selalu menyimpang karah yang tidak semestinya. Misal penyembahan berhala, benda2 alam, ataupun sesama manusia. Dan cenderung berperilaku destruktif, menghancurkan alam dan diri sendiri.

Karena itulah Allah mengutus para nabi secara berkala untuk meluruskan kembali pemahaman tentang perilaku yang benar, dan Tuhan yang benar. Kita umat Islam percaya bahwa Allah telah mengutus para nabi kepada seluruh bangsa yang pernah hidup di bumi ini dari zaman ke zaman. Menurut keterangan Nabi Muhammad, jumlah keseluruhan nabi itu kurang lebih 125.000, yang disebarkan pada seluruh peradaban manusia. Nama2 yang tercantum dalam AlQur'an ada 25 orang.

Namun seperti yang kita ketahui, ajaran para nabi yang benar itu itu seiring pergantian generasi selalu menyimpang dari ajaran semula. Dan Nabi terakhir yaitu Muhammad diutus sebagai nabi terakhir, the seal of the prophets. Yang mana ajaran nabi Muhammad ini diperuntukkan bagi seluruh umat manusia. Bukan lagi untuk bangsa2 terbatas seperti para nabi sebelumnya. Dan sebagai konsekuensinya, kita umat Islam percaya bahwa sejak diangkatnya Muhammad sebagai Nabi, maka ajaran nabi2 terdahulu dinyatakan sudah tidak berlaku lagi, dan wajib merujuk pada kitab terakhir yang diturunkan Allah kepada umat manusia, yaitu Al Qur'an.

Mengenai keselamatan pada hari kiamat, kami percaya bahwa alam semesta akan mengalami penghancuran. Tidak terkecuali para malaikat, pokoknya semuanya akan hancur pada hari kiamat. Kemudian kita semua akan dibangkitkan lagi dalam bentuk yang baru. Ini berlaku tidak hanya bagi manusia, namun semuanya. Bahkan dalam sebuah hadis, disebutkan bahwa hewan2 pada hari kiamat akan hadir sebagai tamu2 Allah.

Pada hari itu kita akan mempertanggungjawabkan perbuatan kita dan akan ada even penimbangan berat kebaikan dan dosa. Sebagian manusia ada yang langsung masuk ke surga tanpa melalui even ini, ada juga yang langsung dijebloskan ke neraka. Sedangkan yang tersisa, akan melewati sebuah jembatan menuju surga. Dimana tingkat kesulitan melewati jembatan ini akan disesuaikan dengan kadar kebaikan dan dosanya.

Sebagian ada yang berhasil selamat, sebagian lagi ada yang terjatuh dan dihukum di neraka. Semua tergantung amalnya. Untuk manusia2 yang terjatuh ini, kami percaya bahwa mereka akan di siksa sementara waktu tergantung beban dosanya yang tidak dibersihkan di dunia. Selanjutnya setelah dosanya bersih, akan diangkat lagi kedalam surga. Bahkan nabi Muhammad bersabda, bahwa mereka tetap akan diangkat kedalam surga meskipun hanya ada iman sebesar atom didalam hatinya.

Well jangan ditanya mengenai kejamnya siksaan neraka dan berapa abad yang dibutuhkan untuk menghapus dosanya. wkwkwk.

Kira2 begitulah pemahaman gw. CMIIW
 
wah..wah..
makasih banyak ya teman2..
sekarang paperku udah tambah jelas ni..

Btw, aku bukan anak teologi kok..
ini tugas mata kuliah agama..

Sekali lagi makasih ya..
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.