• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Ask] Gerakan Salat

^
Setau ane sih pas lagi bacaan asyhadu alla ilaha illallah
harap dibetulin klo salah
 
Originally Posted by PiRaTe_18730
Thx a lot yah
ternyata hampir semuanya ada di situ
tapi ane masi ada pernanyaan kapan yah kita mengangkat jari telunjuk?
sejak awal apa saat kita membaca asyhadu alla ilaha illallah?
nah menurut aku mang pas Asyhadu Alla Ilaha Illallah..
yakni pas kata Alla.... kita mengangkat telunjuk kita..
 
setau ane, dan yg sudah2 didengar..

pas pengangkatan jari telunjuk adalah refleksi dari kata asyhadu alla ilaha illallah....., sbagaimana kita tau artinya : "tiada tuhan selain Allah..." bermakna Allah adalah satu, dan satu-satunya, maka jari telunjuk mengacung mengartikan "satu"..

kurang lebihnya mohon muuph.. smoga berguna dan ga salah penjelasannya /no1

Ushikum wannafsi bitaquallah
Wassalamualaikum Wr Wb


bang FBR
 
setau ane, dan yg sudah2 didengar..

pas pengangkatan jari telunjuk adalah refleksi dari kata asyhadu alla ilaha illallah....., sbagaimana kita tau artinya : "tiada tuhan selain Allah..." bermakna Allah adalah satu, dan satu-satunya, maka jari telunjuk mengacung mengartikan "satu"..

kurang lebihnya mohon muuph.. smoga berguna dan ga salah penjelasannya /no1

Ushikum wannafsi bitaquallah
Wassalamualaikum Wr Wb


bang FBR
 
Kalau anda bertanya kpd sy pribadi (terserah kalau punya pendapat lain), berdasarkan yg selama ini sy "cari" dan pelajari, silahkan saja melakukan "ritual" dengan gerakan yg anda "nyaman" melakukannya dan apabila anda merasa mendapat "manfaat" dari ritual tsb, tetapi buat saya, shalat yg ril & mengena scr fungsi bentuknya adalah aktifitas, aktifitas "Allahu Akbar", aktifitas "Alhamdulillah", aktifitas "sujud", aktifitas "mengingat" Allah pada saat saya berbaring, bekerja, bersosialisasi dsb.
Bukan berarti ritual buat saya tidak penting, buat saya ritual adalah sarana untuk membiasakan diri akan prinsip "keteraturan" dan kontinuitas, karena sifatnya manusia, adalah lupa, jadi ritual yg dilakukan berfungsi "mengingatkan" sehingga konsep shalat yg ritual, bisa dengan sendirinya "terbawa" dalam pelaksanaan shalat yg sebenarnya: "aktifitas". Karena ritual tanpa aktifitas adalah Omong kosong!

Sebagai Acuan saya:
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? (QS. 61:2)
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS. 61:3)
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. 61:4)
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, (QS. 61:11).

perhatikan dan renungkan tulisan yg di "bold".

Kalau salah, saya cuma manusia yg terus mencari ridha/kebenaran, kalau benar datangnya hanya dari Allah bukan dari saya.

ana pernah denger ada ahdits atau apa gitu yang mengatakan " Solatlah sebagaimana rasul sholat", jadi kalau rasul aja sholat dan tak pernah meninggalkannya jelas umatnya pun harus demikian, sedangkan dalam perbuatan sehari - hari ya memang harus memanifestasikan solat, jadi solat bukan sekedar ritual tapi harus juga di implementasikan dalam perbuatan kita sehari hari.
Sedangkan tentang gerakan solat menurut ana itu masalah khilafiyah yang bisa berbeda-beda tergantung mendapat sumber dari mana, yang penting kita dah melakukan solat rituil dan juga diimplementasikan dalam keseharian kita.
thanks
 
setau ane, dan yg sudah2 didengar..

pas pengangkatan jari telunjuk adalah refleksi dari kata asyhadu alla ilaha illallah....., sbagaimana kita tau artinya : "tiada tuhan selain Allah..." bermakna Allah adalah satu, dan satu-satunya, maka jari telunjuk mengacung mengartikan "satu"..

kurang lebihnya mohon muuph.. smoga berguna dan ga salah penjelasannya /no1

Ushikum wannafsi bitaquallah
Wassalamualaikum Wr Wb


bang FBR

kk ane juga ngaarinnya gitu
tapi karena banyak yang dari awal jadi ragu juga
tapi sekarang uda yakin ko
thx yaawhh /thx
 
Setau ane sih pas lagi bacaan asyhadu alla ilaha illallah
harap dibetulin klo salah
nah menurut aku mang pas Asyhadu Alla Ilaha Illallah..
yakni pas kata Alla.... kita mengangkat telunjuk kita..
Sepengetahuan ku...

Mengacungkan jari ketika Alla itu disebutkan disebutkan oleh Imam An-Nawawy dalam Al-Majmu' 3/434 dan dalam Minhaj Ath-Tholibin hal.12. Dan hal yang sama disebutkan oleh Imam Ash-Shon' any dalam Subulus Salam 1/362
dan beliau tambahkan bahwa hal tersebut berdasarkan hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Al-Baihaqy.
kebanyakan yang berpendapat ini bermahzab syafi'i

Akan tetapi ini perlu sedikit penjelasan, sebab:
1. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqy itu adalah hadits Khaf af bin
Ima' dan di dalam sanadnya ada seorang lelaki yang tidak dikenal maka ini secara
otomatis menyebabkan hadits ini lemah.

2. Hal yang telah disebutkan bahwa dzohir hadits-hadits yang shohih menunjukkan
bahwa Nabi Shalallahu alaihi wasalam mengangkat jari telunjuk dari awal hingga
akhir menyelisihi hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqy tersebut sehingga ini
semakin mempertegas lemahnya riwayat Al-Baihaqy tersebut.

3. Orang-orang Syafiiyyah sendiri tidak sepakat tentang sunnahnya mengangkat
jari telunjuk ketika mencapai huruf hamzah ( إ ) dari kalimat LAA ILAAHA
ILLALLAH karena Imam An-Nawawy dalam Al-Majmu' 3/434 menukil dari Ar-Rafi'y
(salah seorang Imam besar dikalangan Syafiiyyah) yang menyatakan bahwa tempat
mengangkat jari telunjuk adalah pada seluruh tasyahud dari awal hingga akhir.

4. Hal yang disebutkan oleh orang Syafiiyyah ini tidak disebutkan di dalam
madzhab para ulama yang lain. Ini menunjukkan bahwa yang dipakai oleh para ulama
adalah mengangkat jari telunjuk pada seluruh tasyahud dari awal hingga akhir.

Nah...dengan demikian...pendapat yang mengatakan demikian lemah adanya...

Apalage untuk point yang ke 2...tentang zhahir hadits...jelas ini mengarahkan bahwa mengacungkan telunjuk itu dari awal tasyahud...

dengan demikian...kaidah yang seharusnya diambil adalah hadits tersebut...sebab Imam Asy syafi'i sendiri pernah berkata

"Jikalau ada diantara pendapat ku yang menurut para ahli naql (hadits) menyalahi suatu hadits...maka tinggalkan lah pendapat ku dan ambillah hadits...aq ridha terhadap hal ini ketika aq hidup maupun sesudah mati"
 
dan kalau hadist2 meragukan, maka kembalilah ke Al-Qur'an:

"Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah; kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. 24:41)

dan coba cek juga di Al-Qur'an ayat2 yang berkenaan dengan shalat, tidak ada kata: Mengerjakan shalat. tetapi selalu "Mendirikan Shalat" ! dan juga kebanyakan diikuti: tunaikan Zakat, menafkahkan rizki!

So what Allah tryin' to say?................
 
dan kalau hadist2 meragukan, maka kembalilah ke Al-Qur'an:

"Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah; kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. 24:41)

dan coba cek juga di Al-Qur'an ayat2 yang berkenaan dengan shalat, tidak ada kata: Mengerjakan shalat. tetapi selalu "Mendirikan Shalat" ! dan juga kebanyakan diikuti: tunaikan Zakat, menafkahkan rizki!

So what Allah tryin' to say?................
untuk kata yang saya bold...maka itu kurang tepat mas...

tanpa mengurangi rasa hormat saya...maka saya akan menjelaskan sedikit tentang kedudukan Al Qur'an dan Hadits serta bagaimana memahami keduanya

Adapun Al Qur'an...maka perintah dan larangan nya wajib untuk diikuti...sementara kedudukan Hadits terhadap Al Qur'an (salah satunya) ialah sebagai penjelas Al Qur'an...jadi tidaklah mungkin sebuah hadits bertentangan dengan Al Qur'an....

Hal ini pun dijamin sendiri oleh Allah
"Dan kamilah yang menurunkan Adz Dzikra, dan kami pula yang akan menjaganya"

Adz Dzikra ditafsiri oleh Ulama sebagai Al Qur'an dan Sunnah...

sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah sendiri..."Kepadaku diturunkan Al Qur'an dan yang semisalnya(AS Sunnah)"


adapun jikalau hadits itu meragukan sehingga seakan2 bertentangan dengan Isi Al Qur'an padahal hadits itu dinilai shahih...maka yang salah bukanlah haditsnya...akan tetapi pemahaman kita dalam memahami konteks hadits tersebut...atau kemungkinan yang kedua...yaitu derajat hadits lemah atau palsu
 
sorry,

saya perjelas : bukan bertentangan, tapi diragukan ke-shahih-an nya..

Trims.....
 
Thx a lot yah
ternyata hampir semuanya ada di situ
tapi ane masi ada pernanyaan kapan yah kita mengangkat jari telunjuk?
sejak awal apa saat kita membaca asyhadu alla ilaha illallah?

saran buat yang lain:
yang uda yakin atau ngga tentang solatnya baca ini deh ;D

GRP buat dokter_pc /thx

setau ane, dan yg sudah2 didengar..

pas pengangkatan jari telunjuk adalah refleksi dari kata asyhadu alla ilaha illallah....., sbagaimana kita tau artinya : "tiada tuhan selain Allah..." bermakna Allah adalah satu, dan satu-satunya, maka jari telunjuk mengacung mengartikan "satu"..

kurang lebihnya mohon muuph.. smoga berguna dan ga salah penjelasannya /no1

Ushikum wannafsi bitaquallah
Wassalamualaikum Wr Wb


bang FBR

Kalau kapan kita mengangkat telunjuk, memang tidak ada ketentuan khususnya, baik dalam rukun maupun syarat sah sholat.

Namun kalau yang saya ingat dari penjelasan almarhum guru saya dulu. Telunjuk yg lurus merepresentasikan Jembatan Sirathal Mustaqien, tempat yang akan kita lalui pada waktu Yaumul Hisab nanti. Dengan pengharapan agar kita diberikan kekuatan untuk melaluinya nanti.

Tapi yg Bang FBR kemukakan diatas juga benar. makanya dilakukan saat kita melafalkan sahadat.

~mohon koreksinya bila ada yg salah~
 
Kalau kapan kita mengangkat telunjuk, memang tidak ada ketentuan khususnya, baik dalam rukun maupun syarat sah sholat.

Namun kalau yang saya ingat dari penjelasan almarhum guru saya dulu. Telunjuk yg lurus merepresentasikan Jembatan Sirathal Mustaqien, tempat yang akan kita lalui pada waktu Yaumul Hisab nanti. Dengan pengharapan agar kita diberikan kekuatan untuk melaluinya nanti.

Tapi yg Bang FBR kemukakan diatas juga benar. makanya dilakukan saat kita melafalkan sahadat.

~mohon koreksinya bila ada yg salah~
Justru dari zhahir hadits disitu bisa ditarik kesimpulan bahwasanya mengangkat telunjuk ketika bertasyahud ada ketentuannya...yaitu mengangkat telujuk dan menggerak2anya semenjak awal tasyahud....bukan semenjak syahadatnya untuk merefleksikan begini atau begini atau begini....
 
wah udah lama ga mampir kesini
setelah ane tanya sana sini
ternyata mengangkat jari telunjuk memang sejak awal
dan disunahkan menggerak2annya
haditsnya ada dan shahih
tapi ane lupa :D
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.