|
LOUNGE |
TANYA JAWAB |
KESEHATAN |
MUSIC |
MOVIES |
OLAHRAGA |
KULINER |
ANIME |
JOKES
GAMES |
COMPUTER |
OTOMOTIF |
PETS |
PONSEL |
DEBATE |
GALLERY |
YOUTH |
BERITA & POLITIK
CURHAT |
RELIGI |
MISTERI |
GAYA HIDUP |
EDUKASI |
SARAN |
TEST
|
nah menurut aku mang pas Asyhadu Alla Ilaha Illallah..
Kalau anda bertanya kpd sy pribadi (terserah kalau punya pendapat lain), berdasarkan yg selama ini sy "cari" dan pelajari, silahkan saja melakukan "ritual" dengan gerakan yg anda "nyaman" melakukannya dan apabila anda merasa mendapat "manfaat" dari ritual tsb, tetapi buat saya, shalat yg ril & mengena scr fungsi bentuknya adalah aktifitas, aktifitas "Allahu Akbar", aktifitas "Alhamdulillah", aktifitas "sujud", aktifitas "mengingat" Allah pada saat saya berbaring, bekerja, bersosialisasi dsb.
Bukan berarti ritual buat saya tidak penting, buat saya ritual adalah sarana untuk membiasakan diri akan prinsip "keteraturan" dan kontinuitas, karena sifatnya manusia, adalah lupa, jadi ritual yg dilakukan berfungsi "mengingatkan" sehingga konsep shalat yg ritual, bisa dengan sendirinya "terbawa" dalam pelaksanaan shalat yg sebenarnya: "aktifitas". Karena ritual tanpa aktifitas adalah Omong kosong!
Sebagai Acuan saya:
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? (QS. 61:2)
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS. 61:3)
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. 61:4)
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, (QS. 61:11).
perhatikan dan renungkan tulisan yg di "bold".
Kalau salah, saya cuma manusia yg terus mencari ridha/kebenaran, kalau benar datangnya hanya dari Allah bukan dari saya.
setau ane, dan yg sudah2 didengar..
pas pengangkatan jari telunjuk adalah refleksi dari kata asyhadu alla ilaha illallah....., sbagaimana kita tau artinya : "tiada tuhan selain Allah..." bermakna Allah adalah satu, dan satu-satunya, maka jari telunjuk mengacung mengartikan "satu"..
kurang lebihnya mohon muuph.. smoga berguna dan ga salah penjelasannya /no1
Ushikum wannafsi bitaquallah
Wassalamualaikum Wr Wb
bang FBR
Setau ane sih pas lagi bacaan asyhadu alla ilaha illallah
harap dibetulin klo salah
Sepengetahuan ku...nah menurut aku mang pas Asyhadu Alla Ilaha Illallah..
yakni pas kata Alla.... kita mengangkat telunjuk kita..
untuk kata yang saya bold...maka itu kurang tepat mas...dan kalau hadist2 meragukan, maka kembalilah ke Al-Qur'an:
"Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah; kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. 24:41)
dan coba cek juga di Al-Qur'an ayat2 yang berkenaan dengan shalat, tidak ada kata: Mengerjakan shalat. tetapi selalu "Mendirikan Shalat" ! dan juga kebanyakan diikuti: tunaikan Zakat, menafkahkan rizki!
So what Allah tryin' to say?................
Thx a lot yah
ternyata hampir semuanya ada di situ
tapi ane masi ada pernanyaan kapan yah kita mengangkat jari telunjuk?
sejak awal apa saat kita membaca asyhadu alla ilaha illallah?
saran buat yang lain:
yang uda yakin atau ngga tentang solatnya baca ini deh ;D
GRP buat dokter_pc /thx
setau ane, dan yg sudah2 didengar..
pas pengangkatan jari telunjuk adalah refleksi dari kata asyhadu alla ilaha illallah....., sbagaimana kita tau artinya : "tiada tuhan selain Allah..." bermakna Allah adalah satu, dan satu-satunya, maka jari telunjuk mengacung mengartikan "satu"..
kurang lebihnya mohon muuph.. smoga berguna dan ga salah penjelasannya /no1
Ushikum wannafsi bitaquallah
Wassalamualaikum Wr Wb
bang FBR
Justru dari zhahir hadits disitu bisa ditarik kesimpulan bahwasanya mengangkat telunjuk ketika bertasyahud ada ketentuannya...yaitu mengangkat telujuk dan menggerak2anya semenjak awal tasyahud....bukan semenjak syahadatnya untuk merefleksikan begini atau begini atau begini....Kalau kapan kita mengangkat telunjuk, memang tidak ada ketentuan khususnya, baik dalam rukun maupun syarat sah sholat.
Namun kalau yang saya ingat dari penjelasan almarhum guru saya dulu. Telunjuk yg lurus merepresentasikan Jembatan Sirathal Mustaqien, tempat yang akan kita lalui pada waktu Yaumul Hisab nanti. Dengan pengharapan agar kita diberikan kekuatan untuk melaluinya nanti.
Tapi yg Bang FBR kemukakan diatas juga benar. makanya dilakukan saat kita melafalkan sahadat.
~mohon koreksinya bila ada yg salah~