• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

ada apa di balik kunjungan paus ke Amrik!!!

12qm7da

IndoForum Newbie B
No. Urut
24616
Sejak
25 Okt 2007
Pesan
192
Nilai reaksi
8
Poin
18
Romanisme sekarang ini dihargai lebih besar oleh kaum Protestan daripada tahun-tahun sebelumnya. Di negara-negara di mana Katolikisme tidak menjadi agama yang berpengaruh, dan para pengikut paus mengambil sikap berbaikan agar memperoleh pengaruh, terdapat ketidakacuhan yang semakin bertambah mengenai doktrin-doktrin yang memisahkan gereja yang dibarui dari hirarki kepausan. Ada pendapat yang semakin kuat bahwa, sebenamya kita tidak berbeda jauh dalam pokok-po¬kok penting sebagaimana yang disangka sebelumnya, dan bahwa dengan sedikit kelonggaran dari pihak kita akan membawa pengertian yang lebih baik dengan Roma. Ada waktunya bilamana kaum Protestan memberikan penilaian yang tinggi kepada kebebasan hati nurani, yang Judah dibeli dengan begitu mahal. Mereka mengajar anak-anaknya untuk membenci kepausan dan berpendapat bahwa berusaha mencari persesuaian dengan Roma berarti tidak setia kepada Allah. Tetap sekarang betapa berbedanya sikap mereka.
Para pembela kepausan menyatakan bahwa gereja telah membuat kesa¬lahan; dan dunia Protestan cenderung menerima pernyataan itu. Banyak yang berpendapat bahwa tidaklah adil untuk menghakimi gereja sekarang dengan kekejian dan sesuatu yang mustahil yang menandai pemerintahannya selama abad-abad kebodohan dan kegelapan. Mereka memaafkan keke¬jamannya yang mengerikan itu sebagai akibat dari Barbarisms pada waktu itu, dan menyatakan bahwa pengaruh peradaban modern telah mengubah perasaan dan sentimennya.
Apakah orang-orang ini sudah lupa pernyataan tidak pernah bersalah selama delapan ratus tahun yang dinyatakan oleh penguasa yang sombong ini? Jauh dari dihapuskan, pernyataan Bahkan dikukuhkan pada abad ke sembilan belas dengan kepastian yang lebih besar dari sebelumnya. Sebagaimana Roma menyatakan bahwa gereja "tidak bersalah, atau tidak akan pernah bersalah, menurut Alkitab, " (Mosheim, "Eccl. Hist," b. 3, cent. 11, part 2, ch. 2, par. 9, note 1), bagaimanakah ia dapat meninggalkan prinsip-¬prinsip yang mengatur geraknya pada abad-abad sebelumnya?
Gereja kepausan tidak akan pernah meninggalkan pernyataannya seba¬gai yang tidak pernah salah. Semua yang telah dilakukannya dengan meng¬aniaya mereka yang menolak dogma-dogmanya, dinyatakan sebagai tin¬dakan yang benar. Dan tidakkah ia akan mengulangi tindakan-tindakan Yang serupa itu seandainya kesempatan diberikan? Seandainya segala pem¬batasan yang diberlakukan oleh pemerintah dicabut, dan Roma dikembalikan kepada kekuasaannya yang semula, maka akan segera bangkit kembali kelaliman dan penganiayaannya.
Seorang penulis kenamaan berbicara mengenai sikap, hirarki kepausan sehubungan dengan kebebasan hati nurani, dan bahaya yang terutama meng¬ancam Amerika Serikat dari keberhasilan politiknya:
"Banyak orang cenderung berpendapat bahwa ketakutan terhadap Ka¬tolikisme Romawi di Amerika Serikat adalah suatu kefanatikan atau sifat kekanak-kanakan. Mereka ini tidak melihat sesuatu dalam tabiat dan sikap, Romanisme yang bermusuhan dengan lembaga-lembaga kita, atau tidak menemukan sesuatu yang luar biasa di dalam pertumbuhannya. Kalau be¬gitu, marilah kita pertama-tama membandingkan beberapa prinsip-prinsip dasar pemerintahan Amerika Serikat dengan prinsip-prinsip Gereja Katolik.
"Konstitusi Amerika Serikat menjamin kebebasan hati nurani. Tidak ada yang lebih mahal atau lebih mendasar. Paus Pius IX, dalam Surat En¬siklikalnya pada tanggal 15 Agustus 1854 mengatakan, 'Doktrin-doktrin yang tidak masuk akal dan salah atau omongan yang tidak rasional dalam mempertahankan kebebasan hati nurani, adalah kesalahan yang paling mewabah—satu wabah dari semua yang lain, yang paling ditakuti di suatu negara.' Paus yang sama, dalam Surat Ensiklikalnya pada tanggal 8 Desember 1864, mengharamkan ‘mereka yang menyatakan kebebasan hati nurani dan kebebasan perbaktian keagamaan,' dan juga, 'semua yang mem¬pertahankan bahwa gereja tidak boleh menggunakan kekerasan.'
"Nada perdamaian Roma di Amerika Serikat tidak berarti adanya peru¬bahan hati. Ia akan bersikap toleransi bilamana ia tidak berdaya. Uskup O'Connor berkata, 'Kebebasan beragama hanya dapat bertahan sampai yang sebaliknya dapat dijalankan tanpa membahayakan dunia Katolik.' .Uskup besar St. Louis pernah berkata, 'Bidat dan ketidakpercayaan adalah kejahatan; dan di negara-negara Kristen, seperti di Italia dan Spanyol, se¬bagai contoh, di mana semua penduduk adalah penganut Katolik, dan di mana agama Katolik merupakan bagian penting dari hukum negara itu, mereka dihukum sebagaimana kejahatan-kejahatan lainnya.' .. .
"Setiap kardinal, uskup besar dan uskup dalam Gereja Katolik bersumpah setia kepada paus, di mana terdapat kata-kata berikut: 'Para bidat, pemecah belah, pemberontak kepada tuan kita (paus), atau para penerusnya, aku akan menganiaya dan melawan dengan sekuat tenaga."'—Strong,.Dr. Josiah, "Our Country," psl. 5, bagian. 1-3.
Adalah benar bahwa ada orang-orang Kristen sejati di dalam persekutuan Katolik. Ribuan orang di dalam gereja itu sedang melayani Allah sesuai dengan terang terbaik yang mereka miliki. Mereka tidak diizinkan memba¬ca firman-Nya, dan oleh sebab itu mereka tidak mengerti kebenaran. Mere¬ka tidak pernah melihat perbedaan antara pelayanan yang sejati yang dari dalam hati dengan serangkaian bentuk dan upacara-upacara. Allah meman-dang dengan belas kasihan yang lembut jiwa-jiwa ini, yg dididik dalam iman yang palsu dan yang tidak memuaskan. la akan mengirimkan sinar-¬sinar terang menembusi kegelapan yang mengelilingi mereka. Ia akan menyatakan kepada mereka kebenaran sebagaimana yang ada di dalam Yesus, dan banyak kelak yang akan bergabung dengan umat-Nya.
Tetapi Romanisme sebagai suatu sistem tidak lebih selaras dengan Injil Kristus sekarang daripada masa-masa sebelumnya dalam sejarahnya. Gereja-gereja Protestan berada dalam kegelapan besar; kalau tidak demikian, mereka tentu dapat memahami tanda-tanda zaman. Gereja Romawi mem¬punyai jangkauan luas dan jauh, dalam perencanaan dan operasinya. Ia menggunakan segala cara untuk meluaskan pengaruhnya dan menambah kekuasaannya untuk persediaan kepada pertentangan yang dahsyat dan menentukan untuk menguasai kembali dunia ini, untuk mengadakan kem¬bali penganiayaan, dan merusakkan semua yang telah dibuat oleh Protestan. Katolikisme sedang mencapai kekuatan di segala sudut. Lihatlah pertambah¬an gereja-gerejanya dan tempat-tempat perbaktian di negara-negara Pro¬testan. Perhatikan ketenaran perguruan-perguruan tinggi dan seminari-se¬minari mereka di Amerika, yang ditiru secara luas oleh Protestan. Perhatikan pertumbuhan ritualisme di Inggris, dan pembelotan-pembelotan kepada Katolik yang sering terjadi. Perkara-perkara ini seharusnya membangkit¬kan kecemasan semua orang yang menghargai dan menjunjung tinggi prin¬sip-prinsip injil.
Protestan telah berubah kepada dan meniru kepausan; mereka telah ber¬kompromi dan memberi konsepsi di mana para pengikut kepausan sendiri heran melihatnya, dan tidak dapat memahaminya. Manusia sedang menutup mata terhadap tabiat Romanisme yang sebenarnya, dan bahaya yang akan timbul dari keunggulannya. Orang-orang perlu dibangunkan untuk mena¬han lajunya musuh kebebasan sipil dan agama yang paling berbahaya ini.
Banyak orang Protestan menganggap bahwa agama Katolik tidak menarik, dan bahwa perbaktiannya adalah upacara yang menjemukan dan tidak berarti. Mereka salah. Walaupun Romanisme didasarkan atas peni¬puan, ia tidak melakukannya dengan kasar dan kaku. Upacara keagamaan Gereja Roma adalah suatu upacara yang sangat berkesan. Peragaannya yang indah dan upacara-upacaranya yang khidmat mempesona perasaan orang-¬orang dan membungkam suara pertimbangan dan hati nurani. Mata terpikat. Gedung-gedung gereja yang indah dan megah, prosesi yang mengagum¬kan, altar-altar keemasan, tempat-tempat pemujaan yang berhias permata, lukisan-lukisan pilihan dan pahatan halus patung-patung menggugah ke¬cintaan kepada keindahan. Telinga juga ikut terpikat Musiknya tiada tan¬dingannya. Alunan nada-nada lembut dari suara organ dipadu dengan lagu dari paduan suara yangberkumandang memenuhi kubah-kubah yang tinggi dan lorong-lorong berpilar pada katedral-katedral besar, tidak boleh ti¬dak akan memberi kesan kagum dan rasa hormat kepada pikiran.
Kemegahan peragaan lahiriah, pertunjukan dan upacara ini, yang hanya mecemoohkan kerinduan jiwa yang berpenyakit dosa, adalah suatu bukti kejahatan batiniah. Agama Kristen tidak membutuhkan penarikan seperti itu. Dalam terang yang bersinar dari salib, Kekristenan yang benar tampak begitu murni dan indah sehingga tidak ada dekorasi luar yang dapat me¬ninggikan nilainya yang sebenarnya. Keindahan kesucian, roh yang lemah lembut dan tenteramlah yang berharga di hadapan Allah.
Kecemerlangan gaya tidak selalu merupakan ukuran pemikiran murni dan agung. Konsep-konsep yang tinggi mengenai seni, kehalusan cita rasa sering timbul dalam pikiran-pikiran duniawi dan yang penuh hawa nafsu. Hal-hal ini sering digunakan oleh Setan untuk menuntun orang-orang un¬tuk melupakan kebutuhan-kebutuhan jiwa, menghilangkan pandangan ke¬pada masa depan, kehidupan yang kekal, untuk menjauhi Penolongnya yang kekal, dan hidup hanya bagi dunia ini saja.
Agama lahiriah menarik bagi hati yang tidak dibarui. Pertunjukan megah dan upacara perbaktian Katolik mempunyai kuasa memikat dan menggoda, oleh mana banyak orang disesatkan; sehingga mereka melihat Gereja Roma itu benar-benar sebagai pintu gerbang surga. Hanya mereka yang telah berpijak dengan kukuh di atas dasar kebenaran, yang hatinya dibarui oleh Roh Allah, yang dapat bertahan melawan pengaruhnya. Ribuan orang yang belum mengalami pengetahuan tentang Kristus akan dituntun menerima bentuk-bentuk kefasikan tanpa berdaya. Agama yang seperti inilah yang diinginkan oleh orang banyak.
Pernyataan gereja mengenai hak mengampuni dosa, menuntun pengikut-¬pengikut Romanisme merasa bebas berbuat dosa; dan peraturan pengaku¬an, tanpa itu pengampunan tidak diberikan, juga cenderung memberi izin untuk melakukan kejahatan. la yang berlutut di depan orang yang sudah jatuh, dan membukakan pengakuan pikiran-pikiran yang tersembunyi dan imaginasi hati, merendahkan kemanusiaannya, dan merendahkan derajat setiap naluri jiwanya yang agung. Di dalam membukakan dosa-dosa hi¬dupnya kepada seseorang imam,—suatu kesalahan dan dosa fana, dan ter¬lalu seringkali dikuasai anggur dan hawa nafsu—standar tabiatnya diren¬dahkan,, dan akibatnya ia dicemarkan. Pemikirannya mengenai Allah di¬rendahkan kepada keserupaan dengan manusia yang telah jatuh, karena imam bertindak selaku wakil Allah. Pengakuan dosa manusia kepada ma¬nusia yang merendahkan derajat ini adalah mata air rahasia dari mana mengalir banyak kejahatan yang mencemarkan dunia ini, dan melayakkannya kepada kebinasaan terakhir. Namun bagi mereka yang mencintai pemanja¬an diri, lebih menyenangkan mengakui kepada sesama manusia fana dari¬pada membukakan jiwa kepada Allah. Adalah lebih enak kepada alamiah manusia membayar Benda daripada meninggalkan dosa, adalah lebih mu¬dah merendahkan diri dengan berpakaian karung dan daun jelatang serta rantai kehinaan daripada menyalibkan nafsu daging. Beratlah kuk yang rela dipikul oleh hati duniawi daripada menunduk kepada kuk Kristus.
Ada persamaan yang mencolok antara Gereja Roma dengan Gereja Yahudi pada waktu kedatangan Kristus yang pertama. Pada waktu orang Yahudi secara diam-diam menginjak-injak setiap prinsip hukum Allah, secara lahiriah mereka dengan ketat mematuhi semua ajaran-ajarannya, membebani diri dengan ketetapan-ketetapan dan tradisi yang membuat penurutan itu menyakitkan dan menjadi beban. Sebagaimana orang-orang Yahudi mengaku menghormati hukum, demikian juga pengikut-pengikut Romawi mengatakan menghormati Salib. Mereka meninggikan lambang penderitaan Kristus, sementara di dalam hidup mereka, mereka menyang¬kal Dia yang dilambangkannya.
Para pengikut paus menempatkan salib-salib di atas gereja-gereja me¬reka, di atas altar-altar mereka dan pada jubah mereka. Di mana-mana ter¬lihat tanda-tanda salib. Di mana saja secara luar salib itu dihormat dan di¬tinggikan. Tetapi ajaran-ajaran Kristus dikubur di bawah sejumlah tradisi yang tak ada arti, penafsiran palsu dan peraturan-peraturan yang keras. Kata¬-kata Juruselamat mengenai orang-orang Yahudi yang fanatik, mengena de¬ngan tepat kepada para pemimpin Gereja Katolik Roma: "Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya." (Matius 23:4). Jiwa-jiwa yang berhati¬-hati terus menerus diteror ketakutan akan murka Allah, sementara banyak para pejabat-pejabat gereja hidup dalam kemewahan dan kesenangan hawa nafsu.
Penyembahan patung dan benda-benda keramat, doa-doa kepada orang¬-orang suci dengan pengagungan dan pemujaan paus, adalah alat-alat Setan untuk mengalihkan perhatian manusia dari Allah dan dari Anaknya. Untuk mencapai kehancuran mereka, ia berusaha mengalihkan perhatian mereka dari Dia, yang hanya melalui Dia saja mereka boleh mendapat keselamat¬an. Setan itu akan menuntun mereka kepada apa saja yang dapat menggan¬tikan Dia yang sudah berkata, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu." (Matius 11:28).
Adalah usaha tetap Setan untuk salah melukiskan tabiat Allah, sifat dosa, dan masalah sebenarnya yang dipersoalkan dalam pertikaian besar itu. Penipuannya mengurangi kewajiban menuruti hukum Ilahi, dan memberi¬kan izin bagi manusia untuk berbuat dosa. Pada waktu yang sama ia mem¬buat mereka menyenangi konsepsi yang salah mengenai Allah, sehingga mereka menurutinya dengan rasa takut dan benci, gantinya karena kasih. Kekejaman yang menyatu dalam tabiatnya dikenakan kepada Pencipta; yang diwujudkan dalam sistem agama, dan dinyatakan di dalam cara perbaktian. Dengan demikian pikiran manusia dibutakan, dan Setan memastikan me¬reka sebagai agen-agennya untuk berperang melawan Allah. Dengan konsep-¬konsep yang salah mengenai sifat-sifat Ilahi, bangsa-bangsa kafir telah dituntun untuk mempercayai pengorbanan-pengorbanan manusia yang perlu untuk memperoleh perkenanan ilahi; dan kekejaman-kekejaman yang me¬ngerikan telah dilakukan di bawah berbagai bentuk penyembahan berhala.
Gereja Katolik Roma, yang mempersatukan bentuk-bentuk kekafiran dan Kekristenan, dan seperti, kekafiran menyalahgambarkan tabiat Allah, telah menjalankan praktik-praktik yang tidak kurang kejamnya dan sangat menjijikkan. Pada zaman keunggulan Roma, ada alat-alat penyiksa untuk memaksa orang-orang setuju kepada doktrin-doktrinnya. Ada tiang tempat menganiaya mereka yang tidak mau mengakui tuntutannya. Ada pembunuh¬an masal dengan jumlah yang tidak akan pernah diketahui sampai kelak dinyatakan di penghakiman Tuhan. Para pejabat tinggi gereja mempela¬jari, di bawah pimpinan Setan tuan mereka, Cara untuk menciptakan pe¬nyiksaan yang paling mengerikan, namun tidak sampai menghabisi nyawa korban. Dalam banyak kasus, proses yang sangat mengerikan itu diulangi sampai ke batas kesanggupan manusia menahannya, sampai akhirnya alam menghentikan pergumulan itu alias mati, dan si penderita menyambutnya sebagai suatu kelepasan yang menyenangkan.
Demikianlah nasib lawan-lawan Roma. Bagi para pengikut-pengikutnya ia menyediakan disiplin dengan cambuk, dengan kelaparan, siksaan fisik dalam berbagai bentuk yang dapat dilakukan, dan yang menyakitkan hati. Untuk memperoleh perkenanan surga, orang yang bertobat melanggar hukum Allah oleh melanggar hukum alam. Mereka telah diajar untuk me¬mutuskan ikatan-ikatan yang telah dibuat-Nya untuk memberkati dan meng¬gembirakan kehidupan duniawi manusia. Pekarangan gereja berisi berjuta-¬juta korban yang telah mengorbankan nyawanya dengan sia-sia dalam usahanya untuk menaklukkan kasih alamiah mereka, untuk menekan seti¬ap pikiran dan perasaan simpati kepada sesama makhluk, sebagaimana hal itu merupakan pelanggaran kepada Allah.
Jikalau kita ingin mengerti kekejaman yang pasti dari Setan yang di¬nyatakan selama ratusan tahun, bukan di antara mereka yang tidak pernah mendengar tentang Allah, tetapi justru pada jantung dan sepanjang masa Kekristenan, kita cukup melihat pada sejarah Romanisme. Melalui sistem penipuan raksasa ini raja kejahatan mencapai tujuannya untuk menghina Allah dan menyengsarakan manusia. Dan sebagaimana kita lihat bagaima¬na ia berhasil menyamarkan dirinya dan melaksanakan pekerjaannya me¬lalui para pemimpin gereja, kita boleh mengerti lebih baik mengapa ia sa¬ngat membenci Alkitab. Jika kitab itu dibaca, kemurahan dan kasih Allah akan dinyatakan, akan kelihatan bahwa Ia tidak menimpakan kepada manusia beban-beban berat. Apa yang diminta-Nya adalah hati yang han¬cur dan menyesal, roh yang merendahkan diri dan menurut.
Kristus tidak memberikan teladan dalam hidup-Nya bagi pria dan wanita untuk mengurung diri di dalam biara-biara agar layak masuk surga. Ia tidak pernah mengajarkan bahwa kasih dan simpati harus ditindas. Hati Juruse¬lamat dipenuhi dengan kasih. Semakin dekat seseorang kepada kesempur¬naan moral, semakin tajam perasaannya, semakin tajam pengamatannya kepada dosa, dan semakin dalam simpatinya kepada mereka yang mende-rita. Paus menyatakan dirinya wakil Kristus, tetapi bagaimanakah tabiatnya dibandingkan dengan tabiat Juruselamat kita itu? Pernahkah Kristus mengirimkan orang ke penjara atau ke tempat penyiksaan oleh karena mereka tidak menghormati-Nya sebagai Raja Surga? Pernahkah terdengar suaranya menghukum mati mereka yang tidak menerima-Nya? Pada waktu la di¬remehkan orang-orang di suatu desa Samaria, Rasul Yohanes sangat marah, dan bertanya, "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit'untuk membinasakan mereka?" Yesus memandang mu¬rid-Nya ini dengan rasa kasihan, dan menegur rohnya yang kasar itu de¬ngan berkata, "Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan manusia tetapi menyelamatkan mereka." (Lukas 9:54, 56—terjemahan langsung). Betapa berbedanya roh yang ditunjukkan Kristus dengan yang ada pada dia yang mengaku wakil-Nya.
Gereja Roma sekarang ini menampilkan wajah yang menyenangkan kepada dunia, menutupi catatan kekejamannya yang mengerikan dengan berbagai permohonan maaf. la telah menutupi dirinya dengan jubah yang menyerupai Kristus, tetapi ia sendiri tidak berubah. Segala prinsip kepausan yang ada pada zaman-zaman dulu ada sekarang ini. Doktrin-doktrin yang dibuat pada zaman yang paling gelap masih tetap dipertahankan. Biarlah jangan seorang pun menipu dirinya sendiri. Kepausan yang akan dihormati oleh Protestan sekarang ini adalah sama dengan yang memerintah dunia pada zaman Pembaruan, pada waktu mana hamba-hamba Allah berdiri mempertaruhkan nyawa mereka, untuk menelanjangi kejahatan kepausan. Kepausan memiliki keangkuhan dan kesombongan yang berkuasa atas raja-raja dan pangeran-pangeran, dan mengatakan mempunyai hak-hak istime¬wa dari Allah. Rohnya tidak kurang kejamnya dan kesewenang-wenang¬annya sekarang dibandingkan dengan waktu ia menindas kebebasan umat manusia, dan membantai orang-orang kudus Yang Mahatinggi.
Kepausan adalah apa yang dinyatakan oleh nubuatan yang menjadi ke¬murtadan pada akhir zaman. (2 Tesalonika 2:3, 4). Adalah menjadi bagian dari kebijakannya untuk memakai tabiat yang membantu mencapai tujuan¬nya, tetapi di balik penampilannya yang berubah-ubah bagaikan bunglon itu, ia menyembunyikan bisa ular yang tidak berubah-ubah. "Iman jangan¬lah dipelihara bersama para bidat atau orang-orang yang dicurigai memi¬liki aliran swat."7---Lenfant,, "History of the Council of Constance," Jld. I, hlm. 516, katanya. Haruskah kekuasaan ini, yang catatannya selama seribu tahun telah dituliskan dengan darah orang-orang kudus, diakui sebagai bagian dari gereja Kristus?
Bukan tanpa alasan bahwa pernyataan telah diketengahkan di Negara-¬negara Protestan, yang mengatakan bahwa ajaran Katolik tidak berbeda jauh dari ajaran Protestan, dibandingkan dengan zaman dulu. Telah terjadi suatu perubahan, tetapi perubahan itu tidak terjadi pada kepausan. Memang benar, ajaran Katolik sekarang banyak menyerupai ajaran Protestan yang ada sekarang, oleh karena ajaran Protestan telah mengalami degenerasi yang besar sejak zaman para Pembaru.
Sementara gereja-gereja Protestan berusaha agar diterima dan disukai dunia, kebaikan hati palsu telah membutakan mata mereka. Mereka meli¬hat bahwa adalah benar mempercayai kebaikan dari segala kejahatan, dan sebagai akibatnya, pada akhirnya mereka mempercayai kejahatan dari segala kebaikan. Sebagai gantinya berdiri mempertahankan iman yang pada suatu saat diberikan kepada orang-orang kudus, sekarang mereka, seperti sebelumnya, memohon maaf kepada Roma atas pendapat yang tidak baik mengenai dia, dan memohon keampunan atas kefanatikannya.
Sebagian besar orang-orang, bahkan termasuk mereka yang tidak me¬nyukai Romanisme, tidak begitu menyadari bahaya yang timbul dari kekua¬saan dan pengaruh kepausan itu. Banyak yang berpendapat,bahwa kegelapan intelektual dan moral yang merajalela pada Abad Pertengahan memudahkan penyebaran dogma-dogmanya, ketakhyulannya dan penindasannya. Dan pemikiran dan kecerdasan yang lebih meningkat pads zaman modern, pe¬nyebaran pengetahuan secara umum, dan meningkatnya kebebasan dalam hal-hal agama, akan mencegah timbulnya kembali sikap tidak toleran dan kelaliman. Pendapat yang mengatakan keadaan seperti itu akan timbul pads zaman modem ini adalah suatu perkara yang lucu. Benar bahwa terang be¬sar pemikiran dan kecerdasan, moral dan keagamaan sedang bersinar ke atas generasi ini. Dalam halaman-halaman terbuka firman Allah yang suci, terang dari surga telah dipancarkan ke dunia ini. Tetapi harus diingat, bah-wa semakin besar terang yang dikaruniakan, semakin besar kegelapan pada mereka yang memutarbalikkan dan menolak terang itu.
Pelajaran Alkitab yang disertai doa akan menunjukkan kepada Protestan tabiat sejati kepausan, dan akan mengakibatkan mereka tidak menyukainya dan menjauhkan diri dari padanya. Tetapi banyak yang merasa begitu bijak dalam keangkuhan mereka sehingga mereka merasa tidak perlu men¬cari Allah dalam kerendahan hati, yang dapat menuntun mereka kepada kebenaran. Walaupun mereka berbangga dalam pengetahuan, mereka se-benarnya bodoh dalam Alkitab dan kuasa Allah. Mereka pasti mempunyai cara untuk mendiamkan hati nurani mereka, dan mereka mencari yang ku¬rang rohani dan merendahkan. Apa yang mereka inginkan adalah metode untuk melupakan Allah yang akan melampaui metode mengingat-Nya. Kepausan dapat menyesuaikan diri untuk menghadapi semua ini. Kepausan dipersiapkan bagi dua kelompok umat manusia, yang mencakup hampir seluruh dunia—mereka yang akan diselamatkan oleh jasa-jasa perbuatan mereka sendiri, dan mereka yang akan diselamatkan di dalam dosa-dosa¬nya sendiri. Inilah rahasia kuasanya.
Telah ditunjukkan bahwa suatu masa kegelapan intelektual adalah masa yang menguntungkan demi suksesnya kepausan. Masih akan ditunjukkan bahwa suatu masa terang intelektual pun sama menguntungkan kesuksesan¬nya. Pada zaman yang lampau bilamana orang-orang tanpa firman Allah, dan tanpa pengetahuan kebenaran, mata mereka ditutupi, dan ribuan orang terjerat, tidak dapat melihat jerat yang ditebarkan di kaki mereka. Pada generasi ini banyak orang yang matanya menjadi silau oleh gemerlapnya spekulasi manusia, "yang secara salah dikatakan ilmu pengetahuan." Me¬reka tidak mengetahui jaring itu, dan berjalan masuk ke dalamnya seolah¬-olah matanya ditutupi dengan kain. Allah merencanakan bahwa kuasa inte¬lektual manusia itu dipertahankan sebagai suatu karunia dari Penciptanya, dan harus digunakan untuk melayani kebenaran dan keadilan. Tetapi bila¬mana kesombongan dan ambisi menguasai, dan manusia meninggikan teori mereka sendiri di atas firman Allah, maka intelektual manusia dapat men¬datangkan bahaya yang lebih besar daripada, kebodohan. Demikianlah ilmu pengetahuan palsu zaman ini, yang merusakkan kepercayaan kepada Alkitab, akan membuktikan kesuksesannya dalam menyediakan jalan untuk mene¬rima kepausan, dengan bentuk-bentuknya yang menyenangkan, sebagaima¬na dengan menahan pengetahuan membuka jalan kepada keagungannya pada Zaman Kegelapan.
Dalam pergerakan-pergerakan yang sekarang berlangsung di Amerika Serikat untuk memperoleh dukungan pemerintah kepada institusi-institusi dan tradisi gereja, Protestan mengikuti jejak para pengikut kepausan. Bah¬kan, lebih dari itu, mereka membuka pintu kepada kepausan untuk menda¬patkan kembali dalam Protestan Amerika keunggulan yang telah hilang di Dunia Lama (Eropa). Dan apa yang paling penting dalam gerakan ini ialah kenyataan bahwa tujuan utama yang terkandung di dalamnya ialah pemak¬saan pemeliharaan hari Minggu suatu kebiasaan yang bermula dari Roma, dan yang dikatakannya sebagai tanda kekuasaannya. Adalah roh kepaus¬an,—roh menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dunia, meninggi¬kan tradisi manusia di atas perintah-perintah Allah—yang menembusi ge¬reja-gereja Protestan, dan menuntun mereka terus melakukan pekerjaan yang sama, yaitu meninggikan hari Minggu, yang telah dilakukan oleh kepausan sebelum mereka.
jikalau pembaca mau mengerti agen-agen yang akan digunakan dalam pertarungan yang akan segera datang, maka pembaca harus menelusuri catatan mengenai sarana-sarana yang digunakan Roma untuk tujuan yang sama pada zaman lampau. Jikalau hendak mengetahui bagaimana para pengikut kepausan dan Protestan yang bersatu itu memperlakukan mereka yang menolak dogma-dogma mereka, perhatikanlah roh yang ditunjukkan oleh Roma terhadap hari Sabat dan para pendukungnya.
Titah kerajaan, konsili-konsili umum dan peraturan-peraturan gereja yang didukung oleh kekuasaan sekular atau pemerintah, adalah langkah-lang¬kah oleh mana perayaan-perayaan kekafiran mendapat tempatnya yang terhormat di dunia Kristen. Undang-undang pertama yang memaksakan pemeliharaan hari Minggu adalah undang-undang yang diberlakukan oleh Constantine (AD. 321 ) Perintah ini mengharuskan penduduk kota beristirahat pada "hari matahari yang dihormati," tetapi mengizinkan penduduk desa meneruskan pekerjaan bertani mereka. Walaupun perintah itu sebenarnya adalah suatu undang-undang kekafiran, namun telah dipaksakan oleh kaisar setelah ia menerima Kekristenan secara nominal.
Perintah raja itu tidak terbukti sebagai pengganti kekuasaan Ilahi, oleh karena itu Eusebius, seorang uskup yang mengupayakan perkenanan para pangeran, dan yang menjadi teman khusus dan penyanjung Constantine, mengajukan pernyataan bahwa Kristus telah memindahkan Sabat ke hari Minggu. Tidak satu pun kesaksian Alkitab yang membuktikan dukungan kepada doktrin yang baru ini. Eusebius sendiri secara tidak sadar mengakui kepalsuannya, dan menunjuk kepada mereka-mereka yang mengadakan perubahan itu. "Segala sesuatu," katanya, "apa sajapun yang menjadi ke¬wajiban yang dilakukan pada hari Sabat, semua ini telah kami pindahkan ke hari Tuhan."--Cox, R., "Sabbath Laws and Sabbath Duties," hlm. 538. Tetapi argumentasi mengenai hari Minggu ini, meskipun tidak berdasar, memberikan semangat kepada orang-orang untuk menginjak-injak Sabat Tuhan. Semua yang mau dihormati oleh dunia menerima perayaan populer ini.
Sementara kepausan menjadi semakin kokoh, usaha pemujaan hari Minggu diteruskan. Untuk sementara orang-orang bekerja di pertanian bi¬lamana mereka tidak pergi ke gereja, dan hari yang ketujuh masih dianggap sebagai hari Sabat. Tetapi perubahan terus terjadi. Mereka yang mendu¬duki jabatan suci dilarang memberikan pertimbangan dalam setiap perti¬kaian sipil mengenai hari Minggu. Segera sesudah itu, semua orang, dari berbagai lapisan masyarakat, diperintahkan untuk berhenti dari pekerjaan biasa, dengan ancaman denda bagi orang bebas, dan cambukan bagi para budak. Kemudian orang-orang kaya harus dihukum dengan menyita sete¬ngah dari harta mereka; dan akhirnya, bila mereka masih keras kepala me¬reka harus dijadikan budak. Golongan masyarakat yang lebih rendah harus dibuang atau diusir selama-lamanya.
 
Mukjizat-mukjizat juga terjadi. Salah satu keajaiban yang dilaporkan, ialah seorang'petani yang hendak membajak ladangnya pada hari Minggu, membersihkan bajaknya dengan besi, besi itu tertancap dalam pada tangan¬nya, dan untuk selama Dua tahun ia membawa-bawa besi itu kemana pun ia pergi dengan' rasa sakit dan rasa malu yang luar biasa."—West, Francis, "Historical and Practical Discourse of the Lord's Day," hlm. 174.
Kemudian paus memberi petunjuk agar imam paroki menasihati para pelanggar hari Minggu, dan mengajak mereka pergi ke gereja untuk meng¬ucapkan sendiri doa-doanya, kalau tidak, mereka akan mendatangkan mala¬petaka besar bagi mereka sendiri dan tetangga-tetangganya. Suatu majelis gereja mengetengahkan argumentasi, oleh karena telah digunakan secara meluas, bahkan oleh Protestan sendiri, dan oleh karena orang-orang yang bekerja pada hari Minggu telah disambar petir, maka hari Minggu itu ada¬lah Sabat. "Sudah jelas," kata para pejabat tinggi gereja, "betapa Allah ti¬dak senang oleh karena mereka melalaikan hari ini." Kemudian suatu imbauan dibuat agar para imam dan para pendeta, raja-raja dan para pangeran dan semua orang-orang yang setia, agar "mengerahkan seluruh usaha dan perhatiannya untuk mengembalikan hari itu kepada kehormatannya, dan demi kepentingan Kekristenan, supaya lebih sungguh-sungguh memelihara hari itu pada hari-hari yang akan datang.' --Morer, Tho., "Discourse in Six Dialogues on the Name, Notion, and Observation of the Lord's Day," hlm. 271.
Ketika dekrit majelis-majelis terbukti tidak memadai, penguasa-penguasa sekular diminta untuk mengeluarkan suatu perintah yang akan menimbul¬kan ketakutan kepada orang banyak, dan memaksa mereka untuk berhenti bekerja pada hari Minggu. Pada suatu sinode (rapat dewan gereja) yang diadakan di Roma, semua keputusan-keputusan yang sebelumnya dikuatkan kembali dengan penekanan yang lebih besar dan lebih sungguh-sungguh. Keputusan-keputusan itu juga dimasukkan dalam undang-undang gereja, dan dikuatkuasakan oleh penguasa-penguasa sipil hampir di seluruh dunia Kristen.—Lihat Heylin, "History of the Sabbath,?' Bagian.11, psl.5, sec.7.
Tetapi tidak adanya otoritas Alkitab mengenai pemeliharaan hari Ming¬gu telah mendatangkan malu yang tidak sedikit. Untuk menghormati hari matahari orang-orang mempertanyakan kewenangan guru-guru mereka untuk mengesampingkan pernyataan tegas dari TuHAN, "Tetapi hari yang ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu." Untuk memenuhi kekurangan kesaksian Alkitab, maka tindakan-tindakan layak yang lain diperlukan. Se¬orang penyokong hari Minggu yang bersemangat, yang pada hampir penu-tupan abad keduabelas mengunjungi gereja-gereja Inggris, telah ditentang oleh saksi-saksi kebenaran yang setia. Dan begitu gagalnya usahanya se¬hingga ia meninggalkan negeri itu untuk sesaat lamanya, dan mencari suatu cara dan sarana untuk memperkuat ajaran-ajarannya. Pada waktu ia pu¬lang, kekurangan itu sudah dapat dipenuhi, dan dalam pekerjaan-pekerja¬annya sesudah itu ia memperoleh sukses besar. la membawa bersamanya suatu gulungan yang dikatakan berasal dari Allah, yang berisi perintah-pe¬rintah yang diperlukan bagi pemeliharaan hari Minggu, dengan ancaman-ancaman yang mengerikan untuk menakut-nakuti orang-orang yang tidak mau menurut. Dokumen berharga ini—sebagaimana palsunya lembaga yang didukungnya - Dikatakan telah jatuh dari langit dan telah ditemukan di Yerusalem, di atas mezbah St. Simeon di Golgota. Tetapi sebenarnya istana kepausan di Romalah sumber asal benda itu. Penipuan dan pemalsuan un¬tuk memajukan kekuasaan dan kemakmuran gereja pada segala zaman dianggap sah oleh hirarki kepausan.
Gulungan itu melarang orang bekerja mulai dari jam yang kesembilan, pukul tiga pada hari Sabtu sore sampai matahari terbit pads hari Senin, dan dikatakan bahwa otoritasnya dikukuhkan oleh banyak mukjizat. Dilapor¬kan, bahwa orang-orang yang bekerja melebihi jam yang ditemukan akan menderita kelumpuhan. Seorang penggiling yang mencoba menggiling ja¬gungnya, bukan melihat tepung jagung, tetapi darah yang mengalir deras keluar, dan roda gilingan berhenti walaupun air yang memutar roda gilingan itu mengalir dengan derasnya. Seorang wanita menaruh adonan kue ke da¬lam oven, menemukan adonan itu tetap mentah waktu dikeluarkan, walau¬pun oven itu sangat panas. Yang lain yang menyediakan adonan kue untuk dibakar pads pukul sembilan, tetapi memutuskan untuk menunda sampai hari Senin, menemukan besoknya bahwa roti itu telah jadi dibakar oleh kuasa Ilahi. Seseorang yang membakar roti sesudah pukul sembilan hari Sabtu mendapat, pada waktu memecahkan roti itu besok paginya, darah mengucur dari dalam roti itu. Dengan kemustahilan dan ketakhyulan yang dibuat-buat seperti itu para pendukung hari Minggu berusaha membuat kesuciannya—Lihat Roger de Hoveden, "Annals," Jld. II, hlm. 528-530.
Di Skotlandia, sebagaimana juga di Inggris, penghormatan yang lebih besar kepada hari Minggu diperoleh dengan menggabungkan kepadanya sebagian hari Sabat kuno. Tetapi waktu yang diperlukan untuk menyuci¬kannya berbeda-beda. Suatu surat perintah dari raja Skotlandia mengata¬kan bahwa "hari Sabtu mulai dari pukul dua belas tengah hari harus dianggap suci," dan bahwa Seorang pun mulai dari waktu itu. sampai Senin pagi tidak boleh terlibat dalam sesuatu usaha duniawi.—Morer, "Dialogues on the Lord's Day," hlm. 290-291.
Tetapi walaupun semua usaha dilakukan untuk menetapkan kesucian hari Minggu, para pengikut kepausan sendiri secara umum mengakui otoritas Ilahi atas Sabat, dan bagaimana manusia menciptakan suatu lembaga yang menggantikannya. Pada abad keenam belas konsili kepausan dengan jelas mengatakan, "Biarlah seluruh umat Kristen mengingat bahwa hari yang ketujuh disucikan oleh Allah, dan telah diterima dan dipelihara, bukan oleh orang Yahudi saja, tetapi oleh semua yang berpura-pura, menyembah Allah; walaupun kita orang Kristen telah menyembah Sabat mereka pada hari Tuhan.'--Ibid, him. 281-282. Mereka yang memalsukan hukum Ilahi ti¬dak bodoh mengenai sifat pekerjaan mereka. Dengan sengaja mereka menempatkan diri mereka di atas Allah.
Suatu gambaran yang menonjol mengenai kebijakan Romawi terhadap mereka yang tidak setuju dengannya, diberikan di dalam penganiayaan berdarah dan lama orang-orang Waldensia, yang sebagian dari mereka ada¬lah pemelihara Sabat. Yang lain-lain menderita dengan cara yang sama karena kesetiaan mereka kepada hukum yang keempat. Sejarah gereja-ge¬reja di Etiopia dan Abyssinia secara khusus sangat penting. Di tengah-te¬ngah kesuraman Zaman Kegelapan, orang-orang Kristen di Afrika Tengah telah hilang dari pandangan dan dilupakan oleh dunia, dan untuk beberapa abad lamanya mereka menikmati kebebasan di dalam menjalankan keper¬cayaan mereka. Tetapi akhirnya Roma mengetahui keberadaan mereka, dan kaisar Abyssinia segera tertipu untuk mengakui paus scbagai wakil Kristus. Konsesi-konsesi lain pun menyusul. Dan surat perintahpun dikelu¬arkan untuk melarang pemeliharaan hari Sabat dengan ancaman hukuman yang paling berat.—Lihat "Church History of Ethiopia," hlm. 311, 312. Tetapi kelaliman kepausan segera menjadi kuk yang sangat menyiksa, se¬hingga orang-orang Abyssinia memutuskan untuk melepaskannya dari leher mereka. Setelah perjuangan berat, para pengikut Roma diusir dari ne¬gara mereka, dan kepercayaan mereka yang mula-mula itu dikembalikan. Gereja-gereja bersukacita atas kebebasan mereka, dan mereka tidak pernah lupa pelajaran yang telah mereka pelajari mengenai penipuan, fanatisisme dan kekuasaan sewenang-wenang Roma. Mereka puas tinggal di daerah terpencil di negara mereka, tidak dikenal oleh dunia Kristen yang lain.
Gereja-gereja Afrika memelihara hari Sabat sebagaimana dipelihara oleh gereja-gereja kepausan sebelum kemurtadannya yang sepenuhnya. Semen¬tara mereka memelihara hari yang ketujuh menurut perintah Allah, mereka berhenti bekerja pada hari Minggu sesuai dengan kebiasaan gereja. Setelah memperoleh kekuasaan tertinggi, Roma menginjak-injak hari Sabat Allah untuk meninggikan miliknya sendiri. Tetapi gereja-gereja di Afrika yang tersembunyi hampir selama 1000 tahun, tidak ikut dalam kemurtadan ini. Pada waktu mereka berada di bawah kekuasaan Roma, mereka dipaksa mengesampingkan hari Sabat yang benar dan meninggikan hari Sabat yang palsu. Tetapi segera setelah mereka memperoleh kebebasannya kembali, mereka menuruti hukum yang keempat itu.—
Catatan-catatan masa lalu ini dengan jelas mengungkapkan permusuhan Romawi terhadap hari Sabat yang benar dan pembela-pembelanya, dan sarana-sarana yang digunakannya untuk menghormati lembaga yang dicipta¬kannya itu. Firman Allah mengajarkan bahwa adegan atau tindakan-tin¬dakan seperti ini akan terulang kembali pada waktu Katolik Roma dan Protestan bersatu untuk meninggikan hari Minggu.
Nubuatan Wahyu 13 menyatakan bahwa kuasa yang digambarkan oleh binatang yang bertanduk menyerupai anak domba itu akan menyebabkan “ seluruh bumi dan semua penghuninya" menyembah kepausan—di sini dilambangkan oleh binatang yang "serupa dengan macan tutul." Binatang bertanduk dua juga akan menyuruh "mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang;" dan lebih jauh, memerintahkan kepada semua, "kecil atau besar, kaya atau miskin, merde¬ka atau hamba" untuk menerima "tanda" binatang itu. (Wahyu 13:1-16). Telah ditunjukkan bahwa Amerika Serikat adalah kuasa yang dilambangkan oleh binatang yang bertanduk menyerupai anak domba itu, dan bahwa nu¬buatan ini akan digenapi bilamana Amerika Serikat memaksakan pemeli¬haraan hari Minggu, yang dikatakan Roma sebagai pengakuan khusus atas kebesarannya. Tetapi dalam penghormatan kepada kepausan, Amerika Serikat tidak sendirian. Pengaruh Roma di negara-negara yang pernah meng¬akui kekuasaannya, masih tetap ada. Dan nubuatan meramalkan pemulihan kekuasaannya. "Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya itu seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang memba¬hayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut bina¬tang itu." (Wahyu 13:3). Penderitaan luka yang membahayakan itu me¬nunjuk kepada kejatuhan kepausan pada tahun 1798. Sesudah ini, kata nabi itu, "luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran lalu mengikut binatang itu." Rasul Paulus mengatakan dengan jelas bahwa sipendurhaka akan terus ada sampai kepada kedatangan Yesus yang kedua kali. (2 Tesalonika 2:8). Sampai kepada akhir zaman ia akan melakukan penipuannya. Dan pewahyu menyatakan juga mengenai kepausan, "Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan." (Wahyu 13:8). Baik di dalam Dunia Lama maupun Dunia Baru, kepausan akan menerima penghormatan oleh karena penghargaan kepada institusi hari Minggu yang sepenuhnya atas otoritas Gereja Romawi.
Selama lebih setengah abad, para pelajar nubuatan di Amerika Serikat telah menyampaikan kesaksian ini kepada dunia. Dalam peristiwa-peristiwa yang sekarang terjadi tampak suatu kemajuan pesat ke arah penggenapan ramalan ini. Di antara guru-guru Protestan terdapat pernyataan yang sama mengenai otoritas Ilahi atas pemeliharaan hari Minggu, dan kekurangan bukti-bukti Alkitab yang sama dengan para pemimpin kepausan yang mem¬buat mukjizat-mukjizat untuk menggantikan perintah Allah. Pernyataan bahwa penghakiman Allah dijatuhkan ke atas manusia oleh karena pelang¬garan sabat hari Minggu, akan diulangi; bahkan sudah mulai dilaksanakan. Dan suatu gerakan untuk memaksakan pemeliharaan hari Minggu dengan cepat memperoleh dasar yang kuat.
Sungguh mengagumkan kecerdasan dan kelicikan Gereja Roma. la da¬pat membaca apa yang akan terjadi. ia menantikan waktu yang tepat, meli¬hat bahwa gereja-gereja Protestan sedang memberinya penghormatan oleh penerimaan mereka akan sabat palsu, dan bahwa mereka telah bersiap-siap untuk memaksakan pemeliharaan sabat palsu itu dengan cara yang sama seperti yang ia lakukan pada masa silam. Mereka yang menolak terang ke¬benaran masih akan mencari bantuan dari kekuasaan yang mengaku tidak pernah salah untuk meninggikan suatu institusi yang berasal dari padanya. Seberapa cepatnya ia akan datang membantu Protestan dalam pekerjaan¬nya tidak sulit untuk diterka. Siapa yang lebih mengerti daripada para pe¬mimpin kepausan bagaimana caranya untuk menangani mereka yang tidak patuh kepada gereja?
Gereja Katolik Roma, dengan semua cabang-cabangnya di seluruh dunia membentuk suatu organisasi yang besar dan luas, di bawah pengenda¬lian, dan dibentuk untuk melayani kepentingan, uskup kepausan. Jutaan orang yang menerima komuni atau hosti, yang tersebar di setiap negara di seluruh dunia, diinstruksikan untuk tetap setia kepada paus. Apapun kebang¬saannya atau pemerintahannya, mereka harus menganggap bahwa otoritas gereja berada di atas semua yang lain. Walaupun mungkin mereka ber¬sumpah setia kepada negara, namun di belakang ini terletak janji penurutan kepada Roma, yang membebaskan mereka dari setiap perjanjian yang me¬rugikan kepentingan-kepentingannya.
Sejarah memberikan kesaksian mengenai upaya-upaya yang licik dan terus menerus untuk menyusup ke dalam masalah-masalah bangsa-bangsa, dan setelah mendapatkan tempat berpijak, lalu melanjutkan cita-citanya, biarpun harus membunuh raja-raja dan orang-orang. Pada tahun 1204, Paus Innocent III mengutip dari Petrus II, Raja Arragon, sumpah luar biasa ini, "Aku, Petrus, raja orang Arragon, mengaku dan berjanji untuk selalu setia dan patuh kepada tuanku, Paus Innocent, kepada penerus-penerus Kato¬liknya, dan kepada Gereja Roma, dan dengan setia memelihara kerajaanku dalam ketaatan, mempertahankan iman Katolik, dan menganiaya orang¬orang bidat."—Dowling, J., "History of Romanisme," b. 5, ch. 6, sec. 55. Hal ini selaras dengan pernyataan mengenai kuasa kepausan Roma, bahwa "adalah sah baginya untuk menurunkan atau menggulingkan para kaisar," dan bahwa, "ia dapat membebaskan bawahannya atau rakyatnya dari kese¬tiaannya kepada para penguasa yang tidak benar.' —Mosheim, "Ecclesias¬tical History," U, cent. 11, part 2, ch. 2, sec. 9, note 8 (tr. by Murdock).
Dan hendaklah diingat, adalah kesombongan Roma yang mengatakan bahwa ia tidak pernah salah. Prinsip-prinsip Gregory VII, dan Innocent III masih tetap menjadi prinsip-prinsip Gereja Katolik Roma. Dan seandainya ia mempunyai kekuasaan, ia akan menjalankan prinsip-prinsip itu seka¬rang sama seperti pada abad-abad yang lampau. Protestan mengetahui hanya sedikit apa yang mereka lakukan, pada waktu mereka memutuskan untuk menerima bantuan Roma dalam usaha meninggikan hari Minggu. Semen¬tara mereka berusaha untuk mencapai maksud mereka, Roma bertujuan untuk menegakkan kembali kekuasaannya untuk memulihkan kembali keunggulannya yang hilang. Sekali prinsip ini diterapkan di Amerika Serikat, bahwa gereja boleh mengendalikan kekuasaan negara, bahwa pemeliharaan agama boleh dipaksakan oleh undang-undang negara, tidak lama maka otoritas gereja dan negara akan mendominasi hati nurani, dan kemenangan Roma di negeri ini sudah dipastikan.
Firman Allah telah memberikan amaran mengenai bahaya yang segera akan terjadi. Jika hal ini tidak diindahkan, maka dunia Protestan akan me¬ngetahui apa tujuan Roma yang sebenarnya pada waktu sudah terlambat untuk melepaskan diri dari jeratnya. Secara diam-diam ia sedang bertum¬buh dalam, kekuasaan. Doktrin-doktrinnya sedang menggunakan penga¬ruh-pengaruhnya di ruang-ruang legislatif, di gereja-gereja, dan di dalam hati manusia. Ia sedang mendirikan bangunan-bangunannya yang tinggi dan besar, di mana penganiayaan-penganiayaan yang dahulu, yang sudah terhenti, akan diulangi. Ia menambah kekuatannya secara diam-diam dan tidak mencurigakan, untuk mencapai tujuannya bilamana waktunya sudah tiba untuk bertindak. Semua yang diinginkannya ialah tempat berpijak yang menguntungkan, dan ini sedang diberikan kepadanya. Kita segera akan melihat dan merasakan apa tujuan unsur-unsur Roma itu. Barangsiapa yang percaya dan menuruti firman Allah, akan mengalami celaan dan penga¬niayaan.
 
Paus Benediktus XVI akan mengadakan kunjungan ke AS yang pertama bulan ini. Dampak kunjungannya akan membuat sebagian rakyat AS mengomel sebab bakal terjadi kemacetan lalu-lintas, penjadwalan ulang tayangan televisi serta ketidaknyamanan lainnya. Sebagian lagi akan mengekspresikan ketidaksenangan mereka termasuk media massa yang terhasut tentang tulisan-tulisan Paus serta pengajaran gereja. Namun di lain pihak jutaan orang akan terinspirasi, terhibur, dan terdorong oleh tindakan, kehidupan, dan kesaksiannya serta tema dari surat edarannya yang baru berjudul “Saved by Hope.”
Seperti Paus Yohanes II yang suka mengadakan kunjungan ke berbagai negara di dunia, kunjungan Paus ke AS dianggap suatu kesempatan yang langka untuk direfleksikan, dirayakan dan dikenang. Paus Benediktus XVI merupakan Paus yang tertua terpilih dalam kurun waktu tiga abad ini akan berusia 81 tahun pada Rabu (16/4) waktu berada di AS. Dalam kunjungannya di AS ia akan berbicara di hadapan 67 juta penganut Katholik di AS dan akan dipantau oleh 1,1 miliar penganut Katholik di seluruh dunia. Paus Benediktus XVI akan mampir di Washington, DC dan New York. Selain bertemu dengan Presiden Bush di Gedung Putih, juga akan berbicara di PBB, berdoa di lokasi World Trade Center, dan mengadakan misa di New York’s Yankee Stadium yang berkapasitas 100.000 tempat duduk.
Tak dapat dipungkiri bahwa prasangka terhadap sepak terjang Paus di AS sudah ada sejak dulu. John Tracy Ellis, seorang penulis sejarah terkenal mengobservasi bahwa anti Katholik secara universal telah masuk di Jamestown (1607) dan dipelihara di seluruh koloni mulai dari negara bagian Massachusetts hingga Georgia yang terletak di pesisir pantai Timur AS. Samuel Morse, seorang penemu telegraph dalam bukunya yang cukup populer berjudul “Foreign Conspiracy Against the Liberties of the United States” memperingatkan bahwa para imigran Irlandia yang memasuki kota-kota di AS merupakan bagian dari rencana kemenangan kepausan. Lyman Beecher, seorang pendeta Presbyterian dalam bukunya yang berjudul “A Plea for the West” memaparkan akan rencana kerja kepausan melalui penemuan Lembah Mississippi yang bagi sebagian orang mengidentifikasi Cincinnati sebagai lokasi yang direncanakan untuk Vatikan yang baru.
Di bidang pendidikan, organisasi Gereja Katholik sangat terkenal di seluruh dunia mulai dari tingkat TK/SD hingga Perguruan Tinggi/Universitas. Namun adanya persaingan dari sekolah lain terutama dari sekolah pemerintah membuat sekolah Katholik terancam. Di AS sendiri di beberapa negara bagian muridnya semakin menurun. Contohnya di negara bagian New Jersey terjadi penurunan tajam populasi murid dan penutupan sekolah yang cukup mengkwatirkan. Data dalam dekade akhir menunjukkan bahwa sekolah Katholik di New Jersey kehilangan 100 sekolah dan 40.000 murid dari 150.000 (1997-98) menjadi 110.000 (2007-08).
Olehnya salah satu agenda kunjungan Paus ke AS kali ini dijadwalkan akan berbicara pada Kamis (17/4) di hadapan 200 kepala sekolah/perguruan tinggi Katholik yang merupakan bagian dari misinya dalam mengokohkan kembali bidang rohani dari sistem pendidikan Katholik sedunia. Menurut Greg Erlandson, seorang publisher majalah mingguan “Our Sunday Visitor” yang terbesar di AS mengatakan bahwa perbedaan antara Paus Yohanes II dengan Paus Benediktus XVI adalah Yohanes II dijuluki “pope of gesture” sedang Benediktus XVI dijuluki “pope of words.” Mantan Ketua Vatican’s Congregation for the Doctrine of the Faith selama 24 tahun, Benediktus XVI menulis buku pertamanya selaku Paus berjudul “Jesus of Nazareth” dan surat edaran pertamanya berjudul “That’s God is Love.”
Bagi penganut GMAHK sedunia, semua kegiatan Paus selaku pimpinan organisasi Katholik yang bermarkas di Vatikan termasuk sepak terjang AS selaku negara adidaya di dunia selalu dipantau dan mendapat perhatian khusus karena dihubungkan dengan nubuatan Alkitab bahwa menjelang penutupan sejarah dunia akan muncul suatu ‘sistem’ yang akan bekerja sama (baca: berjabat tangan) dalam menggenapi nubuatan.

Vatican dan Hari Perbaktian
Pemilihan presiden di AS tidak lama lagi, tanggal 4 Nopember 2008. Tetapi perkembangan dunia begitu cepat dan berbagai peristiwa besar dapat terjadi sebelum itu. Salah satunya adalah kunjungan Paus Benediktus XVI ke Washington minggu depan, 17 April 2008. Perlu kiranya melihat sedikit ke belakang, siapa kiranya sosok Paus yang sekarang. Dia adalah tokoh dan pemikir teologi Katolik yang sangat berpengaruh ketika masih berstatus sebagai Kardinal Ratzinger. Dia menjadi kepala dari Congregation of the Doctrine of Faith dari Vatikan yang mengatur doktrin Gereja Katolik. Dia jugalah konseptor dari Apostolic Letter yang berjudul Dies Domini (The Lord’s Day) yang dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 31 Mei 1998. Dalam tulisan itu ditekankan bahwa perlu memelihara Sunday Sabbath (bukan Saturday Sabbath), bukan lagi sebagai bagian dari tradisi gereja, tetapi sesuatu yang bersumber dari Hukum Sepuluh. Dengan demikian ada alasan kuat untuk meneguhkannya melalui civil legislation (perundang-undangan). Vatikan dari waktu ke waktu sangat cepat merubah strateginya untuk memastikan tujuan jangka panjang tercapai. Mengapa perlu menekankan hal ini?
Vatikan boleh jadi melihat bahwa banyak umat Katolik yang akan meneliti kebenaran Sabat bilamana Sunday Law sudah menjadi isu, dan banyak akan memilih hari yang benar, Sabat hari yang ketujuh. Oleh karena itu mereka perlu diajar supaya merasa bahwa mereka sebenarnya tetap memelihara hari Sabat sesuai Hukum Sepuluh tetapi yang namanya Sunday Sabbath. Kenyataan ini sudah mulai terbukti karena sudah ada sesama orang Katolik ketika bertemu saling mengucapkan “Selamat Sabat”. Sabat yang mana yang mereka maksudkan?
Para pemikir Vatikan mengetahui persis mengenai buku-buku dan tulisan Roh Nubuat yang ditulis oleh Ellen G. White. Mereka mengetahui kutipan-kutipan Roh Nubuat yang menjelaskan siapa itu binatang yang pertama dan binatang yang kedua serta tanda 666 dari Wahyu pasal 13. Tentu mereka juga bisa membayangkan bilamana saatnya tiba, pekabaran tiga malaikat akan mendengung dengan sangat keras ke seluruh penjuru dunia. Dunia akan mengetahui bahwa Vatikan dan AS adalah dua kekuatan yang akan sangat erat berhubungan dalam mendominasi dan mengontrol keadaan dunia. Ini harus ditangani secara hati-hati jangan sampai kekuatan dunia lainnya salah mengerti dan balik menyerang mereka. Yang pasti Vatikan tidak ingin terlihat mencampuri masalah politik, cukup sebagai penasihat rohani. Masalah politik dan unjuk kekuatan itu biarlah urusan AS, setidak-tidaknya harus begitulah terlihat dari luar.
Kedatangan Paus ke AS kali ini (pada saat AS sedang menghadapi kesulitan ekonomi) bisa saja merupakan sesuatu yang kebetulan tetapi dapat juga merupakan sesuatu yang sudah diatur dalam skenario jangka panjang. Apa maksudnya? Roh Nubuat mengatakan bahwa jika AS melalui Kongres menetapkan pemberlakuan Sunday Law, maka hal itu dipandang sebagai kemurtadan nasional (national apostasy). Hal ini akan segera diikuti oleh kehancuran nasional (national ruin) – RH, 15 Juni 1897 dan 7BC 977 (1888). Karena berdirinya AS tidak terlepas dari kebebasan yang diinginkan oleh para pendirinya (founding fathers) dari tekanan agama di Eropa. Itulah sebabnya Amendment I dari Konstitusi AS mengatakan: “Congress shall make no law respecting the establishment of religion, or prohibiting the free exercise thereof” (Kongres tidak akan mengeluarkan undang-undang untuk menghormati penetapan agama, atau melarang kebebasan untuk beragama). Lalu bagaimana supaya tidak terlihat memaksa? Jika hal itu harus terjadi (pemaksaan), maka haruslah dilaksanakan dalam situasi yang sedemikian di mana tidak ada lagi pilihan lain kecuali menerapkan kewajiban untuk berbakti pada hari yang telah ditetapkan.
AS sebagai Israel Kedua
Sebagaimana disebutkan di atas, para pemikir di Vatikan sangat jitu untuk menghadapi berbagai kemungkinan tudingan yang dapat ditujukan kepada mereka. Dalam kunjungan ke AS minggu depan Paus Benediktus XVI dikabarkan akan menyampaikan pemikiran bahwa AS diibaratkan sebagai Israel kedua (the second Israel). Ini adalah ide yang jitu. Israel pada zaman dulu adalah bangsa yang diberkati dan disegani negara-negara sekitarnya ketika mereka setia kepada Tuhan. Tetapi ketika mereka berubah setia, mereka ditaklukkan musuhnya dan menderita. Dunia mengakui dan AS mengklaim dirinya sebagai negara terkuat, terkaya dan terhebat di jagad raya ini. Tetapi sekarang AS sedang menghadapi masa-masa sulit. Bukan hanya ekonomi tetapi juga secara moral. Bayangkan di sana ada perkawinan sesama jenis dan ada gereja Setan. San Fransisco disebutkan sebagai ibukota gay sedunia. Saat akan dilakukan acara besar-besaran memperingati perkumpulan gay di New Orleans pada tahun 2005 yang lalu, terjadilah badai Katarina. Itu adalah amaran yang mungkin tidak dipedulikan oleh sebagian orang.
Lalu apa urusannya dengan mengibaratkan AS sebagai Israel kedua? Setidak-tidaknya itu untuk mengaburkan julukan binatang yang kedua yang akan dikumandangkan dalam pekabaran tiga malaikat di akhir zaman ini. Vatikan tahu bahwa gagasannya untuk menguasai dunia hanya bisa terwujud dengan AS sebagai pelaksana di lapangan. Di dalam buku “The Keys of This Blood” yang ditulis oleh Malachi Martin, seorang Jesuit, terdapat tulisan berikut ini: The Struggle for World Dominion Between Pope John Paul II, Mikhail Gorbachev, and the Capitalist West. Apakah yang ditulis di bagian prakatanya? (hal 15-17). “Willing or not, ready or not, we are involved in an all-out, no-holds-barred, three way global competition. For the competition is about who will establish the first one-world system of government that has ever existed in the society of nations. No one can be exempted from its effects. No sector of our lives will remain untouched. It is not much to say, in fact, that the chosen purpose of John Paul’s pontificate – the engine that drives his papal grand policy and that determines his day-to-day, year-by-year strategies – is to be the victor in that competition.
Paus Yohanes Paulus II sudah meninggal, tetapi jangan lupa, dalam tahun-tahun terakhir sebelum kematiannya, sebenarnya Kardinal Ratzinger yang sekarang menjadi Paus Benediktus XVI boleh dikata sudah memegang kendali dari belakang layar. Dialah yang banyak menyusun perintah atas nama Paus Yohanes Paulus II dan mengatur jalannya roda pemerintahan Vatikan.
Jika Vatikan akan menguasai dunia, tentu perlu kerjasama yang erat dengan AS dan hal itu tentu akan dilihat oleh dunia. Apa jadinya kalau pekabaran tiga malaikat mengungkapkan bahwa kedua kekuatan itu sebenarnya adalah binatang pertama dan binatang kedua dari Wahyu 13 yang notabene sebagai kuasa perusak dan pemaksa? Dengan menempatkan AS dalam posisi sebagai Israel kedua, maka Vatikan dapat mengklaim dirinya sebagai yang memiliki kuasa moral (moral force) untuk ‘menasehati’ dan ‘menuntun’ AS kembali ke jalan yang benar. Jika keduanya terlihat berhubungan erat, yah namanya juga ‘guru moral’ sedang menasehati ‘koboi dunia’. Bukankah dunia juga mengakui bahwa Vatikan sebagai tahta suci dan yang selama ini dipandang sebagai rujukan untuk hal-hal yang bersifat moral? Lalu nasehat apa yang akan disampaikan dalam kunjungan Paus ke AS minggu depan?
 
Pesan Di Balik Perlakuan Khusus
Ketika penduduk Nazaret menolak-Nya, Yesus mengatakan bahwa seorang nabi tidak diterima di tempat asalnya. Hal ini sangat berbeda dengan penyambutan yang diberikan kepada Paus Benediktus XVI yang mendarat di Pangkalan AU Andrews, Washington, 15 April 2008. Untuk pertama kalinya dalam sejarah AS, seorang tamu yang juga adalah kepala negara Vatikan (baca: negara yang tidak memiliki kekuatan militer) disambut di bandar udara oleh Presiden AS George W. Bush, presiden dari negara yang memiliki kekuatan militer terkuat di dunia). Yang lazim terjadi adalah jika seorang kepala negara baru kembali dari perjalanan ke luar negeri, maka orang tertinggi yang tinggal di tanah air (misalnya wakil presiden atau perdana menteri) biasanya akan menyambut kedatangannya di bandar udara. Menyambut kedatangan sang pemimpin yang kembali ke negeri yang dipimpinnya. Jika Presiden George Bush adalah orang tertinggi di AS, lalu apa arti penyambutan itu?
Apakah hal di atas kebetulan? Jelas tidak. Apakah karena Presiden Bush ingin menghormati Paus. Boleh jadi iya, tetapi bisa juga karena ‘diminta’ untuk melakukannya. Ah masa iya, apakah bisa seorang presiden dari negara terkuat diminta melakukan sesuatu yang bukan kehendaknya? Kenapa tidak, itulah politik. Masih ingat tulisan yang ada di majalah Free American? (WAO, 4 April 2008). George Bush berhutang politik kepada pihak-pihak tertentu untuk dapat menduduki Gedung Putih. Dan bila tiba saatnya, maka hutang harus dibayar. Apakah dibayar hanya dengan memberi penyambutan yang istimewa saat kedatangannya? Tentu saja tidak. Itu baru merupakan tanda (signal) awal dari serangkaian tanda yang akan terlihat selama kunjungan Paus ke AS. Jika Presiden AS George Bush saja telah menyambut kedatangan sang tamu ibarat menyambut kepulangan atasannya, terselip pesan supaya rakyat AS bersiap mendengarkan nasehat sang tamu.
Untuk pertama kalinya juga Gedung Putih melaksanakan perayaan hari ulang tahun seorang tamu. Tidak tanggung-tanggung. Undangan untuk acara ini mencapai 12.000 orang, paling besar yang pernah dilaksanakan untuk suatu upacara di Gedung Putih. Tetapi tidak cukup sampai di situ. Ketika acara resepsi makan malam dilaksanakan, sang tamu tidak berada di tempat. Paus pergi dan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin dan pastor Gereja Katolik. Begitu pentingkah hal itu sehingga ketidakhadirannya terlihat kurang menghormati tuan rumah yang telah mempersiapkan resepsi perayaan ulang tahun?
Ini bukan soal penting atau tidak penting. Ini bagian dari pesan dan signal yang perlu disampaikan. Toh kehadirannya di pesta perayaan diwakili oleh seluruh 17 kardinal yang ada di AS. Paus Benediktus XVI berbicara dan menasehati serta menegur bawahannya para pastor dan pemimpin gereja lainnya karena kasus kekerasan seksual terhadap para pelajar (pedofil) yang tentu saja anak laki-laki. Kasus ini mulai diungkap ke permukaan pada tahun 2002, walaupun telah berlangsung hampir 50 tahun dan melibatkan ribuan pastor di AS serta ribuan korban, para pelajar remaja di AS. Ketidakhadiran Paus dalam resepsi khusus bagi dirinya karena harus membereskan masalah pelanggaran hukum dan moral ini mengirimkan pesan penting kepada rakyat AS; bahwa Paus sangat meninggikan nilai-nilai moral dan mengajak rakyat AS untuk lebih memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan peraturan keagamaan. Rakyat AS sedang dipersiapkan untuk dapat melihat dan memahami bahwa Paus sangat memperhatikan kerohanian bangsa AS yang (dinilainya sedang sakit) dan bahkan menyiapkan resep penyembuhannya. Dalam pidato menghormati Paus yang berulang tahun, Presiden Bush mengatakan bahwa AS adalah bangsa yang beragama (religious country). Jika rakyat AS sependapat dengan hal itu, wajarlah jika mereka perlu mendengarkan nasehat dari tokoh yang oleh dunia disebut bapa suci.
Organisasi Agama Berpolitik
Vatikan adalah satu-satunya negara di dunia di mana kepala negaranya juga adalah kepala gereja Katolik (sedunia). Kepala Gereja Katolik sudah terbiasa bahkan sangat dalam mencampuri urusan politik, walaupun dari luar terlihat hanya mengurus urusan moral dan agama. Roh Nubuat berkata bahwa kuasa Kepausan akan menggandeng Protestan AS dalam menjalankan rencananya, 5T 451 (1885). Nubuatan ini mulai digenapi 100 tahun kemudian ketika pada tahun 1989 berdirilah Christian Coalition di bawah pimpinan Pat Robertson. Mereka bekerja sangat keras untuk memenangkan kursi kepresidenan kedua bagi George Bush Sr. pada tahun 1992 agar hubungan yang telah dirintis oleh Presiden Ronald Reagan dari Partai Republik dengan Paus Yohanes Paulus II segera mencapai puncaknya. Tetapi Tuhan menghendaki Bill Clinton dari Partai Demokrat yang saat itu tidak diunggulkan untuk memimpin AS selama 8 tahun. Malaikat Tuhan masih menahan mata angin yang akan menimbulkan kesulitan pada umat-Nya.
Lalu apa yang dilakukan oleh Christian Coalition setelah kekalahan Bush Senior? Dalam buku The AntiChrist and the New World Order, 78 dituliskan: “Dalam satu Konferens Road to Victory Pat Robertson berkata kepada hadirin yang bertepuk tangan dengan gemuruh: ‘Kita akan kembali di tahun 1993, kembali di tahun 1994, kembali di tahun 1995, 1996, 1997, 1998, kembali di tahun 1999, kita akan kembali sampai kita memenangkan semuanya’.” Kelihatannya Christian Coalition sudah dapat menduga bahwa Bill Clinton akan berkuasa untuk dua masa jabatan. Lalu apa yang mereka persiapkan setelah era Clinton berakhir?
Dalam buku Christ Is Coming, 218-219, di bawah judul “The Game Plan of the Christian Coalition” dituliskan kalimat sebagai berikut: On September 13, 1997, Christian Coalition state leaders in Atlanta held a closed-door breakfast. Pat Robertson “offered a detailed ‘game plan’ for delivering the White House to a handpicked Christian Coalition GOP candidate in the year 2000.” “According to Robertson, the nation faces the threat of annihilation by God due to legal abortion. The only way to save the country from God’s wrath, he added, is for the Christian Coalition to elect a president who will implement the organization's ’agenda. Someone taped Robertson’s speech, and it went public. He called for his Coalition to get behind one Republican candidate for president.
Kita sudah tahu hasilnya, bukan? Pemilihan presiden AS pada tahun 2000 yang sangat kontroversial dan hampir memecah belah bangsa Amerika. Tetapi Christian Coalition bukanlah satu-satunya organisasi agama di AS saat ini yang aktif bermain politik.
Pada September 2001 dibentuk Christian Churches Together (CCT) dengan tujuan mengembangkan persahabatan, kesatuan dan kesaksian di antara berbagai kepercayaan Kristen yang beragam. Saat ini ada sekitar 50 organisasi keagamaan bergabung dalam CCT. Organisasi ini menyatakan keprihatinan mereka akan berbagai perbedaan dan rasa saling tidak percaya antara gereja yang satu dengan yang lain. CCT bermaksud agar dapat dicapai satu kesamaan di antara mereka. Dalam satu pernyataan yang dikeluarkan pada 6 April 2002 di Chicago, CCT menyatakan bahwa kesaksian bersama itu termasuk: i) berbicara kepada masyarakat dengan satu suara, dan ii) mempromosikan sesuatu yang baik kepada masyarakat secara seragam. Tentu kita tahu ke mana tujuan akhir dari persamaan itu. Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa Gereja Katolik termasuk di dalam CCT dan memegang peranan kunci. Saat ini Gereja Katolik mempunyai anggota sekitar 68 juta orang di AS. Dengan begitu banyaknya ragam gereja Protestan, bisa dibayangkan kalau suara Katolik bersatu dan sangat dominan. Dapat dibayangkan kalau CCT ini merupakan perpanjangan tangan dari Catholic Campaign for America (CCA) yang telah dibentuk oleh Gereja Katolik pada tahun 1989.
Dengan berdirinya CCT pada awal milenium ini, jelas ini sudah merupakan langkah nyata bersatunya Protestan AS dan Kepausan. Roh Nubuat berkata: “Begitu Amerika, negeri kebebasan beragama itu, akan bersatu dengan Kepausan dalam menekan hati nurani dan memaksakan manusia untuk menghormati sabat yang palsu, maka rakyat setiap negara di bumi ini akan dituntun untuk mengikuti contohnya”, 6T 18 (1900). Dalam bukunya The Sabbath Under Crossfire, 23 Dr. Samuele Bacchiocchi menuliskan: “The lack of bibilical authority for Sundaykeeping may well be a major contributing factor to the crisis of Sunday observance that John Paul rightly laments.” Umumnya orang berbakti pada hari Minggu hanya pada jam kebaktian setelah itu mereka dapat pergi ke mal untuk berbelanja. Itulah sebabnya dalam Surat Kerasulan (dikeluarkan pada 31 Mei 1998 yang konsepnya dibuat oleh Kardinal Ratzinger – sekarang Paus Benediktus XVI) Paus Yohanes Paulus II menyatakan bahwa pemeliharaan hari Minggu adalah berakar dari Hukum Sepuluh, oleh karena itu harus disucikan selama sehari penuh. Dia lalu menyebutkannya sebagai Sunday Sabbath (sabat yang palsu). Menarik untuk mengikuti perkembangan selanjutnya kalau pada akhirnya CCT akan memperkenalkan istilah Sunday Sabbath, karena selama ini gereja Protestan selalu berdalih pemeliharaan hari Minggu adalah karena Yesus bangkit pada hari Minggu.
Saat ini ketiga organisasi agama di atas, Christian Coalition, Christian Churches Together dan Catholic Campaign for America dikabarkan telah menyusun sebuah agenda yang berisi sepuluh hal (ten point objectives) yang akan diusahakan agar dapat dijadikan sebagai undang-undang di AS. Untuk mengaburkan tujuan akhir di balik rencana ini, maka dari sepuluh agenda itu banyak yang disisipkan hanya sebagai pelengkap dan tidak terlihat menyulitkan. Contohnya: seseorang dilarang membakar bendera Amerika. Jelas hal ini akan dilihat orang sebagai sesuatu yang baik dan tidak akan ada yang keberatan. Tetapi di antara kesepuluh agenda itu termasuk perlunya menyediakan hari perhentian nasional yaitu hari Minggu. Akankah hal ini berhasil? Jawabannya sudah pasti, iya. Karena memang sudah dinubuatkan. Tetapi bagaimana kira-kira hal itu akan terjadi dan seberapa cepatkah hal itu akan terjadi? Apa hubungannya dengan kunjungannya Paus ke AS saat ini?
 
apa iya ada "ten point objective"????
kok yang di US gak ada kabar apa2 yah??? apa emang rahasia???
kasih linknya donk, jangan cuma berupa essay kaya gitu

Ketika penduduk Nazaret menolak-Nya, Yesus mengatakan bahwa seorang nabi tidak diterima di tempat asalnya. Hal ini sangat berbeda dengan penyambutan yang diberikan kepada Paus Benediktus XVI yang mendarat di Pangkalan AU Andrews

1. Paus bukan nabi
2. Paus adalah pemimpin umat katholik se-dunia dan kota. jadi wajar kan kalo dia disambut... gak pernah dengar yang namanya "diplomatik" yah?

Roh Nubuat berkata: “Begitu Amerika, negeri kebebasan beragama itu, akan bersatu dengan Kepausan dalam menekan hati nurani dan memaksakan manusia untuk menghormati sabat yang palsu, maka rakyat setiap negara di bumi ini akan dituntun untuk mengikuti contohnya”

Roh nubuatan yang mana???

jujur aja, artikel lo ini secara tidak langsung mau mengungkapkan kalo Paus adalah tokoh SESAT!!!
anyway... silahkan tulis sesuka lo deh...

sorry cuma numpang lewat dan kaget baca artikel ginian
May God bless u
 
@TS
Saya amati kok benci amat sih ama Paus? Ntar yang katolik marah loh...
 
baca dengan jelas ayat Alkitab di bawah ini

II Tesalonika
2:1. Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara,
2:2 supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.

2:3. Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

2:5 Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu?
2:6 Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya.
2:7 Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,
2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
2:9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
2:10 dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
2:11 Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,
2:12 supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.

yang bisa memenuhi semua nubuatan di Alkitab itu adalah Paus, jadi tulisan ini semua bukan karena aq membenci paus, tapi ini adalah kebenaran dari Alkitab yang tidak dapat disangkal

I Tesalonika 5:20
dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
 
2:3. Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

emang kapan paus meninggikan dirinya sendiri??? atau meninggikan diri = Allah???
kapan paus menyatakan dirinya sebagai Allah???
Paus adalah PENERUS rasul dan BUKAN Allah!!!
satu hal lagi tentang paus yang datang ke US, dan tentang agenda "Ten point objectives" lo itu.
kasih tau sini apa pendukung lo buat TUDUHAN lo itu??


Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu

perbuatan ajaib apa yang Paus buat???? tanda2 apa yang Paus berikan yang LOE tuduh dengan ayat diatas sebagai tanda2 dan mujizat palsu???? Paus bukan tukang sihir!!!
sini kasih juga pendukung2 loe yang lo punya... jangan ASBUN yah

yang bisa memenuhi semua nubuatan di Alkitab itu adalah Paus, jadi tulisan ini semua bukan karena aq membenci paus, tapi ini adalah kebenaran dari Alkitab yang tidak dapat disangkal
darimana lo bisa ngucapin kalimat yang aku bold merah diatas??? apa lo gak bisa ngelakuin yang lo tuduhin kalo lo dibantu kekuatan lucifer????
gak masalah kalo lo mao otak atik alkitab, asalkan lo gak maen tuduh tanpa alasan. gini aja deh...
buktikan kalo yang SESAT adalah PAUS dan bukan LOE!!!!
 
aduh...bacanya males neh.....mana panjyang...dempyet2....
berkunjung ke amrik mo liburan kale.../gg/gg
 
Mimpi Raja Babel
DANIEL

2:31 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
2:32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,
2:33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
2:34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
2:35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.
2:36 Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja:
2:37 Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,
2:38 dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di mana pun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu -- tuankulah kepala yang dari emas itu.
2:39 Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.
2:40 Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.
2:41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat.
2:42 Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian.
2:43 Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.
2:44 Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,
2:45 tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai.

Arti lambang – lambang:
Kepala dari emas – kerajaan Babylon (605 sm ~ 539 sm) – Nebukadnezar rajanya (ayat 37, 38).
Dada dan tangan dari perak (ayat 39) – kerajaan Media Persia (539 sm ~ 331 sm) yang mengalahkan Babylon .
Perut dari tembaga – (ayat 39) – Kerajaan Gerika (331 sm ~168 sm) yang mengalahkan Media Persia.
Paha dari besi (ayat40) – Kerajan Roma (168 sm ~ 476 tm) yang mengalahkan kerajaan Gerika.
Kaki dari besi dan tanah liat (ayat 41 – 43) – Kerajaan – kerajaan di Eropa, perpecahan dari kerajaan Roma (476 TM ~ kedatangan Yesus kedua kali)

Kerajaan Roma yang terpecah dan terbagi-bagi menjadi 10 kerajaan besar Eropa, a,l:

1. Anglo saxon – England 2. Franks – Prancis
3. Visighots – Spanyol 4. Suevi - Portugal
5. Alemani – Jerman 6. Burgundians – Switzerland
7. Lombards – Italia
8. Ostrogoth – dihancurkan, lenyap dari sejarah
9. Vandals – dihancurkan, lenyap dari sejarah
10. Heruli, dihancurkan, lenyap dari sejarah.

Usaha untuk mempersatukan Eropa tapi selalu gagal.

Charlemagne (Prancis …….. abad ke 8)
Charles V (Spanyol ……. abad ke 16)
Louis XIV (Prancis ………. Abad ke 18)
Napoleon Bonaparte (Prancis ………. Abad ke 19)
Kaisar Wilhelm (Jerman …… abad ke 20)
Adolf Hitler (Jerman …….. abad ke 20)

Usaha mempersatukan melalui perkawinan antar kerajaan juga gagal.

Usaha persatuan melalui penggunaan satu mata uang (euro) masih juga gagal, England dan beberapa negara lainnya masih pakai mata uang sendiri.

Nubuatan tergenapi, kerajaan terakhir akan terbagi-bagi (ayat 41), dan tidak akan merupakan kesatuan (ayat 43).

Kegenapan terakhir akan segera datang, terungkit lepasnya sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia yang akan menghancurkan patung itu, kedatangan Tuhan Yesus Kristus dalam segala kemuliaannya, menghancurkan seluruh kerajaan-kerajaan dunia.

DANIEL 7
(Diungkapkan)


PART ONE.

7:1 Pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar, raja Babel, bermimpilah Daniel dan mendapat penglihatan-penglihatan di tempat tidurnya. Lalu dituliskannya mimpi itu, dan inilah garis besarnya:
7:2 Berkatalah Daniel, demikian: "Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar,
7:3 dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain.

Empat ekor binatang itu melambangkan empat kerajaan yang akan muncul (ayat 17). Raja dimaksud juga kerajaan, kata yang dipakai bergantian dalam nubuatan ini.

Apakah yang dilambangkan sebagai angin?
Keributan, kegemparan, peperangan (Yer. 25:31-33; 49:36, 37). Sebagai akibat adanya keempat angin ini, kerajaan-kerajaan bergolak, bangun dan runtuh.

Apakah yang dilambangkan dengan air (laut besar)?
Wahyu 17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

Artinya, keempat kerajaan akan muncul dari daerah yang berpenduduk banyak, dari tengah rakyat, kaum, bahasa dan bangsa.

Dalam Daniel pasal 2 hanya mengungkapkan garis besar kerajaan-kerajaan besar dunia yang akan berkuasa, sebelum datangnya kerajaan Allah yang kekal. Dalam Daniel pasal 7, pemerintahan-pemerintahan dunia digambarkan lebih spesifik dengan lambang-lambang binatang liar dan buas. Yang terpenting adalah bagian yang terakhir, yang menindas dan menganiaya umat Allah.

Siapakah yang dilambangkan sebagai binatang yang pertama itu?
7:4 Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.

Seperti juga kepala emas, yang termulia diantara semua logam, demikian juga singa adalah raja atau kepala binatang buas, melambangkan pemerintahan kerajaan Babel, mempunyai sayap burung mengartikan kecepatan Babel mencapai puncak kekuasaannya dibawah Nebukadnezar yang memerintah sejak 605 STM ~ 562 STM

Siapakah yang dilambangkan sebagai binatang yang kedua itu?
7:5 Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak.

Inilah kerajaan Media Persia, yang dilambangkan dengan kerajaa perak di Daniel 2. Beruang melambangkan binatang buas yang haus darah, demikianlah kekejaman kerajaan ini. Berdiri pada salah satu sisinya, menggambarkan kerajaan Persia yang lebih kuat dan jaya dari pada Media.

Siapakah yang dilambangkan sebagai binatang yang ketiga itu?
7:6 Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagi pula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan.

Inilah kerajaan “tembaga” di Daniel 2, Gerika (Greece) dilambangkan sebagai seekor macan tutul dengan 4 sayap burung dipunggungnya, melambangkan kecepatan pergerakan penaklukan Gerika atas bangsa-bangsa dan kerajaan lain.
Dalam kurun waktu 8 tahun Alexander the Great, raja terbesar dari Gerika, telah mengalahkan dan menguasai daerah seluas 2 juta mil persegi yang berpenduduk +/- 20 juta orang. Menaklukkan Asia kecil, menumbangkan Persia yang dibangun Koresyi yang agung, menaklukkan suku-suku liar didataran tinggi Iran dan yang lebih beradab di lembah Indus.

Binatang ini mempunyai empat kepala.
Selama hidup Alexander the Great, Gerika bersatu dibawah kepemimpinannya, setelah ia wafat tahun 323 STM, tak lama kemudian kerajaannya pecah menjadi empat masing-masing dipimpin oleh salah satu dari keempat jendralnya.

Siapakah yang dilambangkan sebagai binatang yang keempat itu?
7:7 Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.

Apakah yang dikatakan tentang binatang ini?
7:23 Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya.
Tepat sekali, sejarah dunia membuktikan kuasa dan kebesaran kerajaan keempat ini yaitu Roma (Kerajaan “besi” di Daniel 2), yang mengalahkan Gerika pada perang di Pydna tahun 168 STM dan mengambil alih daerah kekuasaan mereka. Kerajaan yang keras dan kejam dan raja-rajanya memerintah dengan tangan besi.

Tetapi akhirnya kerajaan ini runtuh juga, tetapi tidak oleh peperangan dan penaklukan seperti tiga kerajaan terdahulu, melainkan oleh kelemahan, keserakahan dan perpecahan. Ia terpecah menjadi sepuluh kerajaan (476 TM) yang dilambangkan oleh sepuluh tanduknya, kerajaan-kerajaan yang sudah disebut di Daniel 2.
 
PART TWO.

Perubahan apa yang terjadi pada tanduk-tanduk itu dalam pengihatan Daniel?
Daniel 7:8 Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.

Daniel penasaran ingin mengetahui tentang tanduk kecil yang aneh ini, yang bertumbuh menjadi besar dari antara 10 tanduk itu, dan pertumbuhannya mencabut tiga buah tanduk, ia bertumbuh lebih besar dari pada tanduk lainnya dan mempunyai mata serta mulut yang menyombong, ia berkata sombong dihadapan yang Maha Tinggi, berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, sehingga akhirnya ia dimusnahkan (ayat 11).

7:19 Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat itu, yang berbeda dengan segala binatang yang lain, yang sangat menakutkan, dengan gigi besinya dan kuku tembaganya, yang melahap dan meremukkan dan menginjak-injak sisanya dengan kakinya;
7:20 dan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata dan yang mempunyai mulut yang menyombong, yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk, dan yang lebih besar rupanya dari tanduk-tanduk yang lain.
7:21 Dan aku melihat tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka,
7:22 sampai Yang Lanjut Usianya itu datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi dan waktunya datang orang-orang kudus itu memegang pemerintahan. 7:23 Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya.
7:24 Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja.

The Roman Empire terpecah menjadi 10 kerajaan Eropa (ayat 24), sesudah waktu itu akan muncul seorang raja yang berbeda dengan raja-raja terdahulu dan akan merendahkan tiga raja (tumbuhnya raja yang dilambangkan tanduk kecil ini mematahkan 3 tanduk lain – ayat 20). Dimanakah perbedaan raja ini dengan raja-raja terdahulu dan siapakah ia?

Pertama-tama, siapakah tiga raja atau kerajaan (yang dilambangkan tiga tanduk yang patah) yang menghilang dari panggung kekuasaan oleh “ulah si tanduk kecil” yang bertumbuh besar itu? Tidak lain adalah kerajaan Ostrogoth, Vandals dan Heruli. (Daniel 2). Mereka disingkirkan dari panggung sejarah dunia melalui perang dan penaklukan oleh tentara Roma yang dipengaruhi si “tanduk kecil”, sebab faham Arian yang mereka anut bertentangan dengan doktrin Trinitarian si “tanduk kecil.”

Kerajaan Vandals tamat riwajatnya tahun 534 oleh jendralnya kaisar Roma Yustinian I yang bernama Belisarius , Heruli tamat tahun 493 dengan matinya raja mereka Odoacer oleh Theodoric raja Ostrogoths dan Ostrogoths sendiri tamat tahun 553.

Kutipan dari sebuah sumber:
"From 476 to 521 the world was almost entirely under the sway of Arians. All the barbarians, Visigoths, Ostrogoths, and Vandals professed Arianism. Not that they could appreciate the intricate subtleties of the Greek language or the technical terms which separated those who held the Creed of Nicaea from the followers of Arius, but because they had received their Christianity from Arian missionaries, and perhaps because they disdained to worship with the despised Roman provincials." F. J. Foakes-Jackson, "The New West and Gregory the Great," in the composite work An Outline of Christianity (New York: Bethlehem Publishers, 1926), Vol. 2, p. 150.

Of all the Germanic kingdoms, the Vandals, Heruli, and Ostrogoths posed the greatest hindrance the development of the papacy. Their defeat allowed for unchallenged papal supremacy in 538. After that, all the Arian kingdoms were eventually forced to become Catholic.

The Catholic Heresy was proclaimed by Pontifex Maximus Emperor Theodosius I 378-395 AD so the Arians were not Anti-Christ before that.


PART THREE

Tanduk kecil yang bertumbuh besar dan mencabut tiga tanduk lain, yaitu yang oleh karena pengaruhnya, melenyapkan dari panggung sejarah dunia kerajaan/raja Heruli, Vandals dan Ostrogoth, menurut sejarah tidak lain adalah Roma Chatolic. Dikatakan bahwa Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja. Dimanakah perbedaannya?

Bila semua kerajaan lain adalah kerajaan pemerintahan, maka Roma Catholic adalah kerajaan moral yang raksaa.

“Dari reruntuhan politik Roma, timbullah kerajaan moral yang besar didalam “ - bentuk raksasa” yaitu Gereja Roma : - A.C. Flick – The rise of the Mediaeval Church.

Dan dibawah influence (pengaruh) Paus Roma, ketiga kerajaan Vandals, Heruli dan Ostrogoth lenyap dari panggung dunia oleh tekanan militer dan perang.

Sekarang mari kita lanjutkan, bagaimana peran sitanduk kecil ini dalam sejarah dunia khususnya dunia Kristen.


7:8 Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.7:11 Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.
7:20 dan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata dan yang mempunyai mulut yang menyombong, yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk, dan yang lebih besar rupanya dari tanduk-tanduk yang lain.
7:21 Dan aku melihat tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka,
7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Tanduk kecil ini telah kita indikasikan sebagai Roma Katolik, ia tumbuh diantara 10 tanduk, ini cocok dengan berdiri dan berkembangnya Roma Catholic dibekas daearah kekaisaran Roma, bahkan berkedudukan di Roma. Suatu kerajaan moral yang mengurus juga perkara-perkara duniawi dan pemerintahan. Raja atau kerajaan yang berbeda dengan raja-raja yang terdahulu.

Kuasa yang dilambangkan tanduk ini mempunyai mata seperti manusia dan mulut yang menyombong (7:8), ini menggambarkan seorang manusia yang sombong, yang mengepalai ‘kerajaan moral” atau Roma Catholic.

Apa yang dilakukannya?

1. Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang yang Maha Tinggi.
2. Ia akan menganiaya orang-orang kudus milik yang Maha Tinggi.
3. Ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum.

Bila seseorang mengucapkan perkataan yang menentang Yang Maha Tinggi, kira-kira apa yang dikatakannya?

Tidak lain ia akan mengeluarkan doktrin-doktrin yang menentang firman Allah. Inilah cirinya yang pertama.
Cirinya yang kedua adalah ia akan menganiaya orang-orang kudus milik yang Maha Tinggi, atau umatNya.
Cirinya yang ketiga adalah, ia akan berusaha mengubah waktu dan hukum.

Kita akan cermati ketiga ciri ini dan pembuktiannya, sehingga kita tidak salah mengaplikasikan lambang ini, dan dapat mengungkapkan nubuatan ini dengan benar.

Apa sajakah doktrin yang dikeluarkan oleh Roma Catholic yang menentang firman Allah, suatu bukti akan “perkataan sombong yang keluar dari mulut yang menyombong”? Inilah antara lain daftarnya.
(Penulisan ini hanyalah pengungkapan kebenaran nubuatan, tanpa maksud mendiskreditkan).

Tahun 300 – Doa kepada orang mati – menentang Yesaya 8:19
Tahun 375 – Pemujaan kepada orang kudus dan malekat – menentang Yes. 8:19 dan Keluaran 20:4,5
Tahun 431 – Maria ditetapkan sebagai Bunda Allah – Menentang Roma 3:9, 23 dan Galatia 4:4,5 bahwa Maria adalah juga orang berdosa yang perlu ditebus, menjadikan hal yang tidak mungkin baginya untuk menjadi bunda Allah. Ia tidak lebih dari pada bunda Yesus, yang dilahirkannya.
Tahun 500 – Doktrin Purgatory atau Api Penyucian yang mengajarkan adanya suatu tempat persinggahan bagi orang berdosa untuk dimurnikan kembali melalui doa dan persembahan saudara-saudaranya yang masih hidup, dan setelah suatu jangka waktu, akhirnya melayakkan ia masuk sorga – Doktrin sesat yang sangat berbahaya, karena mengajarkan adanya kesempatan kedua setelah kematian untuk mendapat keselamatan. Menentang I Yoh 1:7-9; 2:1-2; Yohanes 5:24; Ibrani 9:27; Wahyu 20:13-15.
Tahun 593 – Bahasa Latin ditetapkan sebagai bahasa doa dan liturgy gereja – Menentang 1 Korintus 14:9, yaitu bahwa doa dan liturgy harus dalam bahasa yang dimengerti seluruh jemaat.
Tahun 600 – Mencium kaki Paus – Bertentangan dengan Kisah 10:25,26 ; Wahyu 19:10; 22:9.
Tahun 750 – Doktrin Pemujaan dan penyembahan kepada Maria dan para orang suci yang sudah mati, patung-patung dan benda-benda kuno ditetapkan – Bertentangan dengan Keluaran 20:4,5; Ulangan 27:15; Mazmur 115
Tahun 788 – Doktrin diatas dilegalkan dengan dekrit kePausan pada konsili di Nicea
Tahun 890 – Doktrin pemujaan kepada Santo Yoseph – Sama, bertentangan dengan Keluaran 20:4,5; Ulangan 27:15; Mazmur 115
Tahun 1184 – Penetapan Inkuisisi, yaitu Badan Gereja yang berhak penuh menahan, mengadili dan menghakimi orang-orang yang menentang doktrin dan gereja atau Paus – Bertentangan dengan 1 Petrus 5:2,3. Kristus tidak pernah mengajarkan untuk menyebarkan InjilNya dengan kekerasan dan pemaksaan, apalagi dengan penahanan, penganiayayaan dan pembunuhan.
Tahun 1215 – Doktrin Transubstantiation of the wafer, yaitu doktrin yang mengajarkan bahwa pada Perjamuan Suci, melalui doa pastor atau uskup, maka diimani dan diyakini, bahwa sesungguhnya roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Yesus tanpa merubah rasa dan bentuk bahan – Mungkinkah manusia ciptaan Tuhan menciptakan PenciptaNya melalui doa permohonan kepada sang Pencipta?? Ini adalah perkataan sombong yang luar biasa dari sitanduk kecil.
Tahun 1215 – Pengakuan dosa kepada Pastor – Bertentangan dengan firman Allah yang jelas di Maz 51:1-10; Luk 7:48; 15:21; I Yoh 1:8-9.
Tahun 1220 – Pemujaan kepada hosti (roti bulat kecil yang dipergunakan pada saat Perjamuan Kudus atau Eucharisty) – menentang Yohanes 4:24.
Tahun 1229 – Alkitab ditetapkan sebagai buku yang dilarang dibaca oleh umum pada konsili di Valencia – Menentang Yohanes 5:39; I Timotius 3:15-17
Tahun 1439 – Doktrin Purgatory (api penyucian) didekritkan pada konsili di Florence – Menentang I Yoh 1:7-9; 2:1-2; Yohanes 5:24; Ibrani 9:27; Wahyu 20:13-15.
Tahun 1545 – Ditetapkan bahwa Tradisi Gereja mempunyai otoritas yang sama dan sejajar dengan Alkitab – Bertentangan dengan Markus 7:7-13; Kolose 2:8; Wahyu 22:18.
Tahun 1545 – Penetapan doktrin bahwa manusia dibenarkan juga oleh perbuatannya dan bukan hanya oleh karena iman saja (Iman + perbuatan yang menyelamatkan) – Bertentangan dengan Roma 3:20, 28; Galatia 2:16.
Tahun 1560 – Paus Pius IV mensahkan dengan dekritnya semua doktrin gereja yang bertentangan dengan Alkitab hasil konsili Trent sebagai legal dan mengikat umat – Bertentangan dengan Galatia 1:8.
Tahun 1870 – Doktrin Papal Infallibility yaitu Doktrin “Paus tidak pernah salah” – sebuah kesombongan teramat sangat dari si”tanduk kecil” lagi, bertentangan dengan Roma 3:4, 9, 20, 23, Mazmur 51:7; 1 Yohanes 1:8.
Tahun 1950 – Doktrin Assumption of the Virgin Mary, yaitu tubuh Maria diangkat kesurga pda saat matinya – Tidak ada ayat Alkitab menceritakan hal ini, berarti suatu penambahan akan ajaran Alkitab, lihat Wahyu 22:18.
Tahun 1954 – Doktrin Immaculate Conception, dikandung tanpa dosa dari Perawan Maria yang tak berdosa, yang tetap perawan sampai ia mati – Suatu kebohongan besar dimana Maria adalah manusia berdosa yang butuh penebusan bertentangan dengan Mazmur 51:7; Roma 3:9,20,23; 1 Yoh. 1:8; Gal. 4:4,5, dan Maria mempunyai banyak anak lain dari suaminya Yusuf, Markus 3:31; Kisah 1:14; Galatia 1:19; Matius 13:55; Markus 6:3.
 
PART FOUR.

Ciri yang kedua dari si “tanduk kecil” adalah menganiaya orang-orang kudus milik yang Maha Tinggi.

Daniel 7:21 Dan aku melihat tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka,
Daniel 7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ……………………………………………………….., dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Si “tanduk kecil” ini akan menganiaya umat Allah selama 1 masa + 2 masa + ½ masa = 3 ½ masa.
Berapa lamakah 3 ½ masa nubuatan itu? Itu adalah 3 ½ tahun = 42 bulan = 1260 hari (1 bulan = 30 hari) nubuatan. Berapa lamakah itu? Bila 1 hari nubuatan = 1 tahun (Yehezkiel 4:6; 2 Petrus 3:8), maka 1260 hari nubutan = 1260 tahun.

Dimanakah kita baca nubuatan yang sama dengan ini, yaitu tentang masanya yang 42 bulan atau 1260 hari?

Daniel 12:7 Lalu kudengar orang yang berpakaian kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu bersumpah demi Dia yang hidup kekal, sambil mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya ke langit: "Satu masa dan dua masa dan setengah masa; dan setelah berakhir kuasa perusak bangsa yang kudus itu, maka segala hal ini akan digenapi!
Wahyu 11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Wahyu 11:3 Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Wahyu 12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Wahyu 13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

Kita lihat bahwa nubuatan Daniel 7 tentang si “tanduk kecil” terkait dengan nubuatan Yohanes tentang si Ular Tua, yaitu Iblis yang memberi kuasa kepada binatang Wahyu 13 untuk menghujat Allah dan menganiaya umat Allah 42 bulan lamanya atau 1260 hari. Tanduk kecil ini disebut kuasa perusak bangsa-bangsa, ia berhasil menguasai pelataran luar dari Bait Allah, ia akan mengejar dan menganiaya umat Tuhan yang dilambangkan perempuan suci Wahyu 12 selama 1260 hari lamanya.

Telah diungkapkan di Part Three kalau tanduk kecil melambangkan gereja kerajaan yang bertumbuh dari bekas kekaisaran Roma dan kepala gerejanyapun berkedudukan di Roma, yang diawal pertumbuhannya mencabut kekuasaan 3 raja/kerajaan sampai lenyap dari panggung sejarah, yaitu Vandals, Herulii dan Ostrogoth.

Rincian kedua dari tanda si “tanduk kecil” menambah kepastian bahwa memang RC lah yang dimaksud oleh nubuatan Daniel. Pada tahun 533 TM, kaisar Yustinian mengumumkan pengangkatan uskup Roma sebagai “kepala dari semua gereja suci” atau disebut Paus. Dekrit ini mulai berlaku tahun 538 TM, sewaktu Belisarius, jendral kaisar Yustinian memukul dn menghancurkan kerajaan Ostrogoth, penguasa Arian terakhir. Pada tahun yang sama Yustinian membuat surat perintah untuk memaksa semua non Katolik menggabungkan diri dengan gereja RC dalam tempo 90 hari bila tidak akan terusir keluar kerajaan dan harta bendanya disita. Ini menandakan era berdirinya kekuasaan kePausan.

Pada tahun 1797 TM semasa Revolusi Prancis, Napoleon memerintahkan bahwa jika Paus wafat (Paus Pius VII yang sedang sakit keras), tidak boleh dipilih lagi penggantinya dan pemerintahan kePausan harus berakhir. Tetapi Paus sehat kembali, sehingga akhirnya pada tanggal 20 Februari 1978, dengan menyamarkan maksudnya, jendral Berthier - Kastaf Napoleon memasuki Roma dan menangkap serta memenjarakan Paus, cincin kekuasaannya dicopot, harta kekayaannya disita dan dijual, Negara kePausan dinyatakan tidak ada lagi dan Roma diproklamasikan sebagai Republik. Paus diangkut ke Prancis dimana ia wafat sebagai tawanan pada tanggal 29 Agustus 1799 di Valencia.
Untuk jangka waktu yang lama sekali tahta kePausan mengalami kekosongan.

Prancis sebenarnya adalah pendukung utama kePausan dan dijuluki “anak sulung gereja itu.” Penggulingan tahta kePausan telah mengakhiri supremasi politik si “tanduk kecil” dan meninggalkan “luka parah yang membahayakan hidupnya.”

Nubuatan tergenapi dengan perfect, era 1260 tahun, mulai 538 TM sampai dengan 1798 TM, adalah masa berkuasa dan masa penganiayaan “sitanduk kecil” - kePausan RC yang merupakan gereja kerajaan yang berkuasa diEropa. Dan sejarah mencatat berapa banyak umat Allah yang mempertahankan kebenaran Injil Kristus dianiaya dan dibunuh selama masa kekuasaan mereka ini karena menolak mengakui atau menerima doktrin gereja.

Beberapa kutipan dari beberapa sumber:

Bahwa gereja Roma telah menumpahkan darah orang yang tidak berdosa lebih banyak dari yang pernah dilakukan oleh suatu lembaga yang pernah terjadi diantara umat manusia, dan hal ini tidak bisa disangkal oleh…………….. (Lecky - History of the Rise and Influence of the Spirit of Rationalism in Europe hlm. 32)

Spanish Inquisition, the Waldensians inquisitions, Barthollomew massacre in France, etc,

Check Wikipedia.org untuk penjelasan akan pembantaian yang dilakukan the Inquisition nya RC di beberapa bagian dunia.

Baca Church history: The Height and Decline of the Papacy (1073–1517)
Medieval Church History, part 3
By Dr. Jack L. Arnold

The Spanish Inquisition:
Killing Non-Christians for the Mother Church
By Suzanne MacNevin

Kutipan dari: The Reformation Online - The Most Timely and Scientific Site on the Internet
August 24, 1572, was the date of the infamous St. Bartholomew's Day Massacre in France. On that day, over 400 years ago, began one of the most horrifying holocausts in history. The glorious Reformation, begun in Germany on October 31, 1517, had spread to France—and was joyfully received. A great change had come over the people as industry and learning began to flourish, and so rapidly did the Truth spread that over a third of the population embraced the Reformed Christian Faith.
………………………………………………..
Suddenly—and without warning—the devilish work commenced. Beginning at Paris, the French soldiers and the Roman Catholic clergy fell upon the unarmed people, and blood flowed like a river throughout the entire country. Men, women, and children fell in heaps before the mobs and the bloodthirsty troops. In one week, almost 100,100 Protestants perished. The rivers of France were so filled with corpses that for many months no fish were eaten. In the valley of the Loire, wolves came down from the hills to feel upon the decaying bodies of Frenchmen. The list of massacres was as endless as the list of the dead!

Pope Innocent III – crusade against Cathars
What is beyond doubt is that when the Catholic army was mobilised, it was the most appalling killing machine Europe had ever seen.
The consequence of the sack of Béziers was stunning and was something analogous to the effects of the atomic bombing of Hiroshima in the Second World War. It was a horror of a magnitude exceeding anything in the memory of the people of the Midi. That popes could authorise such human tragedies to occur in a purportedly enlightened age is grim proof of the sightlessness that can be engendered by "blind faith".
After Béziers, Church troops marched triumphantly to Carcassonne, the greatest fortress of the day. It could justifiably have been regarded as a prize which could only fall after months or years of siege, but it succumbed in less than a month after the sack of Béziers (The Great Heresy, Dr Arthur Guirdham, Neville Spearman, Jersey, 1977). Europeans shuddered when they heard that another 5,000 people were slaughtered at Marmande on 26 September 1209, and Guillaume de Tudle records a dreadful description of men, women and children being hacked to pieces by the Militia of Jesus Christ. …………. (Nexus mag. The criminal History of the Papacy)

Dalam mempelajari tafsir Daniel dan Wahyu, banyak sekali penafsiran berbagai versi yang pernah ditulis orang. Saya kemukakan disini apa yang saya anggap penafsiran yang paling mendekati kebenaran, masuk akal dan jelas kronologisnya. Sebagai bahan study dan perbandingan saja, karena kita bisa mendiskusikannya.

OK, lanjut dengan ciri-ciri ketiga dari si”tanduk kecil.”

Daniel 7:25 - Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Saya telah ungkapkan ciri yang pertama dan kedua dari “sitanduk kecil,” dan sebagai ciri ketiga yang merupakan satu paket tanda pengenal akan “oknum” atau kuasa yang ajarannya menentang yang Maha Tinggi, yang menganiaya umat-umat Allah yang tidak mau menerima doktrin atau ajarannya adalah usahanya untuk mengubah waktu dan hukum.

Telah saya jelaskan panjang lebar di Forum ini bahwa sasaran utama Iblis setelah Yesus naik kesurga adalah menyesatkan orang percaya dengan menghancurkan hukum-hukum Allah, yang berseberangan langsung dengan rencana Kristus yang justru akan menuliskan dan menaruh hukumNya dibatin dan hati manusia percaya agar tuntutan hukum Taurat dapat digenapi didalam dia, sebab pada hari penghakiman, setiap insan manusia harus menghadapi tahta pengadilan Allah dengan TauratNya sebagai standard penghakiman, dan siapa yang melakukannya, akan dibenarkan dan hidup karenanya (Roma 2:13; Galatia 3:12).

Mengapa Iblis ingin menghancurkan dan meniadakan hukum Taurat Tuhan? Sebab hukum itu menyatakan dosa, dan standard kebenaran dalam penghakiman. Dan yang paling penting, sebab didalam hukum IV terdapat salah satu cara bagaimana Allah menguduskan kita.

Yehezkiel 20:12 Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.

Dari Sabat kepada Sabat, setiap minggu, Allah menguduskan mereka yang memelihara hari SabatNya dan menyucikannya. Hal ini yang Iblis tidak inginkan terjadi, sebab ia tahu, hanya mereka yang kudus yang dapat melihat Allah, dan menjadi kudus menurut definisi frman Allah adalah: Menuruti perintah Allah dengan iman Yesus (Wahyu 14:12).

Oleh sebab itu, target utama Iblis adalah menghancurkan hukum Taurat Tuhan, paling tidak mengubahnya dan meniadakan Sabat Tuhan. Iblis berhasil dan sukses besar, sebab kenyataannya, dunia Kristen sekarang telah meniadakan hukum Sabat Tuhan, melupakan hari Sabat Tuhan hari ketujuh dan bahkan banyak yang percaya bahwa Taurat Tuhan sudah dipalangkan dikayu salib, sudah berakhir, demikian juga hukum SabatNya.

Tetapi tentu saja usaha perubahan ini perlu waktu lama dan melalui pelayan-pelayannya yang menyamar sebagai malaekat terang, Iblis berhasil menanamkan injil palsu yang membuang Taurat Tuhan dan menyalibkan hari SabatNya hari ketujuh.

Kebetulan banyak penafsiran dalam Injil yang seakan-akan menunjang dan menguatkan bahwa Taurat Tuhan sudah berakhir di salib Kristus, dan terutama juga karena festival kebangkitan Yesus yang diselenggarakan didunia Kristen sejak mula-mula pada setiap hari Minggu, hari pertama, semakin berkembang dan meluas. Apalagi setelah Kaisar Contstantine pada tahun 321 TM mengeluarkan dekrit bahwa segenap warga Roma harus beristirahat pada hari Minggu dan tidak boleh bekerja, hari libur nasional. Juga karena perkembangan gereja Kristen itu sendiri yang ingin berbeda dengan Yudaisme dengan cirinya hari Sabat, dan festival kebangkitan Yesus yang semakain merata diperingati, maka pada akhirnya, melalui konsili di Laodecia tahun 356TM, hari kebangkitan Yesus pada hari Minggu diterima gereja sebagai hari Tuhan yang harus diperingati, dikuduskan dan berbakti. Dan 1200 tahun kemudian, tahun 1546 TM, hari Minggu resmi dan legal ditetapkan menggantikan Sabat Tuhan. Sempurnalah perubahan hukum Tuhan oleh kuasa yang akhirnya mengenakan atribut “tanduk kecil” itu pada dirinya sendiri.

Satu-satunya hukum Allah yang berbicara tentang waktu didalam Sepuluh Perintahnya adalah hukum untuk mengingat dan menyucikan hari Sabat Tuhan, hari ketujuh. Dan oleh tanduk kecil ini, Sabat Tuhan hari ketujuh diganti dengan Hari Tuhan, yaitu hari Minggu, hari pertama. Segala hormat dan persembahan yang seharusnya ditujukan kepada Sabat Tuhan, telah dipindahkan kepada hari Minggu. Dan bukan itu saja, memenuhi nubuatan itu sendiri, ia mengubah hukum Allah dengan meniadakan hukum II, hukum III naik menjadi hukum II, hukum IV naik menjadi hukum III, hukum V naik menjadi hukum IV, hukum VI naik menjadi hukum V, hukum VII naik menjadi hukum VI, hukum VIII naik menjadi hukum VII, hukum IX naik menjadi hukum VIII dan hukum X dbagi dua, untuk menggenapi kembali menjadi sepuluh hukum karena penghapusan hukum II.

Tergenapilah nubuatan Daniel tentang “sitanduk kecil” ia akan berusaha mengubah waktu dan hukum. Apapun alasan mereka, sealkitabiah apapun penafsirannya, tetapi nubuatan digenapi, dan justru mereka mengakui sendiri dan berbangga akan kuasa perubahan ini. Bukankah mereka pemegang kunci surga? Apa yang mereka ikat dibumi akan terikat disurga dan apa yang mreka lepaskan dibumi akan terlepas juga disurga. Karena itu, banyak kutipan yang bisa disasmpaikan disini sehubungan dengan pengakuan kalangan mereka akan perubahan ini, yang menjadi ciri gereja akan kuasa dan otoritasnya.

Dan inilah hukum Allah yang telah diubah oleh sitanduk kecil.
Pada Loh batu yang kiri kini tertulis:

I. Akulah Tuhan, Allahmu, jangan ada padamu allah lain dihadapanKu.
II. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan.
III. Ingatlah untuk menyucikan hari Tuhan.
IV. Hormatilah ayah dan ibumu.

Pada loh batu yang kanan kini tertulis:
V. Jangan membunuh.
VI. Jangan berzinah.
VII. Jangan mencuri
VIII. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
IX. Jangan mengingini istri sesamamu
X. Jangan mengini barang apapun milik sesamamu.

Bandingkan dengan hukum yang asli pada dua loh batu:
Loh batu yang kiri:
I. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
II. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
III. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
IV. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Pada Loh batu yang kanan:
V. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
VI. Jangan membunuh.
VII. Jangan berzinah.
VIII. Jangan mencuri.
IX. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
X. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.

Demikianlah, sitanduk kecil dengan ini menggenapkan nubuatan tentang dirinya sendiri. Dan sayangnya, dunia Kristen disapu bersih oleh doktrin si tanduk kecil, walaupun nubuatan telah diberikan sebagai warning dan tindakan berjaga-jaga agar umat Allah dapat mendeteksi kepalsuan ini, tetapi memang ciri – ciri manusia, mereka suka dengan apa yang enak didengar telinga dan memenuhi keinginan-keinginan dagingnya. Perintah manusiapun diterima dengan bulat menggantikan hukum Allah yang kudus, dan sabat manusia menggantikan Sabat Tuhan. Misi Iblis berhasil sukses, satu-satunya hukum yang melalui mana Allah menguduskan orang percaya agar bisa melihat Dia, telah disalibkan, dilupakan, diinjal-injak sebab diganti dengan hari I hari Minggu.

Dengan demikian terpenuhilah dengan sendirinya nubuatan lainnya:
Mazmur 119:126 - Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu.
Yehezkiel 22:26 - Imam-imamnya memperkosa hukum Taurat-Ku dan menajiskan hal-hal yang kudus bagi-Ku, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap hari-hari Sabat-Ku. Demikianlah Aku dinajiskan di tengah-tengah mereka.
 
Tahun 300 – Doa kepada orang mati – menentang Yesaya 8:19
sapa bilang kalo katholik berdoa KEPADA orang mati??? LOE!!!!!
katholik mengajarkan untuk MENDOAKAN, agar arwahnya diterima oleh Bapa!!!

Tahun 375 – Pemujaan kepada orang kudus dan malekat – menentang Yes. 8:19 dan Keluaran 20:4,5
Katholik hanya memuja dan menyembah Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus!!!!
orang kudus dan malaekat hanya DIHORMATI!!!!
Tahun 431 – Maria ditetapkan sebagai Bunda Allah – Menentang Roma 3:9, 23 dan Galatia 4:4,5 bahwa Maria adalah juga orang berdosa yang perlu ditebus, menjadikan hal yang tidak mungkin baginya untuk menjadi bunda Allah. Ia tidak lebih dari pada bunda Yesus, yang dilahirkannya.
Siapakah Yesus??? manusia??? Allah??? ato sungguh2 manusia dan sungguh2 Allah??? pake otak yang Tuhan udah kasih ke loe buat mikir DIKIT aja, gak usah banyak2
Dan memang Maria TIDAK AKAN pernah melebihi Allah!!!

Tahun 500 – Doktrin Purgatory atau Api Penyucian yang mengajarkan adanya suatu tempat persinggahan bagi orang berdosa untuk dimurnikan kembali melalui doa dan persembahan saudara-saudaranya yang masih hidup, dan setelah suatu jangka waktu, akhirnya melayakkan ia masuk sorga – Doktrin sesat yang sangat berbahaya, karena mengajarkan adanya kesempatan kedua setelah kematian untuk mendapat keselamatan. Menentang I Yoh 1:7-9; 2:1-2; Yohanes 5:24; Ibrani 9:27; Wahyu 20:13-15.
Tidak pernah ada kesempatan kedua untuk manusia yang memang layak masuk neraka!!!
I Yoh 1:7-9; 2:1-2; Yohanes 5:24; Ibrani 9:27; Wahyu 20:13-15. mengatakan bahwa Yesus adalah satu2nya jalan keselamatan, penebus dan perantara; Hidup hanya 1x dan sesudah itu adalah penghakiman. Api penyucian ada di kitab suci, Yesus sendiri pernah menyinggungnya walaupun tidak pernah mengatakan secara langsung (sorry lupa ayatnya, maklum katholik) dan sisanya ada di kitab deuterokanonika yang tidak diakui oleh protestan!!!

Tahun 593 – Bahasa Latin ditetapkan sebagai bahasa doa dan liturgy gereja – Menentang 1 Korintus 14:9, yaitu bahwa doa dan liturgy harus dalam bahasa yang dimengerti seluruh jemaat.
lo tuli ato hidup dalam hutan rimba??? lom pernah ke gereja Katholik di Indonesia yah???
mampir dolo kapan2 tar lo tau deh jawabannya

Tahun 600 – Mencium kaki Paus – Bertentangan dengan Kisah 10:25,26 ; Wahyu 19:10; 22:9.
kaki Paus di cium??? buat apa??? emang siapa Paus??? mamaku apa??? pake cium kaki segala... yang ada tuh IMAM membasuh kaki di kamis putih
info sesat dari mana lo???

Tahun 750 – Doktrin Pemujaan dan penyembahan kepada Maria dan para orang suci yang sudah mati, patung-patung dan benda-benda kuno ditetapkan – Bertentangan dengan Keluaran 20:4,5; Ulangan 27:15; Mazmur 115
masalah ini lagi.....
MARIA HANYA DI HORMATI!!!! TIDAK PERNAH ADA AJARAN UNTUK MEMUJA DAN MENYEMBAH MARIA!!!! KARENA ALLAH ADALAH ALLAH YANG PENCEMBURU!!!!!!!
patung2 maria??? kalo lo ancurin ato injak2 silahkan aja kok, tar aku beliin satu buat lo ludahin ato ancurin... patung kok di sembah.... GOBLOK banget -_- bikin Tuhan marah aja

Tahun 788 – Doktrin diatas dilegalkan dengan dekrit kePausan pada konsili di Nicea
hah??? sini linknya...

Tahun 890 – Doktrin pemujaan kepada Santo Yoseph – Sama, bertentangan dengan Keluaran 20:4,5; Ulangan 27:15; Mazmur 115
sama kasusnya kaya Maria... males jawab lagi

Tahun 1184 – Penetapan Inkuisisi, yaitu Badan Gereja yang berhak penuh menahan, mengadili dan menghakimi orang-orang yang menentang doktrin dan gereja atau Paus – Bertentangan dengan 1 Petrus 5:2,3. Kristus tidak pernah mengajarkan untuk menyebarkan InjilNya dengan kekerasan dan pemaksaan, apalagi dengan penahanan, penganiayayaan dan pembunuhan.
loe hidup di tahun berapa??? baca sejarahnya dan kondisi saat ini yah.... bangun mas... jgn liat belakang terus....

Tahun 1215 – Doktrin Transubstantiation of the wafer, yaitu doktrin yang mengajarkan bahwa pada Perjamuan Suci, melalui doa pastor atau uskup, maka diimani dan diyakini, bahwa sesungguhnya roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Yesus tanpa merubah rasa dan bentuk bahan – Mungkinkah manusia ciptaan Tuhan menciptakan PenciptaNya melalui doa permohonan kepada sang Pencipta?? Ini adalah perkataan sombong yang luar biasa dari sitanduk kecil.
perjamuan suci itu untuk mengenangkan perjamuan terakhir Yesus!!!
lo lupa Yesus bilang apa??? Inilah tubuhKu yang dikurbankan bagiMu, Dan inilah Piala DarahKu yang ditumpahkan bagimu.
itu apa yg dibagi oleh Yesus saat itu??? daging ma darahnya Yesus sendiri ato roti dan anggur????
lagian banyak gereja2 protestan yang ngelakuin itu....

Tahun 1215 – Pengakuan dosa kepada Pastor – Bertentangan dengan firman Allah yang jelas di Maz 51:1-10; Luk 7:48; 15:21; I Yoh 1:8-9.
pengakuan dosa kepada Pastor hanyalah perlambang ungkapan perdamaian antara manusia dan manusia, karena dosa telah merusak hubungan pendosa dengan Tuhan juga hubungan pendosa kepada manusia (khususnya gereja)
contoh: kalo aku menculik anak dan membunuhnya, aku telah berdosa kepada Tuhan, tapi aku juga telah merusak hubunganku kepada manusia (orang tua korban), sebagai ungkapan penyesalan, SALAHKAH kalo aku "pak, bu, maafkan saya karena telah MENCULIK dan MEMBUNUH anak bapak dan ibu"?????????

Tahun 1220 – Pemujaan kepada hosti (roti bulat kecil yang dipergunakan pada saat Perjamuan Kudus atau Eucharisty) – menentang Yohanes 4:24.
waduh, ini lagi... Hosti... daripada dipuja dan disembah, lebih baik aku makan aja deh tuh hosti.
hosti mempunyai artian perlambang "Tubuh" Kristus dan Katholik HANYA menghormati!!!

Tahun 1229 – Alkitab ditetapkan sebagai buku yang dilarang dibaca oleh umum pada konsili di Valencia – Menentang Yohanes 5:39; I Timotius 3:15-17
hah??? aneh banget?? katholik sendiri artinya Universal... sini linknya... perasaan waktu aku masih belom jadi katholik aja dah boleh pegang2 ma baca2 alkitab -_- orang atheis aja boleh baca alkitab... apa yang lo maksud dengan dilarang untuk umum???

Tahun 1439 – Doktrin Purgatory (api penyucian) didekritkan pada konsili di Florence – Menentang I Yoh 1:7-9; 2:1-2; Yohanes 5:24; Ibrani 9:27; Wahyu 20:13-15.
dah aku bahas, kalo kurang jelas lo buka thread aja di forum katholik... banyak yg bisa jawab.

Tahun 1545 – Ditetapkan bahwa Tradisi Gereja mempunyai otoritas yang sama dan sejajar dengan Alkitab – Bertentangan dengan Markus 7:7-13; Kolose 2:8; Wahyu 22:18.
linknya... jangan cuma tahun doank... Gereja memang mengikuti tradis, tapi tradisi yang mana dolo??? tradisi mana yang mengesampingkan perintah Allah???

Tahun 1545 – Penetapan doktrin bahwa manusia dibenarkan juga oleh perbuatannya dan bukan hanya oleh karena iman saja (Iman + perbuatan yang menyelamatkan) – Bertentangan dengan Roma 3:20, 28; Galatia 2:16.
Iman tanpa perbuatan adalah mati!!!
lo waktu ngetik lagi ngantuk yah??? manusia emang dibenarkan karena imannya
mao bukti??? tar kalo lo ujian, lo doa aja dengan iman ok??? gak usah berbuat sesuatu (belajar)... kita liat hasil ujian lo ok???
tapi manusia diselamatkan karena iman dan perbuatannya!!!

Tahun 1560 – Paus Pius IV mensahkan dengan dekritnya semua doktrin gereja yang bertentangan dengan Alkitab hasil konsili Trent sebagai legal dan mengikat umat – Bertentangan dengan Galatia 1:8.
mau membahas dekrit yang mana yang lo maksud????
Galatia 1:8 "Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu Injil yang berbeda dengan Injil yang kami berikan kepadamu, terkutuklah dia."
bertentangannya yang mana??? lo bahas Injil atau dekrit??? bukannya Injilku ma Injil lo sama??? ato beda yah???? I wonder....

Tahun 1870 – Doktrin Papal Infallibility yaitu Doktrin “Paus tidak pernah salah” – sebuah kesombongan teramat sangat dari si”tanduk kecil” lagi, bertentangan dengan Roma 3:4, 9, 20, 23, Mazmur 51:7; 1 Yohanes 1:8.
Infallibility itu menurut lo tiap hari yah??? atau tiap detik gitu???? -_-
aku kurang bisa menjelaskan akan hal ini, tapi itu hanya pada kondisi khusus aja
selebihnya, Paus adalah MANUSIA BIASA yang bisa berbuat salah!!!!

Tahun 1950 – Doktrin Assumption of the Virgin Mary, yaitu tubuh Maria diangkat kesurga pda saat matinya – Tidak ada ayat Alkitab menceritakan hal ini, berarti suatu penambahan akan ajaran Alkitab, lihat Wahyu 22:18.
waduh, Maria lagi.... doyan banget....
ngerti yang aku merahin kan??? lebih baik aku juga tidak menjelaskan akan hal ini, aku kurang ahli dalam yang ini... dan yang pasti itu bukan penambahan akan ajaran alkitab karena dalam alkitab tidak pernah disebutkan Maria diangkat kesurga... (saat matinya??? baru tau aku...)

Tahun 1954 – Doktrin Immaculate Conception, dikandung tanpa dosa dari Perawan Maria yang tak berdosa, yang tetap perawan sampai ia mati – Suatu kebohongan besar dimana Maria adalah manusia berdosa yang butuh penebusan bertentangan dengan Mazmur 51:7; Roma 3:9,20,23; 1 Yoh. 1:8; Gal. 4:4,5, dan Maria mempunyai banyak anak lain dari suaminya Yusuf, Markus 3:31; Kisah 1:14; Galatia 1:19; Matius 13:55; Markus 6:3.
hmm... manusia jatuh kedalam dosa karena seorang wanita (Hawa)dan diperdamaikan kembali dengan Allah karena seorang wanita pula (Maria)
jangan tanya "bisa aja wanita lain" atau "rencana Tuhan tidak pernah gagal" karena itu adalah pikiran manusia, kalo emang benar begitu, masa Tuhan yang adalah Maha tidak tau kalo Hawa memakan buah terlarang???
tentang maria, menurut lo aja neh, apakah layak Allah yang begitu kudus dilahirkan dari benih yang berdosa??? bukannya Allah mampu mengkuduskan orang... bahkan jubah yang dipakai Yesus pun mampu untuk menyembuhkan orang.... apalagi kalo sampai mengandungNya selama 9 bulan???
perawan yang tak berdosa... bisa sebutin 1 aja dosa Maria??? tidak masuk akal dalam pikiran manusia, begitu halnya dengan kondisi manusia mengandung Allah selama 9 bulan.

Dan inilah hukum Allah yang telah diubah oleh sitanduk kecil.
Pada Loh batu yang kiri kini tertulis:

I. Akulah Tuhan, Allahmu, jangan ada padamu allah lain dihadapanKu.
II. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan.
III. Ingatlah untuk menyucikan hari Tuhan.
IV. Hormatilah ayah dan ibumu.

Pada loh batu yang kanan kini tertulis:
V. Jangan membunuh.
VI. Jangan berzinah.
VII. Jangan mencuri
VIII. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
IX. Jangan mengingini istri sesamamu
X. Jangan mengini barang apapun milik sesamamu.
tunjukkan donk mananya yang sesat??? bukannya emang itu intinya????
najis dimananya??? mempersingkat itu najis yah??? kalo mao liat yang selengkapnya orang awam juga pada tau kalo itu ada di kitab Ulangan...

untuk yang masalah ramal meramal... serah lo deh, aku males ngelayani tafsiran begituan... cuma berusaha menyambung2kan mimpi daniel dan sejarah -_- lagian aku gak diajarin cara ngeramal yang baik di gereja jadi aku ya gak tao apa2... sorry yah...
ya lo waspada aja deh ma tanda2 yang lo sebutin diatas...

anyway....
kalo mao nuduh itu, belajarlah dahulu tentang Katholik dari orang yang ahli, jangan belajar dari orang awam kaya aku gini...
kalo lo dah pinter baru deh lo tuduh2 dan sebutin semua kelemahannya....
anyway... kalo emang katholik salah, kenapa lo postnya di religi protestan??? post di forumnya katholik donk biar pada sadar orang2nya....
ato lo lagi cari dukungan yah di forum ini??? serah lo sih...

cape.... kalo ada komplainan ato pertanyaan lo masukin di forum katholik aja... cape jawab gini sendirian ^^
Gbu deh...
 
kayaknya judulnya lbh bgs diganti aja...
"ada apa dibalik thread ini"
apakah TS punya maksud2 tertentu? coba deh kita cermati.
 
TS anti katolik neh kayake
ngomonge nggedabrus
kalo ngga tau tentang katolik jangan asal bunyi
sorry y masuk forum kristen soalnya yg d bahas kan paus jadi harusnya d pindah ke forum katolik
just my 2 cents ;]
 
TS anti katolik neh kayake
ngomonge nggedabrus
kalo ngga tau tentang katolik jangan asal bunyi
sorry y masuk forum kristen soalnya yg d bahas kan paus jadi harusnya d pindah ke forum katolik
just my 2 cents ;]

Iya tuh nampaknya dia sangat anti GK, entah copy paste darimana tuh orang :-/

Usul buat moderator

Pindahin aja thread tsb di forum katolik, sekedar usul, krn saya hanya numpang lewat di sini.

Salam damai.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.