• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

9 Fakta Menarik Rezim Kerajaan Arab Saudi

Qmmu

IndoForum Newbie A
No. Urut
31142
Sejak
20 Jan 2008
Pesan
336
Nilai reaksi
18
Poin
18
saudisrael.jpg


Mengapa Saudi sangat membatasi gerakan-gerakan Islam bahkan boleh dibilang memberangusnya? Ada beberapa fakta yang menarik tentang Arab Saudi:
  1. Rezim Saudi, seperti juga sebagian besar negara-negara Arab lainnya, adalah pemerintahan yang menyatukan antara yang benar (haqq) dan salah (batil). Aspek Haqq Saudi hanya bisa kita lihat dari simbol-simbol yang mereka pakai; bendera Saudi, klaim negara Islam, dan penerapan Syariah. Namun, di balik itu sebenarnya Saudi juga tak berbeda dengan negara sekuler lainnya.
  2. Beberapa tahun sebelumnya, Saudi menggandeng Inggris untuk sama-sama memberantas gerakan Ikhwan di negaranya itu. Seorang anggota kerajaan pernah mengungkapkan hal ini. Sekarang, bukan rahasia lagi kalau Saudi akrab dengan AS. AS sudah dijadikan sebagai pelindung Saudi.
  3. Komite Tetap Saudi (al-Lajnah ad-Da'imah) mengeluarkan fatwa: "Siapapun yang tidak membedakan antara Yahudi dan Kristen dan orang kafir lainnya dengan bangsa Muslim kecuali karena kebangsaannya, dan menganggap semua penguasa sama, maka dia adalah kafir". Sebuah fatwa yang sesungguhnya membuat banyak orang berkerut dahi, namun efektif dalam meredam masyarakat Saudi. Karena, bukankah pemerintah Saudi sendiri persis seperti itu?
  4. Perempuan Saudi tidak boleh menikah dengan laki-laki yang bukan dari Saudi. Dan seorang laki-laki Saudi tidak boleh menikah di luar Saudi kecuali sudah memenuhi persyaratan umur. Sebuah peraturan yang dibuat-buat karena Islam sendiri tidak cupat seperti ini.
  5. Ribuan orang terbantai di negara-negara Muslim di wilayah Arab, tapi apa yang dilakukan oleh pemerintah dan rezim Saudi? Tidak ada. Rezim Saudi hanya menyuruh para Syeikh-nya untuk berdoa untuk umat Islam, dan masyarakatnya dianjurkan untuk mengumpulkan dana bantuan yang disebarkan ke seluruh dunia, utamanya untuk pembangunan masjid. Maka jangan heran, jika di sebuah pelosok terpencil di Indonesia misalnya, bisa ada sebuah masjid besar yang megah dengan tulisan di peresmiannya: "Sumbangan dari (kerajaan) Saudi..."
  6. Saudi membangun hubungan diplomatik dan non-diplomatik dengan negara-negara yang jelas telah membantai umat Islam dalam jumlah yang luar biasa banyak. Dalam hal ini yang mempunyai hubungan harmonis dengan Saudi adalah India, Russia, Filipina, Amerika (tentu saja!), Cina, dan Israel.
  7. Amerika mempunyai basis militer di Saudi, dan pemerintah Saudi melarang rakyatnya yang mendoakan keburukan untuk Amerika di masjid-masjid di negara itu.
  8. Rezim Saudi juga membantu dan mendirikan saluran-saluran TV yang banyak sekali saat ini. Selain TV, mereka juga membantu pendanaan media-media internasional.
  9. Keluarga kerajaan Saudi tidak boleh dihina oleh siapapun.
    Jika ada yang melakukannya, maka akan dikenakan hukuman yang berat, bahkan dihukum mati. Tapi pemerintah Saudi tidak peduli kepada para pelaku yang menghina Allah dan agamaNya. Misalnya saja, seorang Saudi zindiq, Turki al-Hamd menulis sebuah buku berjudul "al-Karadeeb" dan di dalamnya terdapat kalimat "Jadi, Allah dan setan adalah dua wajah dengan satu penemuan", tidak dikenakan hukuman apapun, dan bukunya yang penuh dengan cerita kekafiran beredar bebas di negara itu.
 
Seperti Firaun, bahkan lebih parah karena percaya Alloh tapi merasa lebih mulia dari Alloh
 
nais inpoh nih, ane juga suka baca-baca Arab emang gitu, ngaku islam tapi sering kerjasama dengan negara yang membenci islam
 
Saudi akrab ama AS mah udah dari dulu kalii.. :D
 
wah orang orang wahabi marah nggak nih ?

ntar banyak orang wahabi yang senewen
 
kerajaan saudi, raja nya keturunan Nabi?
saudi berbentuk kerajaan itu emang sunnah Nabi.......mohon pencerahan.....
 
kerajaan saudi, raja nya keturunan Nabi?
saudi berbentuk kerajaan itu emang sunnah Nabi.......mohon pencerahan.....

bukan, Raja Saudi memang bukan keturunan Muhammad, kalo keturunan Ismail bener :P (Keturunan Ismail kan Arab :)))
Kerajaan bukanlah Sunnah Rasul, itu adalah sistem feodal. sudah ada sejak zaman jahiliyah dahulu.
Sistem yg diperintahkan oleh Rasulullah hanyalah Khilafah Islamiyah setelah masa kenabian. Khilafah tidak sama dgn monarki dan tidak sama dgn presidensiil. nanti ada pembahasannya ttg Fiqih Siyasiyah ;)
 
bukan, Raja Saudi memang bukan keturunan Muhammad, kalo keturunan Ismail bener :P (Keturunan Ismail kan Arab :)))
Kerajaan bukanlah Sunnah Rasul, itu adalah sistem feodal. sudah ada sejak zaman jahiliyah dahulu.
Sistem yg diperintahkan oleh Rasulullah hanyalah Khilafah Islamiyah setelah masa kenabian. Khilafah tidak sama dgn monarki dan tidak sama dgn presidensiil. nanti ada pembahasannya ttg Fiqih Siyasiyah ;)

yang bener Fiqih Siyasah -_-a

Fiqih Siaysah sendiri membahas tentang pemerintahan dalam Islam..

salah satu materi:

Dua Syarat Pemimpin menurut Islam

Dalam iklim demokrasi, rakyat diberikan hak yang lebih luas untuk menentukan pemimpinnya. Mulai dari Pilkades, Pilbup/ Pilwali, Pilgub, Pileg, sampai Pilpres.
syarat-pemimpin.jpg
Barangkali Anda merasa lelah untuk terus memilih, namun bagaimanapun juga kita memiliki tanggung jawab terhadap kepemimpinan di negeri kita ini. Bagaimana kalau orang yang baik-baik tidak ikut memilih sementara mereka yang tidak baik dan tidak paham agama justru yang ikut memilih? Tentu para pemimpin yang tidak baiklah yang akan menguasai kita semua.
Memang benar masyarakat yang sudah relatif mandiri mungkin merasa tidak akan secara signifikan dipengaruhi oleh siapa yang akan menjadi pemimpin, namun dalam konteks yang lebih besar dan lebih menyeluruh, baik pada level nasional maupun internasional, siapa yang memimpin akan benar-benar menentukan kemana negeri ini akan berjalan.
Apakah kita rela bisa hidup sejahtera namun sekian banyak saudara-saudara kita tetap bergelimang dalam kesusahan, dan hak-hak mereka terus-menerus dikebiri dan dikorupsi oleh para pemimpinnya? Apakah kita rela kekayaan negeri ini terus-menerus dieksploitasi oleh asing, sehingga tidak ada yang tersisa bagi anak negeri ini kecuali sangat sedikit? Apakah kita rela bisa hidup merdeka, namun negeri ini diam dan bungkam terhadap kezhaliman dan penjajahan yang masih bercokol di belahan bumi yang lain?
Jika kita tidak rela, berarti kita harus menentukan para pemimpin kita, yang di tangan merekalah semua hal tadi ditentukan.
Lebih dari sekadar hak, menggunakan hal pilih dengan pilihan yang tepat adalah usaha yang bisa kita lakukan untuk mengubah negeri ini, yakni dengan memilih para pemimpin yang tepat. Sebab jika tidak, jangan-jangan akan muncul para pemimpin yang tidak baik, yang akan menguasai negeri ini.
******
Berbicara tentang pemimpin, Allah SWT telah menjelaskan kepada kita bagaimana pemimpin yang baik itu, melalui beberapa contoh kepemimpinan yang Allah ketengahkan dalam kitab-Nya, Al-Qur’an.
Diantara sosok yang disebutkan dalam Al-Qur’an adalah Musa as. Dalam QS Al-Qashash: 26, Allah SWT berfirman: “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Wahai bapakku, ambillah ia (Musa) sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat (al-qawiyy) lagi dapat dipercaya (al-amin)".
Dalam ayat tersebut, Musa as disifati memiliki dua sifat yaitu al-qawiyy (kuat) dan al-amin (bisa dipercaya). Inilah dua sifat yang harus dimiliki oleh seseorang yang “bekerja untuk negara”. Dua sifat tersebut adalah al-quwwah yang bermakna kapabilitas, kemampuan, kecakapan, dan al-amanah yang bermakna integritas, kredibilitas, moralitas.
Sosok pemimpin lainnya yang disebutkan oleh Al-Qur’an adalah Yusuf as. Dalam QS Yusuf: 55, Allah SWT mengabadikan perkataan Yusuf as kepada Raja Mesir: “Yusuf berkata: ‘Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan".
Dari ayat diatas, kita mengetahui bahwa Yusuf as itu hafiizh (bisa menjaga) dan ‘alim (pintar, pandai). Inilah dua sifat yang harus dimiliki oleh seseorang yang “bekerja untuk negara”. Dua sifat tersebut adalah al-hifzh yang tidak lain berarti integritas, kredibiltas, moralitas, dan al-‘ilm yang tidak lain merupakan sebentuk kapabilitas, kemampuan, dan kecakapan.
Jadi kesimpulannya, kriteria pemimpin yang baik menurut Al-Qur’an adalah yang kredibel dan juga kapabel. Dua-duanya harus ada pada diri seorang pemimpin, bukan hanya salah satunya. Jika seorang pemimpin hanya kredibel tapi tidak kapabel, maka urusan akan berantakan karena diserahkan pada yang bukan ahlinya. Rasulullah saw bersabda, “Jika urusan diserahkan pada yang bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya”. Sebaliknya, jika seorang pemimpin hanya kapabel tapi tidak kredibel, maka dia justru akan ‘minteri’ rakyat, menipu rakyat, menjadi maling dan perampas hak-hak rakyatnya, dan tidak bisa dijadikan sebagai contoh dan teladan. Dan jika para pemimpinnya bermoral rendah, bagaimana dengan rakyatnya?
******
Dalam konteks saat ini di negeri kita ini, orang-orang berlomba-lomba untuk bisa meraih kekuasaan. Siapapun, yang baik ataupun yang tidak baik, yang berkualitas ataupun yang tidak berkualitas, yang bermoral ataupun yang tidak bermoral, yang kapabel ataupun yang tidak kapabel, semuanya berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan dukungan yang sebesar-besarnya, sehingga bisa terpilih dan duduk dalam kursi kekuasaan.
Dalam kondisi semacam ini, tidak mungkin seseorang bersikap diam dengan dalih bahwa Nabi berkata “meminta jabatan itu tidak boleh”. Sebetulnya, kata-kata Nabi itu adalah melarang orang yang tidak kredibel dan tidak cakap untuk meminta jabatan, lagipula di masa Nabi saw tidak ada sahabat yang minta-minta jabatan.
Kalau sekarang, kondisinya berbeda. Semua orang berlomba-lomba minta jabatan. Oleh karena itu, dalam kondisi semacam ini kita harus melakukan apa yang telah dilakukan oleh Nabi Yusuf. “Yusuf berkata: ‘Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan". Dia meminta karena dia memang mampu dan berkualitas, kredibel dan juga cakap.
******
Ditengah ramainya persaingan meraih kursi kekuasaan saat ini, jangan sampai kita terlena dan tertipu dengan berbagai macam bentuk usaha untuk mendapatkan dukungan.
Pertama, jangan sampai kita terjebak dalam money politic, yang tidak lain adalah usaha untuk menyuap rakyat. Mari kita tolak money politic, dan kita mengajak semua orang untuk memberantas praktek-praktek money politic.
Apakah kita rela dipimpin oleh orang-orang yang memberikan kepada kita 50 ribu untuk kemudian mencuri dan merampas hak-hak kita yang nailainya jauh lebih besar dari itu?
Kedua, kita harus jeli dalam melihat kualitas calon-calon pemimpin kita. Kita harus bisa melihat secara lebih obyektif. Jangan mudah tertipu dengan lips service atau abang-abang lambe, apalagi sekedar janji-janji kosong.
Mari kita melihat track record para kandidat tersebut. Sejauh ini, apa saja yang telah mereka lakukan. Karya nyata apa yang bisa mereka persembahkan. Dan harapan apa yang bisa digantungkan ke pundak mereka. Mari kita lihat semuanya dengan jeli dan obyektif, baik itu orang-orangnya maupun partainya.

source
 
Bagaiman mungkin syarat Pemimpin dalam Islam dibahas dalah sistem demokrasi, sedangkan demokrasi adalah sistem kufur. Haram mengambilnya, apalagi memperjuangkannya. Memilih Penguasa dalam sistem demokrasi adalah Haram. Memilih wakil rakyat yang tidak memperjuangan Islam juga haram. Silahkan pilih wakil rakyat yang bertekad memperjuangan penerapan Syariah Islam "jika Ada"
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.