• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

2 Oktober, Jangan Lupa Pakai Batik!

goesdun

IndoForum Junior A
No. Urut
32661
Sejak
7 Feb 2008
Pesan
3.022
Nilai reaksi
66
Poin
48
0914366p.JPG


Tanggal 2 Oktober 2009 mendatang Lembaga PBB untuk Pendidikan, Sains, dan Budaya (UNESCO) bakal menetapkan batik sebagai warisan budaya dari Indonesia (the world cultural heritage of humanity from Indonesia). Berkaitan dengan itu, Asosiasi Pariwisata dan Biro Perjalanan Indonesia DKI Jakarta mengimbau seluruh biro perjalanan yang menjadi anggota Asita DKI, beserta seluruh karyawannya untuk mengenakan baju batik pada hari itu.

"Saya malah sangat ingin hari itu dijadikan gerakan berbaju batik bagi seluruh rakyat Indonesia. Semuanya, dari petani, sopir angkutan termasuk tukang becak dan ojek, pegawai kantor pemerintah maupun swasta, penyiar televisi, sampai pejabat hingga Presiden mengenakan batik," kata Wakil Ketua Asita DKI Rudiana dalam perbincangan lepas di Sydney, Australia, Kamis (17/9) siang.

Menurut Rudiana, gerakan nasional berbaju batik sehari saja bagi seluruh rakyat Indonesia pada 2 Oktober itu perlu untuk menumbuhkan rasa nasionalisme."Dulu ketika ada kabar batik diklaim Malaysia, bagaimana marahnya kita. Sekarang badan dunia UNESCO mengakui batik sebagai milik kita. Masak kitaadem ayem saja. Tidak ada apa pun untuk menyambut kemenangan ini," katanya.

Mestinya Presiden

Rudiana mengakui, dirinya hanya bisa mengusulkan gerakan nasional berbatik itu. Mestinya, kata dia, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang mengusulkan kepada Presiden diadakannya gerakan itu. Meski demikian, Asita DKI juga mencoba menyampaikan usulan itu lewat Juru Bicara Presiden Andi Malarangeng. "Kita tahu Presiden lagi sibuk menyusun kabinet, tetapi momen yang bisa membangkitkan nasionalisme itu mestinya tidak dilewatkan begitu saja," katanya.

Sekarang waktunya memang sudah agak mepet. Belum lagi semua orang perhatiannya pada arus mudik dan Lebaran. "Tapi belum terlambat. Masih ada waktu. Presiden cukup mengucapkan pidato pendek atas penetapan UNESCO itu dan mengimbau seluruh rakyat Indonesia mengenakan batik pada tanggal 2 Oktober nanti.

Sementara itu, Depbudpar sore ini menyelenggarakan dialog bisnis di Sydney dalam rangka promosi pemulihan citra pariwisata Indonesia pascabom Marriott dan Ritz-Carlton. Dialog serupa, Senin lalu, sudah digelar di Auckland, Selandia Baru. Acara itu mendapat sambutan hangat para pengusaha wisata ataupun pejabat dan masyarakat di Selandia Baru. *M Suprihadi / Kompas
 
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.

Perkembangan Batik di Indonesia
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Proses pembuatan batik
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
 
ayo dukung BATIK....
jgn biarkan di rebut oleh malingsia
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.