• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

1686 Warga Tengger Mualaf

Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
@ Jakaloco

di Bali banyak yg ga tau dan lupa apa itu Panca Sradha
karena asyik Panca Sila (Meceki) .............. :D :D

klo ada yg nanya tentang teori Agama mereka (ga semua org Bali lho )pasti akan berkilah
" Buat Apa Teori yang penting Praktek ".... untuk menutupi ketidaktahuan mereka

Padahal Asli mereka Sembahyang hanya pada saat Piodalan di Pura saja

@TS

Sinampura, klo agak melenceng dari Judul Thread :)
 
@sakradeva

itulah fenomena di Bali..
tapi hebatnya walaupun tanpa teori yg memadai, bakti umat Hindu di Bali gak terkalahkan ama umat agama lain..
walapun gak punya duit, tetep aj maksain utk melaksanakan upakara alias "Orang Hindu Bali Dilarang Miskin" hehe..
apalagi kalo ditambah teori..wuiiih Israel aja pasti ogah ngeladenin Bali!
 
tuch khan belum apa2 dah ada yg lupa isi Panca Sraddha...hehehehe

Isi Panca Sraddha (5 keyakinan dasar Hindu):
1. Percaya kpd Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi)
2. Percaya kpd adanya roh (atma) yg bersemayam di setiap makhluk hidup
3. Percaya adanya hukum karma, sorga dan neraka
4. Percaya adanya punarbhawa (kelahiran kembali)
5. Percaya bahwa Moksa adl tujuan akhir manusia utk lepas dari siklus punarbhawa.

om jaka ane pingin tanya lagi neh...dalam konsep hindu seperti yg sudah dijelaskan percaya akan adanya akhirat..akhirat dalam islam itu artinya adalah hari akhir..dimana manusia akan dihitung amal perbutan baik dan buruknya..baru lah setelah itu manusia ditentukan menempati surga atau neraka...
bagaimanakah konsep hindu tentang surga dan neraka? semetara umat hindu itu sendiri berpegang pada PURNABAWA (kelahiran kembali)..lalu kapan surga neraka itu jadi tempat akhir bagi kehidupan jika dalam konsep hindu percaya akan kelahiran kembali...?

apakah sama konsepnya seperti umat budha...seseorang bisa mencapai nirwana jika telah berulangkali lahir ke dan berhasil menjadi seorang budha?
 
om jaka ane pingin tanya lagi neh...dalam konsep hindu seperti yg sudah dijelaskan percaya akan adanya akhirat..akhirat dalam islam itu artinya adalah hari akhir..dimana manusia akan dihitung amal perbutan baik dan buruknya..baru lah setelah itu manusia ditentukan menempati surga atau neraka...
bagaimanakah konsep hindu tentang surga dan neraka? semetara umat hindu itu sendiri berpegang pada PURNABAWA (kelahiran kembali)..lalu kapan surga neraka itu jadi tempat akhir bagi kehidupan jika dalam konsep hindu percaya akan kelahiran kembali...?

apakah sama konsepnya seperti umat budha...seseorang bisa mencapai nirwana jika telah berulangkali lahir ke dan berhasil menjadi seorang budha?

Yup..betul bgt!Konsep Hindu dan Budha sama persis hanya beda nama doank..
anda pikir ini baik2 :
"Manusia adl makhluk tdk sempurna..orang yg paling jahat pun pernah berbuat baik, orang yg paling baik pernah berbuat salah..(tdk ada kejahatan yg sempurna dan tdk ada kebaikan yg sempurna)..
orang jahat setelah mati akan masuk surga dahulu utk menikmati pahalanya kemudian dibawa ke neraka utk menjalani hukuman krn perbuatan jahatnya,
sebaliknya utk orang baik pasti masuk neraka dahulu sebelum nantinya dibawa ke surga...
setelah selesai menikmati surga dan dihukum ke neraka, roh akan dilahirkan kembali sesuai dgn kapasitas dan kualitas perbuatan sebelumnya,..
kalo org baik biasanya dilahirkan sbg orang yg rupawan, tajir, pinter, gak cacat..sebaliknya kalo jahat biasanya dilahirkan sbg manusia yg nasibnya jelek, lahir sbg binatang, atau tumbuhan..."

jadi sebelum manusia menyadari akan jati dirinya sbg manusia, ia akan terus berada dlm siklus punarbhawa sampai ia berhasil melepaskan diri dari ikatan duniawi...

terus terang gw gak yakin kalo Islam gak percaya reinkarnasi..
karena yg dipake patokan adl Nabi Muhammad, yaiyalah Nabi Muhammad gak mungkin terlahir kembali, beliau adl seorang Rasul Allah, seorang Rasul dah pasti gak akan lahir kembali, tempatnya abadi di akhirat, nah andalah umat muslim yg hrs mikir2 kembali, mampukah anda menirukan Nabi Muhammad, kalo gak anda pasti terlahir kembali..
 
terus terang gw gak yakin kalo Islam gak percaya reinkarnasi..
karena yg dipake patokan adl Nabi Muhammad, yaiyalah Nabi Muhammad gak mungkin terlahir kembali, beliau adl seorang Rasul Allah, seorang Rasul dah pasti gak akan lahir kembali, tempatnya abadi di akhirat, nah andalah umat muslim yg hrs mikir2 kembali, mampukah anda menirukan Nabi Muhammad, kalo gak anda pasti terlahir kembali..

konsepsi islam memang tidak mengenal reinkarnasi...ketika manusia ajal...disitulah amal baiknya yg akan membedakan baik buruknya ketika ia hidup. Dan ketika manusia lahir konsepsi islam tentang kelahiran bayi itu suci dan putih bersih..." tidak membawa dosa apapun..." kalau ibarat mobil baru kilo meternya masih NOL...
 
konsepsi islam memang tidak mengenal reinkarnasi...ketika manusia ajal...disitulah amal baiknya yg akan membedakan baik buruknya ketika ia hidup. Dan ketika manusia lahir konsepsi islam tentang kelahiran bayi itu suci dan putih bersih..." tidak membawa dosa apapun..." kalau ibarat mobil baru kilo meternya masih NOL...

Anehnya jika tdk membawa dosa apapun,mengapa ada bayi yg terlahir cacat?
mengapa ada yg mati dlm kandungan?kalo tidak berbuat mengapa hrs menanggung akibat?
 
Anehnya jika tdk membawa dosa apapun,mengapa ada bayi yg terlahir cacat?
mengapa ada yg mati dlm kandungan?kalo tidak berbuat mengapa hrs menanggung akibat?

ok ..ane secara pribadi berpikir gak akan habis nya kita ngomong panjang lebar ttg reinkarnasi..karena apa? jawabnya jelas..ente percaya kalau reinkarnasi itu ada karena ente beragama Hindu...dan gak ada yg salah dengan itu...dan kenapa ane tidak mempercayai reinkarnasi jelasnya karena ane muslim dan islam memang tidak mengenal konsepsi itu..tapi kalau ente tetap ingin mendebatkan ini..untuk menghormati forum hindu ini (menghindari debat di forum hindu) ente ane undang ke thread ini
https://www.forum.or.id/showthread.php?p=986116#post986116
 
''Aku mati sebagai mineral dan menjelma sebagai tumbuh-tumbuhan. Aku mati sebagai tumbuhan dan lahir kembali sebagai binatang. Aku mati sebagai binatang dan kini manusia. Kenapa aku harus takut? Maut tidak pernah mengurangi sesuatu dari diriku."

Bila saja sebagian besar umat manusia percaya akan Reinkarnasi, apalagi karmapala, dunia pasti tidak akan seribut sekarang.

Reinkarnasi mengajarkan manusia untuk selalu mulat sarira atau introspeksi, rendah hati dan toleransi.

Karena takut menjelma jadi cacing pada kehidupan mendatang, rang-orang tidak akan menumpuk dosa pada kehidupan sekarang.
Anggap saja punarbawa dan karmapala tersebut bagai pedal rem dan kopling dalam sebuah kendaraan. Sayang, karena paham materlisme, pragmatisme dan positivisme dipakai sebagai berhala untuk mengejar makmuran dan kenikmatan hidup, Reinkarnasi sering dianggap omong kosong.

Sebab mereka sudah sukses sebagai penguasa atau pengusaha, tanpa harus susah payah lagi untuk mendengar tutur-pitutur yang bagi mereka ketinggalan zaman itu.

Semoga mereka tidak terlahir jadi mineral !.
 
''Aku mati sebagai mineral dan menjelma sebagai tumbuh-tumbuhan. Aku mati sebagai tumbuhan dan lahir kembali sebagai binatang. Aku mati sebagai binatang dan kini manusia. Kenapa aku harus takut? Maut tidak pernah mengurangi sesuatu dari diriku."

Bila saja sebagian besar umat manusia percaya akan Reinkarnasi, apalagi karmapala, dunia pasti tidak akan seribut sekarang.

Reinkarnasi mengajarkan manusia untuk selalu mulat sarira atau introspeksi, rendah hati dan toleransi.

Karena takut menjelma jadi cacing pada kehidupan mendatang, rang-orang tidak akan menumpuk dosa pada kehidupan sekarang.
Anggap saja punarbawa dan karmapala tersebut bagai pedal rem dan kopling dalam sebuah kendaraan. Sayang, karena paham materlisme, pragmatisme dan positivisme dipakai sebagai berhala untuk mengejar makmuran dan kenikmatan hidup, Reinkarnasi sering dianggap omong kosong.

Sebab mereka sudah sukses sebagai penguasa atau pengusaha, tanpa harus susah payah lagi untuk mendengar tutur-pitutur yang bagi mereka ketinggalan zaman itu.

Semoga mereka tidak terlahir jadi mineral !.

bro gusdun...maaf bukanya mau flame...sebuah pertanyaan besar ttg reikarnasi adalah pada kenyataanya jumlah penduduk semakin lama semakin bertambah secara fisik...bukakah jika seseorang bereinkarnasi seharusnya secara fisik jumlahnya menetap ..karena jiwa yg menempatinya tetap secara jumlah...mohon maaf jika telah bertanya dengan pertanyaan bodoh ini...
 
bro gusdun...maaf bukanya mau flame...sebuah pertanyaan besar ttg reikarnasi adalah pada kenyataanya jumlah penduduk semakin lama semakin bertambah secara fisik...bukakah jika seseorang bereinkarnasi seharusnya secara fisik jumlahnya menetap ..karena jiwa yg menempatinya tetap secara jumlah...mohon maaf jika telah bertanya dengan pertanyaan bodoh ini...

Saya hargai perbedaan pandangan ini.
Dalam pandangan Reinkarnasi Mineralpun pada suatu masa reinkarnasinya tentu sesuai ketentuan hukum karma maka bisa wujud fisik sebagai manusia.

Lantas bertambahnya komunitas manusia, tentu sebagai kenyataan bahwa sebagian entitas hidup hewan/tumbuhan yang beraneka ragam di dalam air, permukaan buni, sudah sebagian besar punah disingkirkan oleh manusia dan saya yakin sebagian besar dari mereka sudah menjadi manusia-manusia hingga membah populasi manusia, yang sebagian hampir berhati binatang semakin banyak.

Tentu pertambahan jumlah manusia juga karena ada reinkarnasi menjadi manusia-manusia baru yang berasal dari roh tanpa wujud, bergentayangan di antara binatang-binatang di galaksi atau Bima Sakti. Atau ada yang berwujud kecoa, cacing, kerbau atau monyet sekarang sudah jadi manusia.

Roh-roh suci dan Dewapun tidak lepas dari reinkarnasi, karena dalam Hindu Reinkarnasi Dewa / Awatara akan pasti datang sesuai jamannya.
 
Saya hargai perbedaan pandangan ini.
Dalam pandangan Reinkarnasi Mineralpun pada suatu masa reinkarnasinya tentu sesuai ketentuan hukum karma maka bisa wujud fisik sebagai manusia.

Lantas bertambahnya komunitas manusia, tentu sebagai kenyataan bahwa sebagian entitas hidup hewan/tumbuhan yang beraneka ragam di dalam air, permukaan buni, sudah sebagian besar punah disingkirkan oleh manusia dan saya yakin sebagian besar dari mereka sudah menjadi manusia-manusia hingga membah populasi manusia, yang sebagian hampir berhati binatang semakin banyak.

Tentu pertambahan jumlah manusia juga karena ada reinkarnasi menjadi manusia-manusia baru yang berasal dari roh tanpa wujud, bergentayangan di antara binatang-binatang di galaksi atau Bima Sakti. Atau ada yang berwujud kecoa, cacing, kerbau atau monyet sekarang sudah jadi manusia.

Roh-roh suci dan Dewapun tidak lepas dari reinkarnasi, karena dalam Hindu Reinkarnasi Dewa / Awatara akan pasti datang sesuai jamannya.

mmm..mungkin ini yg sulit diterima nalar konsepsi islam...atau mungkin ini yah yang jadi pertimbangan para rahib atau biksu agama budha melarang/menghindari umatnya untuk memakan-makanan yg berasal dari hewani? apakah dalam hindu juga begitu...?
 
mmm..mungkin ini yg sulit diterima nalar konsepsi islam...atau mungkin ini yah yang jadi pertimbangan para rahib atau biksu agama budha melarang/menghindari umatnya untuk memakan-makanan yg berasal dari hewani? apakah dalam hindu juga begitu...?

Manusia hidup membutuhkan makanan. Tetapi manusia hidup bukan hanya untuk makan. Makan atau makanan merupakan kebutuhan dasar yang tidak bisa tidak harus dipenuhi. Dan pemenuhan kebutuhan hidup manusia akan makanan tidak lain untuk melangsungkan perikehidupan.

Secara biologis badan manusia membutuhkan berbagai rupa jenis makanan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan fisiknya (karbohidrat, mineral, protein, vitamin dan lain sebagainya). Dan jika salah satu atau beberapa unsur tidak bisa dipenuhi tentu akan menimbulkan gangguan fisik (sakit).

Hidup yang berhasil atau prasidha adalah hidup dengan menguatkan dominasi Guna Sattwam dan Guna Rajah pada alam pikiran (Citta). Karena dua Guna tersebut akan menyebabkan manusia itu sangat aktif untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan juga mewujudkannya dalam kerja segala ilmu yang mampu diraihnya. Aktif mengembangkan ilmu pengetahuan dan aktif pula mewujudkan ilmu pengetahuan tersebut dalam praktik kehidupan.

Jenis makanan dalam HIndu akan mempengaruhi Tri Guna yaitu tiga unsur dasar yang berada dalam alam pikiran manusia. Tiga unsur dasar tersebut sebagai dasar membentuk tiga sifat manusia.

Sattwam dan Guna Rajah yang menguasai Citta atau alam pikiran manusia, maka manusia itu akan didorong sangat kuat untuk berniat baik dan juga berbuat baik.

Guna Sattwam mendorong orang berniat baik dan Guna Rajah mendorong manusia untuk berbuat baik. Keadaan seperti itulah yang akan membawa Atman masuk sorga.

Kalau alam pikiran itu dikuasai oleh Tri Guna secara seimbang, hal itulah yang menyebabkan orang menjelma ke dunia.

Keadaan itulah yang menyebabkan manusia melakukan Subha atau Asubha Karma. Artinya, mereka akan berada pada lingkaran berbuat baik dan buruk silih berganti.
Memenuhi unsur-unsur atau zat-zat yang dibutuhkan tubuh juga tidak boleh berlebihan, sebab akibatnya juga sama yaitu sakit.
Karena itu, baik dari segi ilmu kesehatan ataupun ilmu gizi dan juga menurut ajaran agama Hindu dalam hal memenuhi kebutuhan hidup manusia akan makanan tetap harus berpijak pada aturan.

Dan khusus untuk ketentuan yang berisi aturan tentang jenis-jenis makanan yang bisa mempengaruhi sifat-sifat Tri Guna, di dalam kitab suci Bhagavadgita X VII.8-10 secara terperinci sudah digambarkan yaitu:
Makanan yang memberi hidup, kekuatan tenaga, kesehatan, kebahagiaan dan kesenangan, yang terasa lezat, lembut menyegarkan dan enak adalah sangat disukai Satvika,
makanan yang pahit, asam, asin, pedas, banyak rempah, membakar, yang menyebabkan kesusahan, kesedihan dan penyakit disukai oleh orang
Rajasa,
makanan yang usang, hilang rasa, busuk, berbau, bekas sisa-sisa dan tidak bersih adalah makanan yang sangat digemari oleh yang
Tamasa.

Hidup yang berhasil atau prasidha adalah hidup dengan menguatkan dominasi Guna Sattwam dan Guna Rajah pada alam pikiran (Citta).

Karena dua Guna tersebut akan menyebabkan manusia itu sangat aktif untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan juga mewujudkannya dalam kerja segala ilmu yang mampu diraihnya. Aktif mengembangkan ilmu pengetahuan dan aktif pula mewujudkan ilmu pengetahuan tersebut dalam praktik kehidupan.

Itulah konsep hidup sukses, itulah nilai universal yang dikandung dalam upaya selanjutnya untuk membangun hidup sukses adalah dengan cara membangun kekuatan Guna Sattwam dan Guna Rajah dalam diri agar mampu menguasai dan mengendalikan alam pikiran.

Dalam Susastra Hindu banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan untuk menguatkan dominasi Guna Sattwam dan Rajah tersebut.

Misalnya memilih makanan yang Satvika yaitu makanan yang berkualitas untuk menguatkan rohani (daging sapi sangat keras maka sangat dihindari).

Maka untuk mempermudah mencapai Guna Sattwam dan Guna Rajah dilakukanlah upawasa / puasa yaitu merupakan bagian brata, dan brata bagian dari brata-yoga-tapa-samadi, yang menjadi satu kesatuan dalam konsep Nyama Brata. Kewajiban warga Hindu menggelar brata-yoga-tapa-samadi.
 
bro gusdun...maaf bukanya mau flame...sebuah pertanyaan besar ttg reikarnasi adalah pada kenyataanya jumlah penduduk semakin lama semakin bertambah secara fisik...bukakah jika seseorang bereinkarnasi seharusnya secara fisik jumlahnya menetap ..karena jiwa yg menempatinya tetap secara jumlah...mohon maaf jika telah bertanya dengan pertanyaan bodoh ini...

@judi

Islam tdk mengenal reinkarnasi bukan berarti Islam menolak reinkarnasi..
Islam yg manakah menolak reinkarnasi?
Jumlah makhluk hidup tidak pernah konstan tetapi selalu bertambah karena penciptaan tidak pernah berhenti kecuali dunia pralaya/kiamat..
Mengapa bertambah, ini jawabannya :
1. Penciptaan tidak pernah berhenti.
2. Yang tercipta lebih banyak dibandingkan yg moksa.
3. Tidak pernah ada kalkulasi yg tepat mengenai jumlah makhluk hidup di dunia sehingga tidak pernah diketahui apakah jumlahnya konstan atau berubah-ubah..
 
nambahin dikit, siapa bilang islam tidak percaya reinkarnasi, buktinya Temen2 gw yang muslim sering ngomong "wah kena Karma Tuh.. orang" see.. Reinkarnasi juga sangat-sangat berpengaruh sama HukumKarmaphala. Cuman muslim hanya mengenal Hukum Karmaphala itu, yang langsung terjadi, klo bahasa Weda nya apa gitu lupa, sedangkan klo umat Hindu mengenal tiga macam karma phala yaitu karma phala yang dinikmati sekarang, yang akan datang dan masa lalu. Jadi kosep reinkarnasi itu tidak terlepas dari hukum karmaphala cmiiw...

Begitu kan bro2 sekalian??
 
@judi

Islam tdk mengenal reinkarnasi bukan berarti Islam menolak reinkarnasi..
Islam yg manakah menolak reinkarnasi?
Jumlah makhluk hidup tidak pernah konstan tetapi selalu bertambah karena penciptaan tidak pernah berhenti kecuali dunia pralaya/kiamat..
Mengapa bertambah, ini jawabannya :
1. Penciptaan tidak pernah berhenti.
2. Yang tercipta lebih banyak dibandingkan yg moksa.
3. Tidak pernah ada kalkulasi yg tepat mengenai jumlah makhluk hidup di dunia sehingga tidak pernah diketahui apakah jumlahnya konstan atau berubah-ubah..

Lalu dari mana anda tahu kalo anda nanti akan REINKARNASI :D,,,,, karena saya kembalikan ke anda berapa JUMLAH MAKHLUK,,,, bukankah jika BERINKARNASI berarti JUMLAH MAKHLUK=0 apakah Tuhan anda salah,,,, apakah Tuhan anda hanya menjalankan reinkarnasi untuk umatnya saja
 
Lalu dari mana anda tahu kalo anda nanti akan REINKARNASI :D,,,,, karena saya kembalikan ke anda berapa JUMLAH MAKHLUK,,,, bukankah jika BERINKARNASI berarti JUMLAH MAKHLUK=0 apakah Tuhan anda salah,,,, apakah Tuhan anda hanya menjalankan reinkarnasi untuk umatnya saja



hahahahhhhhh...maaf ya mas ato mbak lucifer.saya mo ketawa dulu.
mungkin saya ajukan diri utk jawab pertannyaan anda yg plg atas.
"Lalu dari mana anda tahu kalo anda nanti akan REINKARNASI"
saya jawab:saya merasa bnyk dosa shg tujuan tertinggi yaitu bersatunya Atman saya dgn Paramatman tidak tjd...maaf ,bukan munafik.tujujuan saya bukan sorga dgn sungai susu dan bidadari sbg pelayan.heheh. saya akhirnya nanti akan reinkarnasi.
tp yg jelas adalah saya bersyukur atas ketidaktahuan saya ttg kehidupan saya dulu sebelum saya lahir serta reinkarnasi nantinya saya jadi apa.
kenapa bersyukur?coba mas ato mbak lucifer bayangkan bagaimana pusingnya saya bila saya masih punya memori atas kehidupan terdahulu ato bagaimana takutnya saya bila saya tahu nanti stlh saya mati dan berreinkarnasi saya jd apa....Tuhan saya,sangat baik shg berbagai memori itu tidak dberikan ke saya

klo mas ato mbak lucifer ingat nggak ttg jadwal(apa saja kegiatan dan yg dilakukan) mas ato mbak krmn secara detil?
 
Lalu dari mana anda tahu kalo anda nanti akan REINKARNASI :D,,,,, karena saya kembalikan ke anda berapa JUMLAH MAKHLUK,,,, bukankah jika BERINKARNASI berarti JUMLAH MAKHLUK=0 apakah Tuhan anda salah,,,, apakah Tuhan anda hanya menjalankan reinkarnasi untuk umatnya saja

maaf ada yg lupa.ttg jumlah mahluk hidup.
saya yg bodoh ini tidak paham maksudnya ttg BERINKARNASI berarti JUMLAH MAKHLUK=0.
mungkin dengan sedikit detil.maaf mas ato mbak sedikit ngerepotin krn ini akibat kebodohan saya.
tp yg saya tahu pasti krn kebetulan melakukan penelitian atas jumlah total mahluk hidup yg ada.stlh saya cek..tidak pernah ada yg bisa memberikan angka pasti berapakah total jumlah mahluk hidup di bumi ini.mahluk hidup bukan hanya manusia.belum ada peneliti yg bisa memberikan jawabannya.

smoga mas ato mbak berkenan memperjelas perntanyaan .terima kasih

langit cerah.aman terkendali
g usah bedah otak ah..
 
@ Jakaloco

di Bali banyak yg ga tau dan lupa apa itu Panca Sradha
karena asyik Panca Sila (Meceki) .............. :D :D

klo ada yg nanya tentang teori Agama mereka (ga semua org Bali lho )pasti akan berkilah
" Buat Apa Teori yang penting Praktek ".... untuk menutupi ketidaktahuan mereka

Padahal Asli mereka Sembahyang hanya pada saat Piodalan di Pura saja

@TS

Sinampura, klo agak melenceng dari Judul Thread :)

heheh ikut2an melenceng jg nggih mas.
itu tugas kita memberikan pemahaman.seperti tema"membangun Hindu yg militan" klo g salah ada di Hindu.coba dibaca nggih bli..
 
maaf ada yg lupa.ttg jumlah mahluk hidup.
saya yg bodoh ini tidak paham maksudnya ttg BERINKARNASI berarti JUMLAH MAKHLUK=0.
mungkin dengan sedikit detil.maaf mas ato mbak sedikit ngerepotin krn ini akibat kebodohan saya.
tp yg saya tahu pasti krn kebetulan melakukan penelitian atas jumlah total mahluk hidup yg ada.stlh saya cek..tidak pernah ada yg bisa memberikan angka pasti berapakah total jumlah mahluk hidup di bumi ini.mahluk hidup bukan hanya manusia.belum ada peneliti yg bisa memberikan jawabannya.

smoga mas ato mbak berkenan memperjelas perntanyaan .terima kasih

langit cerah.aman terkendali
g usah bedah otak ah..

Maaf malah saya yang bodoh mas,,,, dengan pemahaman reinkarnasi, jika memang reinkarnasi terjadi maka populasi makhluk tidak bertambah toh,,, alias 0.

Masnya jangan MBULET mas, katanya mas melakukan penelitian mahkluk,,, kenapa kesimpulan akhirnya seperti saya yang tidak tahu jumlah makhluk :D

Kalo gitu mas penelitian berapa jumlah makhluk di BALI, bertambah atau tidak,,, jangan sama jumlah TURIS loh, untuk membuktikan kalo REINKARNASI BENAR2x terjadi ato tidak

Apakah tuhan HINDU menjalankan REINKARNASI hanya untuk Umat HINDU saja :), lalu kanapa MANUSIA harus ada MOKSA, siapa yang menetukan makhluknya atau Tuhan anda :D

Untuk masalah MUALAF lihat saja gambar spanduknya ada yang aneh tidak :) soalnya saya tidak ke TENGGER
 
Maaf malah saya yang bodoh mas,,,, dengan pemahaman reinkarnasi, jika memang reinkarnasi terjadi maka populasi makhluk tidak bertambah toh,,, alias 0.

Masnya jangan MBULET mas, katanya mas melakukan penelitian mahkluk,,, kenapa kesimpulan akhirnya seperti saya yang tidak tahu jumlah makhluk :D

Kalo gitu mas penelitian berapa jumlah makhluk di BALI, bertambah atau tidak,,, jangan sama jumlah TURIS loh, untuk membuktikan kalo REINKARNASI BENAR2x terjadi ato tidak

Apakah tuhan HINDU menjalankan REINKARNASI hanya untuk Umat HINDU saja :), lalu kanapa MANUSIA harus ada MOKSA, siapa yang menetukan makhluknya atau Tuhan anda :D

Untuk masalah MUALAF lihat saja gambar spanduknya ada yang aneh tidak :) soalnya saya tidak ke TENGGER

Setahu saya jumlah orang Hindu awalnya terbanyak di Nusantara ini, tapi karena sebagian besar sudah beralih agama lain, maka jumlahkan semakin menyusut.

Tujuan akhir agama Hindu adalah Moksa, dalam artinyaan mencapai kebebasan abadi menyatu dengan Brahman. Dan saya percaya sebagian leluhur kami dapat mencapai Moksa.

Kalau roh/Atman manusia bisa mencapai Brahman / Tuhan Hindu, maka itulah Moksa yang tertinggi.

Kalau Tuhan dalam pandangan anda sebatas memberi imbalan/balasan (sorga/neraka), pandangan ini sejajar dengan Prajapati dalam agama Hindu, yaitu selevel dengan manifestasi Tuhan yang berfungsi sebagai Pengusa Mahluk Hidup/Roh saja, dan memiliki hak untuk menentukan sorga & neraka sesuai karma masing-masing.

Tentu saja Moksa tidak akan pernah tercapai kalau pengertian Tuhan anda sebatas sebagai penguasa mahluk hidup, sudah parti tujuan akhir yang dicapai adalah sorga/neraka.


Di atas Prajapati masih ada Dewa-Dewa yang mangatur Bumi dan yang tertinggi adalah manifestasi Tuhan sebagai Tri Kona (Pencipta-Pemelihara-Pelebur) yang bisa dipanggil AUM/OM, yang mengatur alam semesta beserta isinya.

Agama Hindu tidak percaya akan satu Tuhan yang dari kursi-pengadilannya menimbang tiap kasus secara terpisah dan menetapkan balasannya.

Dia tidak melalukan keadilan dari luar, menambah atau mengurangi hukuman berdasarkan kehendakNya sediri.

Tuhan ada "dalam" manusia, dan demikian juga karma hukum adalah merupakan bagian organik dari kakekat manusia.

Setiap saat ada pada pengadilannya sendiri, dalam setiap usaha yang jujur akan memberikan dia kebaikan dalam upaya internalnya.

Karakter yang kita bangun akan berlanjut ke masa depan sampai kita menyadari kesatuan kita dengan Brahman/Tuhan (Moksa).

Sebagai Manusia, yang dalam pandangannya satu tahun adalah seperti satu hari, tidaklah merasa perlu kecil hati bila tujuan kesempurnaan itu tidak tercapai dalam suatu kehidupan.

Kelahiran kembali diterima oleh semua penganut Hindu.
 
Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.