• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Update Informasi Pasar Daily

UOBKayHian

IndoForum Beginner A
No. Urut
283242
Sejak
9 Jun 2014
Pesan
1.296
Nilai reaksi
4
Poin
38
Di thread ini akan saya update berita-berita mengenai pasar saham kita.

Update akan saya lakukan tiap hari, sesuai dengan research yang dilakukan oleh UOB Kay Hian Securities.

By:
Franky Rivan
WPPE / BROKER-DEALER LICENSED

UOB Kay Hian Stockbroker
+62 818 0857 9261

Franky Rivan on media:
- http://ekonomi.metrotvnews.com/read...-baru-diminta-tingkatkan-daya-saing-bank-bumn
- http://sp.beritasatu.com/ekonomidanbisnis/subsidi-bbm-indonesia-tak-masuk-akal/63145
- http://www.republika.co.id/berita/e...faatkan-momentum-penurunan-harga-minyak-dunia
- Koran Investor Daily edisi 28 Oktober 2014 halaman 17
- Koran Indopos edisi 27 Oktober 2014 halaman 15
- Koran Republika edisi 27 Oktober 2014 halaman 14

Thread brokerage saya bisa dilihat lengkapnya disini: http://www.kaskus.co.id/thread/5395...b-bandengan---zero-min-deposit-005-limit-fee/
Saya cukup aktif di stockbit: http://stockbit.com/frankyrivan , dan saya penulis dari situs berikut: http://frankyrivan.com



Contact saya untuk jadi nasabah UOB Kay Hian untuk mendapat news lebih dalam, lebih lengkap, dan lebih 'spesial'.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------


MARKET NEWS

[9/6/14] Faktor global, indeks Dow Jones dan Nasdaq pada perdagangan hari jumat lalu ditutup menguat karena reaksi positif pelaku pasar terhadap data non-farm payroll AS yang tercatat penambahan sebanyak 217,000 pada bulan Mei 2014. Angka tersebut sedikit dibawah ekspektasi namun berturut-turut di atas 200,000 dalam 4 bulan terakhir.


Data tersebut menunjukkan pasar tenaga kerja AS terus mengalami perbaikan secara moderat dan mengkonfirmasi kondisi membaiknya ekonomi AS. Tingkat pengangguran AS tetap berada di level 6.3%. Faktor menguatnya indeks global yang diikuti oleh menguatnya indeks kawasan regonal diperkirakan dapat memberikan sentimen positif terhadap pasar BEI hari ini.


Pergerakan saham-saham diperkirakan masih akan mixed sama seperti pola pergerakan saham-saham pada minggu lalu. Hal tersebut diperkirakan karena faktor nilai tukar Rupiah/US$ masih cenderung tertekan sejak pengumuman melebarnya defisit neraca perdagangan RI. Perdagangan diperkirakan akan berlangsung relatif sepi karena akan dimulainya pesta piala dunia di Brazil pada hari Jumat ini.


Fokus perhatian sebagian investor untuk sementara akan tertuju ke event yang hanya diadakan setiap 4 tahun sekali. Pada minggu ini, investor juga akan mencermati arah kebijakan suku bunga acuan BI rate yang akan diputuskan pada pertemuan dewan Gubernur Bank Indonesia tanggal 12 Juni 2014, dimana BI diperkirakan akan tetap mempertahankan BI rate pada level 7.5%.


Aspek teknikal indeks, pergerakan indeks harga saham gabungan akan terus terlihat mixed atau flat pada minggu ini. Hal ini bisa dilihat dari pergerakan RSI yang terperangkap dalam pattern rectangle. Volume juga memberikan konfirmasi bahwa trend yang flat masih akan terus bertahan dengan terlihatnya trend volume yang terus menipis. Range indeks minggu ini diperkirakan akan berkisar di antara 4860 – 4960.
 
Terakhir disunting:
Malindo Feedmill ($MAIN)
Technical sell with 5% potential return
Resistance : Rp2,950; Rp3,010
Support : Rp2,870; Rp2,730


Harga saham MAIN terlihat kembali gagal melakukan rebound diatas garis moving average 20-hari sehingga terlihat kembali berpotensi tertekan. Indikator RSI juga masih terlihat bergerak di area negatif sehingga menambah konfirmasi bahwa harga akan terus tertekan. Aksi jual dapat dilakukan selama harga dibawah Rp2,950 dengan target profit dilevel Rp2,750.

Perusahaan Gas Negara ($PGAS)

Technical sell with 4% potential return
Resistance : Rp5,450; Rp5,575
Support : Rp5,200; Rp5,100


Harga saham PGAS terlihat melakukan rebound mendekati garis moving average 20-hari. Indikator RSI juga terlihat melakukan rebound akan tetapi belum terlihat dapat melakukan penembusan diatas garis tengahnya di level 50. Hal ini dapat memicu aksi jual yang dapat dilakukan selama harga berada di bawah level Rp5,450 dengan target profit di level Rp5,200.




Gajah Tunggal ($GJTL): Perseroan akan mengekspor ban otomotif ke Amerika Latin seperti Brazil dan Meksiko pada tahun ini. Hal tersebut untuk meningkatkan kontribusi ekspor menjadi 45% pada tahun ini dari sebelumnya sebesar 34%-35%.
Perseroan menganggarkan belanja modal 2014 sebesar US$135 juta atau meningkat dari belanja modal 2013 sebesar US$85 juta. Dana tersebut berasal dari kas internal
Perseroan dan akan digunakan untuk pemeliharaan pabrik sebesar US$50 juta, sebesar US$45 juta, debottlenecking sebesar US$20 juta dan membangun pabrik dan produksi TBR sebesar US$20 juta. Sementara itu, Perseroan akan membagikan dividen dari laba bersih 2013 sebesar Rp10 per saham.


Indosat ($ISAT): Perseroan dalam 2 minggu kedepan akan menyepakati pinjaman dengan BMRI sekitar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk membiayai sebagian utang yang jatuh tempo pada semester I’2014 senilai Rp2.22 triliun. Sisanya akan dibiayai melalui kas internal Perseroan.


Tiphone Mobile Indonesia ($TELE): Perseroan akan melakukan penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan efek terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 638,051,347 saham atau 10% dari modal disetor Perseroan. Harga pelaksanaan sekurang-kurangnya sama dengan rata-rata penutupan saham selama kurun waktu 25 hari bursa sebelum tanggal 2 Mei 2014 sebesar Rp809.6 per saham.

Wijaya Karya ($WIKA): Anak usaha Perseroan, PT Wika Realty menargetkan pendapatan berkelanjutan pada tahun ini mencapai 10% didukung oleh pengoperasian hotel baru di Tangerang dan penambahan areal komersial di Taman Sari Hive Cawang. Perseroan menargetkan akan memiliki 7 hotel dalam waktu 3 tahun mendatang
 
MARKET NEWS

Indeks pada perdagangan senin bergerak anomali dan ditutup melemah cukup
signifikan ditengah-tengah sentimen positif menguatnya indeks global dan regional
serta cenderung menguatnya nilai tukar Rupiah/US$ (Rp11700-an/US$). Indeks ditutup
melemah -52.09 poin pada level 4885.08 dan sempat menyentuh level terendah harian
pada level 4876.18.

Melemahnya indeks disebabkan oleh aksi jual yang terjadi pada
saham-saham unggulan seperti BBRI, BMRI, SMGR, TLKM, dan BBNI yang turut
memberikan sentimen negatif terhadap saham-saham lapis kedua dan ketiga. Nilai
transaksi relatif rendah sekitar Rp3.65 triliun dan broker asing terlihat mengalami net
sell sebesar Rp489.9 miliar. Tercatat sebanyak 53 saham mengalami kenaikan harga
dan sebanyak 258 saham mengalami penurunan harga.

Hari ini, sentimen pasar global cenderung netral karena indeks Dow Jones dan Nasdaq
ditutup menguat tipis. Pergerakan indeks kawasan regional pagi ini juga cenderung flat
sehingga cenderung netral pengaruhnya terhadap indeks BEI. Minimnya sentimen
pasar diperkirakan akan menyebabkan perdagangan saham akan cenderung mixed
dan relatif sepi. Investor sebaiknya mencermati dinamika pergerakan indeks disekitar
support konsolidasinya.

Aspek teknikal, perdagangan indeks mulai memperlihatkan signal-signal yang berpotensi
memicu pullback lebih lanjut. Indikator harian dan mingguan memperlihatkan adanya
divergence sehingga investor perlu mencermati hal ini. Range pergerakan indeks pada hari
ini diperkirakan akan bergerak di area 4865 - 4930.
 
CORPORATE NEWS

IPO: Batavia Prosperindo International Tbk yang bergerak dibidang usaha jasa konsultasi binis dan manajemen, akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak 150,000,000 saham atau 29.18% dari modal disetor penuh.

Saham tersebut terdiri dari saham yang dikeluarkan dari portepel sebanyak 75,000,000 saham dan saham milik Malacca Trust Limited sebagai pemegang saham penjual. Dana hasil IPO akan digunakan untuk mendukung kegiatan perantara perdagangan efek sebesar 50% dan kegiatan manajer investasi sebesar 50%. Masa penawaran tanggal 26-30 Juni 2014 dan pencatatan di BEI pada tanggal 4 Juli 2014. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT Panin Sekuritas.



Tiphone Mobile Indonesia (TELE): PT PINS Indonesia, anak perusahaan TLKM siap menyerap 10% saham TELE yang dilepas melalui mekanisme penambahan modal tanpa HMETD. Pembelian tersebut merupakan bagian dari rencana PINS untuk mengakuisisi saham TELE hingga 25%.



Bumi Teknokultura Unggul (BTEK): Perseroan menargetkan pendapatan 2014 naik 25% menjadi Rp58.72 miliar vs pendapatan 2013 sebesar Rp46.98 miliar. Perseroan juga berpeluang memperoleh pendapatan lebih besar jika berhasil mengakuisisi 2 perusahaan yang memiliki izin pengelolaan hutan dan industri pada tahun ini.



Surya Esa Perkasa (ESSA): Perseroan menargetkan kontribusi pendapatan dari penjualan amoniak pada tahun 2017 sebesar US$300 juta. Pembangunan pabrik amoniak baru berkapasitas 700 ribu metrik ton per tahun yang dimiliki anak usaha PT Panca Amara, diperkirakan mulai beroperasi pada kuartal II/III’2016. Saat ini, kontribusi penjualan amoniak Perseroan sebesar US$40 juta dan pabrik baru diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar US$270 juta.



PT PP (PTPP): Perseroan berencana mengambilalih sebanyak 31,995 saham PT Prima Jasa Aldodua yang dimiliki oleh YKKPP senilai Rp44.34 miliar. Transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi yang tidak mengandung unsur benturan kepentingan.



BW Plantation (BWPT): Pendapatan Q1’14 naik 33% menjadi Rp356.75 miliar vs pendapatan Q1’13 sebesar Rp268.86 miliar. Laba bersih Q1’14 naik 134.8% menjadi Rp84.99 miliar vs laba bersih Q1’13 sebesar Rp36.32 miliar. Membaiknya kinerja Perseroan pada Q1’14 ditopang oleh meningkatnya harga rata-rata CPO sebesar 36.3% menjadi Rp8.21 juta per ton dan TBS naik 4.2% ke level Rp1.04 juta per ton.



Provident Agro (PALM): Anak usaha Perseroan, PT Surya Agro Persada (SAP) mendapatkan pinjaman senilai Rp334 miliar dari OAM Asia Pte Ltd. Dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk melunasi utang (SAP).



Sri Rejeki Isman (SRIL): Perseroan menargetkan penjualan 2014 naik 48.9%menjadi Rp7 triliun vs penjualan 2013 sebesar Rp4.7 triliun. Peningkatan penjualan tersebut didukung oleh kontribusi perusahaan pemintalan PT Sinar Pantja Djaya yang baru di akuisisi yang mampu meningkatkan kapasitas produksi Perseroan naik 65%. Perseroan juga menganggarkan belanja modal 2014 sebesar US$55 juta untuk menambah
kapasitas sebanyak 8 juta potong pakaian jadi per tahun.



Mitra Pinasthika Mustika (MPMX): Perseroan menyiapkan belanja modal 2014 sebesar Rp2.3 triliun atau meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan realisasi belanja modal 2013 sebesar Rp1.1 triliun. Dana belanja modal 2014 akan digunakan untuk menambah jumlah kendaraan dan sekolah mengemudi di bisnis jasa penyewaan senilai Rp1.3 triliun, pembangunan warehouse senilai Rp100 miliar, pembangunan dealer Nissan Datsun senilai Rp600 miliar dan pembangunan fasilitas blending komponen otomotif senilai Rp200 miliar.



Sierad Produce (SIPD): Perseroan akan melepas assetnya berupa commercial farm di Jawa Timur karena kapasitasnya tidak terlalu besar untuk mengurangi beban biaya.
 
MARKET NEWS

Fokus perhatian pelaku pasar tertuju pada faktor politik pasca debat visi misi kedua pasangan capres dan cawapres. Pelaku pasar merespon positif mayoritas pengamat politik yang menilai pasangan Jokowi-JK unggul dalam debat ronde pertama. Pelaku pasar juga merespon positif hasil survey elektabilitas Jokowi-JK sebesar 53.6% atau berada di atas elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 41.1%.

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup menguat +61.00 poin pada level 4946.09 dengan nilai transaksi mencapai Rp3.58 triliun. Saham-saham unggulan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap penguatan indeks adalah BBRI, TLKM, ASII, BMRI, dan BBNI.

Selain faktor politik dalam negeri, indeks BEI kemarin juga terdorong naik oleh sentimen positif dari penguatannya indeks Dow Jones dan S&P500 ke level tertingginya. Hari ini, indeks Dow Jones dan Nasdaq diperkirakan memberikan sentimen yang netral terhadap indeks BEI setelah kemarin mengalami penguatan yang tipis, sedangkan S&P500 mengalami koreksi.

Pergerakan indeks kawasan regional pagi ini dibuka menguat tipis sehingga diperkirakan cenderung netral pengaruhnya terhadap indeks BEI. Investor diperkirakan akan menaruh perhatiannya ke ajang piala dunia yang akan dimulai akhir pekan ini sehingga volume perdagangan diperkirakan akan bergerak flat.

Aspek teknikal indeks menunjukkan indeks berhasil bertahan di atas level support konsolidasi 4865, sehingga pola pergerakan indeks yang fluktuatif dan perdagangan yang relatif sepi masih akan berlanjut pada beberapa hari ke depan.
 
CORPORATE NEWS​


BW Plantation (BWPT): Perseroan akan membagikan dividen sebesar 15% dari laba bersih 2013 atau Rp6 per saham.


Tower Bersama Infrastructure (TBIG): Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp2.5 triliun untuk membangun 3.300 tenant dan 2.000 hingga 3.000 menara baru tahun ini.

Perseroan juga berencana melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) melalui Obligasi Berkelanjutan II Tower Bersama Infrastructure yang ditargetkan senilai Rp500 miliar hingga Rp1 triliun.


Bakrie Sumatera Plantations (UNSP): Perseroan akan menjaga pertumbuhan pendapatannya di kisaran 37% sepanjang tahun ini.


Apexindo Pratama Duta (APEX): Perseroan siap melunasi pokok obligasi seri B dan kupon bunga ke-20 obligasi II tahun 2009 termasuk pajak dengan total nilai Rp311.2 miliar.


Bayan Resources (BYAN): Perseroan akan melunasi utang senilai US$136 juta sepanjang 2014 yang merupakan bagian dari perjanjian fasilitas pinjaman senilai US$750 juta dari sindikasi bank. Sementara itu, perseroan menargetkan pendapatan tahun ini akan mencapai US$0.9 miliar hingga US$1.05 miliar dengan asumsi harga rerata batubara di kisaran US$66 – US$69 per ton.

Target produksi tahun ini berada pada 13 juta ton hingga 14 juta ton dan penjualan sekitar 13.8 juta ton hingga 14.8 juta ton. Untuk mendukung hal itu, perseroan menganggarkan belanja modal senilai US$68 juta – US$72 juta yang bersumber dari kas internal perseroan untuk pengembangan infrastructure tambang dan peralatannya.


Nusantara Infrastructure (META): Perseroan mengkaji sejumlah proyek dengan total nilai mencapai US$2 miliar. Proyek yang sudah masuk pipeline perseroan antara lain jalan tol, penyediaan air bersih, infrastruktur energi, dan menara telekomunikasi.

Perseroan telah menyediakan dana sebesar Rp500 miliar dari kas internalnya untuk investasi proyek baru. Sekitar 70% dari dana itu akan digunakan untuk jalan tol, 15% untuk menara telekomunikasi, dan 15% sisanya untuk bisnis infrastruktur lainnya.


Summarecon Agung (SMRA): Perseroan melalui anak usahanya, PT Summarecon Investment Property dan PT Summervile Property Management membentuk anak usaha baru yang bergerak di bidang properti dan real estat. Nama perusahaan baru tersebut adalah PT Sumber Pembangunan Cemerlang.


Semen Indonesia (SMGR): Perseroan membentuk anak usaha baru bernama PT Sinergi Informatika Semen Indonesia yang bergerak dibidang teknologi informasi dan komunikasi.

Perseroan menanamkan modal sebesar Rp80 miliar dengan kepemilikan 85% sedangkan sisanya dimiliki oleh tiga anak usahanya.


Wahana Pronatural (WAPO): Perseroan menargetkan penjualan 2014 tumbuh 25% yoy menjadi Rp158.5 miliar akibat makin besarnya pasar rumput laut yang didukung oleh melimpahnya sumber alam. Saat ini perseroan berhasil memproduksi sekitar 3.500 ton per tahun.

Perseroan telah mengekspor hasil produksinya ke negara Tiongkok, India, Philipina, Jepang, dan Amerika Selatan. Rumput laut masih merupakan kontributor utama bagi pendapatan perseroan yang mencapai 43.4%, permen mencapai 35.7% dan sisanya 20.8% berasal dari beras, kedelai, dan coklat.
 
MARKET NEWS​

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup menguat menyusul berlanjutnya aksi beli yang dilakukan oleh investor pada saham-saham ASII, UNVR, CPIN, dan BBRI. Menguatnya saham-saham tersebut berhasil menahan penurunan indeks akibat tekanan jual pada saham TLKM, BMRI, INCO, dan ITMG.

Nilai transaksi perdagangan di pasar reguler relatif rendah mencapai Rp3.8 triliun. Tercatat sebanyak 157 saham mengalami penguatan harga dan 109 saham mengalami penurunan harga. Penguatan indeks kemarin berhasil mengembalikan posisi indeks ke atas moving average jangka pendek. Namun demikian, kelanjutan penguatan indeks tesebut masih harus diuji dengan ketahanan indeks untuk tetap bergerak atas support 4948-4928 pada beberapa hari kedepan.

Faktor global cenderung negatif menyusul melemahnya indeks Dow Jones sebesar -0.6% karena reaksi negatif investor terhadap berita bahwa Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Indeks kawasan regional pagi ini cenderung melemah mengikuti sentimen negatif melemahnya indeks kawasan regional. Namun demikian, pengaruh sentimen pasar global dalam perdagangan beberapa hari terakhir tidak terlalu signifikan sehingga diperkirakan melemahnya indeks global dan regional
diperkirakan memberikan sedikit sentimen negatif terhadap indeks BEI.

Aspek teknikal, indeks menunjukkan peluang untuk terus menorehkan penguatan pada perdagangan hari ini dengan harga kembali berbalik diatas moving average 20-hari. Range indeks di perkirakan akan bergerak di kisaran 4935 – 5000.
 
CORPORATE NEWS


Ekonomi Global:
Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2014 menjadi 2.8% dari sebelumnya diperkirakan tumbuh sebesar 3.2% pada estimasi bulan Januari 2014.

Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tersebut disebabkan oleh turunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat menjadi 2.1 vs estimasi sebelumnya 2.8%.

Selain itu, prospek pertumbuhan ekonomi Rusia, China,
Brazil, dan India juga diturunkan oleh Bank Dunia.


Bumi Resources (BUMI): Perseroan telah melunasi kupon bunga obligasi sebesar US$18 juta sehingga berhasil terhindar dari ancaman gagal bayar.

Utang obligasi tersebut mencapai US$300 juta dengan kupon sebesar 12% per tahun dan jatuh tempo pada November 2016.


Provident Agro (PALM): Perseroan akan kembali melakukan konversi utang menjadi saham (debt to equity swap), sehingga OAM Asia yang telah memberikan pinjaman senilai Rp334 miliar dapat memiliki saham Perseroan atau anak usaha Perseroan.

Sementara itu, Perseroan akan menyiapkan belanja modal 2014 sebesar Rp500 miliar yang akan dibiayai dengan pinjaman dan kas internal.


Rukun Raharja (RAJA): Perseroan akan masuk ke bisnis gas alam cair (LNG) dengan investasi senilai US$120 juta. Perseroan berencana membangun fasilitas produksi LNG di Jawa Timur, Bali, dan Balikpapan. Perseroan akan memasok LNG ke sektor perhotelan dan pembangkit listrik.


Lion Metal Works (LION): Perseroan berencana membangun satu pabrik baja di Surabaya, Jawa Timur dengan investasi berkisar Rp40-50 miliar. Perseroan akan mendanai proyek tersebut dengan dana kas internal. Pembangunan tersebut kemungkinan dalam 2-3 tahun kedepan dapat terealisasi.


IPO: Phapros (Persero) akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham pada awal 2015 dengan target dana segar sebesar Rp350-500 miliar. Perseroan akan menerbitkan saham baru sebesar 10%-20% untuk aksi korporasi tersebut.

Dana hasil IPO akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan farmasi, membangun rumah sakit, dan menambah kapasitas produksi pada tahun 2015.

Ekonomi RI: Pemerintah dan DPR telah menyepakati asumsi makro ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi 5%-6%, inflasi 5.3%-7.3%, suku bunga 5.5%-6% dan nilai tukar Rupiah pada kisaran Rp11,000-11,700 per US$.


Global Mediacom (BMTR): Perseroan sedang menjajaki rencana untuk mendapatkan pinjaman senilai US$300 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk investasi bisnis jaringan layanan internet cepat tetap (fixed broadband). Fasilitas pinjaman tersebut berjangka waktu 3-4 tahun dan ditargetkan akan diperoleh pada semester II’2014.


Mustika Ratu (MRAT): Perseroan menargetkan kontribusi bisnis properti sebesar 40% dari total pendapatan Perseroan tahun 2015. Salah satu proyek properti Perseroan adalah proyek di atas lahan 10.9 ha di Cibitung yang diproyeksikan akan mulai berkontribusi pada kuartal II/2015. Proses pembangunannya akan dimulai pada kuartal I’2015 dan akan dibangun pergudangan, pertokoan, dan apartemen.


Arpeni Pratama Ocean Line (APOL): Perseroan menargetkan pendapatan 2014 naik 36.36% menjadi Rp1.5 triliun vs pendapatan 2013 sebesar Rp1.1 triliun.


PT Pembangunan Perumahan (PTPP): Perseroan akhirnya mengakuisisi perusahaan penyedia alat berat, PT Prima Jasa Aldodua (PJA) senilai Rp43.4 miliar. Lini bisnis ini akan menggenapi empat lini bisnis yang telah dimiliki sebelumnya, yakni jasa konstruksi, engineering procurement construction (EPC), realti dan properti.

Bisnis PJA sendiri selain sebagai penyedia alat berat, antara lain bergerak di bidang perdagangan, ekspor, impor, pembangunan, pengangkutan, industri, pertanian, perkebunan, dan perbengkelan.
 
MARKET NEWS​

Perdagangan saham kemarin relatif sepi karena indeks bergerak dengan
kecenderungan melemah menyusul sentimen negatif melemahnya indeks global dan regional.

Investor juga mengambil sikap wait and see menjelang pengumuman arah
kebijakan suku bunga BI rate. Investor merespon netral kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan BI rate pada level 7,50% atau sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar dan ekonom.

Indeks akhirnya ditutup melemah -37.54 poin pada level 4934.41 dengan nilai transaksi mencapai Rp3.7 triliun. Pergerakan saham-saham secara umum cenderung melemah terlihat dari statistik dimana 190 saham mengalami penurunan harga dan 79 saham mengalami penguatan harga.

Hari ini, sentimen pasar global masih cenderung negatif sehingga diperkirakan dapat memberikan sentimen negatif terhadap pasar. Faktor indeks kawasan regional pagi ini juga cenderung melemah karena kekhawatiran terhadap meningkatnya kemungkinan terjadinya perang sipil di Irak. Militan Sunni telah bergerak menuju Baghdad sehingga mendorong Presiden AS memberikan peringatan kemungkinan akan melakukan intervensi militer AS.

Sentimen pasar yang negatif ditambah faktor baru dimulainya pesta piala dunia yang akan menyedot perhatian masyarakat seluruh dunia diperkirakan perdagangan saham hari ini akan berlangsung relatif sepi.

Investor sebaiknya mencermati dinamika pergerakan indeks disekitar support konsolidasi pada level 4865, dimana selama indeks bertahan di atas level tersebut maka indeks minggu depan diperkirakan masih akan melakukan konsolidasi.

Aspek teknikal, indeks untuk jangka pendek terlihat menunjukkan peluang untuk terus bergerak dengan volatilitas yang cukup tinggi, momentum terlihat tidak mempunyai arah yang jelas sehingga harga diperkirakan akan terus berkutat dengan ketat pada range di kisaran 4910 – 4960.
 
CORPORATE NEWS
Ekonomi RI:
Bank Indonesia kemarin kembali mempertahankan BI rate pada level 7.50% untuk menarik masuknya dana asing, memperbaiki defisit transaksi berjalan dengan menurunkan impor, memperkuat nilai tukar rupiah serta mengantisipasi kenaikan inflasi. Ancaman mengalirnya dana asing ke luar negeri masih tetap besar karena The Fed terus melanjutkan pengurangan nilai paket stimulus AS dan berencana menaikkan suku bunga acuan.


Garuda Indonesia ($GIAA): Perseroan tidak merestui rencana anak usahanya PT Citilink Indonesia untuk mengakuisisi PT Mandala Airlines sehingga Citilink Indonesia membatalkan rencana akuisisi tersebut.


Harum Energy ($HRUM): Perseroan akan merealisasikan rencana mengakuisisi perusahaan batubara di Kalimantan Timur. Perseroan telah menyiapkan dana sebesar US$470 juta untuk mendukung rencana akuisisi beberapa perusahaan batubara yang memiliki cadangan minimal sebanyak 50 juta ton.

Dana untuk akuisisi akan diperoleh dari kas internal sebesar US$200 juta dan fasilitas pinjaman senilai US$270 juta. Selain itu, Perseroan akan membagikan dividen sebesar 60% dari laba bersih 2013 atau Rp110 per saham.


Mitra Pinasthika Mustika ($MPMX): Perseroan mencari pinjaman dari bank asing dan lokal senilai Rp500 miliar untuk membiayai belanja modal 2014 sebesar Rp2.3 triliun. Sebelumnya, Perseroan telah mendapatkan fasilitas pinjaman senilai Rp600 miliar dari Bank DBS Indonesia dan memiliki sisa dana IPO sebesar Rp325 miliar.


IPO: Harga penawarana saham PT Batavia Prosperindo International Tbk berkisar antara Rp450-Rp500 per saham. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Panin Sekuritas.


Pakuwon Jati ($PWON): Perseroan akan menginvestasikan dana minimal Rp3.5 triliun hingga tahun 2016 untuk membiayai ekspansi Perseroan. Dana tersebut berasal dari kas internal dan private palcement.

Pada tahun ini, Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp1.8 triliun untuk mengakuisisi lahan, pembangunan super blok Tunjungan City dan Edu City di Surabaya serta membiayai konstruksi superblok Kota Kasablanca tahap II. Dana untuk belanja modal 2014 akan diperoleh dari kas internal Perseroan.


Intiland Development ($DILD): Perseroan akan membangun proyek hunian Regatta II di Kawasan Pantai Mutiara, Jakarta Utara senilai Rp1.8 triliun. Proyek tersebut dibangun di atas lahan seluas 16,921 meter persegi dan terdiri atas tiga apartemen.


Bumi Resources ($BUMI): Perseroan mengusulkan untuk memperpanjang jatuh tempo obligasi konversi senilai US$375 juta dari 5 Agustus 2014 menjadi 31 Juli 2021. Perpanjangan jatuh tempo utang tersebut juga disertai dengan permohonan penurunan kupon dari semula 9.25% menjadi 7%.

Selain itu, nilai konversi harga saham juga diturunkan dari Rp3.666,9 menjadi Rp750 dan nilai tukarnya juga diatur kembali dari Rp9,950/US$. Perseroan akan mengurangi nilai outstanding obligasi tersebut menjadi US$250 juta melalui opsi konversi utang menjadi saham sebagai bagian dari rencana penerbitan saham baru Perseroan.

Perjanjian negosiasi ini diharapkan akan selesai pada 18 Juni 2014 dan pertemuan dengan pemegang obligasi akan diselenggarakan pada 20 Juni 2014.


Wijaya Karya Beton ($WTON): Perseroan telah merealisasikan kontrak baru senilai Rp1.08 triliun sepanjang Januari- Mei 2014 atau 77.14% dari target perolehan kontrak Rp1.4 triliun.

Target kontrak yang tidak tercapai tersebut disebabkan oleh sejumlah penundaan proyek dari Kementrian Pekerjaan Umum karena menghadapi pemilihan umum.

Perseroan tahun ini menargetkan akan memperoleh kontrak baru sebesar Rp3.5 triliun atau tumbuh 29.6% dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar Rp2.7 triliun. Kontrak peralihan dari tahun 2013 sebesar Rp1.6 triliun sehingga order book yang diperoleh Perseroan 2014 sebesar Rp5.1 triliun.


Baramulti Suksessarana ($BSSR): Perseroan sedang menjajaki pinjaman senilai US$30 juta untuk membiayai belanja modal 2014 dan modal kerja. Perseroan mengalokasikan dana sebesar US$11 juta yang akan dibiayai melalui kas internal sebesar US$5 juta dan sisanya dari pinjaman.


Kokoh Inti Arebama ($KOIN): Perseroan akan meningkatkan bisnis non-keramik dari kontribusi saat ini sekitar 10% menjadi 20% terhadap total pendapatan tahun ini. Namun diperkirakan akan melesat menjadi 50% kontribusi setelah pabrik semen di Sukabumi sudah beroperasi dan diperkirakan semen akan menjadi salah satu pendorong utamanya.


Keramik Indonesia Asosiasi ($KIAS): Perseroan menargetkan kenaikan pendapatan 1H’14 sebesar 6.6% menjadi Rp480 miliar dari Rp450 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun demikian, kenaikan listrik yang berlaku Juli 2014 diprediksi akan menyebabkan beban produksi merangkak naik hingga 10%. Sementara itu, belanja modal dianggarkan sebesar Rp85 miliar untuk membeli mesin tahun ini.
 
MARKET NEWS​

Indeks pada perdagangan minggu lalu bergerak cukup fluktuatif dalam kisaran 4876 – 4972. Indeks pada perdagangan jumat lalu akhirnya ditutup melemah -7.74 poin pada level 4926.66.

Perdagangan saham berlangsung relatif sepi dan didominasi oleh aktifnya saham-saham lapis kedua dan ketiga. Faktor global dan regional yang cenderung mixed, faktor dimulainya piala dunia 2014 dan minimnya sentimen pasar dari dalam negeri diperkirakan menjadi penyebab berfluktuasinya pergerakan indeks dan relatif sepinya perdagangan saham. Selain itu, aspek teknikal indeks masih berada di area konsolidasi 4865 sehingga pergerakan saham-saham unggulan juga cenderung mixed.

Hari ini, sentimen pasar global cenderung netral karena indeks Dow Jones dan Nasdaq pada perdagangan jumat lalu ditutup menguat tipis dan investor saat ini fokus mencermati kondisi keamanan di Irak yang jika terus memburuk dapat memberikan pengaruh negatif terhadap supply minyak dunia. Indeks kawasan regional pagi ini cenderung mixed-flat diperkirakan cenderung netral pengaruhnya terhadap indeks BEI hari ini.

Indeks diperkirakan masih akan fluktuatif di area support-resisten konsolidasi dan pergerakan saham masih akan cenderung mixed sehingga investor sebaiknya berhati-hati dan selektif dalam melakukan trading harian.

Aspek teknikal indeks, pergerakan indeks harga saham gabungan minggu ini masih akan terus melanjutkan pergerakan minggu lalu dan akan terus terlihat mixed atau flat.

Dengan pergerakan indikator mingguan RSI yang masih terperangkap dalam pattern rectangle. Volume kembali memberikan konfirmasi bahwa trend masih flattish. Range indeks diperkirakan akan berkisar di antara 4875 – 4975.
 
CORPORATION NEWS​


Telekomunikasi Indonesia ($TLKM): Perseroan menjual sebanyak 1.07 miliar saham simpanan (treasury stock) kepada sejumlah institusi dengan perolehan dana sebesar Rp2.58 triliun atau pada level Rp2,405 per saham. Dana hasil penjualan saham simpanan tersebut akan digunakan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan dana belanja modal 2014 sebesar Rp20-23 triliun.


Dharma Satya Nusantara ($DSNG): Perseroan bersama 13 anak perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari $BBCA senilai Rp1.09 triliun. Dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik kelapa sawit, kredit investasi, dan kebutuhan lindung nilai (hedging). Perseroan menganggarkan belanja modal 2014 sebesar Rp980 miliar yang sebagian besar dialokasikan untuk ekspansi lahan dan membangun 2 pabrik kelapa sawit.


Suparma ($SPMA): Perseroan menargetkan kapasitas produksi meningkat sebesar 13% menjadi 220 ribu ton pada kuartal I’2015.

Perseroan mengalokasikan belanja modal 2014 sebesar US$28 juta atau 90% dari belanja modal tahun ini untuk fokus pada produksi kertas. Dana untuk belanja modal berasal dari pinjaman bank dan kas internal.


Mayora Indah ($MYOR): Perseroan menargetkan penjualan 2014 naik 17.5% sebesar Rp14.1 triliun vs penjualan 2013 sebesar Rp12 triliun.

Target penjualan 2014 ditopang oleh penjualan pada bulan Ramadhan yang bisa tumbuh sebesar 30%. Perseroan menargetkan laba bersih 2014 turun 20% menjadi Rp800 miliar vs laba bersih 2013 sebesar Rp1 triliun.

Turunnya laba bersih 2014 disebabkan oleh naiknya harga bahan baku, biaya produksi, dan melemahnya nilai tukar Rupiah. Untuk mengatasi hal tersebut, perseroan berencana menaikkan harga jual produk secara bertahap sekitar 5%-15% pada tahun ini.

Perseroan menganggarkan belanja modal 2014 sebesar Rp800 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar 15% dan untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar 15% dan untuk
membangun pabrik bahan penunjang.


Bank Rakyat Indonesia ($BBRI): Perseroan dan 6 investor lainnya lolos untuk masuk ke tahap uji tuntas dalam divestasi saham PT Bank Mutiara.


Semen Indonesia ($SMGR): Perseroan berencana membangun pabrik semen baru berkapasitas 1.5 juta ton per tahun di Vietnam dengan nilai investasi sekitar Rp2.5-3 triliun. Rencana tersebut merupakan aksi lanjutan setelah Perseroan resmi mengakuisisi 70% saham Thang Long Cement Joint Stock Company pada akhir 2012.


Mitra Pinasthika Mustika ($MPMX): Perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi minyak pelumas hingga tiga kali lipat menjadi 99,000 kilo liter pada tahun 2016.

Perseroan telah menyiapkan dana sebesar Rp200 miliar untuk membangun fasilitas blending untuk meningkatkan produksi minyak pelumas melalui anak usaha PT Federal Karyatama. Dana untuk pembangunan pabrik berasal dari dana hasil IPO tahun lalu.


Wijaya Karya ($WIKA): Perseroan dalam 5 bulan pertama tahun ini telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp6.4 triliun atau setara dengan 24.78% dari target kontrak baru 2014 sebesar Rp25.83 triliun. Beberapa proyek yang diperoleh Perseroan adalah jalan layang, jembatan, central business distric, apartemen, dan terminal BBM.


Indocement Tunggal Prakarsa ($INTP): Perseroan melakukan divestasi dengan melepas 51% kepemilikan saham di PT Gunung Tua mandiri senilai Rp51 miliar. Transaksi tersebut dilakukan bertujuan untuk melakukan reorganisasi bisnis agregat Perseroan.


Elang Mahkota Teknologi ($EMTK): Perseroan telah mendapatkan dana sebesar Rp727.74 miliar dari penjualan 219.2 juta saham anak perusahaannya PT Surya Citra Media Tbk ($SCMA) pada harga Rp3320 per saham. Setelah penjualan saham SCMA tersebut, Perseroan masih memiliki 71.92% saham $SCMA.
 
MARKET NEWS​

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah -41.20 poin pada level 4885.46 dengan nilai transaksi relatif rendah mencapai Rp3.35 triliun. Penutupan indeks tersebut berada disekitar support level 4875-4865 yang merupakan support konsolidasi, dimana penembusan ke bawah level tersebut diperkirakan akan membuka potensi indeks untuk melemah lebih lanjut.

Melemahnya indeks pada perdagangan kemarin diperkirakan disebabkan oleh sentimen pasar yang cenderung minim sehingga mendorong investor jangka sangat pendek untuk mengamankan posisi portofolionya terlebih dahulu. Saham-saham yang mengalami tekanan jual kemarin diantaranya adalah TLKM, ASII, UNVR, INDF, INTP, dan UNTR.

Sentimen pasar global hari ini masih cenderung netral karena indeks Dow Jones dan Nasdaq ditutup menguat tipis. Investor diperkirakan akan terus mencermati faktor harga minyak mentah dunia yang masih cenderung menguat ke level US$98.86 per barel karena kekhawatiran terhadap memanasnya konflik sektarian di Irak menyusul penyerbuan kelompok militan Sunni terhadap sejumlah kota di Utara Irak dan terus bergerak ke ibukota Bahdad. Faktor indeks kawasan regional pagi ini cenderung mixed diperkirakan juga cenderung netral pengaruhnya terhadap indeks BEI hari ini.

Aspek teknikal indeks, pergerakan indeks pada hari ini masih berpotensi untuk bergerak flat atau konsolidasi sampai dengan melemah tipis, hal di sebabkan adanya level support di level 4865 yang kemungkinan akan menopang IHSG. Range indeks diperkirakan akan bergerak dalam rentang 4865 – 4920.
 
CORPORATION NEWS​

Golden Eagle Energy ($SMMT): Perseroan berencana mengakuisisi lebih dari 51% saham pada perusahaan tambang batubara di Sumatera Selatan atau Kalimantan Timur dengan nilai akuisisi diperkirakan mencapai US$93.7 juta atau Rp1 triliun.

Perseroan membidik perusahaan tambang yang memiliki cadangan batubara sebanyak 25-125 juta metrik ton dengan harga jual berkisar US$0.25-0.75 per ton. Dana untuk akuisisi sebesar Rp50 miliar dari hasil penawaran umum terbatas dan sisanya dari kas internal Perseroan dan anak perusahaan serta dana pinjaman pihak ketiga.

Perseroan pada tahun ini mengalokasikan belanja modal sebesar Rp27-30 miliar untuk pengembangan aset anak perusahaan PT Triaryani. Sementara itu, RUPSLB Perseroan menyetujui pembagian saham bonus dengan rasio 2:5 dimana setiap pemegang 2 saham lama berhak mendapatkan 5 saham bonus.

Gajah Tunggal ($GJTL): Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$270 juta hingga tahun 2015 dimana pada tahun ini dialokasikan sebesar US$135 juta.

Dana belanja modal 2014 akan digunakan untuk pemeliharaan pabrik sebesar US$50 juta, riset dan pengembangan produk sebesar US$45 juta, dan untuk keperluan debottlenecking sebesar US$20 juta, serta sebesar US$20 juta untuk membangun pabrik ban radial untuk truk dan bus.

Indosat ($ISAT): Perseroan mendapatkan pinjaman senilai Rp700 miliar dari bank BNI yang akan digunakan untuk melunasi utang dan tambahan modal kerja tahun ini.

Selain itu, Perseroan sedang menjajaki penerbitan obligasi senilai US$650 juta yang akan digunakan untuk mempercepat pelunasan obligasi yang jatuh tempo pada 2020. Jika prosesnya berjalan lancar makan penerbitan obligasi akan dilakukan pada kuartal II’2015.

Duta Anggada Realty ($DART): Perseroan menargetkan kenaikan pendapatan 2014 sebesar 20% menjadi Rp1.01 triliun vs pendapatan 2013 sebesar Rp845.7 miliar. Kenaikan pendapatan diperkirakan akan disumbangkan oleh penyelesaian beberapa proyek seperti Hilton Garden Inn Bali pada Q3’14 dan MSIG Tower di Jakarta pada Q4’14.

Perseroan akan membukukan 50% penjualan proyek MSIG Tower pada tahun ini. Perseroan mengalokasikan dana untuk belanja modal sebesar Rp700 miliar yang akan digunakan untuk penyelesaian proyek tahun ini. Sementara itu, Perseroan akan membagikan dividen dari laba bersih 2013 sebesar Rp28 per saham.

Medco Energy International ($MEDC):
Perseroan menandatangani penjanjian dengan Storm Ventures International (BVI) Ltd untuk mengakuisisi 100% saham Storm Ventures International (Barbados) Ltd senilai US$114.03 juta.

Akuisisi tersebut dilakukan melalui anak usaha Perseroan, Medco Tunisia Petroleum Limited sehingga Perseroan memiliki seluruh saham anak perusahaan Chinook Energy inc yang terdaftar di Bursa saham Toronto Kanada.

Jika akuisisi tersebut selesai maka Perseroan akan menambah cadangan 2P dan produksi minyak dan gas sebanyak masing masing 12.3 juta barel setara minyak per hari (MMBOE) dan 2,800 barel setara minyak per hari (BOEDP).

Astra Agro Lestari ($AALI): Perseroan berhasil memproduksi crude palm oil (CPO) sebanyak 707.348 ton selama periode Januari – Mei 2014 atau tumbuh 19.44% dibandingkan produksi CPO pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, produksi TBS pada periode yang sama mencapai 2.27 juta ton atau tumbuh 12% dari 2.03 juta ton tahun lalu. Yield TBS juga tumbuh 7% yoy menjadi 9.14 ton per ha pada akhir Mei 2014. Selain itu, produksi kernel perseroan juga tumbuh 21.1% yoy menjadi 152.383 ton pada periode yang sama tahun ini.

Colorpak Indonesia ($CLPI): Perseroan menganggarkan belanja modal pada tahun ini senilai US$2 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Perseroan akan membeli 4 mesin baru untuk ditempatkan masing-masing dua unit di pabrik Surabaya dan Tangerang. Sumber pendanaan berasal dari kas internal. Selain itu, perseroan juga akan membagikan dividen sebesar US$573.450 atau US$0.0018 per saham. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 20%-25% dari pendapatan tahun lalu senilai US$71.4 juta.
 
CORPORATE NEWS​


Golden Energy Mines ($GEMS): Perseroan sedang mengembangkan tujuan ekspor produk batubaranya ke Pakistan, Filipina, Myanmar, dan Vietnam untuk mengantisipasi lesunya harga batubara. Sebelumnya dari total penjualan sebesar 10 juta ton, 62% dialokasikan untuk pasar ekspor dengan tujuan utama China dan India, sedangkan sisanya 38% untuk pasar domestik. Tahun ini perseroan menargetkan pendapatan Rp5 triliun, naik 13% yoy.


Gunawan Dianjaya Steel ($GDST): Perseroan tahun ini menganggarkan belanja modal senilai US$100 juta. Hingga April 2014, belanja modal yang telah dipergunakan mencapai US$30.3 juta untuk membangun plate mill nomer dua.


Semen Indonesia ($SMGR): Perseroan meningkatkan ekspansi di Vietnam dengan menambah investasi sebesar Rp3 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi lagi perusahaan semen yang berkapasitas 2.5 juta ton per tahun.

Perseroan juga akan menambah kapasitas produksi Thang Long Cement menjadi 4 juta ton per tahun.


IPO: Bank Dinar Indonesia Tbk akan melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya 500,000,000 saham biasa atas nama atau 22.22% dari modal disetor penuh Perseroan. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas.

Masa Penawaran awal tanggal 18-23 Juni 2014, efektif tanggal 30 Juni 2014, masa penawaran umum tanggal 2-4 Juli 2014, dan listing di BEI tanggal 11 Juli 2014. Dana IPO akan digunakan untuk ekspansi kredit dan pengembangan jaringan kantor Perseroan.


IPO: PT Chitose International Tbk menetapkan harga penawaran saham IPO pada level Rp330 per saham. Masa penawaran umum tanggal 19,20, dan 23 Juni 2014 dan pencatatan di BEI tanggal 27 Juni 2014.


Krakatau Steel ($KRAS): Perseroan berencana menarik fasilitas pinjaman senilai US$200 juta paling cepat Juli 2014. Pinjaman tersebut akan dialokasikan untuk membiayai pengembangan pabrik peleburan baja bertanur tinggi (blast furnace).

Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman tersebut pada tanggal 15 Agustus 2012 dari China Development Bank Corporation, ICBC, dan HSBC.


Wijaya Karya Beton ($WTON): Perseroan hingga saat ini telah memperoleh kontrak baru senilai Rp1.3 triliun atau setara dengan 40% dari target kontrak baru 2014 sebesar Rp3.2 triliun.


Malindo Feedmill ($MAIN): Perseroan mengalokasikan belanja modal 2014 sebesar Rp500 miliar untuk ekspansi pabrik baru dan menambah kapasitas pabrik yang sudah ada. Sumber pendanaan belanja modal berasal dari private placement sebesar Rp336 miliar dan sisanya dari pinjaman bank sekitar Rp200-250 miliar.

Sementara itu, pabrik pakan ternak baru di Semarang diharapkan akan mulai berproduksi pada Juli atau Agustus 2014. Perseroan menargetkan penjualan 2014 akan tumbuh 15%-20% menjadi Rp4.8 triliun vs penjualan 2013 sebesar Rp4.1 triliun.


Martina Berto ($MBTO):
Perseroan akan melakukan penyertaan modal sebesar Rp25 miliar pada perusahaan produsen kapas kecantikan.

Dengan penyertaan modal tersebut, Perseroan berpeluang mendapatkan 50%-60% saham perusahaan tersebut. Perusahaan yang akan menjadi perusahaan patungan tersebut akan menunjang kebutuhan kapas Perseroan dan penjualannya bisa mencapai Rp3 miliar per tahun.
 
MARKET NEWS​

Faktor nilai tukar Rupiah yang cenderung melemah hingga sempat menembus level Rp12,000/US$ telah memberikan sentimen negatif terhadap pasar sehingga indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah -21.66 poin pada level 4887.86. Selain itu, pelaku pasar diperkirakan juga mengantisipasi hasil meeting The Fed dimana The Fed diperkirakan akan kembali menurunkan nilai pembelian obligasi AS sebesar US$10 miliar menjadi US$35 miliar.

Namun demikian pergerakan saham pada perdagangan kemarin masih cenderung mixed dimana, saham $INTP, $SMGR, $BBRI, $ADHI mengalami penurunan harga. Sementara itu, saham sektor perkebunan yang berorientasi ekspor seperti $AALI, $BWPT, $SGRO, $LSIP mengalami penguatan harga.

Hari ini, Sentimen pasar global cenderung positif menyusul menguatnya indeks global karena reaksi positif pelaku pasar terhadap isyarat The Fed bahwa kenaikan suku bunga paling cepat akan dimulai pada tahun depan. Pernyataan The Fed tersebut juga menunjukkan keyakinan The Fed terhadap masih berlanjutnya perbaikan ekonomi AS.

Hasil meeting The Fed juga memutuskan untuk menurunkan nilai paket stimulus AS menjadi US$35 miliar vs sebelumnya sebesar US$45 miliar atau sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Faktor indeks kawasan regional pagi ini cenderung menguat mengikuti menguatnya indeks global diperkirakan dapat memberikan sentimen positif terhadap indeks BEI. Namun demikian, investor sebaiknya tetap mencermati pergerakan nilai tukar Rupiah/US$ yang jika terus melemah dapat menahan penguatan indeks.

Pergerakan indeks harga saham gabungan hari ini berpeluang untuk bergerak flat atau mixed sampai dengan menguat tipis mengingat level support 4865 akan berupaya untuk menahan laju pelemaha IHSG lebih lanjut. Range perdagangan diperkirakan akan berkisar antara 4865 - 4910.
 
CORPORATION NEWS


Semen Indonesia ($SMGR): Perseroan melalui anak perusahaan Thang Long Joint Stock Company memperoleh fasilitas kredit sindikasi senilai US$100 juta dari PT Bank Mandiri Tbk, Standard Chartered Bank dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk melunasi utang anak usahanya yang berbasis di Vietnam.


Inovisi Infracom ($INVS): Perseroan mengalokasikan dana sebesar US$100 juta untuk menyelesaikan dua akuisisi yang dilakukan pada tahun ini. Akuisisi tersebut dilakukan untuk menopang tercapainya target pendapatan 2014 sebesar Rp2.41 triliun atau tumbuh 45% dibandingkan dengan pendapatan 2013 sebesar Rp1.66 triliun.


Duta Pertiwi Nusantara ($DPNS): Perseroan menargetkan penjualan 2014 tumbuh 10% yoy menjadi Rp144 miliar dibandingkan dengan penjualan 2013. Peningkatan penjualan 2014 didukung oleh pembukaan pabrik plywood baru di Kalimantan. Selain itu, Perseroan berencana membagikan dividen sebesar Rp20 per saham.


Energy Mega Persada ($ENRG): Perseroan telah meningkatkan produksi gas blok Bentu PSC di Riau sebesar 40% menjadi rata-rata 45 juta kaki kubik per hari vs sebelumnya rata-rata 32 juta kaki kubik per hari. Perseroan menyatakan hasil produksi tersebut hampir seluruhnya dijual ke PLN, PT Riau Andalan Pulp & Paper dan PT Tuah Sekata.


Intiland Development ($DILD): Perseroan menargetkan rencana akuisisi lahan seluas 500 ha di Jawa Timur bisa selesai pada tahun ini.
Hingga saat ini, Perseroan telah mengakuisisi lahan seluas 200 ha yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri dengan konsep mixed used. Perseroan mengalokasikan belanja modal 2014 sebesar Rp540 miliar untuk akuisisi lahan atau sekitar 30% dari total belanja modal 2014 sebesar Rp1.8 triliun.


Wintermar Offshore Marine ($WINS): Perseroan telah mengakuisisi 51% saham PT Fast Offshore Indonesia senilai US$2.2 juta sehingga saat ini memiliki 4 kapal Fast Multipurpose Support Vessel.


MNC Kapital Indonesia ($BCAP): Perseroan meningkatkan target perolehan dana dalam penawaran umum saham terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar Rp730 miliar menjadi Rp2.35 triliun. Perseroan menaikkan jumlah lembar saham baru yang dilepas menjadi 2.62 miliar dari sebelumnya 1.8 miliar dengan harga penawaran tetap sebesar Rp900 per saham.

Perseroan telah mengajukan revisi perubahan jadwal, nilai dan penggunaan dana rights issue kepada otoritas bursa pada 30 Mei 2014.Selain itu, Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham atas rencana tersebut pada RUPSLB tanggal 20 Juni 2014.


Bumi Resources Mineral ($BRMS):
Perseroan berpotensi melepas 29% saham PT Dairi Prima Mineral kepada China Non-Ferrous Metal Industry’s Foreign Engineering and Construction Co Ltd (NFC). Dana penjualan saham tersebut akan digunakan untuk membayar utang senilai US$100 juta.

Pasca pelepasan saham, Perseroan masih akan menjadi pemegang saham mayoritas PT Dairi Prima Mineral sebesar 51%. Investor Relation Perseroan belum dapat mengkonfirmasi potensi kepemilikan saham NFC di Dairi dan nilai investasinya.


Dian Swastatika Sentosa ($DSSA): Perseroan menyiapkan belanja modal 2014 sebesar US$270 juta untuk ekpansi diantaranya untuk pembangunan IPP Mine Mouth Power Plant.

Dana belanja modal 2014 akan diperoleh dari kas internal sebesar US$90 juta dan pinjaman bank sebesar US$180 juta. Perseroan menargetkan pendapatan 2014 akan tumbuh 10% menjadi US$176 juta vs pendapatan 2013 sebesar US$160 juta. Kontribusi terbesar terhadap target pendapatan 2014 adalah berasal dari penjualan batu bara yangdiperkirakan sebesar 75% dari total pendapatan 2014.


Sampoerna Agro ($SGRO): Perseroan akan membagikan dividen sebesar 24% dari laba bersih 2013 atau Rp15 per saham. Cum dividen pada tanggal 7 Juli 2014.


Gading Development ($GAMA): Perseroan akan investasi senilai Rp720 miliar untuk membiayai pembangunan apartemen di Ciputat dan Hotel di Kota Cirebon. Jangka waktu pengerjaan kedua proyek tersebut diperkirakan selama 2 tahun sehingga diharapkan akan beroperasi mulai tahun 2016.
 
MARKET NEWS​

Pergerakan indeks selama 4 hari perdagangan terakhir cenderung melemah diperkirakan karena sentimen negatif cenderung melemahnya nilai tukar Rupiah/US$.

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah -23.59 poin pada level 4864.27 dengan nilai transaksi Rp3.44 triliun. Melemahnya indeks kemarin tidak didukung oleh meningkatnya nilai transaksi secara signifikan, namun investor sebaiknya tetap berhati-hati mengingat penutupan indeks tersebut berada di sekitar support konsolidasi 4865.

Faktor masih cenderung tertekannya nilai tukar Rupiah/US$ diperkirakan berhasil meng-eliminir sentimen positif menguatnya indeks global.

Saham-saham yang menjadi penggerak penurunan indeks adalah melemahnya saham $BMRI, $SCMA, $KLBF, $BBRI, $BBCA, dan $SMGR.

Faktor global diperkirakan masih cenderung netral pengaruhnya terhadap indeks kawasan regional dan BEI. Indeks Dow Jones dan Nasdaq semalam cenderung melakukan konsolidasi setelah pada perdagangan kemarin mengalami penguatan. Indeks Dow Jones ditutup menguat tipis +14.84 poin dan Nasdaq ditutup melemah -3.51 poin.

Faktor nilai tukar Rupiah/US$ diperkirakan masih akan menjadi fokus perhatian investor pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks harga saham gabungan hari ini berpeluang untuk melanjutkan pelemahan perdagangan kemarin, penutupan di bawah level support 4865 pada hari ini akan memicu pelemahan yang berlanjut. Range perdagangan pada hari ini diperkirakan akan bergerak di range 4845 - 4890.
 
CORPORATE NEWS​


Berau Coal Energy ($BRAU): Perseroan akan menerbitkan obligasi global senilai US$450 juta berjangka waktu 5 tahun dan dengan bunga maksimal 12% per tahun. Perseroan akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi tersebut untuk melunasi (refinancing) utang obligasi lama senilai US$450 juta.
Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham atas agenda aksi korporasi tersebut dan penjaminan sebagian besar aset Perseroan untuk pelunasan obligasi baru pada RUPSLB tanggal 21 Juli 2014.


Pakuwon Jati ($PWON): Perseroan akan menerbitkan obligasi global sebesar US$175 juta dan telah mendapatkan peringkat B1 dengan prospek stabil dari Moody’s Investor Services.
Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk refinancing utang dan akuisisi. Perseroan juga berencana melakukan penambahan modal tanpa HMETD sebesar Rp1.7 triliun yang akan digunakan untuk membiayai ekspansi.


Indoritel Makmur International ($DNET): Perusahaan asosiasi Perseroan, PT Indomarco Prismatama atau Indomaret akan membangun sebanyak 1,800 toko pada tahun ini dengan kebutuhan dana sebesar Rp1.8 triliun. Sumber pendanaan untuk ekspansi tersebut berasal dari pinjaman bank dan saat ini Indomarco sedang menjajaki pinjaman dari $BMRI, $BBRI, dan $BBCA.

Selain dari pinjaman, sebagian dana ekspansi Indomaret berasal dari dana hasil penawaran umum terbatas saham Indoritel pada tahun lalu. Sementara itu, Perseroan menargetkan laba bersih 2014 tumbuh 10% menjadi Rp211-240.8 miliar vs laba bersih 2013 sebesar Rp192.8 miliar.


Acset Indonusa ($ACST): Perseroan akan membagikan dividen sebesar 20% dari laba bersih 2013 atau sebesar Rp39.5 per saham.


Bakrie and Brothers ($BNBR): Perseroan menyiapkan dana sebesar Rp2 triliun untuk mengembangkan bisnis secara organik dan anorganik hingga 3 tahun mendatang.
Perseroan melalui anak usahanya PT Bakrie Autoparts dan PT Bakrie Building Industries akan mengakuisisi perusahaan sejenis dan diharapkan bisa memperoleh pendapatan masing-masing sebanyak Rp3 triliun dalam 3 tahun mendatang.


Summarecon Agung ($SMRA): Perseroan akan menghimpun dana sebesar Rp1,9 triliun hingga awal 2015 melalui penerbitan obligasi berkelanjutan dan pinjaman bank. Perseroan merevisi naik target nilai marketing sales 2014 menjadi Rp4.5 triliun vs target sebelumnya sebesar Rp4 triliun. Hingga bulan Mei 2014, Perseroan telah mendapatkan marketing sales sebesar Rp2 triliun.

Perseroan menganggarkan belanja modal 2014 sebesar Rp1.5 triliun yang akan didanai oleh kas internal dan eksternal. Dana belanja modal akan gunakan untuk untuk akuisisi lahan senilai Rp900 miliar dan pembangunan hotel sebesar Rp600 miliar.


Kimia Farma ($KAEF): Perseroan menunda rencana untuk menerbitkan surat utang jangka menengah (MTN) senilai Rp150-200 miliar menjadi Agustus 2014 dari rencana sebelumnya pada Juni 2014.


Fastfood Indonesia ($FAST): Perseroan menargetkan penjualan pada Ramadan tahun ini naik 18% dibandingkan dengan perolehan pada bulan biasa.
Sementara itu, perseroan juga menetapkan pembagian dividen Rp59.8 miliar atau Rp38.36% dari laba bersih perseroan tahun lalu. Pada tahun ini, perseroan membangun 11 gerai pada bulan depan dengan anggaran Rp44 miliar.


Semen Indonesia ($SMGR): Perseroan memperoleh peringkat investment grade (Baa3) dengan outlook stabil dari Moody’s Investor Services. Peringkat Perseroan tersebut naik dari sebelumnya Ba1. Peringkat Baa3 mencerminkan berkomitmen menjaga neraca, likuiditas solid, dan menjaga pertumbuhan bisnis.
Selain itu, memiliki pangsa pasar yang paling besar juga menjadi salah satu faktor kenaikan peringkat tersebut.
 
MARKET NEWS​

Indeks pada perdagangan minggu lalu ditutup melemah 1.6% pada level 4847.7 dibandingkan dengan penutupan minggu sebelumnya pada level 4926.66. Melemahnya indeks BEI pada minggu lalu diperkirakan karena cenderung melemahnya nilai tukar Rupiah/US$, menguatnya harga minyak mentah, dan fluktuatifnya pergerakan indeks kawasan regional.

Selain itu, sebagian besar pelaku pasar diperkirakan mengambil sikap wait & see menjelang pelaksanaan pemilihan presiden pada 9 Juli 2014. Investor yang tidak menyukai resiko diperkirakan mengurangi posisi portofolionya terlebih dahulu minggu lalu hingga ada sentimen pasar yang baru yang dapat memotivasi investor untuk kembali melakukan akumulasi.

Perdagangan secara umum berlangsung relatif sepi dan penutupan indeks kemarin berada di bawah strong support 4865 (saat ini berfungsi sebagai resisten) mengindikasikan indeks akan sensitif terhadap sentimen pasar negatif sehingga investor sebaiknya berhati-hati dalam melakukan day trading.

Hari ini, secara umum sentimen pasar global cenderung netral karena indeks Dow Jones dan Nasdaq ditutup menguat tipis pada perdagangan Jumat lalu, dan indeks kawasan regional pagi ini cenderung menguat tipis. Investor kawasan regional hari ini fokus menunggu data HSBC Manufacturing PMI China bulan Juni yang merupakan survey aktifitas manufaktur di China. Faktor dalam negeri masih cenderung minim sehingga indeks diperkirakan minggu ini masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderung melemah.

Pergerakan indeks harga saham gabungan untuk minggu ini diperkirakan akan melakukan test terhadap garis moving average 20-week. Hal ini akan menyebabkan indeks melakukan pelemahan berkelanjutan. Indikator mingguan memperlihatkan tanda-tanda awal bahwa harga akan mengalami pullback. Jumlah volume masih terlihat tipis sehingga perlu di waspadai lebih lanjut.

Range pergerakan untuk minggu ini diperkirakan akan bergerak di kisaran 4790 – 4900.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.