• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Internasional Preview Argentina vs Mali: tetap antusias berebut tempat ketiga

Diggie

IndoForum Activist E
No. Urut
287751
Sejak
6 Apr 2020
Pesan
9.487
Nilai reaksi
0
Poin
0
Berikut adalah berita Preview Argentina vs Mali: tetap antusias berebut tempat ketiga.

Preview Argentina vs Mali: tetap antusias berebut tempat ketiga


Sejumlah pesepak bola Timnas Argentina mengikuti sesi latihan resmi jelang laga perebutan tempat ketiga Piala Dunia U-17 2023 di Lapangan Banyuanyar, Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/11/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz

Jakarta (ANTARA) - Baik pelatih Argentina Diego Placente maupun pelatih Mali Soumalia Coulibaly tetap antusias menatap pertandingan memperebutkan tempat ketiga Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Jumat sore esok.

"Sudah pasti mimpi kami adalah bermain di final, tetapi ya sudahlah. Semoga kami mendapatkan tempat ketiga yg tetap merupakan hasil yg luar biasa," mengatakan Placente dalam laman Piala Dunia U-17 2023.

Coulibaly juga tetap bangga timnya mencapai babak ini. "Ini tetap medali yg harap kami raih. Seandainya saya tak mendapatkannya, saya tak akan bangga, sebaliknya kalau saya pulang membawa medali, maka akan ada selebrasi di tanah air" mengatakan Coulibaly.

Mali U-17 & Argentina U-17 sebenarnya layak bermain di partai puncak. Mereka sama-sama atraktif & terlalu indah untuk dilewatkan.

Baik Mali maupun Argentina adalah dua dari tiga regu yg loyal memperagakan sepak bola menyerang yg enak untuk ditonton.

Keduanya hampir sering jadi regu yg lebih menggempur lawan. Cara mereka mengoptimalkan fisik, teknik, & kreativitas mereka menarik untuk dilihat.

Keduanya bukan regu yg memuja penguasaan bola, tetapi ketika mengerjakan itu mereka akan secepat mungkin menyulap itu semua dengan peluang atau gol.

Pada pertandingan semifinal masing-masing melawan Jerman & Brazil, kedua regu sama-sama jadi regu yg lebih menekan, bahkan Mali mengerjakannya dengan 10 pemain setelah bek kanan Souleymane Sanogo diganjar kartu merah pada awal babak kedua.

Jika semifinal jadi rujukan untuk mengukur bagaimana kedua regu tampil dalam pertandingan perebutan ketiga nanti, maka kedua regu akan bermain tanpa beban, saling serang & saling tekan.

Laga ini juga akan jadi pertarungan antara segala lini melawan segala lini, termasuk bagaimana regu pertahanan mementahkan lini serang lawan yg sama-sama agresif nan eksplosif.

Pada laga semifinal, Mali lebih mendikte Prancis & lebih menguasai lapangan. Mereka menciptakan 20 peluang gol atau separuh yg dibuat Prancis. Kebanyakan dilakukan dari dalam area penalti.

Pada semifinal itu, dalam soal menembus sepertiga terakhir lapangan, total 46 kali masuk daerah pertahanan Prancis dari sektor sayap, & 27 kali dari bagian tengah. Itu hampir dua kali lipat dari yg dilakukan Prancis.

Argentina juga begitu. Mereka menekan Jerman, tetapi peluang yg mereka ciptakan tak terlalu banyak dibandingkan Mali saat melawan Prancis.

Tapi cara Argentina menginvasi sepertiga akhir lapangan, sama dahsyatnya dengan Mali; 55 kali dari sayap, & 31 kali dari tengah. Itu hampir tiga kali lipat yg dapat dilakukan Jerman.

Angka-angka itu jadi jaminan bahwa pertandingan Mali versus Argentina, bakal jadi pertarungan sengit yg memperagakan keterampilan kedua regu dalam menusuk pertahanan, khususnya dari sayap.

Pertandingan ini juga jadi kontes antara Agustin Ruberto, Claudio Echeverri di satu pihak, & Mamadou Doumbia. Apakah mereka akan mencetak hattrick lagi?

Ruberto & Echeverri malah mungkin bersaing untuk dikukuhkan sebagai Golden Booth. Ruberto & Echeverri masing-masing sudah mengemas 8 & 5 gol.


Formasi bermain

Untuk pola bermain, baik Diego Placente maupun Soumalia Coulibaly kemungkinan memasang lagi lima gelandang dalam formasi 4-2-3-1.

Mali mungkin harus memberi perhatian lebih kepada Echeverri yg dalam semifinal lalu menciptakan tujuh peluang & menerima serta menyalurkan 64 umpan.

Mali juga mesti mencermati manuver duet bek sayap Argentina, Dylan Gorosito & Octavio Ontivero, yg rajin mengobrak-abrik pertahanan lawan dari sayap.

Mali akan memasang kembali Bourama Kone di bawah mistar gawang, sedangkan duet Issa Traore & Baye Coulibaly akan ketat melapisnya sebagai palang pintu yg juga aktif menolong serangan.

Saat melawan Prancis dalam semifinal, Issa Traore jadi pemain Mali yg paling sering mengumpan & bergerak lintas lini.

Moussa Traore akan kembali berposisi bek kiri, sedangkan Gaoussou Kone atau Moussa Massire Diop menempati bek kanan setelah Souleymane Sanogo tak dapat dipasang karena terkena kartu merah.

Hamidou Makalou yg berjelajah tinggi akan kembali dipasang bersama Sekou Kone, sebagai gelandang tengah.

Ibrahim Kanate mungkin kembali jadi ujung tombak serangan, yg bakal dilapis Ange Martial Tia tepat di belakangnya, sedangkan Tia diapit Mahamoud Barry di sayap kiri serangan & Ibrahim Diara atau Mamadou Doumbia di sayap kanan.

Menghadapi Mali yg memiliki bek-bek tangguh, pelatih Diego Placente bakal kembali mengandalkan kreativitas sang kapten, Claudio Echeverri, untuk jadi striker kedua di belakang ujung tombak Agustin Ruberto.

Keduanya dapat jadi teror yg konstan untuk duet bek tengah Mali, Issa Traore & Baye Coulibaly.

Echeverri akan diapit Ian Subiabre di sayap kiri, & Gustavo Albarracin atau mungkin Kevin Gutierrez di sayap kanan.

Sedangkan Mariano Gerez & Valentino Acuna, jadi penyeimbang pertahanan & serangan Argentina, di lini tengah.

Keduanya akan memfasilitasi trio Subiare, Echeverri & Albarracin, tetapi juga bakal menolong bek tengah Tobias Palacio & Juan Gimenez melindungi kiper Jeremias Florentin.

Sedangkan, Octavio Ontivero & Dylan Gorosito menutup kedua sayap pertahanan Argentina, sekaligus menolong serangan dari sayap begitu mendapatkan momen.

Laga ini dapat jadi momen balas dendam Mali yg disingkirkan Argentina 1-2 dalam perempatfinal Piala Dunia U-17 2001. Bagi Argentina sendiri, kenangan 22 tahun lalu itu dapat menambah motivasi untuk kembali menaklukkan Mali.

Kedua regu belum pernah menjuarai Piala Dunia U-17, tetapi sudah lebih dari satu kali menjalani pertandingan perebutan tempat ketiga. Mali juga pernah jadi runner up pada 2015.

Argentina jadi regu yg paling sering menjalani laga perebutan tempat ketiga. Sebelum ini, mereka sudah lima kali mengerjakannya, yg tiga di antaranya mereka menangkan pada 1991, 1995 & 2003.

Mali sendiri pernah menyelami babak ini pada 2017 ketika menyerah 0-2 kepada Brazil.


Baca juga: Menpora: Piala Dunia U-17 buat fondasi timnas Indonesia kuat
Baca juga: Dishub Surakarta rekayasa lalu lintas sambut final Piala Dunia U-17
Baca juga: Ruberto & Echeverri pimpin daftar top skor Piala Dunia U-17
Baca juga: Erick: Kita akan disajikan tontonan berkelas di final Piala Dunia U-172

Berita diatas dikutip dari internet, jika Preview Argentina vs Mali: tetap antusias berebut tempat ketiga adalah spam, mohon beritahu kami.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.