Hunter Leader
IndoForum Newbie A
- No. Urut
- 2307
- Sejak
- 16 Jun 2006
- Pesan
- 417
- Nilai reaksi
- 64
- Poin
- 28
Sidney Akhir pekan ini warga Sydney mendapat hiburan. Sebuah pameran tentang seks atau Sexpo dibuka resmi kemarin dan berlangsung hingga Minggu mendatang. Pembukaan pameran tersebut juga bertepatan dengan ulang tahun ke-10 Sydney Sexpo.
Berlangsung di bekas lokasi Pameran Pertanian (Royal Easter Show), Sexpo diperkirakan menarik lebih dari 55 ribu pengunjung. Berbagai stan memamerkan aneka peralatan seks (sex toys), lingerie, obat-obat kuat dan perangsang gairah seks, maupun alat pembesar payudara dan penis.
Tetapi, di antara seluruh stan peserta, Tim Patch dan Justin Morley menjadi bintang. Penampilan kedua pria itu menghebohkan di arena Sexpo.
Tim Patch, yang juga seniman dan lebih suka dipanggil Pricasso, menggunakan –maaf—alat kelaminnya sebagai kuas untuk melukis dengan cat akrilik.
Sedangkan Justin Morley, yang punya nama profesional Alan Length, memanfaatkan alat kelaminnya sebagai "boneka" sehingga dapat dibentuk mirip hamburger hingga monster Loch Ness dan Menara Eiffel.
"Kok sepertinya (melukis dengan alat vital) itu aneh. Tetapi, begitu Anda melihat hasilnya, ternyata tidak terlalu jelek," tutur Patch yang pernah belajar desain furnitur karena gagal masuk sekolah seni itu.
Bapak empat anak itu kini mengkhususkan diri pada lukisan potret. Tarifnya 300 dolas Aus (sekitar Rp1,82 juta) sekali melukis. Tetapi, selama Sexpo dia mematok tarif khusus, yakni 75 dolar Aus (sekitar Rp 450 ribu).
Morley, 33, lebih lama menggeluti profesinya. Bahkan, bersama kakaknya, dia pernah tur ke AS pada 2001 untuk menampilkan pertunjukan "Boneka Penis" (Puppetry of the Penis). Selama ini dia tampil di depan kalangan wanita dan acara penggalangan dana klub olahraga.
Pricasso maupun Morley mengaku tidak ada masalah dengan alat kelamin mereka meski terus digunakan untuk melukis atau dibentuk dengan model tertentu. "Cat akrilik bisa hilang karena air," kata Pricasso. "Kata dokter, saya tetap sehat," tambah Morley.
Berlangsung di bekas lokasi Pameran Pertanian (Royal Easter Show), Sexpo diperkirakan menarik lebih dari 55 ribu pengunjung. Berbagai stan memamerkan aneka peralatan seks (sex toys), lingerie, obat-obat kuat dan perangsang gairah seks, maupun alat pembesar payudara dan penis.
Tetapi, di antara seluruh stan peserta, Tim Patch dan Justin Morley menjadi bintang. Penampilan kedua pria itu menghebohkan di arena Sexpo.
Tim Patch, yang juga seniman dan lebih suka dipanggil Pricasso, menggunakan –maaf—alat kelaminnya sebagai kuas untuk melukis dengan cat akrilik.
Sedangkan Justin Morley, yang punya nama profesional Alan Length, memanfaatkan alat kelaminnya sebagai "boneka" sehingga dapat dibentuk mirip hamburger hingga monster Loch Ness dan Menara Eiffel.
"Kok sepertinya (melukis dengan alat vital) itu aneh. Tetapi, begitu Anda melihat hasilnya, ternyata tidak terlalu jelek," tutur Patch yang pernah belajar desain furnitur karena gagal masuk sekolah seni itu.
Bapak empat anak itu kini mengkhususkan diri pada lukisan potret. Tarifnya 300 dolas Aus (sekitar Rp1,82 juta) sekali melukis. Tetapi, selama Sexpo dia mematok tarif khusus, yakni 75 dolar Aus (sekitar Rp 450 ribu).
Morley, 33, lebih lama menggeluti profesinya. Bahkan, bersama kakaknya, dia pernah tur ke AS pada 2001 untuk menampilkan pertunjukan "Boneka Penis" (Puppetry of the Penis). Selama ini dia tampil di depan kalangan wanita dan acara penggalangan dana klub olahraga.
Pricasso maupun Morley mengaku tidak ada masalah dengan alat kelamin mereka meski terus digunakan untuk melukis atau dibentuk dengan model tertentu. "Cat akrilik bisa hilang karena air," kata Pricasso. "Kata dokter, saya tetap sehat," tambah Morley.