• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Hadits Surga di bawah telapak kaki ibu

Alexis

IndoForum Junior D
No. Urut
12106
Sejak
27 Feb 2007
Pesan
1.951
Nilai reaksi
130
Poin
63
Kita sering mendengar hadits “Surga berada di bawah telapak kaki ibu”, bagaimana kedudukan hadits ini? Syaikh Al-Bany dalam Silisilatu Ahaadits Ad-Dhaifah menjelaskan tentang 2 riwayat, sebuah riwayat merupakan hadits maudhu, sedangkan riwayat yang lain merupakan hadits hasan, oleh karena itu hendaknya kita berpegang pada matan hadits yang hasan tersebut.​

الجنة تحت أقدام الأمهات ، من شئن أدخلن ، و من شئن أخرج​
ن
Surga berada di bawah telapak kaum ibu. Barangsiapa dikehendakinya maka dimasukannya, dan barangsiapa dikehendaki maka dikeluarkan darinya

Hadits ini hadits maudhu' (palsu). Telah diriwayarkan oleh Ibnu Adi (I/325) dan juga oleh al-Uqaili dalam adh-Dhu'afa dengan sanad dari Musa bin Muhammad bin Atha', dari Abul Malih, dari Maimun, dari Abdullah Ibnu Abbas radhiallahu’anhu.. Kemudian al-Uqaili mengatakan bahwa hadits ini munkar. Bagian pertama dari riwayat tersebut mempunyai sanad lain, namun mayoritas rijal sanadnya majhul.

Dalam masalah ini, saya kira cukupi dengan riwayat yang di keluarkan oleh Imam Nasa'i dan Thabrani dengan sanad hasan, yaitu kisah seseorang yang datang menghadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam seraya meminta izin untuk ikut andil berjihad bersama beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bertanya, Adakah engkau masih mempunyai ibu? Orang itu menjawab, Ya, masih. Beliaupun kemudian bersabda,

فالزمها فإن الجنة تحت رجليها​
Bersungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada ibumu, karena sesungguhnya surga itu berada di bawah kedua kakinya (*)


Referensi
Hadits ke 593 dari kitab Silsilatu Ahaaditsu Ad-Dhaifah wal Maudhuah wa Atsarus Sayyi fil Ummah karya Syaikh Al-Bany, edisi terjemahan, Silsilah Hadits Dhaif dan Maudhu jilid-2, cetakan Gema Insani Press

(*) Nabi mempertimbangkan anak tersebut untuk ikut berjihad karena belum dewasa.
 
Thx atas infonya.....

kalau aku seh gak liat secara harfiah akan hadis itu, tetapi melihatnya kepada maknanya bahwa kita ini harus berbakti kepada orang tua......
 
Kalau ibunya Nasrani macam mana tu?
agaknye hadist ni palsu?
 
Kalau ibunya Nasrani macam mana tu?
agaknye hadist ni palsu?

beginilah jika kita mengartikan secara harfiah akan hadis ini......

namanya ibu (baik nasrani ataupun agama lain), tetap saja kita harus memberikan penghormatan dengan berbakti kepadanya...

bukankah di jaman Nabi ada juga yang anaknya masuk Islam tetapi ortunya tidak. dan nabi tetap menyuruh anak itu untuk berkhidmat kepada ortunya itu... bukan memaksa ortunya untuk masuk islam...
 
beginilah jika kita mengartikan secara harfiah akan hadis ini......

namanya ibu (baik nasrani ataupun agama lain), tetap saja kita harus memberikan penghormatan dengan berbakti kepadanya...

bukankah di jaman Nabi ada juga yang anaknya masuk Islam tetapi ortunya tidak. dan nabi tetap menyuruh anak itu untuk berkhidmat kepada ortunya itu... bukan memaksa ortunya untuk masuk islam...

Kalau pasal berbakti kepada ibu bapa
memang betol
ade didalam Al-quran
tapi pasal surga di telapak kaki ibu ini
i masih x setuju la
betul ke ni hadist nabi?
 
Kalau pasal berbakti kepada ibu bapa
memang betol
ade didalam Al-quran
tapi pasal surga di telapak kaki ibu ini
i masih x setuju la
betul ke ni hadist nabi?

jangan artikan secara harfiah bahwa surga berada di telapak kaki ibu...

tetapi artikan bahwa, dengan berbakti kepada ibu (orang tua), kita bisa mendapatkan surga......

Jika kita artikan secara harfiah, hebat dong ibu, kemana-mana bawa surga di kakinya..... hehehehehehe
 
hadist ni aq perna denger
emang dhoif namun oleh ulama dikategorikan Hasan (baik)
secara logika pun jelas ini hadist kurang tepat

sesuai kata bang jali
coba kita artikan kalau kita menghormati, taat dan kasih sayang kepada seorang ibu maka kita bisa mendapatkan surga
 
- menghormati seorang ibu itu 3 kali lebih baik dibandingkan bapak.........
> karena ibu harus menderita disaat mengandung
> karena ibu harus berjuang antara hidup dan mati saat melahirkan
> karena ibu pun harus menyusui anak sampai umur 2 tahun
> karena pendidikan anak lebih ditugaskan kepada sang ibu untuk melaksanakannya

> seorang bapak bertugas mencarikan nafkah hidup yang sudah pasti tugas itupun dapat ditanggung oleh seorang ibu.....
> seorang bapak harus dapat melindungi anaknya tetapi seorang ibu pun dapat melaksanakannya.......

tidak ada yang perlu diragukan lagi keutamaanya..........
masalah hadistnya ana juga kurang paham...........
sorry........

:">:">:">:D:D:D
 
nambahin dikit ya
klo misalnya hadits ini dhoif ataupun maudhu'
kan gag bertentangan jg ama hadits yg lain.,.
maksudnya disini jgn diliat secara harfiah.,.
intinya hadits ini kan kita harus menghormati dan berbakti kpd ibu kita...
so whatever lah, klo intinya baik ya kita ambil.,.
kecuali hadits tersebut bertentangan dgn Al-Qur'an atau hadits yg lain.,.
baru dipermasalahkan
menurutku sie geto
CMIIW
 
beginilah jika kita mengartikan secara harfiah akan hadis ini......

namanya ibu (baik nasrani ataupun agama lain), tetap saja kita harus memberikan penghormatan dengan berbakti kepadanya...

bukankah di jaman Nabi ada juga yang anaknya masuk Islam tetapi ortunya tidak. dan nabi tetap menyuruh anak itu untuk berkhidmat kepada ortunya itu... bukan memaksa ortunya untuk masuk islam...

sedikit nambahin

وَوَصَّيْنَا ٱلإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ ٱلْمَصِيرُ


“Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya), dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan).” (Surah Luqman:14)

وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي ٱلدُّنْيَا مَعْرُوفاً ……



"Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kaum mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik." (Luqmaan: 15)

wassalamualaikum
 
assalamu alaikum saudara2 muslim yg saya cintai kerena allah SWT
saya juga meyakini ini memang benar dan terbukti hadits ini kerena
bukan terbukti secara real dalam dunia mama saya dan saya
mungkin dalam kesaksian saya ini, belom bisa menjelaskan panjang lebar
tentang kebenara hadits ini dalam kehidupan keluarga saya >:D<
bagi saya yg juga penganut konsep supranatural
ayah = rezeki
ibu = restu

wassalam
 
assalamualaikum
ngomong 2 soal surat lugman 15...saya dapet cerita


Di zaman Rasulullah tersebutlah seorang pemuda berusia tujuh belas tahun yang bernama Saad bin Abi Waqqash. Suatu hari pemuda itu berkata, "Pada suatu malam, di tahun ini, saya bermimpi seolah-olah tenggelam di dalam kegelapan yang bertumpuk-tumpuk. Ketika saya terbenam di dalam kegelapan itu, tiba-tiba ada cahaya bulan yang menerangiku. Saya kemudian mengikuti arah cahaya itu dan saya dapati di sana ada sekelompok manusia, di antara mereka terdapat Zaid bin Haritsash, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Bakar Ash-Shidiq. Saya bertanya, "Sejak kapan kalian ada di sini?" Mereka menjawab, "Satu jam."

Manakala siang telah muncul, saya mendengar suara dakwah Muhammad saw. kepada Islam. Saya meyakini bahwa saya sekarang berada di dalam kegelapan dan dakwah Muhammad saw. adalah cahaya itu. Maka, saya pun mendatangi Muhammad dan aku dapati orang-orang yang kujumpai dalam mimpi, ada di samping beliau. Maka, aku pun masuk Islam.

Tatkala ibu Sa'ad mengetahui hal ini, dia mogok makan dan minum, padahal Sa'ad sangat berbakti kepadanya sehinga dia merayunya setiap waktu mengharapkannya untuk mau makan walau hanya sedikit, tapi ibunya menolak. Manakala Sa'ad melihat ibunya tetap teguh berpendirian, dia berkata kepadanya, "Wahai ibu! Sesungguhnya saya sangat cinta kepadamu, namun saya lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, seadainya engkau mempunyai seratus nyawa lalu keluar dari dirimu satu persatu, aku tidak akan meninggalkan agamaku ini demi apapun juga."

Tatkala sang ibu melihat keteguhan hati anaknya, dia pun menyerah lalu kembali makan dan minum meskipun tidak suka. Allah kemudian menurunkan ayat tentang mereka yang artinya, "Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik." (Luqmaan: 15)

Maha Benar Allah yang Maha Agung.

Sumber: Asyabalunal 'Ulama (65 Kisah Teladan Pemuda Islam Brilian), Muhammad Sulthan.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.