• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

BlackBerry Pertimbangkan Berhenti Produksi Ponsel

galau adv

IndoForum Beginner A
No. Urut
281582
Sejak
25 Jun 2013
Pesan
1.172
Nilai reaksi
24
Poin
38
WqGD.jpg
BlackBerry tak menutup kemungkinan akan berhenti membuat ponsel pintar jika suatu saat bisnis perangkat ini tidak menguntungkan bagi perusahaan.

Hal itu disampaikan Kepala Ekekutif Perusahaan (CEO) BlackBerry John Chen, dilansir Reuters, Kamis 10 April 2014.

"Jika saya tak dapat menghasilkan uang dari bisnis handset, saya tidak akan berada di bisnis ini," ujar Chen dalam sebuah wawancara.

Potensi mendapatkan uang dari bisnis perangkat memang masih terbuka dengan catatan pengiriman perangkat mencapai 10 juta unit per tahun.

BlackBerry yang mencapai puncak masa kejayaan perangkat pada 2011 dengan pengiriman 52,3 juta perangkat itu, kini tertarik menjajaki bisnis dengan melibatkan lain pada bidang kesehatan, jasa keuangan dan hukum. Bentuk kerjasama itu disebutkan investasi keamanan pada perangkat.

Chen mengatakan akuisisi kecil juga memungkinkan guna memperkuat penawaran keamanan jaringan BlackBerry.

"Kami tengah membangun tim teknisi di sisi layanan dan perangkat yang difokuskan pada keamanan. Kami akan melakukan beberapa kemitraan dan berpeluang merger dan akuisisi pada keamanan," jelas Chen.

Dia menjelaskan keamanan semakin penting menyusul kasus pengawasan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA).

Tantangan memang tengah membayangi perusahaan asal Kanada itu. Pada Maret lalu, BlackBerry merugi US$423 juta atau setara Rp4,8 triliun secara kuartal dan mengalami penurunan pendapatan sebesar 64 persen.

Meski merugi, Chen menegaskan, kas perusahaan tetap pada angka positif pada akhir tahun fiskal saat ini. Untuk itu ia telah mematok strategi jangka panjang guna mempertahankan performa perusahaan.

BlackBerry, kata dia, juga mempertimbangkan merambah bisnis M2M atau Machine to Machine menjadi bisnis utama.

"Kami tak hanya tertarik mengelola perangkat BlackBerry. Kami tertarik mengelola semua perangkat yang Anda ingin berbicara satu sama lain," kata dia.

Untuk mencapai bermain di bisnis M2M, katanya, butuh kemitraan lebih dengan pihak lain, termasuk partisipasi perusahaan telekomunikasi.

Ditegaskan Chen, BlackBerry tetap bertekad akan menjaga pelanggan korporasi, guna menaikkan posisi BlackBeer sebagai perusahaan teknologi utama.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.