• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Ada Burung Romantis dan Kadal Langka di Pedalaman Papua

kis

IndoForum Junior E
No. Urut
281032
Sejak
23 Mei 2013
Pesan
1.661
Nilai reaksi
36
Poin
48
ZuB6o.png
Para peneliti yang tergabung Ekspedisi Lengguru 2014 mengungkapkan Indonesia masih mempunyai kekayaan hayati yang belum terjamah, terutama di pedalaman Kabupaten Kaimana, Papua Barat.

Ekspedisi tersebut merupakan gabungan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Biologi bekerjasama dengan I'Istitut de Rechere pour le Development (IRD), Akademi Perikanan Sorong (Apsor), Dinas Perikana dan Kelautan Kabupaten Kaimana, Universitas Negeri Papua, Universitas Cendrawasih, dan Universitas Musamus.

Penelitian ini melibatkan sekitar 50 staf peneliti dan teknisi asal Indonesia, sedangkan 27 staf peneliti dan teknisi berasal dari luar negeri.

Sejak dilakukannya ekspedisi dari tanggal 17 Oktober hingga 20 November 2014, para peneliti tersebut berhasil menemukan setidaknya 1.400 nomor spesimen, dimana 50 berpotensi merupakan spesies baru.

Seperti penemuan Kadal Duri Papua (Tribolonotus novae). Hewan jenis reptil ini mempunyai ukuran sekitar 15 sentimeter, yang mana matanya berwarna putih, berbedanya dan belum pernah ditemukan pada hewan sejenisnya.

Kemudian, ada bowerbird atau burung Namdur, yang merupakan burung romantis, di mana sang jantan akan membuat rumah terbuat dari ranting, rerumputan, dan hiasan lainnya untuk memikat sang betina. Hewan ini dikatakan jenis burung yang hanya ditemui di Pulau Papua.

"Ekspedisi multidisiplin ini memadukan pendekatan molekuler, morfologi, ekologi, serta paleontologi. Pendekatan tersebut akan memberikan peluang melakukan uji kapasitas jejaring karst di Papua Barat sebagai reservoir kuno, pusat endemisitas, maupun tempat lahirnya keanekaragaman hayati," ujar Laurent Pauyaud, peneliti dari IRD di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat 28 November 2014.

Masih Murni

Laurent menambahkan selama ekspedisi, peneliti harus menyelami lautan, menjelajahi hutan, dan mendaki gunung untuk menemukan keanekeragaman hayati yang belum terungkap.

Pada kesempatan yang sama, Gono Semiadi mengatakan selama ekspedisi tersebut secara keseluruhan, peneliti harus menyelami minus 100 meter dibawah permukaan lautan hingga diatas 1.400 meter diatas permukaan laut (mdpl).

"Di Kaimana sendiri merupakan wilayah yang masih murni alam, belum ada perkebunan sawit. Jadi, masih yang belum terungkap keanekaragaman hayatinya," kata dia.

Meski sudah menemukan jenis-jenis baru di lautan, tanaman, hingga hewan. Tim Ekspedisi Lenggur ini perlu tenaga ahli untuk memastikan 1.400 nomor spesimen yang ditemukan oleh mereka.

"Kalau para ahli tersebut banyak bisa enam bulan beres tapi kalau ahlinya sedikit, maka paling lama butuh satu tahun untuk konfirmasi penemuan tersebut. Namun, dipastikan 50 spesies merupakan baru dan endemik," jelas Gono.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.