• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Amankah Bahan Melamin?

shelinda

IndoForum Newbie A
No. Urut
2587
Sejak
26 Jun 2006
Pesan
387
Nilai reaksi
28
Poin
28
Di banyak toko yang menjual perabot rumah tangga, peralatan makan dan minum yang disebut melamin relatif mudah ditemukan. Kalau sekitar tahun 1970-1980an melamin masih terbatas warna maupun coraknya, maka kini desain melamin bisa bersaing dengan barang pecah belah lainnya. Produk pecah belah melamin begitu banyaknya sehingga barang ini tak hanya bisa dibeli di toko tetentu, tetapi juga di pasar tradisional sampai di pedagang kaki lima.

Cikal bakal melamin dimulai tahun 1907 ketika ilmuwan kimia asal Belgia, Leo Hendrik Baekeland, berhasil menemukan plastik sintetis pertama yang disebut bakelite. Penemuan itu merupakan salah satu peristiwa bersejarah keberhasilan teknologi kimia awal abad ke-20. Pada awalnya bakelite banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan telepon generasi pertama. Namun, pada perkembangannya kemudian, hasil penemuan Baekeland dikembangkan dan dimanfaatkan pula dalam industri peralatan rumah tangga. Salah satunya adalah sebagai bahan dasar peralatan makan, seperti sendok, garpu, piring, gelas, cangkir, mangkuk, sendok sup, dan tempayan, seperti yang dihasilkan dari melamin.

Peralatan makan yang terbuat dari melamin di satu sisi menawarkan banyak kelebihan. Selain desain warna yang beragam dan menarik, fungsinya juga lebih unggul dibanding peralatan makan lain yang terbuat dari keramik, logam, atau kaca. Melamin lebih ringan, kuat, dan tak mudah pecah. Harga peralatan melamin pun relatif lebih murah dibanding yang terbuat dari keramik misalnya.

Potensi Formalin

Dengan segala kelebihan melamin, tak heran kalau sebagian orang tidak menyadari bahwa melamin mempunyai potensi membahayakan bagi kesehatan manusia. Menurut pengajar pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung, Bambang Ariwahioedi PhD, MSc, melamin berpotensi menghasilkan monomer beracun yang disebut formaldehid (formalin). Selain berfungsi sebagai bahan pengawet, formaldehid juga digunakan untuk bahan baku melamin. Menurut Ariwahioedi, melamin merupakan suatu polimer, yaitu hasil persenyawaan kimia (polimerisasi) antara monomer formaldehid dan fenol. Apabila kedua monomer itu bergabung, maka sifat toxic dari formaldehid akan hilang karena terlebur menjadi satu senyawa, yakni melamin.

Berdasarkan kerja sama penelitian antara Universitas Indonesia dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), diketahui kandungan formaldehid dalam perkakas melamin mencapai 4,76–9,22 miligram per liter. ”Permasalahannya, dalam polimerisasi yang kurang sempurna dapat terjadi residu, yaitu sisa monomer formaldehid atau fenol yang tidak bersenyawa sehingga terjebak di dalam materi melamin. Sisa monomer formaldehid inilah yang berbahaya bagi kesehatan apabila masuk dalam tubuh manusia,” ujar Ariwahjoedi.

Dalam sistem produksi melamin yang tidak terkontrol, bahan formaldehid yang digunakan cenderung tidak sebanding dengan jumlah fenol. Maka, kerap terjadi residu. Ini bukan berarti proses produksi yang sudah menerapkan well controlled dan tidak menghasilkan residu terbebas dari potensi mengeluarkan racun. Menurut Ariwahjoedi, formaldehid di dalam senyawa melamin dapat muncul kembali karena adanya peristiwa yang dinamakan depolimerisasi (degradasi). Dalam peristiwa itu, partikel-partikel formaldehid kembali muncul sebagai monomer, dan otomatis menghasilkan racun.

Ariwahjoedi menjelaskan, senyawa melamin sangat rentan terhadap panas dan sinar ultraviolet. Keduanya sangat berpotensi memicu terjadinya depolimerisasi. Selain itu, gesekan-gesekan dan abrasi terhadap permukaan melamin juga berpotensi mengakibatkan lepasnya partikel formaldehid. Ariwahjoedi menambahkan, formaldehid sangat mudah masuk ke tubuh manusia, terutama secara oral (mulut). Formaldehid juga dapat masuk melalui saluran pernapasan dan cairan tubuh.

Monomer formaldehid yang masuk ke tubuh manusia berpotensi membahayakan kesehatan. ”Formalin kan berfungsi untuk membunuh bakteri. Kalau bakteri saja tidak bisa hidup, berarti tinggal selangkah lagi meracuni makhluk yang lain,” ungkapnya berilustrasi. Formaldehid yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu fungsi sel, bahkan dapat pula mengakibatkan kematian sel. Dalam jangka pendek, hal ini bisa mengakibatkan gejala berupa muntah, diare, dan kencing bercampur darah. Sementara untuk jangka panjang, akumulasi formaldehid yang berlebih dapat mengakibatkan iritasi lambung, gangguan fungsi otak dan sumsum tulang belakang. Bahkan, fatalnya dapat mengakibatkan kanker (karsinogenik).

Sumber: keluargasehat

---

Waah... padahal kebanyakan perabot dapur dirumahku bahannya melamine semua :((
 
sekarang memang udah ga jamannya lagi perabot dapur pake bahan kaca
mayoritas pada menggunakan melamin pada perabot dapurnya
selain bentuknya indah, cucinya juga lebih mudah, ga berat lagi......
tapi kok beresiko juga ya /...
 
iya, pusing juga nih ~X(
masalahnya hampir semua piring, cangkir dirumahku dari bahan melamin semuanya /:) :-L
 
sama...
dirumah aku semua juga banyak yang dari melamin
apa kita sebaiknya balik ke perabot gelas lagi ???
buntut nya kok penyakit selalu kanker ya /omg
 
swt, ngeri juga ya :-S
mana dirumahku piring2 semua melamin lagi, tapi mending balik ke bahan gelas/beling deh, dari dulu sampai sekarang aman, cuma kalo jatoh ga aman, langsung pecah :))
 
...

Formalin ??
emang bener sih bisa nyebabpin kanker
tapi gini aja d... kita aja yg di fak. kedokteran yang sering banget nyium formalin (buat praktikum anatomi, mayatnya kan di awetin pake formalin) toh gpp kan.
Apa lagi dosen ama penjaga ruang mayat disana sehat2 aja tuh gak kanker :)
Jadi jgn terlalu khawatir ^^
 
setau gue tuh kenapa bahan melamin berbahaya teorinya tu begini kk/cc:

melamin kan terbuat dari bahan yang mengandung plastik ketika kita menggunakan perabotan yg terbuat dari bahan melamin untuk makanan yg panas akan ada bahan bahan pembuat melamin tersebut yang akan becampur dengan makanan kita karena terkena suhu udara nya yg panas tersebut. dan bahan bahan tersebut tidak baik bagi tubuh kita /no1

klo setau gue sih seperti itu klo ada yg salah ya sori aja deh /heh /sry
 
ATTENTION

stau aq yg beresiko tinggi ntu melamin tiruan alias palsu
biar gk ad salah paham ini gw kasi cara gampang bedain yg asli ama yg palsu

-melamin yg asli klo dibakar pk korek gas slama 20 detik gk bakal gosong dan berbau

-melamin palsu akan gosong, berbau, mengelupas, serta terdengan letupan2 saat pembakaran


nb: biasanya melamin palsu jg ada peringatan suhunya, spt 0-150' celcius
 
n karena itu banyak melamin palsu yg beredar terutama d indo makanya berbahaya bgt kk/cc /no1
 
^
emang ada melamin palsu /?
cara taunya darimana /?
efeknya gimana /?
sama yang asli lebih bahaya mana /?
 
lebihbanya melamin palsu lha kk karena dia klo kena panas sedikit cenderung akan menempel pada makanan yg panas tersebut /no1

klo cara bedainnya gue blom tahu tuh /sry
 
memang benar sih ,, cara mencegah nya bagaiamana >???
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.