• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Berita RSJ Siap Menampung Caleg yang Stres

Nemesis

IndoForum Activist E
No. Urut
55724
Sejak
26 Okt 2008
Pesan
9.732
Nilai reaksi
503
Poin
113
Di halaman depan (head line news) salah satu koran terbitan ibukota hari ini saya mendapati tajuk berita yang cukup menarik, bunyi judul beritanya dalah "RSJ Siap Menampung Caleg yang Stres". Setelah saya baca lebih seksama isi beritanya adalah sebuah kutipan dari perkataan Direktur RSJ Lampung dr. Lilik S yang mengatakan bahwa RSJ Lampung telah siap menerima para caleg yang kemungkinan akan stress apabila ternyata dirinya tidak terpilih sebagai anggota legislatif hasil pemilihan umum april mendatang.

Senada dengan tajuk berita tersebut, persis satu hari yang lalu saya juga membaca berita di salah satu koran terbitan ibukota lainnya dengan bunyi judul berita adalah pasien RSJ akan bertambah pasca pemilihan umum Bulan April mendatang. Di prediksi yang akan menjadi pemicu atau stressor psikososialnya adalah kegagalan menjadi caleg akibat kekalahan suara dalam pemilihan.

Hal tersebut diatas memang menjadi perhatian yang menarik akhir-akhir ini, karena para caleg yang sekarang sedang ramai berkampanye ini memiliki faktor kerentanan yang besar. Para caleg tersebut telah menggelontorkan dana yang tidaklah sedikit untuk menggapai ambisinya duduk sebagai anggota legislatif.

Kejadian ini layak diperhitungkan mengingat pernah ada sebuah berita koran yang menyajikan tentang seorang calon bupati mengalami stress berat karena gagal menjadi pemenang dalam pemilihan bupati di salah satu kota di Jawa. Calon tersebut telah mengeluarkan dana yang tidak bisa dibilang sedikit, tetapi akhirnya harus menerima kekalahan suara. Karena tidak kuat menanggung beban stressor yang maha berat tersebut akhirnya calon bupati tersebut harus di rawat di RSJ dengan kondisi stress berat.

Mengingat hal tersebut diatas, mejadi suatu hal yang dilematis. Di saat beberapa RSJ daerah berbondong-bondong untuk melegalisasikan status mereka menjadi RSU, ternyata keberadaan RSJ sendiri masih diharapkan dan dinantikan perannya dalam mengelola lonjakan pasien gangguan jiwa yang diprediksi akan meningkat pada tahun 2009 ini. Apalagi ditambah dengan suhu yang makin memanas dan hinggar bingar pesta pemilihan umum, akan menghadirkan lebih banyak lagi orang yang stress (misalnya gagal jadi anggota legislatif atau kondisi lain yang diperparah oleh hiruk pikuk pemilihan umum). Pernyataan dari seorang pakar sosial di ibukota menyatakan bahwa tahun 2009 sebagai tahun stress (sumber dari sebuah berita koran teremuka ibukota).
Pasien gangguan jiwa adalah suatu keniscayaan yang gejalanya timbul atau di picu oleh beragam permasalahan psikososial mulai dari soal ekonomi sampai kepada stressor gagal jadi caleg yang nanti sepertinya bakal ramai. Di satu sisi pasien jiwa diprediksi akan meningkat, tetapi di sisi lain para RSJ sendiri justru berlomba-lomba untuk berganti identitas menjadi RSU. Melihat hal tersebut, seyogyanya kita harus arif dan bijaksana dalam memandang perubahan status beberapa RSJ ini.

Di kala beberapa RSJ telah bermuka RSU, sepertinya pertambahan pasien gangguan jiwa yang terus meningkat harus tetap difasilitasi dengan kehadiran rumah sakit penampungnya yaitu RSJ. Apalagi tahun ini, begitu banyak problem sosial yang terjadi akibat krisis global ekonomi yang melanda seluruh negara di dunia. Apapun nama yang dilekatkan oleh beberapa mantan RSJ yang mengusung identitas atau atribut baru tersebut, pada prinsipnya tetaplah tidak bisa melupakan atau bahkan melepaskan kaitan fungsi kitahnya, yaitu sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien dengan gangguan jiwa.

Walaupun dengan segenap nama atau label baru, pelayanannya tetap harus menomorsatukan pasien dengan gangguan jiwa sebagai produk unggulan atau tujuan utamanya. Sungguh sayang beribu sayang, apabila hanya karena ambisi finansial belaka dari pemilik barunya, sebuah RSJ yang sebenarnya telah eksis sejak lama harus meninggalkan bahkan membuang pelayanan dan perawatan psikiatrinya. Dengan mengusung dalil paradigma baru sebuah RSU, tim manajemen baru sampai begitu tega membuang keunggulan utamanya yang dulu terkenal sebagai RSJ. Semoga para psikiater yang nantinya menjadi direktur di RSJ dapat dengan bijaksana menyikapi atau mengemas kerajaannya (RSJ) melalui pelayanan unggulan psikiatrik dengan modifikasi yang berintegrasi dengan pelayanan non psikiatrik. Dalam arti lain tetap mempertahankan atau kembali pada kitahnya melalui variasi kemasan yang menarik sehingga segala kalangan pasien (baik psikotik maupun non psikotik) dapat hinggap atau datang untuk periksa dan berobat.


sumber
 
WAWKAKWKA /heh
Bagus neh RSJ!
hha
udah siap2 dulu . . .
Nais Post

Thread anda telah teracuni oleh Virus-virus yang sangat berbahaya dari saya..
dan induk Virus tersebut bernama V.P+ (V1RU5 P3R74M4X PLU5)..
Anda tidak akan dapat diselamatkan oleh "~IPC-Anti_Pertamax~" lagi... maaf sekali lagi...
thread anda telah teracuni
dan tidak dapat selamat dari ancaman kami...
Kode:
Dari sang Pejuang PertamaX Plus
When there is a desire there is PertamaX+Plus
Thx,
The Killer
 
ada2 aj ne....

tp tetap deh,good job RSJ!
 
Hahaha pemilu ternyata ajang menambah orang tak waras...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.