Salam
Selengkapnya silakan baca di:
Paus Benediktus, Krisis Dunia Karena Orang Cari Untung
Walaupun ini tidak bersifat infalible, namun ada beberapa hal yg saya rasa benar:
Mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan cara yg secepat-cepatnya tanpa peduli terhadap orang lain!
APakah hal ini terjadi juga di Indonesia?
Saya pernah berdiskusi dengan seorang Pater OFM, pewaris salah satu perusahaan besar di Swiss, yg sekarang berkarya di bidang pertanian organik (istilah Pater tersebut Organis)
Beliau mengatakan bahwa sistem ekonomi seharusnyalah mengacu kepada "memberi" kebutuhan orang lain, maka orang lain juga akan "memberikan" apa yg menjadi kebutuhan kamu!
Terlepas dari pandangan tersebut modernis apa tidak (di bidang ekonomi), tetapi saya melihat sebuah kebenaran yg kalau diterapkan akan menghindari kita dari krisis ekonomi.
Bahkan Gereja masih terus saja peduli dan memihak kepada yg miskin dan tertindas (option to the poor).
Tetapi tetap dalam kerangka yg benar...
Setuju dengan Paus Benedictus!
walaupun dari sisi moral setuju juga sih....
Salah satu masalah yg terjadi kadang kita dicurigai melakukan "katolikisasi"!
Padahal dengan hati tulus kita membantu sesama tanpa memandang agama!
Perbedaan itu seharusnya tidak menjadikan kita menjadi eksklusif!
Keselamatan (iman) adalah eksklusif, namun kemanusiaan adalah inklusif!
Salam
Jebling
Selengkapnya silakan baca di:
Paus Benediktus, Krisis Dunia Karena Orang Cari Untung
Walaupun ini tidak bersifat infalible, namun ada beberapa hal yg saya rasa benar:
Saya setuju.Paus Benediktus XVI berkata bahwa krisis keuangan global adalah hasil dari usaha sebagaian orang untuk mencari keuntungan dengan cara cepat, hal ini membuat jarak antara si kaya dan si miskin semakin besar yang juga berpengaruh kepada kedamaian dunia.
Mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan cara yg secepat-cepatnya tanpa peduli terhadap orang lain!
APakah hal ini terjadi juga di Indonesia?
Saya pernah berdiskusi dengan seorang Pater OFM, pewaris salah satu perusahaan besar di Swiss, yg sekarang berkarya di bidang pertanian organik (istilah Pater tersebut Organis)
Beliau mengatakan bahwa sistem ekonomi seharusnyalah mengacu kepada "memberi" kebutuhan orang lain, maka orang lain juga akan "memberikan" apa yg menjadi kebutuhan kamu!
Terlepas dari pandangan tersebut modernis apa tidak (di bidang ekonomi), tetapi saya melihat sebuah kebenaran yg kalau diterapkan akan menghindari kita dari krisis ekonomi.
Pastilah ini saya sangat setuju.Pada pesan damai yang rutin disampaikannya kapada para pemimpin dunia, Paus berkata bahwa ‘nurani kemanuasian' kita tidak bisa lagi mengabaikan perbedaan ekonomi.
Bahkan Gereja masih terus saja peduli dan memihak kepada yg miskin dan tertindas (option to the poor).
Tetapi tetap dalam kerangka yg benar...
Melihat sisi lain dari alasan ditolaknya KB buatan dan Aborsi... siiipppp!Beberapa hal yang menjadi fokus berhatian dari Paus Benediktus adalah berikut ini:
Pertama, Paus menolak ide bahwa tingginya tingkat kelahiran memicu kemiskinan, hal ini menunjuk kepada negara-negara berkembang, yang tingkat kelahiranya lebih tinggi tetapi memiliki banyak kesempatan juga untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Dengan hal ini gereja menolak sistem pengendalian kelahiran dan aborsi.
Kenapa juga demi keuntungan, menyebabkan orang lain kelaparan....Kedua, Paus menganggap bawah krisis makanan yang saat ini terjadi lebih banyak disebabkan oleh para spekulan yang mencoba mencari keuntungan.
Setuju dengan Paus Benedictus!
Waduh saya bukan ahli ekonomi makro....Ketiga, Negara-negara yang menggantungkan diri kepada komoditas ekspor, seperti di Afrika, harus lebih banyak di beri kesempatan yang sama untuk dapat masuk di perdagangan dunia.
walaupun dari sisi moral setuju juga sih....
Setuju Bapa ....Paus Benediktus berkata bahwa pengajaran sosial oleh paus yang berpandangan moderen akan selalu terfokus pada kemiskinan dan pertanyaan sosial yang saat ini sedang menjadi isu internasional dan global.
Gereja memang tidak bisa lagi hidup dalam dunianya sendiri dan mengabaikan keadaan yang ada disekelilingnya. Sudah saatnya gereja menjadi sebuah jawaban bagi dunia dalam masa-masa krisis yang melanda dunia.
Salah satu masalah yg terjadi kadang kita dicurigai melakukan "katolikisasi"!
Padahal dengan hati tulus kita membantu sesama tanpa memandang agama!
Perbedaan itu seharusnya tidak menjadikan kita menjadi eksklusif!
Keselamatan (iman) adalah eksklusif, namun kemanusiaan adalah inklusif!
Salam
Jebling