• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Mari Membeli “Surat Pengampunan Dosa"

manukdadali

IndoForum Beginner E
No. Urut
39609
Sejak
9 Apr 2008
Pesan
496
Nilai reaksi
4
Poin
18
Banyak orang berpendapat bahwa diabad 16 Gereja Katolik menjual “Surat Pengampunan Dosa”, apakah sekarang masih di perjual-belikan ? Kalau masih, berapa harganya dan bagaimana cara mendapatkannya, apakah dijual di Gereja Gereja Katolik terdekat ?

Lalu apa jawabnya ?

Ada beberapa jawaban yg sering muncul.

- Tidak, Gereja sudah tidak memperjualbelikan lagi “Surat Pengampunan Dosa”, karena Gereja sudah melakukan Reformasi sehingga “Surat Penghapusan Dosa” sudah tidak di perjualbelikan lagi.

- Tidak, Gereja sudah tidak memperjuabelikan lagi “Surat Pengampunan Dosa”, karena sudah di kritik habis oleh Marthin Luther sehingga Gereja merasa malu untuk memperjualbelikannya lagi.

- Tidak, Gereja sudah tidak memperjuabelikan lagi “Surat Pengampunan Dosa”, karena Basilica Santo Petrus sudah selesai di bangun, dan “Masa Ke Gelapan” (Dark Ages) sudah berakhir

Nah kurang lebih secara umum itulah jawaban yg akan didapat untuk pertanyaan seperti diatas, tapi ada juga jawaban yg agak berbeda dan bisanya ini jawaban dari orang orang Katolik yg Fanatik atau kolot yg beranggapan bahwa “Right or wrong is my religion”  ;)
Jawabannya seperti ini :

Tidak, sejak jaman dulu sampai sekarang Gereja Katolik tidak pernah memperjualbelikan “Surat Pengampunan Dosa”

Ini pasti jawaban yg keliru, ini merupakan pembelaan yg tidak berdasar, pembelaan yg menyangkal kebenaran sejarah, padahal katanya orang Katolik harus jujur dengan sejarah, ini ada catatan sejarah tentang Marthin Luther di salah satu website pada Forum Kristen https://www.forum.or.id/showthread.php?t=44747 silahkan baca dan jangan coba coba menyangkalnya, itulah fakta sejarah yg benar.

Ini salah satu cuplikan dari apa yg di posting disitu.

Pada waktu Tetzel memasuki kota, seorang pesuruh mendahului dia dan mengumumkan, "Rahmat Allah dan bapa kudus sekarang berada di pintu gerbang Anda."-D Aubigne, b. 3, psl. 1. Dan orang-orang menyambut penipu yang penuh hujat itu, seolah-olah ia adalah allah sendiri yang datang dari surga kepada mereka. Perdagangan keji telah dilakukan di gereja,

dan Tetzel naik ke mimbar dan mengacung-acungkan Surat Pengampunan Dosa itu sambil mengatakan bahwa itulah pemberian yang paling berharga dari Allah.

Ia mengatakan bahwa dengan jasa Surat pengampunannya itu semua dosa yang akan dilakukan oleh pembeli sesudah ini akan diampuni dan bahwa "pertobatan pun tidak diperlukan."-Ibid, b. 3, ch. 1.

Lebih dari itu, ia juga memastikan kepada para pendengarnya bahwa Surat pengampunan ini bukan saja berkuasa menyelamatkan yang hidup, tetapi juga yang sudah meninggal.

Pada saat uang itu jatuh ke dasar kotaknya, maka jiwa untuk siapa uang itu dibayarkan, akan lolos dari api penyucian (purgatori) dan masuk ke surga. - Lihat Hagenbach, "History of the Reformation," Jld. I, him. 96.

Nah, sekarang apa lagi yg harus di bantah ?, bukankah itu salah satu penulisan sejarah ? dan ini diambil dari D'Aubigne, "History of the Reformation of the Sixteenth Century

Coba kita lihat dan cuplikan apa yg di tulis di D'Aubigne, "History of the Reformation of the Sixteenth Century" dari website lain, mungkin dari yg berbahasa Inggris, kita coba cari di goole dgn mengetikan judul D'Aubigne, "History of the Reformation of the Sixteenth Century"
Dari hasil searching (yg pertama) kita akan ketemu websit ini

http://www.lgmarshall.org/Daubigne/daubigne_refhistory00_00.html

Silahkan baca sendiri disitu terdiri dari 20 Books dan tiap tiap Book ada beberapa Chapter, jadi tulisan yg diatas itu kelihatanya adalah rangkuman dan terjemahan dari tulisan ini.
Didalamnya ada saya cuplikan yg saya pikir sesuai dgn terjemahan dari apa yg tertulis diatas :

Indulgences (said he) are the most precious and the most noble of God’s gifts.

“But more than this,” said he: “indulgences avail not only for the living, but for the dead.

Jelas terlihat dari apa yg tertulis dalam bahasa Indonesia dan yg berbahasa Inggris ada kata yg diterjemahkan sbb:
Indulgences = Surat Pengampunan Dosa

Sepertinya ini adalah akar permasalahannya  , betulkah Indulgences atau Indulgensi itu sama dengan Surat Pengampunan Dosa atau Indulgensi itu sama dengan Pengampunan Dosa ?

Sebelum kita melangkah lebih jauh yang sifatnya Teori Teologi, mari samakan dulu pandangan kita tentang bahasanya dulu, sehingga setiap pihak dapat membayangkan sesuatu yg sama terlebih dahulu.

Mungkin untuk netralnya saja kita coba cari di Wikipedia kedua kata ini.
http://id.wikipedia.org/wiki/Indulgensi ini cuplikannya

Indulgensi adalah pengurangan hukuman (yang diakibatkan oleh dosa) untuk dosa yang sudah diampuni.

Dan

http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Pengampunan_Dosa_Apostolik - untuk yg hanya pengampunan dosa tidak ditemukan tapi kemudian yg paling mendekati adalah :

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengakuan_dosa ini cuplikannya

Pengakuan dosa adalah sebuah sakramen dalam gereja Katolik Roma, di Indonesia sakramen ini dilakukan oleh warga Katolik setidak-tidaknya satu kali dalam satu tahun, hal ini sesuai dengan lima perintah Gereja.

Jadi memang terlihat berbeda antara Indulgensi dan Pengampunan Dosa atau Pengakuan Dosa.

Kalau orang membaca dalam Text bahasa Inggris maka orang akan merespon :
- Mengerti karena mengerti apa itu Indulgensi (terlepas setuju atau tidak)
- Tidak tau karena tidak mengerti apa itu Indulgensi


Tapi kalau orang membacanya dalam bahasa Indonesia maka respon nya adalah bisa seperti tulisan diawal thread ini atau bahkan lebih parah lagi dan berkesimpulan seperti :

... tp dulu wktu jaman paus(duh lupa..) seitap umat harus beli surat dosa... yg dosanay banyak jadi mahal.. yg dikit jadi murah...

Jadi dari kesimpulan diatas memang yg namanya Surat Pengampunan Dosa itu TIDAK ADA.

Yang ada adalah Surat Indulgensi dan bukan Surat Pengampunan Dosa.

Ada hal yg menarik untuk di amati, kenapa hal ini bisa terjadi, kenapa Surat Indulgensi bisa jadi berubah di dalam bahasa Indonesia menjadi Surat Pengampunan Dosa ?, ini agak tendensius sedikit ;) , kenapa terjemahan dalam website yg sekuler seperti wikipedia bisa tidak keliru tapi kalau di website (Forum Kristen) yg berbau agama di terjemahkan secara keliru, ada apakah gerangan ?

Masa tidak ada seorang Teolog Protestan pun yg menyadari kekeliruan itu (minimal yg di forum Kristen itulah) ?, agak aneh kan ?, kenapa justru dibiarkan agar umat tergiring ke dalam pemahaman yg keliru itu, demi keuntungan siapa ? demi maksud apa ?

Atau kalau tuduhan itu berlebihan barangkali adalah, para Teolog itu merasa nyaman dan tidak perduli akan kebenaran dan juga tidak perlu mencari tahu, yg penting sudah pas dengan keyakinannya sendiri………. Lebih parah lagi………. Tanya Ken Napa ???

Dimana keberimbangan (dan fairness) nya tulisan seperti itu, coba lihat yg selanjutnya ini.
 
Ada satu hal lagi, ini tidak ada sangkut paut dgn agama atau apapun, ini hanya untuk menyampaikan perimbangan informasi saja, kalau anda membaca tentang Marthin Luther di https://www.forum.or.id/showthread.php?t=44747 maka Marthin Luther itu digambarkan sebagai manusia yg “hebat, yg rajin, yg berserah, yg Cuma bekerja hanya untuk Tuhan” dll, dll - pokoknya di gambarkan secara yg baik baik lah, tapi ketika saya mencari cari (googling) dan saya menemukan website ini http://media.isnet.org/iptek/100/MartinLuther.html website ini memberikan informasi tentang buku(?) 100 tokoh dunia, sangat mengejutkan, saya tidak pernah berpikir tentang Marthin Luther seperti itu sebelumnya, mudah mudahan ini suatu yg tidak benar (karena kalau ini benar maka tentu saja kredibilitas Marthin menjadi mungkin perlu di pertanyakan lagi…), silahkan baca di situ dan ini adalah cuplikannya.
(angka 23 adalah nomor urut dari 100 tokoh yg dibicarakan)

23 MARTIN LUTHER 1483-1546
Martin Luther, yang pembangkangannya terhadap Gereja Katolik Roma dan melahirkan gerakan reformasi Protestan lahir di tahun 1483 di kota Eisleben, Jerman. Dia memperoleh pendidikan perguruan tinggi yang cukup baik dan pada suatu saat pernah belajar hukum (tampaknya atas dorongan sang ayah). Tetapi, secara keseluruhan dia tidak pernah menyelesaikan pendidikan formal melainkan memilih jadi pendeta Augustinian. Di tahun 1512 dia meraih gelar Doktor dalam teologi dari Universitas Wittenberg dan segera sesudah itu terjun aktif dalam fakultas jurusannya.
………………………
………………………
Luther tidak samasekali terbebas dari kesalahan-kesalahan. Meskipun dia seorang pemberontak terhadap kekuasaan keagamaan, dia bisa bersikap amat cupet dan tidak lapang dada terhadap mereka yang punya pendapat berbeda dengannya dalam masalah keagamaan. Bisa jadi sikap cupet dan tidak lapang dada Luther ini mengakibatkan peperangan agama di Jerman jauh lebih sengit dan lebih berdarah ketimbang misalnya di Inggris. Lagi pula, Martin Luther teramat gawatnya anti Yahudi, dan tulisan-tulisannya yang amat keterlaluan serta hantam kromo terhadap Yahudi besar kemungkinan merupakan dorongan pembuka jalan buat Hitler berbuat kekejaman-kekejaman di abad ke-20.


Saya tidak bisa berpendapat apa apa, silahkan menilai sendiri saya Cuma ingin menyampaikan informasi yg berimbang, belum lagi keterlibatan Marthin yg Pro Bangsawan dalam perang Petani VS Bangsawan di Jerman pada saat itu, itu juga sangat merusak reputasi Marthin Luther silahkan googling sendiri.

Kembali ke Topik, ya Katolik mengakui adanya SURAT INDULGENSI dan juga fakta sejarah mengatakan bahwa SURAT PENGAMPUNAN DOSA tidak pernah ada.

Apakah perlu di bicarakan tentang SURAT INDULGENSI ?, kalau banyak yg tertarik nanti kita lanjutkan, kita bahas secara Teologi (cieeee…), dan juga kita bahas apa yg diajarkan Gereja Katolik dan dasar pandangan dan sejarah sehingga timbul Surat Indulgensi itu. Atau kalau mau membicarakan Marthin Luther menurut pandangan Gereja Katolik juga boleh, bukan pribadi Marthin tentunya tapi pandangan Marthin tentang Gereja dan juga kenapa Gereja sampai melakukan tindakan ex-komunikasi terhadap Marthin, apakah hanya karena dia menolak Indulgensi ?, reformasi apa yg dilakukan oleh Marthin? Mari kita pelajari bersama.

Demikian jika ada yg keliru tolong di sampaikan, bukankah setiap kesalahan harus di perbaiki ?, jika ada tulisan yg menyinggung juga mohon di maafkan dan juga di perbaiki.

MGBU
Manukdadali
 
Kembali ke Topik, ya Katolik mengakui adanya SURAT INDULGENSI dan juga fakta sejarah mengatakan bahwa SURAT PENGAMPUNAN DOSA tidak pernah ada.

"Indulgensi adalah penghapusan siksa-siksa temporal di depan Allah untuk dosa-dosa yang sudah diampuni. Warga beriman Kristen yang benar-benar siap menerimanya, di bawah persyaratan yang ditetapkan dengan jelas, memperolehnya dengan bantuan Gereja, yang sebagai pelayan penebusan membagi-bagikan dan memperuntukkan kekayaan pemulihan Kristus dan para kudus secara otoritatif"."Ada indulgensi sebagian atau seluruhnya, bergantung dari apakah ia membebaskan dari siksa dosa temporal itu untuk sebagian atau seluruhnya." Indulgensi dapat diperuntukkan bagi orang hidup dan orang mati (Paulus VI, Konst. Ap. "Indulgentiarum doctrina" normae 1-3).

INdulgensi diterimakan di bawah persyaratan yg ditetapkan dengan jelas oleh Gereja. Intinya bahwa umat bisa memperolehnya dengan berbuat kasih.
Berbuat kasih bisa dengan menerima sakramen ekaristi setiap hari, berbuat sesuatu demi kemanusiaan, berdevosi, bermati raga dan lain-lain.
Salah satunya adalah menyumbangkan sebagian hartanya bagi pelayanan Gereja!

Jadi, tidak ada keharusan bagi umat beriman untuk meyumbang (apalagi membeli) Indulgensi tersebut.
Umat beriman bisa melakukan dengan cara lain.

Dan saat itu, abad 16, atas ide seorang Pastor Fransiskan (maaf saya lupa namanya) perbuatan kasih yg diharapkan adalah menyumbang sebagian hartanya bagi Gereja.


Atau kalau mau membicarakan Marthin Luther menurut pandangan Gereja Katolik juga boleh, bukan pribadi Marthin tentunya tapi pandangan Marthin tentang Gereja dan juga kenapa Gereja sampai melakukan tindakan ex-komunikasi terhadap Marthin, apakah hanya karena dia menolak Indulgensi ?, reformasi apa yg dilakukan oleh Marthin? Mari kita pelajari bersama.

Anehnya, surat indulgensi yg oleh sebagian orang dianggap sama dengan surat pengampunan dosa, tidak pernah ditentang oleh Matin Luther dalam 95 Thesisnya yg terkenal itu.
Martin Luther tetap mengakui adanya indulgensi yg merupakan sebuah otoritatif Gereja (Paus). Ia mengritik abuse yg terjadi atas pelaksanaan penerimaan indulgensi dan tidak setuju bahwa indulgensi bisa diterima oleh orang yg sudah meninggal.
Pandangan bahwa indulgensi tidak bisa diterima oleh orang yg sudah meninggal inilah yg tidak sesuai dengan ajaran Gereja. Dan juga terutama karena kesesatan-kesesatan lainnya, ada banyak pernyataan sarkastik Martin Luther yg tidak sesuai dengan Ajaran Gereja, maka ia di ekskomunikasi oleh Gereja!

Kesimpulannya, orang yg dengan seenaknya menuduh bahwa pembangkangan Martin Luther karena ketidak setujuannya atas penjualbelian surat pengampunan dosa pastilah belum membaca 95 thesis Martin Luther yg ditempel di sebuah pintu gereja di Jerman, waktu itu dan tentu saja... tidak membaca sejarah secara benar!

Salam
Jebling
 
Penjualan Surat Indulgensi dan Penolakan Luther

Pemakuan 95 dalil merupakan reaksi Luther atas penjualan surat pengampunan dosa (indulgensi) yang berlangsung di hampir seluruh daratan Eropa. Penjualan surat ini atas amanat Paus Leo X (1475-1521, berkuasa sejak 1513). Dia adalah seorang Paus yang begitu fanatik dengan segala yang berbau seni Renaisans. Ambisinya adalah membangun basilika Santo Petrus dengan arsitektur ala Renaisans yang mewah dan mengisinya dengan aneka barang seni kelas tinggi. Sayangnya, keuangan gereja yang morat marit tidak melapangkan ambisinya itu. Untuk menggalang dana yang dibutuhkan, dia memerintahkan penjualan surat pengampunan dosa secara luas dan intensif.

Surat indulgensi adalah dokumen tertulis yang diterbitkan otoritas gereja. Dengan membelinya (harganya berbeda-beda menurut status dan golongan pembeli), maka seseorang dapat memperoleh jaminan penghapusan dosa, baik dosanya di masa lalu dan yang akan terjadi di masa depan. Sampai ada penulis yang mengejeknya sebagai "Surat Izin Berdosa" (license to sin). Hebatnya lagi, surat ini pun bisa dibeli untuk "mengeluarkan" jiwa orang yang telah mati dari "api penyucian" (purgatori). Semakin banyak surat yang dibeli, maka semakin banyak jiwa orang tercinta yang telah meninggal untuk dibebaskan.

Lengkapnya baca saja di ESPE
 
Sepertinya memang tidak pandai menyimak dan membaca, mau diapa apa in juga jadi susah ya :D:D
 
Silakan membaca di SP Situs REFERENSI KRISTEN INDONESIA :D sebagai SOURCE

Masalah PANDAI membaca dan menyimak,, hanya pribadi masing-masing yang tahu, seperti yang ditulis JEBLING :)
Anehnya, surat indulgensi yg oleh sebagian orang dianggap sama dengan surat pengampunan dosa, tidak pernah ditentang oleh Matin Luther dalam 95 Thesisnya yg terkenal itu.....
 
Lucifer
Justru sejarah itulah yg oleh rekan kita Manukdadali mau diluruskan
kita coba lihat sedikit:


Kesalahan 1:
Penjualan Surat Indulgensi dan Penolakan Luther

Pemakuan 95 dalil merupakan reaksi Luther atas penjualan surat pengampunan dosa (indulgensi) yang berlangsung di hampir seluruh daratan Eropa.

Surat Indulgensi tidak sama dengan Surat pengampunan dosa!
lihat indulgentiarum doctrina yg saya kutip di atas
Bahkan dalam Ajaran Gereja Katolik tidak ada yg namanya Surat Pengampunan Dosa!

Jadi pernyataan di atas adalah salah!

Kesalahan 2:
Penjualan surat ini atas amanat Paus Leo X (1475-1521, berkuasa sejak 1513). Dia adalah seorang Paus yang begitu fanatik dengan segala yang berbau seni Renaisans. Ambisinya adalah membangun basilika Santo Petrus dengan arsitektur ala Renaisans yang mewah dan mengisinya dengan aneka barang seni kelas tinggi. Sayangnya, keuangan gereja yang morat marit tidak melapangkan ambisinya itu. Untuk menggalang dana yang dibutuhkan, dia memerintahkan penjualan surat pengampunan dosa secara luas dan intensif.
Yang mempunyai ide ini adalah seorang Fransiskan bernama Johann Tenzel
Dia adalah utusan Paus untuk menggalang dana bagi Gereja
1. pembangunan basilika
2. akibat dari perang salib
Cara yg provokatif dari pastor inilah yg dikritik oleh Martin Luther.
Johann Tenzel pun mendapatkn teguran Paus untuk tindakan provokatifnya tersebut!
Kembali tuduhan ke 2 sangat tidak berdasar.

kesalahan ke 3
Surat indulgensi adalah dokumen tertulis yang diterbitkan otoritas gereja. Dengan membelinya (harganya berbeda-beda menurut status dan golongan pembeli), maka seseorang dapat memperoleh jaminan penghapusan dosa, baik dosanya di masa lalu dan yang akan terjadi di masa depan.
Karena pemahaman penulis/pengritik akan surat indulgensi yg menyamakan dengan surat pengampunan dosa, sehingga tentu saja tidak ada yg namanya jaminan penghapusan dosa, maka pernyataan ini jelas salah!

kesalahan 4:
Sampai ada penulis yang mengejeknya sebagai "Surat Izin Berdosa" (license to sin). Hebatnya lagi, surat ini pun bisa dibeli untuk "mengeluarkan" jiwa orang yang telah mati dari "api penyucian" (purgatori). Semakin banyak surat yang dibeli, maka semakin banyak jiwa orang tercinta yang telah meninggal untuk dibebaskan.
Bahwa dalam 95 dalil Martin Luther, tidak ada pernyataan tentang penolakan atas indulgensi.
Selain abuse yg terjadi akibat provokatifnya Johann Tetzel, indulgensi kepada orang yg sudah meninggal inilah yg tidak disetujui oleh Martin Luther!
Purgatori adalah diperuntukkan bagi orang yang sudah selamat
bukan yg meninggal dengan dosa besar sehingga dosanya tidak mungkin diampuni!
Indulgensi hanyalah mengurangi hukuman di pulgatori akibat dosa yg sudah diampuni tersebut.
jadi bahkan pernyataan lucifer yg ke 4 pun salah!



Dan ingat, bahwa bahwa bukan semata-mata atas 95 thesis tersebut yg menolak indulgensi bagi orang mati, tetapi juga atas kesesatan-kesesatan yg lain, salah satunya adalah ini:

Jika kalian Papist membuat keributan yang tidak perlu atas kata tersebut, katakanlah langsung kepadanya (kepada Paus), Dr. Martin Luther akan membuatnya [ie. membuat Rom 3:28] demikian, dan katakanlah, Papist dan keledai adalah satu yang sama. Karenanya aku akan membuatnya [ie. membuat kata "hanya" tetap ada di Kitab Jermannya), karenanya aku memerintahkannya, kehendakku adalah alasan yang cukup . . . Dr. Luther akan menghendakinya demikian, dan . . . dia adalah Doktor diatas segala Doktor dari seluruh kepausan.
(Henry O'Connor, Luther's Own Statements, New York: Benziger Bros., 3rd ed., 1884, 25 / Letter to Wenceslaus Link, 1530)

Lihatlah sangat "beradabnya" Dr Martin Luther sehingga dengan seenaknya menambahkan kata "hanya" di Roma 3:28, untuk membela dalil sola fidenya!
Dan masih banyak lagi kata2 "mulia" lainnya untuk pembenaran sola fidenya tersebut!

Akhirnya, Ajaran Sola Fide dan juga Sola Scriptura dikutuk oleh Gereja Katolik pada konsili Trente (kalau tidak salah):

Kanon XXVII: jika seorang mengatakan bahwa tidak ada dosa besar tapi hanya ketidaktaatan (ketidakpercayaan); atau bahwa rahmat yang sudah diterima untuk pertama kali tidak hilang karena dosa lain, tidak peduli bagaimana jahat dan besarnya dosa tersebut, ataupun karena ketidaktaatan; biarlah dia terkutuk

Semoga bisa sedikit membantu pemahaman sejarah Gereja secara benar

Salam
Jebling
 
Jadi cerita sejarah yang saya ambil dari (www.sarapanpagi.com) salah bos, mohon konfirmasinya.
Kalau dalam tulisan "sejarah" yg ditulis oleh siapapun dan masih berpedoman bahwa surat indulgensi adalah sama dengan surat pengampunan dosa, maka tulisan sejarah tersebut sudah pasti adalah salah!

Karena Ajaran Resmi Gereja, tidak mengenal akan surat pengampunan dosa!
Dan surat indulgensi pun di pahami secara salah!

yang harus diingat adalah banyak sekali tulisan sejarah dengan tendensi tertentu sehingga "sengaja" keluar dari sejarah yg benar!

Salam
Jebling
 
Thanks bos jebling ;;) atas advicenya,,, ternyata cerita yang bersumber dari www.sarapanpagi.com salah dan "cenderung" menyesatkan
Salah dan cenderung menyesatkan (kelompok lain) terjadi akibat tendensi yg berlebihan.
KIta bisa meng crosscheck nya dengan sumber2 lain.

Johann Tetzel pun (maaf, bukan seorang Pastor Fransiskan tetapi Dominikan)akhirnya mendapat teguran dari Paus dan ditarik dari tugasnya.
Tetapi walaupun sangat provokatif (yg akhirnya memicu abuse atas indulgensi, yg juga kemudian menjadi salah satu penyebab pembangkangan martin luther) tetapi Johann Tetzel masih dalam ajaran iman yg benar tentang indulgesi (bukan surat pengakuan dosa).

Semoga kita dapat membaca sejarah dengan lebih seimbang!

Salam
Jebling
 
Woi gitu aja kok repot!!
Tidak ada seorang manusia pun yang sempurna di dunia ini..
Semua orang, pasti pernah melakukan kesalahan!!
Key yg setuju katakan Amien..
 
Woi gitu aja kok repot!!
Tidak ada seorang manusia pun yang sempurna di dunia ini..
Semua orang, pasti pernah melakukan kesalahan!!
Key yg setuju katakan Amien..
Manusia memang tidak sempurna (kecuali Bunda Maria)
Tetapi...
Paus dalam persekutuannya dengan para Uskup dalam mengajarkan ajaran iman terbebas/dilindungi dari kesesatan.
Martin Luther ( dgn ajaran sola fide, sola scriptura dll) telah menolak ajaran iman Gereja yg dilindungi dari kesesatan tsb dan tidak mau bertobat.
Sudah selayaknya Martin Luther di ekskomunikasi dari Gereja Katolik dan dinyatakan sebagai bidaah!

Salam
Jebling
 
Saudara-Saudara seiman Katolik, tidaklah menjadi lemah bila mengakui kesalahan masa lalu gereja. Diperlukan kekauatan dari Allah untuk menjadi berani mengakui kesalahan.Menjadi Katolik adalah sebuah sikap untuk berani menanggung, memikul salib Jesus.Gereja dalam perjalannannya sampai sekarang memang pernah berbuat kesalahan dan, hal yang wajar bila Tuhan menunjukkan kepada kita manusia, bahwa kita tak pernah sempurna. Walaupun dalam gereja suci Katolik sendiri. kesalahan tetap kesalahan. gereja Katolik mengakui "aib" ini.Dan ini salib yang dipikul umat Kristen Khususnya disini Katolik yang mengakui sebagai orang Katolik.Menjadi Katolik bukan untuk bersenang senang, menjadi Katolik lebih kepada memikul salib, memikul penderitaan, menjalani hidup dengan tabah dalam nama Yesus Kristus Tuhan kita dan perantara kita ke hidup yg kekal...

Amin
 
Saudara-Saudara seiman Katolik, tidaklah menjadi lemah bila mengakui kesalahan masa lalu gereja. Diperlukan kekauatan dari Allah untuk menjadi berani mengakui kesalahan.Menjadi Katolik adalah sebuah sikap untuk berani menanggung, memikul salib Jesus.Gereja dalam perjalannannya sampai sekarang memang pernah berbuat kesalahan dan, hal yang wajar bila Tuhan menunjukkan kepada kita manusia, bahwa kita tak pernah sempurna. Walaupun dalam gereja suci Katolik sendiri. kesalahan tetap kesalahan. gereja Katolik mengakui "aib" ini.Dan ini salib yang dipikul umat Kristen Khususnya disini Katolik yang mengakui sebagai orang Katolik.Menjadi Katolik bukan untuk bersenang senang, menjadi Katolik lebih kepada memikul salib, memikul penderitaan, menjalani hidup dengan tabah dalam nama Yesus Kristus Tuhan kita dan perantara kita ke hidup yg kekal...

Amin

Jawaban bagus dari seorang Katolik atas Katolik sebagai sebuah pilihan yang harus dipikul dengan berat. Semua beban akan menajdi ringan, dengan Teladan dari Jesus sebagai pedoman hidup. Memikul aib tidak lebih berat daripada memikul salib... so... temen-teman Katolik, maju terus... jangan mau diprovokasi.
 
Saudara-Saudara seiman Katolik, tidaklah menjadi lemah bila mengakui kesalahan masa lalu gereja. Diperlukan kekauatan dari Allah untuk menjadi berani mengakui kesalahan.Menjadi Katolik adalah sebuah sikap untuk berani menanggung, memikul salib Jesus.Gereja dalam perjalannannya sampai sekarang memang pernah berbuat kesalahan dan, hal yang wajar bila Tuhan menunjukkan kepada kita manusia, bahwa kita tak pernah sempurna. Walaupun dalam gereja suci Katolik sendiri. kesalahan tetap kesalahan. gereja Katolik mengakui "aib" ini.Dan ini salib yang dipikul umat Kristen Khususnya disini Katolik yang mengakui sebagai orang Katolik.Menjadi Katolik bukan untuk bersenang senang, menjadi Katolik lebih kepada memikul salib, memikul penderitaan, menjalani hidup dengan tabah dalam nama Yesus Kristus Tuhan kita dan perantara kita ke hidup yg kekal...

Amin

Sdr. Legionsa...
Bisakah anda menunjukkan kesalahan Gereja Katholik?
Saya bukannya mau menyembunyikan kesalahan Gereja
Kesalahan individu janganlah dianggap kesalahan Gereja!
Apakah Yesus bersalah karena Yudas berkhianat kepadaNya?
Apakah Gereja saat itu (Yesus dan Para Rasul) bersalah atas kesalahan Yudas?
Apakah kasus Phedofil para pastor di Amerika Serikat adalah kesalahan Ajaran Gereja Katolik?

Apakah anda taat terhadap Ajaran Gereja tentang Paus dalam persekutuannya dengan Para Uskup Sedunia dalam mengajarkan iman dilindungi dari kesesatan?

Gereja Katolik tidak pernah mengakui akan kesalahan Gereja Katolik.
Bahwa Paus minta maaf atas kesalahan individu dalam Gereja Katolik saat itu, bahkan saat sekarang.

Sebagai orang Katolik, pilihan kita adalah taat kepada Bunda kita (Gereja Katolik)! Dan ini juga bisa menjadi salib bagi kita, karena Ajaran Gereja ternyata tidak "senyaman dan selunak" yang kita kira!

Salam
Jebling
 
Ok... Kesalahan Gereja itu di buat oleh individu... dan individu itu adalahsang Paus... maka kalau pepatah mengatakan karena nila setitik rusak susu sebelangga... itu yg tepat mengatakan Gereja Katolik pada masa itu... dan org2 menganggap Gereja yang salah.. sebab itu hal ini tidak perlu di perdebatkan di FR Katolik.

Apakah Gereja saat itu (Yesus dan Para Rasul) bersalah atas kesalahan Yudas?

Jawaban nya Tidak... karena Yudas mengkhianati Yesus.

Apakah kasus Phedofil para pastor di Amerika Serikat adalah kesalahan Ajaran Gereja Katolik?

Jelas bukan... ini kesalahan individu. beda dengan kasus Yudas Dan Kasus Surat Pengampunan Dosa Pada Jaman Marthin Luther.

Sekarang Saya Sebagai orang Katolik yang menerima apa adanya.... saya mau menanyakan...

Apa untung nya bila kita membuka borok itu?
Borok yang di buka itu bukan menjadi pengetahuan tapi menjadi sumber provokasi...

Ada Yg beranggapan Katolik itu agama kuno... di jaman abad kegelapan semua di kendalikan oleh gereja dan masih banyak lagi kalau mau mengunggkap keborokan.. tapi ini FR Katolik dimana tempat umat katolik di IF bertukar pikiran bukan untuk membuka borok nya.. jika anda katolik sama saja musuh dalam selimut....
 
Ok... Kesalahan Gereja itu di buat oleh individu... dan individu itu adalahsang Paus... maka kalau pepatah mengatakan karena nila setitik rusak susu sebelangga... itu yg tepat mengatakan Gereja Katolik pada masa itu... dan org2 menganggap Gereja yang salah.. sebab itu hal ini tidak perlu di perdebatkan di FR Katolik.
Kalau anda sepakat dengan saya, jutru di FR Katolik inilah ada kesempatan bagi kita untuk melihat kembali ajaran2 GK dan Sejarah GK secara benar!
Selama ini sejarah2 Gereja yg beredar justru dari kalangan bukan Katolik!
Dan isinyapun menyudutkan Gereja Katolik!
Tetapi apa yg ditunjukkan Paus kita Benediktus XVI untuk lebih kembali kepada Ajaran GK (dan juga Sejarah GK) dengan benar, seharusnya kita perhatikan.

Memang Paus adalah seorang manusia yg berdosa!
dan itu juga dikatakan oleh Paus Benediktus XVI dalam pidato pentahbisannya!
Bahkan St. Petruspun manusia berdosa!
Tetapi dalam hal mengajarkan iman Paus dilindungi dari kesesatan!
Adakah Ajaran Iman Gereja yg sesat sehingga perlu koreksi untuk meluruskannya?

Jelas bukan... ini kesalahan individu. beda dengan kasus Yudas Dan Kasus Surat Pengampunan Dosa Pada Jaman Marthin Luther.
Aha...
Bahkan anda sebagai orang katolik masih menganggap adanya surat pengampunan dosa adalah sebuah kebenaran!
Sebagai orang katolik anda seharusnya sangat mengerti bahwa tidak ada surat pengampunan dosa dalam tradisi GK.

Diatas sudah ditulis panjang lebar ttg Surat Indulgensi
Dan memang itulah yg benar!
Khotbah2 yg terlalu provokatif oleh Tetzel lah yg membuat "seolah-olah" surat indulgensi diperjual belikan!
Tahukah anda bahwa kemudia Tetzel ditarik oleh Paus dan (hanya) menjadi pendoa di biaranya?
Dimanakah "kesalahan" Paus dan Gereja Katolik dalam hal ini?

Sekarang Saya Sebagai orang Katolik yang menerima apa adanya.... saya mau menanyakan...

Apa untung nya bila kita membuka borok itu? Borok yang di buka itu bukan menjadi pengetahuan tapi menjadi sumber provokasi...
Tidak...
Kita tidak membuka borok kita, karena Gereja terbebas dari borok2 yg anda kira ada dalam Gereja itu!
Justru kita mau meluruskan apa yg selama ini menjadi kesalahan yg diimani banyak orang non katolik, bahkan orang katolik seperti anda!
Apakah ketika kita mau meluruskan sejarah GK dianggap provokasi?
Dalam katekismus, Gereja menyatakan bahwa umat protestan sekarang tidak berdosa atas dosa Martin Luther!
Tetapi juga kewajiban kita bersama2 untuk bergabung dalam Gereja yg satu, kudus, katolik dan apostolik dalam persekutuannya dengan Paus Roma sebagai pengganti Rasul Petrus!
Karena hanya melalui Gereja Katolik lah keselamatan itu ada!
(atau anda sebagai orang katolik juga menolak dogma Extra Ecclesiam Nulla Salus?)

Ada Yg beranggapan Katolik itu agama kuno... di jaman abad kegelapan semua di kendalikan oleh gereja dan masih banyak lagi kalau mau mengunggkap keborokan.. tapi ini FR Katolik dimana tempat umat katolik di IF bertukar pikiran bukan untuk membuka borok nya.. jika anda katolik sama saja musuh dalam selimut....
Kejam sekali tuduhan anda!
Ketika saya menuliskan tentang kebenaran akan ajaran Geeja dan sejarah Gereja, justru dituduh sebagi musuh dalam selimut!
Silakan anda membaca atu mencari tahu ttg sejarah Gereja yg benar tentang apa yg anda namakan Surat Pengampunan Dosa, dan kalau saya salah tentang apa yg saya tulis silakan sebut saya musuh dalam selimut seperti perkataan anda!
Tetapi bagaimana kalau tulisan saya yg benar?

Salam
Jebling
 
>:D<

Hi Legionsa,

Sepertinya anda tidak membaca atau tidak mengerti apa yg saya tulis di atas, tolong di baca sekali lagi ya... :D

Ini ada sedikit tambahan tentang "surat indulgensi" dari saya, ini adalah hanyalah pemikiran saya saja, bisa benar juga bisa salah, kalau tidak tepat mohon di koreksi.

Coba pikirkan, apakah ketika itu Vatikan hanya meminta sumbangan untuk pembangunan Basilika St. Petrus dan Perang Salib itu hanya di Jerman saja ? apakah Vatikan tidak meminta sumbangan di Perancis, Inggris, Belanda atau negera2 (mungkin tepatnya adalah kerajaan2 di eropa pada saat itu) terdekat dgn Vatikan ?, saya tidak tau apakah ada catatan sejarah tentang itu, tapi saya berani berspekulasi bahwa di negara (kerajaan) lain di eropa pun di mintai sumbangannya juga, lalu kenapa ke hebohan itu hanya terjadi di Jerman saja ?

Boleh jadi ini karena John Tetzel (peng-kotbah) yg terlalu provokatif, sementara di negara(kerajaan) lain tidak, apakah peng-kotbah di negara/kerajaan lain merupakan utusan Vatikan juga?, tentulah iya (karena maksudnya untuk mengumpulkan sumbangan bagi Vatikan).

Dari sini dapat di lihat apakah Gereja Katolik yg salah atau utusannya (oknum) yg keliru ?

Mudah mudahan anda bisa membedakan itu.

Demikian juga dgn apa yg terjadi oleh St. Joan of Arc, sebagian orang berpendapat bahwa hukuman di jatuhkan oleh Gereja Katolik, bukan kah di Perancis pun ada Gereja Katolik ?, seperti saya (dalam tulisan itu) katakan bahwa St. Joan of Arc merupakan pahlawan bagi Perancis, karena perlawanannya terhadap invasi Inggris di Perancis.

Apakah anda tidak melihat bahwa ini semua terjadi karena kesalahan dari oknum Gereja di Inggris saja ? (padahal hukuman itu di jatuhkan oleh kerajaan Inggris dan bukan oleh Gereja Inggris).

Jadi tolong jangan menerapkan pepatah "nila setitik rusak susu sebelangga" dalam kasus ini, kejadiannya sangatlah berbeda :-O

Ada Yg beranggapan Katolik itu agama kuno... di jaman abad kegelapan semua di kendalikan oleh gereja.....

Anda terus berkata kata tentang jaman Ke Gelapan, coba tolong terangkan (terus terang anda belum pernah menerangkan apa apa dari setiap pertanyaan yg di lontarkan =(( ) apa yg di maksud dgn jaman kegelapan itu, dan tolong berikan contoh apa yg Gelap di jaman dulu dan menjadi Terang di jaman ini.

Sekarang Saya Sebagai orang Katolik yang menerima apa adanya.... saya mau menanyakan...

Apa untung nya bila kita membuka borok itu? Borok yang di buka itu bukan menjadi pengetahuan tapi menjadi sumber provokasi...

Seorang Katolik yg menerima apa adanya ?, tetapi menolak fakta sejarah yg terjadi ? Fakta sejarah bukan lah suatu Borok, bedakan kesalahan Individu dan kesalahan Gereja, kita tidak pernah bersandar pada kebenaran Individu tapi bersandar akan kebenaran Gereja.

Tambahan:

... di jaman abad kegelapan semua di kendalikan oleh gereja dan masih banyak lagi kalau mau mengunggkap keborokan..

Dari yg di bolt:
- apa yg di kendalikan Gereja ? coba lebih spesifik lagi, lalu berikan contohnya
- Kebobrokan apa yg di maksud ? kebobrokan oknum apa kebobrokan Gereja ?

Berpikirlah lebih jernih, Bro.
 
Saudara-Saudara seiman Katolik, tidaklah menjadi lemah bila mengakui kesalahan masa lalu gereja. Diperlukan kekauatan dari Allah untuk menjadi berani mengakui kesalahan.Menjadi Katolik adalah sebuah sikap untuk berani menanggung, memikul salib Jesus.Gereja dalam perjalannannya sampai sekarang memang pernah berbuat kesalahan dan, hal yang wajar bila Tuhan menunjukkan kepada kita manusia, bahwa kita tak pernah sempurna. Walaupun dalam gereja suci Katolik sendiri. kesalahan tetap kesalahan. gereja Katolik mengakui "aib" ini.Dan ini salib yang dipikul umat Kristen Khususnya disini Katolik yang mengakui sebagai orang Katolik.Menjadi Katolik bukan untuk bersenang senang, menjadi Katolik lebih kepada memikul salib, memikul penderitaan, menjalani hidup dengan tabah dalam nama Yesus Kristus Tuhan kita dan perantara kita ke hidup yg kekal...

Amin

Mat 16 : 18

And I say to thee: That thou art Peter; and upon this rock I will build my church, and the gates of hell shall not prevail against it.

Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

legionsa berkata:
Jelas bukan... ini kesalahan individu. beda dengan kasus Yudas Dan Kasus Surat Pengampunan Dosa Pada Jaman Marthin Luther

Coba tunjukkan dokumen Gereja yang mengatakan tentang surat pengampunan dosa.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.