• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Asadha

singthung

IndoForum Junior E
No. Urut
7164
Sejak
21 Sep 2006
Pesan
1.634
Nilai reaksi
27
Poin
48
Hari Suci Asadha​




wheeloflife.gif





Peristiwa suci Asadha merupakan peristiwa yang mempunyai arti yang amat penting, bahkan mempunyai nilai keramat bagi kemanusiaan. Sebab, dengan terjadinya peristiwa Asadha itulah, maka sampai saat ini umat Buddha masih dapat mengenal Buddha Dhamma yang merupakan rahasia hidup dan kehidupan ini; Buddha Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya, dan indah pada akhirnya.

Hari suci Asadha memperingati tiga peristiwa penting, yaitu :

- Khotbah pertama Sang Buddha kepada lima orang pertapa di Taman Rusa Isipatana.
- Terbentuknya sangha Bhikkhu yang pertama.
- Lengkapnya Tiratana/Triratna ( Buddha, Dhamma, dan Sangha ).

Tepat dua bulan setelah mencapai Penerangan Sempurna, Sang Buddha membabarkan Dhamma untuk pertama kalinya kepada lima orang pertapa di Taman Rusa Isipatana, pada tahun 588 Sebelum Masehi. Lima orang pertapa, bekas teman berjuang dalam bertapa menyiksa diri di hutan Uruvela merupakan orang-orang yang paling berbahagia, karena mereka mempunyai kesempatan mendengarkan Dhamma untuk pertama kalinya. Mereka yang kemudian disebut Panca Vaggiya Bhikkhu ini adalah Kondanna, Bhaddiya, Vappa, Mahanama, dan Assaji.

Selanjutnya, bersama dengan Panca Vagghiya Bhikkhu tersebut, Sang Buddha membentuk Sangha Bhikkhu yang pertama (tahun 588 Sebelum Masehi ). Dengan terbentuknya Sangha, maka Tiratana (Triratna) menjadi lengkap. Sebelumnya, baru ada Buddha dan Dhamma (yang ditemukan oleh Sang Buddha ).

Tiratana atau Triratna berarti Tiga Mustika, terdiri atas Buddha, Dhamma dan Sangha. Tiratana merupakan pelindung umat Buddha. Setiap umat Buddha berlindung kepada Tiratana dengan memanjatkan paritta Tisarana ( Trisarana ). Umat Buddha berlindung kepada Buddha berarti umat Buddha memilih Sang Buddha sebagai guru dan teladannya. Umat Buddha berlindung kepada Dhamma berarti umat Buddha yakin bahwa Dhamma mengandung kebenaran yang bila dilaksanakan akan mencapai akhir dari dukkha. Umat Buddha berlindung kepada Sangha berarti umat Buddha yakin bahwa Sangha merupakan pewaris dan pengamal Dhamma yang patut dihormati.

Khotbah pertama yang disampaikan oleh Sang Buddha pada hari suci Asadha ini dikenal dengan nama Dhamma Cakka Pavattana Sutta, yang berarti Khotbah Pemutaran Roda Dhamma. Dalam Khotbah tersebut, Sang Buddha mengajarkan mengenai Empat Kesunyataan Mulia ( Cattari Ariya Saccani ) yang menjadi landasan pokok Buddha Dhamma.

Cattari Ariya Saccani atau Empat Kesunyataan Mulia itu terdiri atas :

- Dukkha Ariyasacca, yang berarti Kesunyataan Mulia tentang adanya dukkha.
- Dukkha Samudaya Ariyasacca, yang berarti Kesunyataan Mulia tentang sebab dukkha.
- Dukkha Nirodha Ariyasacca, yang berarti Kesunyataan Mulia tentang lenyapnya dukkha.
- Dukkha Nirodha Gamini Patipada Ariyasacca, yang berarti Kesunyataan Mulia tentang Jalan untuk melenyapkan dukkha.

Sang Buddha mengajarkan bahwa hidup dalam bentuk apapun adalah dukkha atau penderitaan. Umat Buddha tidak boleh menutup mata pada kebenaran tentang adanya penderitaan yang mencengkeram kehidupan ini. Umat Buddha harus menyadari dan mengakui kenyataan bahwa hidup ini adalah penderitaan. Umat Buddha harus menghadapi penderitaan yang datang padanya dengan tabah.

Selanjutnya, umat Buddha harus berusaha mencabut akar penderitaan itu, agar tidak bertumimbal lahir terus menerus. Sang Buddha mengajarkan bahwa akar atau sebab penderitaan itu adalah tanha atau nafsu-nafsu keinginan rendah yang tidak ada habis-habisnya. Tanha terdiri atas tiga jenis, yaitu :

1. Kama tanha, yang berarti keinginan akan kenikmatan-n-kenikmatan indria.
2. Bhava tanha, yang berarti keinginan akan kelangsungan atau perwujudan.
3. Vibhava tanha, yang berarti keinginan akan pemusnahan.

Hanya dengan terpotongnya sebab penderitaan atau tanha sampai keakar-akarnya, maka kebahagiaan tertinggi dapat dicapai. Hanya dengan dilenyapkanya tanha, maka dukkha juga dapat dilenyapkan. Lenyapnya dukkha berarti tercapainya Nibbana.

Sang Buddha mengajarkan bahwa ada satu jalan untuk membebaskan makhluk dari penderitaan, yaitu Ariya Atthangika Magga (Jalan Mulia Berunsur Delapan). Jalan yang Agung dan Keramat ini hanyalah satu, tetapi terdiri atas delapan unsur yang tidak dapat dipisah-pisahkan satu dari yang lainnya. Jalan Keramat ini dikenal juga sebagai “ Jalan Tengah “ ( Majjhima Patipada ), karena “Jalan” ini mengindari dan berada di luar cara hidup yang ekstrim, yaitu pemuasan nafsu yang berlebih-lebihan dan penyiksaan diri.

Ariya Atthangika Magga ini terdiri atas :

1. Samma Ditthi, yang berarti Pandangan Benar.
2. Samma Sankappa, yang berarti Pikiran Benar.
3. Samma Vaca, yang berarti Ucapan Benar.
4. Samma Kammanta, yang berarti Perbuatan Benar.
5. Samma Ajiva, yang berarti Penghidupan Benar.
6. Samma Vayama, yang berarti Daya Upaya Benar.
7. Samma Sati, yang berarti Perhatian Benar.
8. Samma Samadhi, yang berarti Konsentrasi Benar.

Ariya Atthangika Magga dapat dibagi atas tiga kelompok, yaitu : sila, samadhi, dan panna. Umat Buddha harus mengembangkan latihan sila, samadhi, dan panna dalam kehidupan sehari-hari. Memang tidak mudah untuk melakukan hal ini. Tetapi juga bukan sesuatu yang tidak mungkin.

Sila berarti prilaku yang baik atau tingkah laku yang luhur. Sila meliputi tiga bagian dari Ariya Atthangika Magga, yaitu : Samma Vaca, Samma Kammanta, dan Samma Ajiva.

Samadhi berarti konsentrasi, yaitu pemusatan pikiran pada satu objek yang baik. Samadhi meliputi tiga bagian dari Ariya Atthangika Magga, yaitu Samma Vayama, Samma Sati, dan Samma Samadhi.

Panna berati kebijaksanaan luhur, yaitu mengetahui antara yang benar dan tidak benar, yang berguna dan tidak berguna. Panna meliputi dua bagian dari Ariya Atthangika Magga, yaitu Samma Ditthi dan Samma Sankhappa.

Sang Buddha telah mewariskan Cattari Ariya Saccani untuk direalisasikan agar dapat melepaskan diri dari siklus kelahiran yang berulang-ulang yang penuh dengan penderitaan ini. Ya….umat Buddha harus berjuang dengan gigih dalam kehidupan sehari-hari, untuk memperkecil sebab-sebab penderitaan, untuk mencapai kebahagiaan setahap demi setahap. Ingatlah, hanya dengan berjuang sungguh-sungguh dalam Dhamma dan Vinaya, barulah orang dapat diri masing-masing.

Dalam Ratana Sutta bait kesembilan terdapat sabda Sang Buddha sebagai berikut:

“ Mereka yang telah menembus Empat Kesunyataan Mulia,
yang dibabarkan dengan jelas oleh Sang Maha Bijaksana,
meskipun belum sempurna,
namun mereka tidak akan mengalami kelahiran yanga kedelapan.”

Ini berarti bahwa mereka mencapai tingkat kesucian Sotapanna, yang akan lahir paling banyak tujuh kali lagi.


 
Gimana perayaan Asadha di Vihara masing2??? Cuma kebaktian biasa ato ada puja bhakti khusus??

Klo di Vihara g (Vihara Pluit Dharma Sukha) adain talkshow, pembicaranya Pak Slamet Rojali dan Bhante Kamsai, moderatornya Pak Basuki (dulunya Biksu Duta Sradha), topiknya mengenai Abhidhamma. G jadi panitianya, di bagian perlengkapan, hehe...
 
Selamat Hari Suci Asadha

selamat Hari Suci Asadha​

Semoga Kita Semua Tambah Maju Dalam Dhamma.

Semoga Kita Semua Menempatkan Diri Dalam Jalur Dhamma.

Semoga Kita Semua Bebas Dari Penderitaan

pada Buddha Aku Datang Dan Berlindung Hingga Nibbana.

Sadhu Sadhu Sadhu.
 


NATTHI ME SARANAM ANNAM
BUDDHO ME SARANAM VARAM
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI TE HOTU SABBADA

NATTHI ME SARANAM ANNAM
DHAMMO ME SARANAM VARAM
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI TE HOTU SABBADA

NATTHI ME SARANAM ANNAM
SANGHO ME SARANAM VARAM
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI TE HOTU SABBADA


Tiada perlindungan lain bagiku
Sang Buddha-lah sesungguhnya pelindungku
Berkat kesungguhan pernyataan ini
Semoga Anda selamat sejahtera.

Tiada perlindungan lain bagiku
Dhamma-lah sesungguhnya pelindungku
Berkat kesungguhan pernyataan ini
Semoga Anda selamat sejahtera.

Tiada perlindungan lain bagiku
Sangha-lah sesungguhnya pelindungku
Berkat kesungguhan pernyataan ini
Semoga Anda selamat sejahtera.

 
Selamat hari Asadha, sorry ketinggalan.... baru pulang sih...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.