• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Bermesraan di depan anak, orang tua wajib perhatikan hal ini!

facebookeb

IndoForum Senior A
No. Urut
210735
Sejak
9 Jan 2013
Pesan
7.471
Nilai reaksi
96
Poin
48
Ketika sudah memiliki anak, pasangan suami istri tentu tak bisa sembarangan memperlihatkan kemesraan. Meski begitu, bukan berarti pasangan tak bisa menunjukkan kemesraan sama sekali dan lantas menjadi dingin. Menunjukkan rasa cinta pada pasangan juga penting dilakukan di depan anak-anak. Ini karena anak-anak akan belajar kasih sayang dan cara mencintai dengan melihat kedua orang tua mereka.

Meski begitu ada hal-hal yang wajib diperhatikan oleh orang tua saat bermesraan di depan anak. Tentunya ada batasan-batasan yang tak boleh dilanggar oleh pasangan dalam menunjukkan rasa cinta di depan buah hati mereka.

Syeda Ruksheda, seorang psikoterapis dan psikiater dalam bidang keluarga mengungkap beberapa hal yang bisa dilakukan pasangan dan tak boleh dilakukan pasangan saat bermesraan di depan anak, seperti dilansir oleh India Times.

Yang bisa dilakukan oleh pasangan

Lakukan hal-hal yang menunjukkan cinta dan keintiman pada pasangan melalui cara-cara yang halus, seperti:

- Berpegangan tangan saat berada di mall, belanja, ketika berlibur, atau ketika beraktivitas di kebun dengan anak. Ini akan menunjukkan tentang kebersamaan dalam keluarga.

- Saling memeluk satu sama lain dengan lebih sering. Melihat orang tua berpelukan membuat anak merasa aman dalam keluarga. Terutama jika mereka juga sering dilibatkan dalam pelukan keluarga.

- Duduk bersama dan saling bercerita. Ini akan membuat anak merasa bahwa masing-masing anggota keluarga menghargai kebersamaan mereka. Ini juga mengajarkan anak untuk menghargai kebersamaan dan privasi dalam keluarga.

- Saling bersandar bahu juga baik ditunjukkan pada anak. Gestur ini menunjukkan bahwa setiap anggota keluarga saling mendukung dan mereka juga akan mendapatkan dukungan dari orang terkasih ketika membutuhkan.

- Bicara dan tersenyum. Jangan ragu untuk berkomunikasi dengan pasangan tentang hal-hal sederhana seperti menanyakan "Bagaimana kantor hari ini?" atau "Kau terlihat khawatir, perlu kubuatkan kopi?" Ini menunjukkan pada anak bahwa ayah ibu mereka saling peduli dan mencintai. Ini juga memberikan contoh perilaku terhadap orang yang mereka kasihi.

- Ciuman di pipi. Ciuman yang panas memang harus dijauhkan dari pandangan anak. Tetapi ciuman di pipi tak masalah ditunjukkan, terutama setelah anak melihat orang tua bertengkar. Ciuman cepat di pipi atau tepukan di pundak sebagai tanda permintaan maaf akan menunjukkan pada anak bahwa masa-masa sulit dalam keluarga tak akan berlangsung selamanya.

Yang tak boleh dilakukan pasangan

Anak tak boleh melihat adegan seksual dan intim dalam bentuk apapun, baik itu visual, suara, atau dalam bentuk kata-kata dan lelucon kotor yang dilempar oleh orang tua. Paparan semacam ini akan merusak perkembangan mental mereka. Karena itu orang tua harus waspada untuk tidak melakukan hal-hal berikut ini:

- Melakukan seks atau hal intim secara fisik ketika anak ada di sekitar pasangan, berapapun usia anak. Meski tak mengerti, namun otak anak akan merekam apa yang mereka lihat dan bisa mempengaruhi pertumbuhan mental mereka.

- Tidak berhati-hati dengan meninggalkan gambar-gambar porno sembarangan di sekitar rumah. Jika kalian memiliki koleksi video atau gambar porno, jauhkan dan simpan dengan benar dan sangat hati-hati. Pastikan anak tak bisa menemukannya, bahkan jika tak sengaja.

- Bicara tentang seks. Membicarakan seks dengan pasangan memang bisa meningkatkan gairah bercinta, tapi jangan lakukan di depan anak. Ini tak hanya memalukan untuk pasangan dan anak, tetapi juga bisa mempengaruhi kemampuan anak berinteraksi secara sosial dengan orang tua.

- Jaga kehidupan seks pasangan sebagai bagian pribadi antar pasangan saja. Jangan biarkan anak-anak mengetahuinya. Tunggu sampai anak-anak tidur sebelum bercinta dan pastikan untuk mengunci pintu. Jangan sampai kecolongan dan membuat anak menyaksikan adegan yang tak seharusnya.

Ketika bermesraan di depan anak, pastikan pasangan juga melibatkan mereka sehingga tak ada ruang untuk rasa cemburu pada diri anak. Kemesraan dan kasih sayang yang sesuai akan memberikan contoh baik mengenai hubungan manusia dan rasa kasih pada anak. Meski begitu juga perlu diperhatikan agar kemesraan yang ditunjukkan orang tua tidak berlebihan.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.