• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Internasional Bertahun-tahun mengutil toko, wanita ini punya harta Rp 40 M

facebookeb

IndoForum Senior A
No. Urut
210735
Sejak
9 Jan 2013
Pesan
7.471
Nilai reaksi
96
Poin
48
C0i9h.jpg
Kim Farry (54 tahun) asal Inggris tidak malu mengakui punya harta melimpah hasil mencuri. Sejak umur sembilan tahun, wanita yang memiliki enam anak ini sudah membangun karir sebagai spesialis pengutil barang-barang di toserba.

Dalam setahun, paling tidak dia bisa memperoleh 50 ribu Pound Sterling. Sedangkan hasil mengutil selama 44 tahun, kata Farry, terkumpul harta dua juta Pound Sterling (setara Rp 40 miliar).

Surat kabar the Daily Mail melansir Senin (2/3), Farry bukannya sangat jago, sehingga lolos dari jerat hukum. Wanita ini sebenarnya sudah dipenjara tujuh kali, hanya saja dia tak pernah kapok mengutil barang.

"Aku melakukan ini untuk membiayai keluarga, terutama anak bungsuku Paris," ujarnya.

Saat memulai 'karir' sebagai pengutil, Farry jadi maling kelas teri mengambil barang kebutuhan sehari-hari di supermarket. Lama kelamaan, barang incarannya meningkat. Mencakup perhiasan, baju adibusana, hingga tas mewah di butik.


Wanita yang dikeluarkan sekolah pada usia 14 tahun ini menikah muda. Saat suaminya meninggalkannya, Farry memutuskan untuk fokus jadi pengutil.

Saat ini, Farry sudah beberapa bulan berhenti mengutil. Dia mengaku sulit melepas gaya hidup menyimpangnya itu. Bersama tiga anaknya yang belum mandiri, Farry tinggal di rumah gratis disediakan pemerintah. Keluarga maling itu pun mendapat tunjangan rutin bulanan senilai Rp 11 juta, karena dianggap warga tidak mampu.

Farry menyatakan akan kembali mengutil bila ada kesempatan. Dia menilai pemerintah Inggris tutup mata pada keberadaan paria sepertinya.

"Sejak memiliki catatan kriminal, maka aku tidak bisa bekerja. Tunjangan pemerintah juga tidak cukup, sehingga untuk bertahan hidup orang sepertiku pasti melakukan apapun, legal ataupun tidak," tandasnya.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.