Amanda
IndoForum Beginner C
- No. Urut
- 122162
- Sejak
- 12 Mar 2011
- Pesan
- 806
- Nilai reaksi
- 30
- Poin
- 28
"Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" - Mazmur 103:2
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan, karena itulah mereka dikasihi dan dipelihara Tuhan secara luar biasa. Meski demikian mereka begitu mudahnya kecewa, mengeluh, bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan saat menghadapi kesulitan.
Fokus bangsa Israel hanya tertuju kepada perkara-perkara yang kelihatan; mereka hanya ingin menikmati perbuatan-perbuatan Tuhan tetapi tidak pernah merindukan pribadi-Nya. Bangsa Israel hanya bisa mengenal Tuhan sebatas perbuatan-perbuatan-Nya, melalui berbagai macam mujizat yang dapat mereka saksikan dan alami setiap hari selama 40 tahun di padang gurun.
Sebenarnya hal ini tidaklah jauh berbeda dengan keberadaan orang percaya saat ini! Banyak dari kita yang hanya menginginkan perbuatan-perbuatan Tuhan dinyatakan dalam kehidupan kita; yang kita inginkan hanya mujizat-Nya, pertolongan-Nya, kesembuhan-Nya dan juga berkat-berkat-Nya. Ketika banyak orang berbondong-bondong mengikut Yesus, berkatalah Ia, "...:sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang." (Yohanes 6:26). Akibatnya ketika kenyataan tidak seperti yang diharapkan, kita mudah kecewa, tidak lagi berdoa dengan sungguh-sungguh, bahkan ada yang undur dan meninggalkan Tuhan. Terkadang kita hanya mengukur kekristenan dengan berkat dan materi yang ada. Ketika sedang mengalami berkat, kita begitu berapi-api mengikuti Tuhan, tetapi ketika badai permasalahan datang menerpa, semangat kita untuk Tuhan berangsur luntur.
Belajarlah untuk tidak terfokus pada berkat tapi arahkan padanganmu hanya pada Tuhan karena Tuhanlah sumber segalanya bagi kita. Saat kita menemukan pribadi-Nya maka sekaligus kita akan menikmati penyertaan dan pemeliharaan-Nya.
Happy weekend! Jbu
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan, karena itulah mereka dikasihi dan dipelihara Tuhan secara luar biasa. Meski demikian mereka begitu mudahnya kecewa, mengeluh, bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan saat menghadapi kesulitan.
Fokus bangsa Israel hanya tertuju kepada perkara-perkara yang kelihatan; mereka hanya ingin menikmati perbuatan-perbuatan Tuhan tetapi tidak pernah merindukan pribadi-Nya. Bangsa Israel hanya bisa mengenal Tuhan sebatas perbuatan-perbuatan-Nya, melalui berbagai macam mujizat yang dapat mereka saksikan dan alami setiap hari selama 40 tahun di padang gurun.
Sebenarnya hal ini tidaklah jauh berbeda dengan keberadaan orang percaya saat ini! Banyak dari kita yang hanya menginginkan perbuatan-perbuatan Tuhan dinyatakan dalam kehidupan kita; yang kita inginkan hanya mujizat-Nya, pertolongan-Nya, kesembuhan-Nya dan juga berkat-berkat-Nya. Ketika banyak orang berbondong-bondong mengikut Yesus, berkatalah Ia, "...:sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang." (Yohanes 6:26). Akibatnya ketika kenyataan tidak seperti yang diharapkan, kita mudah kecewa, tidak lagi berdoa dengan sungguh-sungguh, bahkan ada yang undur dan meninggalkan Tuhan. Terkadang kita hanya mengukur kekristenan dengan berkat dan materi yang ada. Ketika sedang mengalami berkat, kita begitu berapi-api mengikuti Tuhan, tetapi ketika badai permasalahan datang menerpa, semangat kita untuk Tuhan berangsur luntur.
Belajarlah untuk tidak terfokus pada berkat tapi arahkan padanganmu hanya pada Tuhan karena Tuhanlah sumber segalanya bagi kita. Saat kita menemukan pribadi-Nya maka sekaligus kita akan menikmati penyertaan dan pemeliharaan-Nya.
Happy weekend! Jbu