• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Tahun Ini, Lima Kendala Ibadah Haji dan Umrah Bisa Hilang

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
ZdGmt.jpg
Lima kendala warga Indonesia melancarkan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci tahun ini bisa hilang. Menurut penuturan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Dinno Indiano, pihaknya ikut ambil bagian dalam melancarkan ibadah tersebut.

Dinno menerangkan hal tersebut saat peluncuran Kartu Haji dan Umrah BNI Syariah pada Jumat (30/1/2015) di Jakarta. Dalam kesempatan itu, pihaknya bekerja sama dengan Master Card. "Kami mendukung kerja sama itu," imbuh Head of Business Development Master Card Indonesia Tommy Singgih.

Tommy mengatakan banyak dari anggota jemaah haji asal Indonesia yang tak bisa berbahasa Arab. Lantaran kendala itu, mereka pun mengalami kesulitan berkomunikasi. Kesulitan itu terbilang makin merisaukan andai anggota jemaah bersangkutan berurusan dengan transaksi pembayaran.

Berangkat dari pengalaman itulah, lanjut Tommy, kedua belah pihak menggandeng bank lokal Arab Saudi untuk menyediakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang menggunakan Bahasa Indonesia. Setidaknya, pada tahap awal, kerja sama itu dilakukan bersama Bank Ar-Rajhi. Bank yang berbasis di Riyadh, ibu kota Arab Saudi itu adalah bank syariah terbesar di negara tersebut. "Pada musim haji tahun ini, mesin ATM berbahasa Indonesia sudah bisa terwujud. Sehingga kendala tersebut bisa teratasi," katanya.

Ke depan, lanjut Tommy, selain dengan Ar-Rajhi, kerja sama juga akan terlaksana dengan Bank NCB atau dikenal dengan nama Bank Al-Ahli. "Akan ada kerja sama serupa dengan Arab National Bank (ANB)," katanya.

Dinno menambahkan, dengan kartu yang berfungsi sebagai kartu debet tersebut, jemaah Indonesia tak perlu lagi membawa uang tunai biaya hidup sebesar 1.500 real saudi kemana-mana selama menjalankan ibadah haji atau pun umrah. "Uang itu tinggal dimasukkan ke dalam rekening yang terintegrasi dengan kartu tersebut," katanya.

Lalu, lanjutnya, kartu tersebut membuat Bank BNI Syariah tak perlu lagi mengeluarkan bank notes karena perbedaan mata uang kedua negara. Kartu tersebut juga mereduksi proses pemberian uang real saudi di dalam amplop untuk tiap anggota jemaah di lokasi embarkasi. "Dengan menggunakan kartu itu, pengguna bisa mengetahui kurs real time mata uang kedua negara," kata Dinno.

Potensial

Baik Dinno maupun Tommy meyakini bisnis ibadah haji dan umrah di Indonesia masih potensial. Soalnya, tiap tahun, ada sekitar 200.000 orang dari Indonesia melaksanakan ibadah haji. Ini belum ditambah dengan warga Indonesia yang menjalankan ibadah umrah atau ibadah haji di waktu bukan musim haji.

Catatan Tommy menunjukkan, biasanya, selain membawa uang biaya hidup 1.500 real saudi tersebut, tiap anggota jemaah haji Indonesia masih membekali diri dengan uang pribadi. Rata-rata, tiap individu membawa 1.500 real saudi lagi. "Jadi ada potensi uang berputar mencapai Rp 2 triliun," kata Tommy.

Dinno menambahkan, pihaknya hingga kini mengelola uang belanja nasabah selama ibadah haji dan umrah mencapai Rp 200 miliar. Sementara, di seluruh dunia, Master Card mengelola pembiayaan haji dan umrah hingga menyentuh angka 200 miliar dollar AS. Angka sebesar itu bisa tercapai pada 2020. Sementara, pada 2012, Master Card sudah mengelola hingga 140 miliar dollar AS.

BNI Syariah sampai dengan Desember 2014 mengelola rekening tabungan haji sebesar Rp 414 miliar. Dana sebesar itu setara dengan sekitar 146.591 rekening.

Masih menurut Dinno, Kartu Haji dan Umrah akan diberikan setelah calon jemaah melunasi pembayaran haji. "Kami menargetkan setiap tahun mengeluarkan sekitar 19.000 kartu," lanjut Dinno.

Untuk kerja sama ini, BNI Syariah menggandeng pula maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia serta Kementerian Agama. Sampai dengan Januari 2015, BNI Syariah juga sudah berkolaborasi dengan kurang lebih 20 perusahaan perjalanan haji dan umrah.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.