• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Helm dan Botol Minuman Antre BPJS

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
BjkiE.jpg
Bogor masih gelap. Hujan turun rintik-rintik. Dini hari itu, jalan masih lengang. Tapi kantor BPJS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor di Cibinong, sudah bergeliat.

Yudi (33), warga Jonggol, Kabupaten Bogor, sudah duduk mengisap rokok di warung kopi milik Rudiyo (63). Warung itu berdiri persis di depan kantor BPJS di Cibinong. Ia pun memesan kopi.

Pada Kamis (22/1) itu, pagi-pagi benar, sekitar pukul 03.30, Yudi nekad menerobos hujan dari Jonggol. Marketing di sebuah perusahaan otomotif itu tak mau terlambat sampai di Cibinong, yang memakan waktu perjalanan sekitar 1 jam dari rumahnya, dengan naik sepeda motor.

Ia kesal, lantaran hari sebelumnya ia sudah ke Cibinong, namun terlambat datang. Ketika ia sampai di kantor BPJS, saat itu sudah ada 75 orang di sana. Padahal setiap hari pembuatan kartu BPJS hanya dipatok 75 orang. "Makanya hari ini saya tak mau terlambat," kata Yudi, ketika ditemui Warta Kota di Cibinong, Kamis dini hari itu. Jarum jam menunjuk pukul 04.30.

Saat itu, selain Yudi ada pula Deden Jalaludin (25) dan Mohammad Muri (28). Mereka datang tak lama setelah Yudi tiba. Mereka kemudian menaruh helm di depan pagar kantor BPJS.

Di depan helm Deden dan Muri, sudah ada satu helm, dua kantung kresek berisi pakaian, dan dua botol minuman. Ya, itulah antrean barang dari orang-orang yang hendak mengurus BPJS di Cibinong. Barang-barang itu berbaris mewakili pemiliknya untuk antre, sesuai urutan kedatangannya.

Ada yang menaruh barang dulu, kemudian ditinggal pergi. Ada yang menaruh barang kemudian ngopi di warung.

"Itu yang empat di depan, milik orang dekat sini. Tadi mereka datang jam 04.00, lalu pulang ke rumahnya. Nanti jam 07.00 baru kembali lagi," ujar Rudiyo, si pemilik warung. Loket pengambilan nomor memang baru dibuka pukul 07.30.

Tidak tidur

Seperti Yudi, Deden dan Muri juga memilih menunggu di warung sambil ngopi dan merokok. "Saya tadi sengaja tak tidur. Soalnya kalau tidur pasti telat bangun," kata Deden yang merupakan ipar Muri. Sejak dua hari lalu, keduanya memang sudah janjian untuk membuat kartu BPJS.

Sebenarnya Muri tinggal di Depok. Tapi dia agak kesulitan membuat BPJS di Depok. Makanya kemudian memilih buat di Bogor bersama Deden.

Hari itu, Muri sengaja tak bekerja narik ojek. Sedangkan Deden juga tak menerima order jasa sopir. "Dibela-belain saja buat anak-istri. Supaya kalau ada yang sakit nanti jadi tak perlu repot," kata Muri kepada Warta Kota.

Kemudian sekitar pukul 05.00, giliran Joni Sidauruk (55) datang. Rumahnya hanya sekitar 15 menit dari Cibinong. Dia tinggal di Kampung Blok Cengkeh, Kelurahan gedung waringin, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor.

Sebelum ke Kantor BPJS, Joni sempat mengantar istrinya dulu ke Stasiun Bojong Gede untuk pergi ke kerja.

"Saya hari ini cuti. Sengaja cuti dua hari buat urus BPJS anak saya," kata Joni yang bekerja sebagai PNS yang berkantor di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Parah

Di Kantor BPJS Cibinong, antrean memang mengular setiap hari sejak awal bulan Januari. Makanya dua pekan lalu petugas BPJS membuat aturan baru. Dalam sehari hanya boleh ada 75 orang pembuat kartu BPJS baru.

Rudiyo, mengatakan, di awal Januari, antreannya lebih parah. Biasanya dalam sekejap saja, misalnya pukul 05.00, antrean sudah mengular atau sudah lewat dari 75 orang.

Tapi mulai pertengahan Januari 2015, antrean mulai menurun. Kini kuota 75 orang biasanya baru benar-benar terpenuhi pukul 07.00. Sekitar setengah jam sebelum pukul 07.30 saat loket dibuka.

Calo

Sedangkan di Kantor BPJS Kota Bogor di Jalan Soleh Iskandar, calo bekerja keras menawari setiap pendatang untuk memakai jasanya. Mereka mematok harga cukup tinggi. Satu kartu keluarga (KK) dihargai Rp 150.000 apabila mau diurus sampai tuntas. Atau sampai kartu BPJS keluar.

Seorang calo berkulit hitam, bertubuh pendek, dan berambut gondrong, mengatakan, mereka yang memakai jasanya hanya perlu menyerahkan berkas-berkas.

Lalu apabila nanti sudah dalam tahap membayar iuran ke bank, maka ia akan menelepon. Kemudian pemakai jasanya hanya perlu mentransfer uang ke bank, lalu menyerahkan bukti pembayaran ke dirinya. Kemudian apabila sudah jadi, maka akan ditelepon lagi dan tinggal diambil.

Calo-calo itu berkeliaran di parkiran. Sebagian kelihatan menolak saat ditawari. Tapi ada pula yang begitu datang langsung mencari calo.

"Pak, kalau kamu nggak bisa bantuin saya jangan nongkrong di sini deh," kata seorang lelaki yang hendak mengurus BPJS. Calo yang ia ajak bicara pun tertawa. "Tenang bos, gampang ini mah. Udah bos pulang aja, nanti saya kabari," kata calo tadi, beberapa waktu lalu.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.