• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Laga Persis vs Martapura FC Rusuh, Manajer Persis Tunggu Sanksi Komdis PSSI

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
bTlo4.jpg
Manajer Persis Totok Supriyanto menyatakan kesiapan menerima sanksi dari Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Komdis PSSI), maupun PT Liga Indonesia (Liga) selaku operator kompetisi Divisi Utama (DU).

Seperti diberitakan Solopos.com, laga Babak Delapan Besar Divisi Utama Liga Indonesia antara Persis Solo dan Martapura FC di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2014), rusuh. Kerusuhan itu dipicu suara ledakan dari tepi lapangan sebelah barat.

Kala itu, beberapa menit sebelum laga Persis vs Martapura FC itu berakhir, bek kiri Persis, Fandi Edi, berkesempatan mengambil sepak pojok namun dibatalkan karena terdengar ledakan dari tepi lapangan sebelah barat. Sedangkan pemain Martapura FC yang juga mendengar ledakan itu segera berlindung ke bench dan menolak melanjutkan pertandingan.

Sayangnya, setelah para pemain dari kedua kesebelasan itu terteror dengan bunyi ledakan sehingga pertandingan dihentikan, para penonton marah. Mereka yang duduk di tribune belakang gawang sebelah selatan marah dan turun ke lapangan. Wasit Ahmad Jafri dari Makassar dan para pemain Martapura menjadi buruan mereka.

Aksi para suporter ini pun disikapi aparat kepolisian yang segera menghalau mereka kembali ke tribun penonton. Nyatanya, penonton sepak bola di Stadion manahan itu bukannya segera tertib. Penonton di tribune timur justru turut masuk lapangan. Giliran polisi yang menjadi sasaran pelampisan amarah mereka.

Gas Air Mata
Tembakkan gas air mata pun ditebar demi menggiring massa ke luar lapangan. Namun, ribuan suporter yang sudah tak terkendali itu kembali melampiaskan amarah mereka di luar stadion. Hujan batu dan pukulan pecah di halaman parkir Stadion Manahan. Beberapa kendaraan jadi sasaran amukan suporter, beberapa fasilitas stadion terbesar di Jawa Tengah itu pun rusak.

Menanggapi kenyataan itu, Manajer Persis Totok Supriyanto mengaku pasrah jika mendapat sanksi dari Komdis PSSI maupun PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Divisi Utama (DU). Bahkan meskipun pihak Liga maupun PSSI enggan buru-buru memberikan sanksi kepada Persis.

Sekjen PSSI yang juga CEO Liga, Djoko Driyono, mengakui kerusuhan di Stadion Manahan terbilang luar biasa. Namun ia menyatakan butuh penanganan lebih dalam untuk mencari penyebabnya.

“Kami belum berani berspekulasi dan buru-buru memberi keputusan. Setelah ini kami kami akan langsung menggelar emergency meeting bersama Komite Wasit, Komisi Disiplin, dan juga Komite Pertandingan untuk mencari fakta-fakta yang sebenarnya,” ujar Djoko saat dihubungi Solopos.com, Rabu malam.

Laga berakhir rusuh di Stadion Manahan sebenarnya bukan kali pertama ini terjadi. Pada awal musim lalu, kerusuhan melibatkan suporter terjadi saat Persis menjamu PPSM Magelang, 15 April lalu. Akibat kerusuhan itu, Persis didenda Rp25 juta dan ancaman menggelar laga tanpa penonton. Selain itu, salah satu pemain Persis, yakni M. Wahyu, juga didenda Rp15 juta dan larangan sekali tampil setelah dianggap melakukan provokasi.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.