• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Belajar Tanggul Raksasa dan Reklamasi, Ahok Berguru ke Korsel

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
VLQMS.jpg
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan bertolak ke Korea Selatan, 18 September 2014. Ahok, sapaan akrab Basuki, akan menghadiri undangan pembukaan Asian Games ke-17 di kota Incheon.

Tak hanya menghadiri acara itu, Ahok juga ternyata memiliki rencana lain yang berkaitan dengan salah satu proyek pembangunan yang tengah dikerjakan oleh Pemprov DKI. "Daripada saya datang cuma nonton Asian Games? Sambil nunggu hari pembukaan, Pak Dubes sudah janji mau ajak saya lihat tanggul laut raksasa yang sudah dibuat di sana," kata Ahok di Balai Kota DKI, Senin, 15 September 2014.

Ahok beralasan, Korea Selatan merupakan suatu negara yang telah berhasil menerapkan konsep pembangunan tanggul laut raksasa untuk menyediakan air baku bagi warganya. Sejak 1991, Korea Selatan mulai membangun 'The Saemangeum Seawall' di sebelah barat daya semenanjung Korea.

Tanggul laut raksasa itu baru rampung pada 2010. Dengan panjang 33 kilometer, tanggul itu didaulat menjadi tanggul laut terpanjang buatan manusia.

Reklamasi

Selain itu, menurut Ahok, Pemprov ingin mencontoh konsep pemanfaatan pulau hasil reklamasi yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan. Seperti diketahui, dalam proyek National Coastal Integrated Capital Development (NCICD), selain membangun sebuah tanggul laut, Pemprov juga berencana mereklamasi 17 pulau yang akan difungsikan menjadi sebuah kawasan terpadu di luar tanggul itu.

Di Korsel, kata Ahok, reklamasi tidak melulu untuk perumahan, tapi juga untuk pertanian. Analisis Korsel, tahun 2045, sebanyak 30 persen penduduk dunia akan kelaparan.

"Katanya nih, kalau tidak ada penambahan reklamasi daratan. Korea sudah pikirkan itu, makanya dia membuat reklamasi pulau untuk keperluan agro," ucap Ahok.

Menurut Ahok, konsep itu akan diterapkan juga pada pulau-pulau hasil reklamasi di proyek NCICD di Jakarta. Jatah lahan seluas 5 persen dari 17 pulau hasil reklamasi, akan difungsikannya juga menjadi lahan untuk peruntukan pertanian atau perikanan seperti di Korea Selatan.

"Jadi nanti waktu direklamasi, enggak boleh semua lahan digunakan untuk perumahan, kita masukkan juga untuk lahan pertanian dan kebutuhan nelayan," ucap Ahok.

Proyek NCICD sendiri merupakan sebuah mega proyek untuk memperluas wilayah Jakarta dengan mereklamasi wilayah lautan, membangun tanggul raksasa penghalau rob, serta mengembangkan suatu kawasan terpadu yang terdiri dari perumahan, perkantoran, serta pusat perbelanjaan di wilayah yang direklamasi itu. Proyek ini telah digagas sejak masa pemerintahan Fauzi Bowo, serta baru ditargetkan untuk selesai pada tahun 2024.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.