• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Apakah benar Allah itu benar-benar ada?

Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
wa jawab yah

mo logika apa ayat

logika:

orang KAfir: ustad kau bisa jwab pertanyaan ku seluruh ustad yang ku tanya tak ada yang bisa menjwab
Ustad:apa pertanyaan mu hai orang kafir
orang kafir:apa yang membuktikan allah itu ada
Ustad:ustad itu menampar sekencang mungkin
orang kafir:apa maksud mu menampar ku
Ustad:mana ngak ada bukti nya

jadi:
allah itu ada dan bisa kita rasakan
 
wa jawab yah

mo logika apa ayat

logika:

orang KAfir: ustad kau bisa jwab pertanyaan ku seluruh ustad yang ku tanya tak ada yang bisa menjwab
Ustad:apa pertanyaan mu hai orang kafir
orang kafir:apa yang membuktikan allah itu ada
Ustad:ustad itu menampar sekencang mungkin
orang kafir:apa maksud mu menampar ku
Ustad:mana ngak ada bukti nya

jadi:
allah itu ada dan bisa kita rasakan

ayat Al-Qur'an dan As-Sunnah salah satunya pasti bisa diterima oleh akal :D. Makanya sangat cocok bagi manusia :)
makanya, gw ngasi tawnya kpd non-muslim pakai logika :D. nah, pas dia yakin bener baru gw kasi ayat2nya :D.
 
wa jawab yah

mo logika apa ayat

logika:

orang KAfir: ustad kau bisa jwab pertanyaan ku seluruh ustad yang ku tanya tak ada yang bisa menjwab
Ustad:apa pertanyaan mu hai orang kafir
orang kafir:apa yang membuktikan allah itu ada
Ustad:ustad itu menampar sekencang mungkin
orang kafir:apa maksud mu menampar ku
Ustad:mana ngak ada bukti nya

jadi:
allah itu ada dan bisa kita rasakan
Apakah benar Allah sama dengan rasa... ?:-/
 
Apakah benar Allah sama dengan rasa... ?:-/

Masya Allah, sudah dijelaskan dari beberapa muslim disini masih nanya2 yang berbelit2 :D.

dibaca gak sih? :-/, pny gw aja dibaca kaga ato dibaca tapi tetep "ngeyel." berarti dilewatin bgt aja jawaban kami. sengaja nih buat2 pancingan :D.

salah satunya cuma menanggapi sedikit dari postingan jawaban yang telah diberikan

untuk pertanyaanmu ini, gw tanya balik. rasa dan dirasakan beda ga?
secara etimologi aja jelas, dia kan bilang "kita rasakan" ya otomatis itu bagian dari "dirasakan". :D

memang perlu diclose aja neh :D

Mod, tolong close ini thread :D.
bisa membawa kebakaran nih disini. :D
 
>:D< ... Coba sedikit kita balik pertanyaannya : APAKAH MEMANG ALLAH ITU TIDAK ADA ?, ADAKAH YANG BISA MEMBUKTIKAN KETIDAK BERADAAN ALLAH ? ... ;;)
 
udah bro, nantinya jadi debat, sejak awal TS bukan kebenaran yang dicari melainkan mencari2 kesalahan2 saja tapi tetep gak ketemu2 =)).

bener kata Rasulullah saw. Kalau sudah ada niat buruk, buruklah semua amalannya :-"

close plsss.....
 
>:D< ... Coba sedikit kita balik pertanyaannya : APAKAH MEMANG ALLAH ITU TIDAK ADA ?, ADAKAH YANG BISA MEMBUKTIKAN KETIDAK BERADAAN ALLAH ? ... ;;)
Justru dari jawaban pertanyaan diatas saya membuat topik.

Jawabannya adalah bahwa tidak pernah ada seorangpun saksi yang pernah menyaksikan Allah. >:D<
 
^
ngerti analogi ga :D

ne asalnya dari game, developing, salah satunya komputer menggunakan algoritma. misal di game Call Of Duty Modern Warfare 2, pada misi ke brp gitu ada hujan. membasahi mobil yang terbakar. lho kok apinya ga padam? harusnya kan apinya padam jika terkena air secara langsung :D.

jawabannya, karena belom diberi script atau belom diberi perintah dari progammer.

nah, di dunia nyata ini, yang namanya api pasti terkena air scr langsung pasti langsung padam. tandanya memang sudah diberi perintah atau sudah diprogram sedemikian rupa sehingga. program satu dengan program yang lain saling berhubungan.

nah, kok bisa begitu? pasti ada penciptanya, sama kek game, pasti ada penciptanya. hanya saja game masi banyak kelemahannya atau bahasa sehari2 di dunia komputer yakni "Bug", karena yang menciptakan manusia.

beda dgn dunia nyata, ga ada "bug", sempurna. kok bisa sempurna? karena Allah lah yang menciptakannya. sesuai pada julukannya salah satunya yaitu "Al-Khalik" (Maha Pencipta)

yang namanya "Maha" itu melebihi siapapun :D. Logis kan?
paham ? :D. kalo mau ngajak debat jangan disini yah :D. apa lagi sampai menghina :-".

pakai analogi :D
dan pakailah akalmu :D

Pertanyaan: Apakah Allah ada? Apakah ada bukti mengenai keberadaan Allah?

Jawaban: Apakah Allah ada? Saya merasa tertarik melihat begitu banyak perhatian yang diberikan kepada perdebatan ini. Survei terbaru mengatakan 90% masyarakat dunia percaya akan keberadaan Allah atau kuasa lain semacamnya. Namun demikian, tanggung jawab untuk membuktikan keberadaan Tuhan dilemparkan pada orang-orang yang percaya bahwa Tuhan ada. Menurut saya seharusnya terbalik.

Namun demikian, keberadaan Allah tidak dapat dibuktikan atau disangkal. Alkitab bahkan mengatakan bahwa kita harus menerima keberadaan Allah dengan iman. “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” (Ibrani 11:6). Jikalau Allah menghendaki, Dia bisa muncul begitu saja dan membuktikan pada seluruh dunia bahwa Dia ada. Namun jikalau Dia melakukan hal itu, tidak diperlukan iman. “Kata Yesus kepadanya: `Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya’" (Yohanes 20:29).

Tidak berarti bahwa tidak ada bukti keberadaan Allah. Alkitab menyatakan “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi (Mazmur 19:1-4). Saat memandang bintang-bintang, kala memahami luasnya alam semesta, ketika mengamati keajaiban alam dan menikmati keindahan matahari terbenam – semua ini menunjuk pada Allah sang Pencipta. Jikalau semua ini masih tidak cukup, di dalam hati kita masih ada bukti keberadaan Allah. Pengkhotbah 3:11 memberitahu kita, “bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Jauh di dalam diri kita ada suatu pengenalan bahwa ada sesuatu yang melampaui hidup dan dunia ini. Kita dapat secara intelektual menolak pengenalan ini, namun kehadiran Allah di dalam diri kita dan melalui diri kita akan terus ada. Sekalipun demikian, Alkitab memperingatkan kita bahwa beberapa orang akan terus menyangkal keberadaan Allah, “Orang bebal berkata dalam hatinya: `Tidak ada Allah’." (Mazmur 14:1). Karena lebih 98% orang-orang sepanjang sejarah, dalam semua kebudayaan dan peradaban, di semua benua, percaya akan adanya semacam Allah, pastilah ada sesuatu (atau seseorang) yang menyebabkan kepercayaan semacam ini.

Selain argumentasi Alkitab mengenai keberadaan Allah, ada pula argumentasi logis. Pertama-tama adalah argumentasi ontologis. Bentuk argumentasi ontologis yang paling populer pada dasarnya menggunakan konsep keTuhanan untuk membuktikan keberadaan Allah. Hal ini dimulai dengan mendefinisikan Allah sebagai, “sesuatu yang paling besar yang dapat dipikirkan.” Dikatakan bahwa ada itu lebih besar dari tidak ada; dan karena itu keberadaan yang paling besar haruslah ada. Kalau Allah tidak ada, maka Allah bukanlah keberadaan terbesar yang dapat dipikirkan – namun hal ini akan berlawanan dengan definisi mengenai Allah. Argumentasi ke dua adalah argumentasi teleologis. Argumentasi teleologis mengatakan karena alam semesta mempertunjukkan desain yang begitu luar biasa, pastilah ada seorang desainer Illahi. Contohnya, kalau saja bumi lebih dekat atau lebih jauh beberapa ratus mil dari matahari, bumi ini tidak akan mampu mendukung kehidupan seperti yang ada sekarang ini. Jikalau unsur-unsur alam di atmosfir kita berbeda beberapa persen saja dari apa yang ada, semua mahluk hidup di atas bumi ini akan binasa. Kemungkinan untuk sebuah molekul protein terbentuk secara kebetulan adalah 1:10243 (yaitu angka 10 yang diikuti oleh 243 angka nol). Sebuah sel terdiri dari jutaan molekul protein.

Argumentasi logis ketiga mengenai keberadaan Allah disebut argumentasi kosmologis. Setiap akibat pasti ada penyebabnya. Alam semesta dan segala isinya adalah akibat atau hasil. Pastilah ada sesuatu yang mengakibatkan segalanya ada. Pada akhirnya, haruslah ada sesuatu yang “tidak disebabkan” yang mengakibatkan segala sesuatu ada. Sesuatu yang “tidak disebabkan” itu adalah Allah. Argumentasi keempat dikenal sebagai argumentasi moral. Setiap kebudayaan dalam sejarah selalu memiliki sejenis hukum/peraturan. Setiap orang memiliki perasaan benar dan salah. Pembunuhan, berbohong, mencuri dan imoralitas hampir selalu ditolak secara universal. Dari manakah datangnya perasaan benar dan salah ini kalau bukan dari Allah yang suci?

Sekalipun demikian, Alkitab memberitahu kita bahwa orang-orang akan menolak pengetahuan yang jelas dan tak dapat disangkal mengenai Allah, dan percaya kepada kebohongan. Roma 1:25 berseru, “Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.” Alkitab juga memproklamirkan bahwa manusia tidak dapat berdalih untuk tidak percaya kepada Allah, “Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih” (Roma 1:20).

Orang-orang menolak untuk percaya kepada Tuhan karena “tidak ilmiah” atau “karena tidak ada bukti.” Alasan sebenarnya adalah begitu orang mengaku bahwa Allah itu ada, orang sadar bahwa mereka harus bertanggung jawab untuk segala sesuatu yang dilakukan. Kalau Allah tidak ada, maka kita bisa melakukan apa saja yang kita inginkan tanpa takut kepada Tuhan yang akan menghakimi kita. Saya percaya inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang dalam masyarakat kita yang berpegang teguh pada evolusi, yaitu untuk memberi orang-orang alternatif untuk tidak percaya kepada Allah sang Pencipta. Allah ada dan pada akhirnya setiap orang tahu bahwa Allah ada. Bahkan fakta bahwa ada orang yang begitu sengitnya berusaha menolak keberadaan Allah pada dasarnya adalah merupakan bukti keberadaanNya.

Izinkan saya untuk memberikan argumentasi terakhir mengenai keberadaan Allah. Bagaimana saya bisa tahu bahwa Allah ada? Saya tahu Allah ada karena saya berbicara kepadaNya setiap hari. Saya tidak mendengar suaraNya berbicara kepada saya, namun saya merasakan kehadiranNya, saya merasakan pimpinanNya, saya mengenal kasihNya, saya merindukan anugerahNya. Banyak hal yang terjadi dalam hidup saya tidak dapat dijelaskan selain dari Tuhan. Dengan cara yang begitu ajaib Dia menyelamatkan saya dan mengubah hidup saya sehingga mau tidak mau saya harus mengakui dan mensyukuri keberadaanNya. Tidak ada satupun argumentasi ini yang secara sendirinya dapat meyakinkan seseorang yang terus menolak mengakui sesuatu yang sudah begitu jelas. Pada akhirnya, keberadaan Allah harus diterima melalui iman (Ibrani 11:6). Iman kepada Tuhan bukanlah iman yang buta, namun adalah melangkah dengan aman ke dalam ruangan yang terang di mana 90% orang sudah menanti.

btw, jadi muter2, tuhkan, buntutnya ngajak debat :D

kira2 ditanggapi ga ya?
kalo ditanggapi gw kasi cendol 100 kali :D

mod, infract aja tu member....!!!
 
Justru dari jawaban pertanyaan diatas saya membuat topik.

Jawabannya adalah bahwa tidak pernah ada seorangpun saksi yang pernah menyaksikan Allah. >:D<

waah gimana mau nerangin keberadaan allah,.. sama orang yang percaya kalo tuhan itu 3???>:D<>:D<

hi,..hi,.hi,.. bingung juga gue????
 
gini ya gw lurusin, anda bertanya dan muslim pun sudah menjawab. Dengan berbagai jawaban yang intinya sama "ALLAH SWT itu ADA". Udah closed pertanyaan tersebut sampai disitu, karena anda sudah mendapatkan jawaban. Klo anda butuh pencerahan bukan begini caranya.

apakah ALLAH ada?
mana buktinya?
berdasarkan fakta apa?
kok bisa yakin ada?
apakah karena iman?
apakah ALLAH sama dengan rasa?
apakah ada yang menyaksikan ALLAH?

itu rangkuman pertanyaan anda di thread ini, sudah terjawab semua, cuma anda nggak nangkep (ya karena niat kotor itu tadi) provokasi geje ini namanya.

mod close lah, dah nggak bener ini.
 
Justru dari jawaban pertanyaan diatas saya membuat topik.

Jawabannya adalah bahwa tidak pernah ada seorangpun saksi yang pernah menyaksikan Allah. >:D<

sebelum menjawab, saya ingin konfirmasi sesuatu apakah anda percaya tuhan itu ada............
 
anehnya, uda percaya pake nanya ke muslim apakah percaya bahwa Allah itu ada :D

padahal akidah sana kan juga ada "Allah."
 
Allah ada dan nyata dan sekarang dia sedang bekerja membuat anda bertanya
"Apakah benar Allah itu benar-benar ada?"
dan Dia sedang membuat saya menjawab pertanyaan anda.
 
Kok kalian bisa yakin ada???
Apa dasar kalian berkeyakinan 'Allah' itu ada.... apakah iman?
Assalaamu'alaikum !

Gak usah pada sewot ah !

Sebenarnya pertanyaan anda ini sangat mirip dengan pertanyaan Nabi Muhammad Saw sebelum beliau menerima wahyu / sebelum menjadi Rasul. Bahkan ini juga yang menjadi pertanyaan Ibrahim As, Musa As dan Rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad Saw. Mereka tidak begitu saja mengimani sesuatu yang mereka belum mendapat pembuktiannya. Jauh sebelum kelahiran Nabi Muhammad, Istilah Islam sudah ada sebagai satu ajaran peninggalan nabi-nabi, bahkan Istilah "ALLAH" pun sudah dikenal sebelumnya. Salah satu buktinya adalah nama dari ayahanda Nabi Saw sendiri yaitu "ABDULLAH" yang berarti "Hamba Allah". Bahkan Abdul Muthalib (kakek Nabi) di kala menerima surat tantangan dari Abrahah (Gubernur Romawi), beliau langsung melakukan tawaf tujuh keliling mengitari Ka'bah, dengan kalimat do'anya 'BISMIKA ALLAAHUMMA ...).

Merujuk pada QS Al Imran 67 : "Maa kaana IBRAAHIIMU Yahuudiyyan wa laa Nashraniyyan, Walaakin kaana haniifan MUSLIMAN wa maa kaana minal Musyrikiina". Artinya : "Ibrahim itu bukanlah seorang Yahudi maupun Nashrani, melainkan dia adalah orang yang lurus hidup berserah diri (Muslim) dan sekali-kali bukanlah termasuk golongan Musyrik".

Jadi jelas Rasul-rasul sebelumnya pun adalah seorang Muslim, maka Islam itu telah ada sebelumnya. Namun pada kenyataan yang ada, Nabi Muhammad Saw melihat satu kerusakan pada bangsa Arab, sehingga pada prinsipnya beliau tidak setuju dengan sistem hidup yang ada yaitu JAHILIYYAH. Untuk itulah beliau mempertanyakan tentang sistem mana yang benar. Lalu apakah benar Allah itu sebagai Penguasa kehidupan. Hingga pertanyaan inilah yang menuntun beliau Saw ke mulut Goa HIRA, sehingga di situlah beliau menerima jawabannya. Yaitu dengan datangnya sosok Jibril yang membentangkan wahyu dari Allah. Maka wahyu yang diterima oleh Beliau Saw merupakan bentuk pemurnian kembali ajaran Sunnah para rasul sebelumnya, hingga terjadinya pengkambinghitaman INJIL NABI ISA AS menjadi Kristenisme. Di sinilah jawaban sesungguhnya bahwa Allah itu ada.

Namun bagaimana dengan kita yang lemah ini ? kita tidaklah didatangi Jibril untuk pembuktian bahwa Allah itu ada. Maka jawabannya adalah dengan melihat isi Kitab Al Qur-an yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad Saw. Tapi kitapun harus melihat secara obyektif sejumlah keterangan lain yang menerangkan keberadaan Tuhan, bahkan lihat juga argumentasi mereka yang menyatakan bahwa Allah itu tidak ada. Itulah yang disebut sebagai Iman, artinya "Tahu kemudian menyatakan Mau". Tidaklah obyektif jika kita menyatakan Mau terhadap sesuatu yang kita tidak tahu. Dengan mempelajari Al Qur-an secara benar, dan membandingkannya dengan Ajaran-ajaran lain. Sehingga prinsipnya menjadi : "Saya mengimani Islam, setelah saya tahu Ajaran2 lain". Dengan kata lain, saya memilih benar karena saya tahu yang salah. Bukan memilih benar tapi yang salah saya tidak tahu.

Maka Al Qur-an merupakan bentuk teori dari Allah, maka pembuktian dari teori yang ada adalah berupa kenyataan hidup yang sekarang anda jalani. Benar tidaknya satu teori haruslah dapat dibuktikan ke dalam kenyataan hidup. Kelak anda akan menemukan dalam Al Qur-an tentang betapa Al Qur-an bicara kenyataan hidup yang ada.

Nabi Muhammad menjadi yakin dengan adanya Allah, bukan karena beliau semata-mata didatangi Jibril yang nyata2 bukan manusia. Melainkan karena beliau melihat Al Qur-an yang isinya memiliki nilai Obyektif (dapat dibuktikan dalam kenyataan hidup dan dapat dipertanggungjawabkan). Tidaklah obyektif jika satu keterangan / teori hanya didasarkan pada cerita dongeng atau khayalan. Melainkan Al Qur-an berbicara sejarah, ilmu pengetahuan, sampai pada pedoman hidup manusia dalam memperlakukan alam ini.

Dengan demikian, pertanyaan anda adalah wajar, yaitu bagi orang yang benar2 ingin mendapatkan kebenaran. Ingat ! Kalaulah ternyata Kristen atau Yahudi ini adalah benar, maka anda harus menjadi orang pertama yang masuk Kristen / Yahudi. Tapi jika saat ini anda adalah seorang Muslim, maka itu karena anda sudah menilai bahwa Kristen, Yahudi dll adalah SALAH ! Islam bukanlah Ajaran turunan yang seseorang tidak diberikan pilihan hidup. Bahkan Allah Dalam QS Al Baqarah 24 - 25 memberikan tantangan kepada siapapun yg memiliki keraguan terhadap Islam / Al Qur-an ini untuk memberikan kesempatan guna membuat ayat yang sehebat Al Qur-an, jika mampu. Bahkan dalam QS Al Baqarah : 256 telah ditegaskan bahwa "Sekali-kali tidak ada paksaan dalam Ajaran Islam..." (LAA IKRAAHA FIIDDIINI !). Setiap manusia diberikan pilihan oleh Allah untuk memilih. Karena hidup ini adalah pilihan.

Maka bagaimana bisa anda membuktikan bahwa Allah itu ada jika sejumlah keterangan yang dititipkan (Al Qur-an ) tidak anda buka dan pelajari. Al Qur-an -pun memberikan informasi tentang Yahudi, Nashrani bahkan Ajaran2 lainnya yang menjadi sistem hidup manusia, maka Al Qur-an dikatakan sebagai Kitab yang "LENGKAP AJAR", artinya positif maupun negatif adalah keduanya dipaparkan. Jadi jika ada orang yang mengajarkan hanya nilai positifnya saja.... itulah yang dikatakan sebagai "KURANG AJAR".

Saya adalah seorang Mu-allaf, pada awal saya mempelajari Al Qur-an, pertanyaan saya pun sama dengan anda, yaitu "APAKAH ALLAH ITU BENAR2 ADA???". Dan ini adalah wajar, di kala saya menyatakan MAU maka saya harus TAHU terlebih dahulu...

Wassalaamu'alaikum !
 
gini ya gw lurusin, anda bertanya dan muslim pun sudah menjawab. Dengan berbagai jawaban yang intinya sama "ALLAH SWT itu ADA". Udah closed pertanyaan tersebut sampai disitu, karena anda sudah mendapatkan jawaban. Klo anda butuh pencerahan bukan begini caranya.

apakah ALLAH ada?
mana buktinya?
berdasarkan fakta apa?
kok bisa yakin ada?
apakah karena iman?
apakah ALLAH sama dengan rasa?
apakah ada yang menyaksikan ALLAH?

itu rangkuman pertanyaan anda di thread ini, sudah terjawab semua, cuma anda nggak nangkep (ya karena niat kotor itu tadi) provokasi geje ini namanya.

mod close lah, dah nggak bener ini.
Mestinya anda CS berlaku obyektif ! Bagaimana jika yang bertanya itu adalah orang-orang yang akan diberikan hidayah oleh Allah ? Yaitu mereka yang merasa goyah dalam keimanannya. Yaitu mereka yang diberikan petunjuk oleh Allah untuk menjadi tertarik dengan Islam.

Justru ini membuktikan bahwa anda sendiri tidak memahami dengan apa yang anda imani. Mestinya anda berikan saja jawabannya seburuk apapun niat seseorang atas pertanyaannya. Karena Rasulullah pun memberikan jawaban atas pertanyaan2 orang2 kafir.
 
^
ngerti analogi ga :D

ne asalnya dari game, developing, salah satunya komputer menggunakan algoritma. misal di game Call Of Duty Modern Warfare 2, pada misi ke brp gitu ada hujan. membasahi mobil yang terbakar. lho kok apinya ga padam? harusnya kan apinya padam jika terkena air secara langsung :D.

jawabannya, karena belom diberi script atau belom diberi perintah dari progammer.

nah, di dunia nyata ini, yang namanya api pasti terkena air scr langsung pasti langsung padam. tandanya memang sudah diberi perintah atau sudah diprogram sedemikian rupa sehingga. program satu dengan program yang lain saling berhubungan.

nah, kok bisa begitu? pasti ada penciptanya, sama kek game, pasti ada penciptanya. hanya saja game masi banyak kelemahannya atau bahasa sehari2 di dunia komputer yakni "Bug", karena yang menciptakan manusia.

beda dgn dunia nyata, ga ada "bug", sempurna. kok bisa sempurna? karena Allah lah yang menciptakannya. sesuai pada julukannya salah satunya yaitu "Al-Khalik" (Maha Pencipta)

yang namanya "Maha" itu melebihi siapapun :D. Logis kan?
paham ? :D. kalo mau ngajak debat jangan disini yah :D. apa lagi sampai menghina :-".
Kenapa anda tidak bersikap obyektif ?

Mestinya anda berikan saja jawaban dari pertanyaan tsb. Justru ini menunjukkan kalau anda sendiri tidak memahami tentang apa yang anda imani. Bagaimana jika yang bertanya itu ternyata seorang yang telah mendapatkan hidayah dengan mulai tertarik dengan Islam ? Bagaimana jika dia adalah orang yang merasa goyah dengan keimanannya ?

Sungguh ! Rasulullahpun adalah menanggapi pertanyaan2 orang2 kafir.
 
@ries nandar,..

thank you banget untuk sharing artiklenya bro,...
 
waah gimana mau nerangin keberadaan allah,.. sama orang yang percaya kalo tuhan itu 3???>:D<>:D<

hi,..hi,.hi,.. bingung juga gue????

sebenarnya kita cuma di buat main sama orang bodoh satu itu..gemana enggak..kalau dia gak percaya Allah itu ada..."KOQ DIA MALAH PERCAYA KALAU TUHAN ITU ADA TIGA DAN BERANAK PULA KAYA KAMBING ":D
 
Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.