goesdun
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 32661
- Sejak
- 7 Feb 2008
- Pesan
- 3.022
- Nilai reaksi
- 66
- Poin
- 48
Sejarah dan Falsafah
Walaupun Ayurveda secara terus menerus telah dipraktekkan selama paling sedikit lima ribu tahun.
Ayurweda sering diterjemahkan sebagai "pengetahuan tentang hidup", namun terjemahan yang lebih tepat adalah "pengetahuan tentang panjang umur". Tujuan yang dimuliakan sepanjang jaman adalah bagaimana untuk mengatasi kematian, sebagai hal yang mendasar dari sifat manusia dan hal ini menjadi penyebab dari ketakutan manusia akan kematian yang menyusup ke dalam hati setiap mahluk hidup, dan yang menjadi akar dari segal ketakutan yang lain.
Sebab segala sesuatu yang diciptakan harus dihancurkan, sebab semuanya berada pada kala (waktu). Tujuan ke arah keabadian tentulah berada diluar kala (waktu). Beberapa orang di Barat ingin menipu kematian dengan membekukan diri mereka, tetapi hal ini hanyalah ilusi belaka, sebab keabadian hanya terjadi bila raga, pikiran dan jiwa secara keseluruhan mengalami transforma. Tiada guna hidup kekal, seperti Tantalus atau Sisyphus atau tokoh dalam bukunya Jean Paul Stre, No Exit, sebab hidup seperti itu penuh dengan penderitaan dan keinginan yang tidak terpenuhi.
Jagat raya fiksik ini terdiri dari pola yang tidak terhingga dari permutasi dan gabungan lima unsur pokok: tanah, air, api, udara dan ether. Penambahan unsur di luar akan menambah hal yang sama di dalam dan pengurangan di luar akan mengurangi juga yang di dalam (makrokosmos dan mikrokosmos).
Udara (angin) dan unsur ether (akasa) sudah termasuk pada udara (angin), api dengan memasukkan baik unsur api maupun air dan unsur air untuk mewakili air dan tanah. Inilah kesucian atau keseluruhan ajaran Ayurweda, kesadaran akan saling berhubungannya semua azas-azas universal.
Angin, Api, dan Air diartikan berturut-turut vata, pitta, dan kapha sebagai pernyataan fisik dari tiga kecendrungan semesta atau Triguna dari kosmos: tamas (inertia), rajas (bergerak terus), dan keseimbangannya yaitu wattwa.
Bergerak terus dalam tingkatan fisik ada vata, keseimbangan adalah pitta dan inertia atau kapha.
Kecendrungan besar ini bertindak sebagai tiga aza yang mengendalikan kesehatan pikiran, analog dengan vata, pitta dan kapha dari badan. Pikiran disebut sehat apabila pikiran penuh dengan sattwa, atau keseimbangan mental, dan dikatakan sakit apabila dia dipenuhi oleh rajas, atau tamas, aktif baik terlalu maupun kurang aktif.
Tiga azas ii tidaklah tetap hanya demikian di dalam tubuh. Azas ini dinamis, berubah secara terus-menerus sesuai dengan perubahan lingkungan. Yang terbaik adalah menganggap vata, pitta dan kapha sebagai kecendrungan, atau arah dari metabolisme badan, kecendrungan berkurang atau bertambah, hal ini terjadi karena adanya gangguan terhadap keseimbangan, baik yang besifat di dalam maupun dari luar, selain itu disebabkan oleh Tridosa yang bergerak terus menerus.
Denyut nadi merupakan alat ukur yang baik atas gerakan ini. Ayurweda membedakan 108 pola denyut yang berbeda, yang dibentuk oleh permutasi pada irama dari Tridosa.
Perubahan dari hari ke hari yang terjadi di lingkungan luar memang mempengaruhi keseimbangan vata, pitta dan kapha, tetapi ada juga pengaruh dari dalam yang kuat mempengaruhi keseimbangan ini prakerti atau keadaan badan manusia adalah pola alamiah dari pertamabahan atua pengurangan Tridosa yang memang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari orang itu, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan nisbi dari Tridosa pada tubuh masing-masing orang yang bersangkutan pada saat dia diciptakan.
Pengobatan ayurweda memiliki tiga segi: menghilangkan penyebabnya, pembersihan (sodana) dan paliosi (samana-palliation) dari Tridosa dan yang terakhir pemudaan-peremajaan atau rejuvenation (rasayana).
Walaupun Ayurveda secara terus menerus telah dipraktekkan selama paling sedikit lima ribu tahun.
Ayurweda sering diterjemahkan sebagai "pengetahuan tentang hidup", namun terjemahan yang lebih tepat adalah "pengetahuan tentang panjang umur". Tujuan yang dimuliakan sepanjang jaman adalah bagaimana untuk mengatasi kematian, sebagai hal yang mendasar dari sifat manusia dan hal ini menjadi penyebab dari ketakutan manusia akan kematian yang menyusup ke dalam hati setiap mahluk hidup, dan yang menjadi akar dari segal ketakutan yang lain.
Sebab segala sesuatu yang diciptakan harus dihancurkan, sebab semuanya berada pada kala (waktu). Tujuan ke arah keabadian tentulah berada diluar kala (waktu). Beberapa orang di Barat ingin menipu kematian dengan membekukan diri mereka, tetapi hal ini hanyalah ilusi belaka, sebab keabadian hanya terjadi bila raga, pikiran dan jiwa secara keseluruhan mengalami transforma. Tiada guna hidup kekal, seperti Tantalus atau Sisyphus atau tokoh dalam bukunya Jean Paul Stre, No Exit, sebab hidup seperti itu penuh dengan penderitaan dan keinginan yang tidak terpenuhi.
Jagat raya fiksik ini terdiri dari pola yang tidak terhingga dari permutasi dan gabungan lima unsur pokok: tanah, air, api, udara dan ether. Penambahan unsur di luar akan menambah hal yang sama di dalam dan pengurangan di luar akan mengurangi juga yang di dalam (makrokosmos dan mikrokosmos).
Udara (angin) dan unsur ether (akasa) sudah termasuk pada udara (angin), api dengan memasukkan baik unsur api maupun air dan unsur air untuk mewakili air dan tanah. Inilah kesucian atau keseluruhan ajaran Ayurweda, kesadaran akan saling berhubungannya semua azas-azas universal.
Angin, Api, dan Air diartikan berturut-turut vata, pitta, dan kapha sebagai pernyataan fisik dari tiga kecendrungan semesta atau Triguna dari kosmos: tamas (inertia), rajas (bergerak terus), dan keseimbangannya yaitu wattwa.
Bergerak terus dalam tingkatan fisik ada vata, keseimbangan adalah pitta dan inertia atau kapha.
Kecendrungan besar ini bertindak sebagai tiga aza yang mengendalikan kesehatan pikiran, analog dengan vata, pitta dan kapha dari badan. Pikiran disebut sehat apabila pikiran penuh dengan sattwa, atau keseimbangan mental, dan dikatakan sakit apabila dia dipenuhi oleh rajas, atau tamas, aktif baik terlalu maupun kurang aktif.
Tiga azas ii tidaklah tetap hanya demikian di dalam tubuh. Azas ini dinamis, berubah secara terus-menerus sesuai dengan perubahan lingkungan. Yang terbaik adalah menganggap vata, pitta dan kapha sebagai kecendrungan, atau arah dari metabolisme badan, kecendrungan berkurang atau bertambah, hal ini terjadi karena adanya gangguan terhadap keseimbangan, baik yang besifat di dalam maupun dari luar, selain itu disebabkan oleh Tridosa yang bergerak terus menerus.
Denyut nadi merupakan alat ukur yang baik atas gerakan ini. Ayurweda membedakan 108 pola denyut yang berbeda, yang dibentuk oleh permutasi pada irama dari Tridosa.
Seorang penyembuh seharusnyalah memasuki hati si sakit dengan sinar idep (pikiran) dan pengetahuan mengenai Ayurweda untuk mendiagnosa penyakitnya, sebagai satu-satunya jalan penyembuhan yang mungkin
Perubahan dari hari ke hari yang terjadi di lingkungan luar memang mempengaruhi keseimbangan vata, pitta dan kapha, tetapi ada juga pengaruh dari dalam yang kuat mempengaruhi keseimbangan ini prakerti atau keadaan badan manusia adalah pola alamiah dari pertamabahan atua pengurangan Tridosa yang memang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari orang itu, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan nisbi dari Tridosa pada tubuh masing-masing orang yang bersangkutan pada saat dia diciptakan.
Pengobatan ayurweda memiliki tiga segi: menghilangkan penyebabnya, pembersihan (sodana) dan paliosi (samana-palliation) dari Tridosa dan yang terakhir pemudaan-peremajaan atau rejuvenation (rasayana).