• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Siap-siap! Konflik Rusia-Ukraina Dapat Picu Kenaikan Pangan di Indonesia!

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.860
Nilai reaksi
24
Poin
0
10600510_202405030221170956.jpg

Sumber Gambar

Konflik antara Rusia & Ukraina dapat berdampak tidak langsung pada penghasilan lebih dari 29 juta petani di Indonesia. Perang ini mempengaruhi harga pupuk yg mengandung nitrogen, yg sangat terkait dengan harga minyak & gas. Sejak Oktober 2021 hingga Agustus 2022, harga minyak mentah sudah meningkat lebih dari 50%. Said Abdullah, Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), menyatakan bahwa perang ini berdampak akbar pada sektor pertanian, khususnya dalam hal input, di Indonesia. Gangguan pada negara pengekspor dapat langsung mempengaruhi ketersediaan pupuk. Meskipun Indonesia membutuhkan 13 juta ton pupuk setiap tahun, produksi dalam negeri cuma mencapai 3,5 juta ton, sehingga masih mengalami kekurangan lebih dari 3 juta ton. Pemerintah Indonesia sudah mengambil langkah dengan investasi minimal US$1 miliar untuk meningkatkan kapasitas perusahaan pupuk milik negara, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).

Sebelum pencaplokan Rusia ke Ukraina, inflasi pangan berada pada posisi sedikit lebih dari 2% hingga mendekati 10% pada akhir tahun, dibandingkan dengan angka sekitar 6,71% pada bulan November tahun sebelumnya. Presiden Joko Widodo mengunjungi Kyiv & Moskow pada Juli 2022, dengan misi membangun perdamaian & menghapus akibat perang kepada rantai pasokan pangan. Ukraina sudah berhasil membangun koridor maritim untuk mengekspor komoditas pertanian melalui pelabuhan Laut Hitam, termasuk gandum yg sangat penting bagi Indonesia. Meskipun berjarak ribuan kilometer dari medan perang, Indonesia sangat bergantung pada pasokan gandum dari Ukraina untuk memenuhi kebutuhan produksi roti & mie. Selain itu, harga minyak yg stabil juga diperlukan supaya harga pupuk tetap terjangkau11.

Konflik antara Ukraina & Rusia sudah memberikan akibat yg signifikan kepada ketahanan pangan di wilayah tersebut. Pertama-tama, konflik tersebut mengganggu produksi pertanian & distribusi pangan di Ukraina, salah satu produsen gandum terbesar di dunia. Gangguan ini dapat mengakibatkan penurunan produksi pangan, meningkatkan harga, & mengurangi ketersediaan makanan bagi penduduk lokal.

Selain itu, konflik juga sudah mengganggu perdagangan & rantai pasokan pangan antara Ukraina & Rusia, serta dengan negara-negara tetangga lainnya. Pembatasan perdagangan & penutupan perbatasan dapat menyebabkan kelangkaan pangan di wilayah tersebut, khususnya bagi masyarakat yg bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan harga pangan & ketidakstabilan ekonomi yg lebih luas.

Dampak lain dari konflik adalah kerusakan infrastruktur pertanian, termasuk lahan pertanian, fasilitas penyimpanan, & sistem irigasi. Serangan militer & kerusuhan dapat mengakibatkan rusaknya lahan pertanian, menyebabkan gagal panen, & menghambat kemampuan untuk menghasilkan pangan yg cukup. Ini dapat memiliki akibat jangka panjang kepada ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Selain itu, konflik juga dapat menyebabkan gangguan dalam akses kepada bantuan kemanusiaan & program bantuan pangan bagi warga yg terdampak. Akses yg terbatas ke daerah-daerah terisolasi atau wilayah yg dikendalikan oleh kelompok bersenjata dapat menciptakan sulitnya pendistribusian bantuan pangan & kemanusiaan yg dibutuhkan oleh mereka yg terkena akibat konflik. Hal ini dapat meningkatkan risiko kelaparan & kekurangan gizi di antara populasi yg rentan.

Link Referensi
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.